Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

a) Tingkat kepercayaan kepada manajemen

Tingkat kepercayaan kepada manajemen adalah tindakan yang membuat karyawan mendedikasikan waktu, pikiran, tenaga untuk kemajuan organisasi. Variabel tingkat kepercayaan kepada manajemen diukur menggunakan 6 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju, daftar pertanyaan yang diambil dari Warr et. al( dalam Cook, & Wall, 1980).

b) Keadilan prosedural

Keadilan, prosedural menyatakan bahwa berkaitan dengan persepsi keadilan dari prosedur yang digunakan untuk dan proses untuk sampai pada sebuah keputusan (Greenberg, dalam Lee, 2002). Variabel keadilan prosedural diukur menggunakan 4 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju daftar pertanyaan yang diambil dari Rahim et al.(dalam Peng Ling et al ., 2008).

c) Tingkat kepercayaan kepada rekan kerja

Kepercayaaan kepada rekan kerja adalah kualitas nilai dari interaksi interpersonal antara karyawan dalam sebuah organisasi. Variabel kepercayaaan kepada rekan kerja diukur menggunakan

6 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju, daftar pertanyaan yang diambil dari Warr et. al (dalam Cook, & Wall, 1980).

2. Variabel dependen

Variabel Dependen adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 2005). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

a) Turnover Intention

Turnover intention adalah suatu keinginan berpindah didefinisikan sebagai kepercayaan karyawan untuk meninggalkan organisasi Variabel turnover intention diukur menggunakan 2 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju, daftar pertanyaan yang diambil dari Aryee et al.( dalam Hopkins M. & Weathington, 2006)

b) Komitmen organisasi

Komitmen organisasional dedefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan–tujuannya serta berniat memelihara Komitmen organisasional dedefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan–tujuannya serta berniat memelihara

c) OCB Conscientiousness

Organizational Citizenship Behavior (OCB) conscientiousness adalah salah satu ciri kepribadian yang berkorelasi dengan kinerja di semua kategori sebuah pekerjaan. Namun, keramahan dan kestabilan emosional mungkin juga penting, khususnya dalam pekerjaan yang melibatkan sejumlah interaksi sosial. ( http://en.wikipedia.org/wiki/Conscientiousness ). Variabel OCB conscientiousness diukur menggunakan 6 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju, daftar pertanyaan yang diambil dari Eisenberger et al.(dalam Jacqueline et al ., 2002)

3. Variabel Mediasi Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional menurut Yukl (1994) didefinisikan sebagai pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan dan yang memiliki karisma. Variabel kepemimpinan transformasional diukur menggunakan 6 item pertanyaan dengan skala Likert 1-5,

1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju (Podsakoff et al., 1990)

D. Sumber Data

1. Data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung dari responden oleh peneliti (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini data primer yang dibutuhkan meliputi hasil data kuesioner dan hasil wawancara dengan responden.

2. Data sekunder

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data atau informasi yang dikumpulkan orang atau pihak lain yang digunakan peneliti untuk penelitiannya (Sekaran, 2000). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumen-dokumen dan catatan statistik dari PT. Pos Indonesia Surakarta. Data perusahaan meliputi : profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta data-data dari perusahaan PT. Pos Indonesia di Surakarta.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pencatatan dan pengamatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki (Marzuki, 2000). Pencatatan dan pengamatan dilakukan dalam upaya pencarian data di PT. Pos Indonesia.

2. Wawancara

Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan dengan tanya jawab antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Wawancara dilakukan antara peneliti (pewawancara) terhadap pihak perusahaan (bagian personalia/Human Resource) perusahaan. Data yang diperoleh dari wawancara berupa data-data sekunder yang mendukung penelitian ini (Marzuki, 2000).

3. Kuesioner

Kuesioner adalah metode surat menyurat karena hubungan dengan responden dilakukan melalui daftar pertanyaan yang dikirimkan kepadanya (Marzuki, 2000). Kuesioner dibagikan kepada karyawan PT. Pos Indonesia.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan tata cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian, misalnya dalam bentuk tabel atau grafik yang selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya. Analisis statistik deskriptif meliputi distribusi frekuensi serta pengukuran nilai-nilai statistiknya dan angka indeks (Djarwanto dan Subagyo, 1998). Peran analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang mengkaji mengenai tingkat kepercayaan kepada manajemen, Analisis deskriptif merupakan tata cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian, misalnya dalam bentuk tabel atau grafik yang selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya. Analisis statistik deskriptif meliputi distribusi frekuensi serta pengukuran nilai-nilai statistiknya dan angka indeks (Djarwanto dan Subagyo, 1998). Peran analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang mengkaji mengenai tingkat kepercayaan kepada manajemen,

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005).

