kombinasi data
time series
dan
cross section
menghasilkan 78 observasi. Fungsi persamaan model regresi data panel dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan : ET
= Tingkat Ketimpangan spasial antar kabupaten dan kota I
= Investasi AG
= Aglomerasi GE
= Pengeluaran Pemerintah AK
= Angkatan Kerja α
= Intersep α
1
– α
4
= koefisien regresi variabel independen µ
it
=
Error term
i =
cross section
t =
time series
3.4.2 Estimasi Model Regresi Data Panel Dengan Penggunaan Variabel
Dummy
Menurut Gujarati dalam Wahyudi, 2013 menyatakan bahwa estimasi model regresi data panel dengan pendekatan
fixed effect
dapat terpenuhi apabila memenuhi beberapa asumsi tersebut, antara lain :
a. Intersep dan koefisien slope konstan sepanjang waktu dan ruang, Sedangkan
error term
mencerminkan perbedaan sepanjang waktu dan individu, b.
Koefisien slope konstan, tetapi intersep bervariasi antar individu,
c. Koefisien slope konstan, tetapi intersep bervariasi untuk setiap individu dan
waktu, d.
Semua koefisien baik intersep maupun koefisien slope bervariasi untuk setiap individu,
e. Intersep dan koefisien slope bervariasi untuk setiap individu dan waktu.
Berdasarkan asumsi ke 2 yang diutarakan Gujari tentang koefisien slope konstan tetapi intersep bervariasi antar individu, maka menguatkan peneliti dalam
menganalisis tingkat ketimpangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kasus : 6 kabupatenkota di Banten selama periode tahun 2001 hingga 2013 untuk
menggunakan pendekatan
Fixed Effect
. Penelitian ini mengasumsikan intersep tiap individu kabupatenkota memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Sehingga penilitian ini memasukkan variabel
dummy
untuk menyatakan perbedaan intersep tiap individu. Oleh karena itu, persamaan dalam penelitian ini
sering disebut dengan istilah
Least Square Dummy Variabel
LSDV. Berkaitan dengan penggunaan persamaan
Least Square Dummy Variabel
LSDV, maka penelitian ini membutuhkan satu wilayah yang menjadi wilayah acuan
benchmark
. Oleh karena itu, penelitian ini menjadikan kota Tangerang menjadi wilayah acuan yang dikarenakan memiliki rata-rata tingkat ketimpangan
terendah dibandingkan wilayah kabupatenkota lain di Banten. Maka model persamaan dengan
Least Square Dummy Variabel
dapat ditulis sebagai berikut:
ET = Tingkat Ketimpangan spasial antar kabupaten dan kota
I = Investasi
AG = Aglomerasi
GE = Pengeluaran Pemerintah
AK = Angkatan Kerja
D =
Dummy
Kota Tangerang
Benchmark
D
1
=
Dummy
Kabupaten Pandeglang D
2
=
Dummy
Kabupaten Lebak D
3
=
Dummy
Kabupaten Tangerang D
4
=
Dummy
Kabupaten Serang D
5
=
Dummy
Kota Cilegon α
= Intersep α
1
– α
4
= koefisien regresi variabel independen β 1- β 6
= Koefisien dummy wilayah µ
it
=
Error term
i =
cross section
t =
time series
3.4.3 Deteksi Penyimpangan Asumsi Klasik