Confirmatory Factor Analysis (CFA) atau analisis faktor konfirmatori dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini. Analisis faktor konfimatori digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel, jika masing-masing indikator merupakan indikator pengukur konstruk autonomi maka faktor tersebut memiliki nilai loading yang tinggi. Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequecy). Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang dikehendaki harus > 0,5 untuk dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2005).

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan reliabel dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005).

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang telah di tentukan didukung atau tidak didukung. Dalam penelitian ini uji hipotesis diuji dengan menggunakan bantuan perangkat lunak program SPSS for Windows dengan metode analisis regresi linear sederhana dan path analysis yang merupakan perluasan dari regresi linier berganda atau analisis untuk mengukur hubungan kausalitas antar variabel. Adapun cara pengujian secara path analysis perinciannya sebagai berikut:

a. Pengaruh

pada kepemimpinan transformasional

variabel

anteseden

Pengujian variabel anteseden pada kepemimpinan transformasional dilakukan dengan uji regresi linier, persamaan regresi linier adalah sebagai berikut:

Z=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

Dimana :

Z = variabel kepemimpinan transformasional

a = konstanta regresi

b = koefisien regresi

X 1 = variabel kepercayaan kepada manajemen

X 2 = variabel keadilan prosedural

X 3 = variabel kepercayaan kepada rekan kerja

b. Pengaruh kepemimpinan transformasional pada variabel dependen Metode pengujian variabel kepemimpinan transformasional pada variabel dependen dilakukan dengan uji regresi linear sederhana. Persamaam linear sederhana adalah:

Y= a + b 1 Z+e

Dimana: Y = variabel dependen

a = konstanta regresi

b 1 = koefisien regresi Z Z, = variabel kepemimpinan transformasional b 1 = koefisien regresi Z Z, = variabel kepemimpinan transformasional

dan kepemimpinan transformasional pada variabel outcomes diuji dengan regresi linear berganda Adapun persamannya adalah sebagai berikut:

variabel

anteseden

Y=a+b 1 X+b 2 Z+e

dimana : Y = variabel outcomes

a = konstanta regresi

b = koefisien regresi X

X = variabel independen Z = variabel kepemimpinan transformasional

Langkah Analisis Path

1. Pemeriksaan validitas model, yaitu kesahihan hasil penelitian tergantung pada terpenuhi atau tidaknya asumsi yang melandasinya.

2. Melakukan interpelasi hasil, langkah terakhir dalam analisis path adalah melakukan interpretasi hasil. Untuk menyatakan adanya hubungan mediasi, maka kondisi berikut harus terjadi :

a. Variabel independen harus berpengaruh secara signifikan pada variabel pemediasi.

b. Variabel independen harus berpengaruh secara signifikan pada variabel dependen.

c. Variabel pemediasi harus berpengaruh secara signifikan pada variabel dependen.

Mediasi parsial terjadi jika pengaruh variabel independen pada variabel dependen setelah dimediasi lebih kecil daripada sebelum dimediasi dan tetap signifikan. Mediasi penuh (full mediation) akan terjadi bila variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan pada variabel dependen setelah dimediasi (Baron & Kenny 1986).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

I. Profil Perusahaan

PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa. PT Pos Indonesia ( Posindo ) tetap memfokuskan diri pada bisnis inti di bidang komunikasi. Pasalnya, kontribusi di bisnis komunikasi ini masih mencapai 70% dari total pendapatan yang diperoleh PT Pos Indonesia selama ini. Itulah sebabnya pengembangan di bidang bisnis komunikasi ini terus dilakukan PT Pos Indonesia untuk mengantisipasi persaingan di masa depan.

Pos Indonesia dengan kompetensi intinya sebagai Networking Company, dengan keunggulan 216 kantor pos induk, 1.064 kantor pos cabang dalam kota, 2.628 kantor pos cabang luar kota serta 16.392 kantor pos cabang dengan mitra kelola, merupakan satu-satunya BUMN yang jaringannya tersebar diseluruh tanah air.

PT Pos Indonesia didorong untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor jasa berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK). PT Pos sebagai BUMN jasa pengiriman surat dan logistik dalam dua tahun terakhir sudah melakukan transformasi bisnis, kultur bisnis, maupun organisasi. Dalam rangka transformasi bisnis, sesungguhnya BUMN PT Pos Indonesia didorong untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor jasa berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK). PT Pos sebagai BUMN jasa pengiriman surat dan logistik dalam dua tahun terakhir sudah melakukan transformasi bisnis, kultur bisnis, maupun organisasi. Dalam rangka transformasi bisnis, sesungguhnya BUMN

Perubahan status dari Perusahaan Umum Pos dan Giro ( Perum Pos & Giro ) menjadi PT Pos Indonesia ( Persero ) berdasarkan PP No.

5 tanggal 27 Februari 1995 dan efektif per tanggal 20 Juni 1995 ada dalam rangka menjawab tantangan baru yang sangat dinamis itu. Untuk itulah, setelah mengamati perubahan-perubahan yang terjadi, baik nasional maupun global, PT Pos Indonesia menetapkan visi masa depannya, yakni sebagai “penyedia jasa pos yang berbasis informasi dan bernilai tinggi bagi masyarakat di seluruh Nusantara, serta dapat berkompetisi dalam Industri Pos Global”. Pengembangan Wasantara- Net ( W-Net ), salah satunya, secara strategis ditujukan untuk menjadi tulang punggung (backbone) Jaringan Sistem Informasi Nasional yang dikelola oleh PT Pos Indonesia, yang secara penuh akan mendukung visi era perposan modern di Indonesia.

Uraian Singkat Sejarah PT. Pos Indonesia ( persero )

1) Tahun 26-8-1746 : Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron

2) Tahun1906:Jawatan

Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel.

PTT

Republik

3) Tahun 1961: Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi.

4) Tahun 1965: PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1965.

5) Tahun 1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum ( Perum ) Pos dan Giro. Dasar Hukum : Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan;Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 11);

6) Tahun 20 - 6-1995Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal

20 Juni 1995 tentang Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor111 tanggal

28 Oktober 1998. ( Sumber : Pos Indonesia Online.Net )

II. Lokasi dan Kondisi Geografis

PT. Pos Indonesia ( persero ) Surakarta terletak ditengah kota Surakarta, yang strategis dalam pusat kota tepatnya di Jl. Jendral Sudirman No. 08 Surakarta 57100 berdekatan dengan pusat pemerintahan yaitu Balaikota Surakarta.

III. Struktur Organisasi

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif, adalah :

a. Departementalisasi, merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.

b. Pembagian kerja, adalah rincian tugas pekerjaaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegitan yang terbatas.

Sebuah instansi kantor yang lengkap biasanya dilengkapi dengan struktur organisasi. Dengan melihat struktur organisasi dapat dilihat struktur hubungan antara pejabat satu dengan yang lainnya dalam satu kesatuan organisasi. Disamping itu dapat diketahui pula batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya. Adapun struktur organisasi dari kantor Pos Indonesia Surakarta sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PT. POS INDONESIA CABANG

SURAKARTA KEPALA KANTOR

Manajer Operasi

Sub Bag Rek Sub Bag Rek Koran

SPV Bag Keuangan

Sub Bag Sub Bag Pengolahan

SPV Bag Pengolahan Pos Finateli

Sub Bag Penisunan Sub Bag Verivikasi

SPV Bag SPV Bag

Sub Bag Keagenan Sub Bag

Jasa Keagenan

Akuntansi

Buku Besar

Sub Bag Loket

Sub Bag

SPV Bag

SDM Sub Bag Wesel

Sub Bag Loket Sekretaris

Sub Bag Bea Cukai SPV Bag Jasa Logistik

Sub Bag Logistik Sub Bag Teknologi

SPV Bag

Sub Bag Loket

Sub Bag Persiapan

Sub Bag Loket

SPV Bag

SPV Bag

Sub Bag Adminitrasi Antaran

Pos expres

Sub Bag Pengolahan

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

(Sumber : SPV SDM PT. POS INDONESIA)

Berdasarkan gambar tersebut maka tugas dari masing-masing departemen dalam Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Kepala Kantor Pos

1. Mengelola dan memimpin kegiatan sesuai dengan funsi dan tugas PT. Pos Indonesia Surakarta agar berdaya guna dan berhasil guna.

2. Mewakili direksi PT. Pos Indonesia dalam hubungan dengan pihak luar.

3. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan periodik..

4. Bertanggung jawab terhadap kelancaran.

b. Manajer Operasional

1. Mewakili kepala kantor pos apabila berhalangan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

2. Membina hubungan antara karyawan.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran dinas.

c. SPV Keuangan

1. Mengatur arus kas masuk dan keluar, dengan prinsip pada tingkat likuiditas yang tepat dan wajar.

2. Melakukan pencatatan mutasi dan rekonsiliasi saldo-saldo rekening bank.

3. Mengawasi dan mempersiapkan gaji tenaga kerja.

4. Melaksanakan rekonsiliasi, koordinasi dengan instansi/SPV.

5. Membuat lap[oran saldo rekening Koran, bank, dan laporan pelimpahan dan pembebanan.

d. SPV Pos Logistik

1. Melaksanakan pengawasan dan menjamin kelancaran alur proses penerimaan dan pengiriman paketpos.

2. Melakukan uji petik terhadap pungutan bea paketpos yang dibayar oleh pengirim.

3. Melakukan pengawasan dan penyelesaian komplain paketpos.

4. Membuat rekapitulasi pertanggungan bea paketpos ( PP-66 )

5. Melakukan pendataan statistic S-6 dan uji mutu / WTKP paketpos sesuai dengan jadwal diterima dari kantor pusat.

e. SPV Bangus dan pemasaran

1. Membuat rencana kerja atau pengembangan usaha (Bangus) untuk esok hari pada akhir dinas.

2. Menyusun kegiatan yang meliputi dari jenis / cara / bentuk pemasaran yang akan dilaksanakan.

3. Melakukan evaluasi dan pemantauan atas kegiatan pemasaran yang dilaksanakan setiap akhir dinas.

4. Memantau situasi loket, ruang umum dan fasilitas lainnya serta mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan guna menjaga ketertipan dan kenyamanan bagi public/ pelanggan.

5. Membuat rekapitulasi proker yang telah direalisasikan di setiap bagian dan menyajikan dalam bentuk konsep laporan realisasi proker setiap triwulan / semesteran selanjutnya dilaporkan ke wilpos VI setiap 5 bulan.

f. SPV Biskunggen II ( Off Line )

1. Menyerahkan register berharga (DMH)pada loket Tabanas dengan buku serah.

2. Memeriksa pertanggungan pembyaran pensiun, Taspen, maupun pensiun Asabri dengan pembukuan pada neraca loket pensiun.

3. Memeriksa dan mencocokkan setoran premi CIT dan PA atas laporan WBT dan PBT yang diterima dari UPT se Wilpos VI

4. Memeriksa dan mengirimkan laporanWBT dan PBT ke Wilpos serta menyetorkan premi asuransi CIT dan PA ke PT. Asuransi Binagriya Upakara Surakarta.

5. Membuat data Produksi di bagian Biskuggen off line.

6. Membuat dan mengirimkan laporan pembayaran JPS, setelah dicocokkan dengan pertanggungan pada akuntansinya.

g. SPV Biskunggen I ( On Line )

1. Mengendalikan kelancaran dinas diloket Giropos, Weselpos, SOPP Telkom, SOPP Pos dan SOPP on line lainnya.

2. Menerbitkan Wp Duplikasi setelah mendapatkan persetujuan Kakp/Wkp.

3. Mencetak rekapitulasi seluruh setoran SOPP (SOPP- 2A/SOPP-2B) pada PC Manajer SOPP Pos.

4. Memeriksa dan menandatangani laporan masa / mingguan / bulanan.

5. Membuat tagihan free SOPP Telkom, PT. FIF, PT. Adira,dll.

h. SPV Sumber Daya Manusia

1. Mengkoordinir staf Bagian SDM untuk kelancaran tugas masing-masing

2. Mempersiapkan naskah / dokumen yang diperlukan Kepala serta membuat konsep surat menyurat untuk diperiksa dan ditandatangani Kepala Kantor.

3. Memberikan penjelasan kepada pegawai yang akan mengajukan klaim asuransi Taspen dan lainnya.

4. Memeriksa pelaporan dan penyetoran Pph bulanan dan tahunan pegawai dan pensiunan.

5. Membuat bezzeting pegawai.

i. SPV Biskom

1. Menyelesaikan pengaduan public yang tidak dapat diselesaikan oleh petugas loket maupun costumer service.

2. Mengawasi dan mencatat pengiriman surat yang diikat dengan PKS.

3. Memeriksa kebenaran pertanggungan neraca loket-loket dengan dokumen sumbernya.

4. Membuat rekapitulasi laporan produksi dan pendapatan. j. SPV Unit Pelayanan Luar (UPL)

1. Memeriksa / mencocokkan ulang pertanggungan daftar / lampiran dengan dokumen sumbernya.

2. Melakukan analisa perhitungan kebutuhan panjar kerja masing-masing Kepala Cabang pada hari berjalan.

3. Membuat dan mengawasi arus kas masuk / keluar serta panjar kerja Kepala Cabang dengan Buku Rekening Koran Panjar Kerja Kepala Cabang.

4. Mengisi dengan tertib setiap mutasi penerimaan / pembayaran pension (Taspen dan Asabri) pada Buku Rekening Koran.

5. Membuat surat teguran beragenda atas penyimpangan dan kesalahan pada pertanggung daftar.

6. Melalui manajer Operasi, memerintahkan ujian kas / pengosongan kas Kepala Cabang dengan C-3 / C-6 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

k. SPV Akuntansi

1. Mengendalikan pencatatan dan pertanggungan akutansi yang meliputi kegiatan :

a) Memeriksa kebenaran buku kas harian (BKH) beserta Dokumen Sumber / naskah-naskah / neraca loket yang bersangkutan.

b) Memeriksa kebeneran buku Bantu hutang, panjar dan piutang, baik yang computerized maupun yang manual.

c) Memeriksa kebenaran pengerjaan daftar Bantu laporan

keuangan.

d) Membukukan pengiriman / penerimaan / konfirmasi C-4 dan C-5a dalam jurnal mutasi / jurnal penyelesaian mutasi serta mengawasi penyelesaiannya.

e) Membuat jurnal transaksi antar kantor waselpos dan

giropos.

2. Mengerjakan administrasi dibagian akuntansi

3. Menyusun dan memeriksa kebenaran penyusunan laporan akuntansi dan mengirimkan kepada Kepala Wilpos VI Semarang secara tertulis.

4. Membuat laporan kilat realisasi pendapatan dan biaya pada akhir bulan dan mengirimkan kepada Kepala Wilpos VI Semarang dan Ranpos Bandung melalui sarana e-mail.

l. SPV Teknik dan Sarana ( Teksar )

1. Memeriksa dan mengawasi pengisian daftar hadir bagian Taksar

2. Melakukan pengaturan tugas sopir dan kelancaran alat transportasi / angkutan pos dari / ke Kp Inbound / Kp Cabang.

3. Mendistribusikan BBM

4. Membuat dan mengirimkan laporan pemakaian kendaraan dinas, pemakaian BBM dan disewa guna.

5. Membuata dan mengirimkan laporan realisasi pendapatan properti dan biaya pemeliharaan bangunan, perlengkapan pos dan KBM dinas.

6. Memeriksa pencatatan dan melakukan tutupan pertanggungan barang inventaris per-75 berikut lampirannya.

IV. Aspek Sumber Daya Manusia

Total jumlah karyawan tetap PT.Pos Indonesia pusat per bulan juni 2010 adalah 265 orang karyawan. Wanita sejumlah 50 orang, sedangkan prianya adalah 215 orang. Jenjang karyawan sangat bervariasi,yaitu dari SD sampai S1. Jadwal kerja para karyawan dibagi menjadi beberapa, yaitu :

a. Non karyawan,atau outsource bagian pelayanan 1 Hari kerja adalah hari senin sampai sabtu,dan jadwalnya dibagi menjadi2 shift:

1. Shift 1 pukul 07.30 – 14.30 WIB

2. Shift 2 pukul 14.30 – 20.30 WIB

b. Karyawan atau staff Hari kerja adalah yaitu hari senin sampai sabtu, dan jam kerja hari senin sampai kamis adalah pukul 07.30 – 15.00 , hari jum’at 07.30 – 11.00, untuk hari sabtu hanya sampai pukul 13.00 saja

c. Karyawan bagian pengolahan dan paket Untuk suverviyor dibagi menjadi menjadi 2 shift, yaitu pukul

07.30 – 17.00 dan 17.00 – 06.30 WIB. Untuk karyawan hari kerja adalah senin sampai sabtu,dan jadwalnya dibagi menjadi 3 shift, yaitu:

1. Shift 1 pukul 07.00 – 15.00 WIB

2. Shift 2 pukul 15.30 – 23.00 WIB

3. Shift 3 pukul 23.00 – 07.00 WIB

B. Analisis Data

I. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Surakarta. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode proportional random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dalam pengambilan sample memperhatikan unit bagian kerja masing-masing yang ada dalam organisasi secara berimbang, sehingga sampel yang diambil dapat mewakili semua unit bagian kerja. Pada penelitian ini kuesioner yang disebar adalah sebanyak 130 kuesioner. Kuesioner ini dibagikan dalam waktu 2 (dua) minggu, pada jam kerja karyawan. Jumlah kuisioner yang bisa dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah 104 kuesioner, (dengan respon rate penelitian ini sebesar 80%). Jumlah sampel yang memenuhi syarat untuk diolah adalah sejumlah 100 kuesioner. Ukuran sampel tersebut sudah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan yaitu sampel minimal regresi sejumlah 100 orang responden. Adapun distribusi frekuensi masing-masing adalah sebagai berikut: Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Surakarta. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode proportional random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dalam pengambilan sample memperhatikan unit bagian kerja masing-masing yang ada dalam organisasi secara berimbang, sehingga sampel yang diambil dapat mewakili semua unit bagian kerja. Pada penelitian ini kuesioner yang disebar adalah sebanyak 130 kuesioner. Kuesioner ini dibagikan dalam waktu 2 (dua) minggu, pada jam kerja karyawan. Jumlah kuisioner yang bisa dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah 104 kuesioner, (dengan respon rate penelitian ini sebesar 80%). Jumlah sampel yang memenuhi syarat untuk diolah adalah sejumlah 100 kuesioner. Ukuran sampel tersebut sudah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan yaitu sampel minimal regresi sejumlah 100 orang responden. Adapun distribusi frekuensi masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Distribusi Responden Menurut Gender

Tabel IV.1

Distribusi Responden Menurut Gender

100% Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.1 dapat diketahui bahwa responden

Jumlah

100 orang

berjenis kelamin pria yaitu 76 orang (76%), sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang (24%). Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin pria.

2. Distribusi Responden Menurut Usia Responden

Hasil analisis karakteristik responden berdasarkan karakteristik umur ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel IV.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur No

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

Berdasarkan tabel IV.2 dapat diketahui bahwa responden dengan usia < 25 tahun sebanyak 27 orang (27%), responden dengan usia antara 26-30 tahun sebanyak 12 orang (12%), responden dengan usia antara 31-35 tahun sebanyak 12 orang (12%), responden dengan usia antara 36-40 tahun sebanyak 13 orang (13%), dan responden dengan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 36 orang (36%). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Pos Indonesia berada pada masa produktif.

3. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel IV.3

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Tingkat

Frekuensi Persentase

1 SMU

39 Orang 39%

2 Sarjana Muda/DIII

27 Orang 27%

3 Sarjana/S1

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.4 dapat diketahui bahwa responden

dengan tingkat pendidikan SMU sebanyak 39 orang (39%), responden dengan karakteristik tingkat pendidikan Sarjana Muda atau Diploma III sebanyak 27 orang (27%), responden dengan karakteristik tingkat pendidikan Sarjana atau S1 sebanyak 32 orang (32%), responden dengan tingkat pendidikan lain-lain sebanyak 4 orang (4%). Berdasarkan data dengan tingkat pendidikan SMU sebanyak 39 orang (39%), responden dengan karakteristik tingkat pendidikan Sarjana Muda atau Diploma III sebanyak 27 orang (27%), responden dengan karakteristik tingkat pendidikan Sarjana atau S1 sebanyak 32 orang (32%), responden dengan tingkat pendidikan lain-lain sebanyak 4 orang (4%). Berdasarkan data

4. Distribusi Responden Menurut Masa Kerja

Tabel IV.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No

Lama Bekerja

Frekuensi Persentase

1 < dari 5 tahun

5 > dari 20 tahun

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.3 dapat diketahui bahwa responden

dengan karakteristik masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak

25 orang (25%), responden dengan karakteristik masa kerja antara 6 – 10 tahun sebanyak 10 orang (10%), responden dengan karakteristik masa kerja antara 11 – 15 tahun sebanyak

12 orang (12%), responden dengan karakteristik masa kerja antara 16 – 20 tahun sebanyak 16 orang (16 %), responden dengan karakteristik masa kerja lebih dari 20 tahun sebanyak

37 orang (37%). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Pos Indonesia telah bekerja di perusahaan selama lebih dari 20 tahun. Masa kerja karyawan 37 orang (37%). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Pos Indonesia telah bekerja di perusahaan selama lebih dari 20 tahun. Masa kerja karyawan

b. Tanggapan Responden

Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari karyawan PT Pos selaku responden dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti dan pernyataan ini membentuk skala Likert, dimana skala Likert ini dapat digunakan untuk mengukur sikap.

a) Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Kepada Manajemen

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pernyataan kepercayaan kepada manajemen sebanyak 6 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 5

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Kepada Manajemen

1 Mananjemen tempat Anda bekerja, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi

harapan dari karyawannya

2 Perusahaan Anda mempeunyai masa depan yang suram, kecuali jika perusahaan dapat

merekrut manajer yang lebih baik

3 Manajemen dapat dipercaya untuk membuat kebijakan yang penting bagi masa depan

perusahaan

4 Manajemen selalu melakukan pekerjaan secara efisien

5 Mananjemen memperlakukan Anda dengan adil

6 Manajemen berusaha meraih keuntungan dengan cara menipu karyawan

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 42 orang menjawab setuju atas item pernyataan manajemen tempat anda bekerja, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi harapan dari karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sungguh-sungguh untuk memenuhi harapan para karyawannya.

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang menjawab setuju atas item pernyataan Perusahaan Anda mempunyai masa depan yang suram, kecuali jika perusahaan dapat merekrut manajer yang lebih baik. Hal ini berarti perusahaan akan mempunyai masa depan yang baik jika 2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang menjawab setuju atas item pernyataan Perusahaan Anda mempunyai masa depan yang suram, kecuali jika perusahaan dapat merekrut manajer yang lebih baik. Hal ini berarti perusahaan akan mempunyai masa depan yang baik jika

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 62 orang menjawab setuju atas item pernyataan Manajemen dapat dipercaya untuk membuat kebijakan yang penting bagi masa depan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen memang dapat dipercaya untuk membuat kebijakan bagi perusahaan.

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 62 orang menjawab setuju atas item pernyataan Manajemen selalu melakukan pekerjaan secara efisien. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen selalu melakukan pekerjaan dengan efisien.

5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab setuju atas item pernyataan Mananjemen memperlakukan Anda dengan adil. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen memperlakukan karyawan secara adil.

6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab tidak setuju atas item pernyataan Manajemen berusaha meraih keuntungan dengan cara menipu karyawan. Hal ini 6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab tidak setuju atas item pernyataan Manajemen berusaha meraih keuntungan dengan cara menipu karyawan. Hal ini

Berdasarkan tanggapan-tanggapan dari responden diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan, dan kebanyakan dari responden menyatakan bahwa intensitas kepercayaan kepada manajemen mereka sangat tinggi. Ini berarti bahwa manajemen melakukan yang terbaik bagi karyawan, manajemen berlaku adil kepada setiap karyawan, dan manajemen tidak pernah menipu karyawan dalam mencari keuntungan.

b) Tanggapan Responden Mengenai Keadilan Prosedural

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pertanyaan keadilan prosedural sebanyak 4 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 6

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Keadilan

1 Organisasi saya telah di tempat saluran formal yang

1 33 38 28 - mengekspresikan pandangan mereka dan

pendapat sebelum keputusan dibuat

2 Prosedur formal ada di organisasi untuk memastikan bahwa

1 28 49 22 - mengijinkan

para pejabat

mempengaruhi keputusan mereka

3 Ada sarana formal dalam organisasi, karyawan dapat menantang keputusan jika bahwa

1 37 47 15 - mereka merasa keliru

4 Organisasi saya memiliki prosedur formal untuk memastikan bahwa para pejabat

1 30 53 16 - memiliki informasi yang akurat yang akan

menjadi dasar keputusan mereka

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 38 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Organisasi saya telah di tempat saluran formal yang memungkinkan karyawan mengekspresikan pandangan mereka dan pendapat sebelum keputusan dibuat. Hal ini menunjukkan bahwa Organisasi saya telah di tempat saluran formal yang tidak memungkinkan karyawan untuk mengekspresikan pandangan mereka dan pendapat sebelum keputusan dibuat.

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan prosedur formal ada di organisasi 2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan prosedur formal ada di organisasi

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 47 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Ada sarana formal dalam organisasi, karyawan dapat menantang keputusan jika bahwa mereka merasa keliru. Hal ini menunjukkan bahwa Ada sarana formal dalam organisasi, karyawan tidak dapat menantang keputusan jika bahwa mereka merasa keliru.

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Organisasi saya memiliki prosedur formal untuk memastikan bahwa para pejabat memiliki informasi yang akurat yang akan menjadi dasar keputusan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Organisasi saya tidak memiliki prosedur untuk memastikan bahwa para pejabat memiliki informasi yang akurat yang akan menjadi dasar keputusan mereka.

Berdasarkan tanggapan dari responden diatas, mayoritas responden menjawab kurang setuju atas item pertanyaan diatas,dan responden menyatakan bahwa mengenai keadilan prosedural mereka adalah rendah. Ini menunjukkan bahwa karyawan merasa kurang berarti dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi, ini terbukti bagaimana karyawan tidak bisa melawan aturan dari perusahaan, atau tidak adanya tempat untuk setiap aspirasi dari para karyawan.

c) Tanggapan Responden Mengenai Kepercayan Kepada rekan Kerja

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pernyataan kepercayaan kepada rekan kerja sebanyak 6 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 7

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Kepada Rekan Kerja

1 Jika Anda kesulitan menghadapi masalah dalam bekerja, rekan kerja Anda siap

6 25 53 16 - membantu

2 Anda percaya kepada rekan kerja Anda, dengan cara membiarkan mereka untuk membantu

7 23 47 23 - Anda jika mengalami masalah dalam bekerja

3 Rekan kerja Anda dapat diandalkan setiap saat dibutuhkan

kemampuan dari rekan kerja Anda 6 23 46 25 -

5 Kebanyakan dari rekan kerja Anda tetap bekerja dengan sungguh-sungguh meskipun

4 35 53 8 - tidak sedang ada supervisor

6 Rekan kerja Anda mempersulit pekerjaan Anda dengan kesalahan yang mereka lakukan

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Jika Anda kesulitan menghadapi masalah dalam bekerja, rekan kerja Anda siap membantu. Hal ini menunjukkan bahwa teman belum tentu bisa membantu kita dalam menghadapi masalah dalam bekerja.

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 47 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Anda percaya kepada rekan kerja Anda, dengan cara membiarkan mereka untuk membantu Anda jika mengalami masalah dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa anda kurang 2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 47 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Anda percaya kepada rekan kerja Anda, dengan cara membiarkan mereka untuk membantu Anda jika mengalami masalah dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa anda kurang

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang menjawab setuju atas item pernyataan Rekan kerja Anda dapat diandalkan setiap saat dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja dapat diandalkan saat dibutuhkan

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 46 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Anda percaya sepenuhnya terhadap kemampuan dari rekan kerja Anda. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan rekan kerja belum tentu bias dipercaya.

5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Kebanyakan dari rekan kerja Anda tetap bekerja dengan sungguh-sungguh meskipun tidak sedang ada supervisor. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tidak ada adanya supervisor, membuat rekan- rekan kerja anda tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja.

6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 51 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Rekan kerja Anda mempersulit 6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 51 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Rekan kerja Anda mempersulit

Berdasarkan hasil tanggapan responden diatas, mayoritas responden menjawab kurang setuju atas item pertayaan yang menyangkut kepercayaan kepada rekan kerja, dan ini berarti menunjukkan bahwa kepercayaan kepada rekan kerja adalah rendah. Dan dapat disimpulkan bahwa rekan kerja tidak sepenuhnya mempersulit pekerjaan kita, tetapi rekan kerja juga tidak bisa diandalkan setiap saat, kemampuan merekapun juga sepenuhya kurang bisa dipercaya daripada kemampuan yang kita miliki sendiri.

d) Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan Transformasional

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item pernyataan kepemimpinan transformasional sebanyak 20 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan Transformasional

1 Atasan saya mengetahui arah tujuan yang akan 56 39 5 -

- untuk masa depan kelompok kami.

2 Atasan saya memberikan rencana yang menarik 40 53 7 -

- organisasi.

3 Atasan saya selalu mencari peluang baru untuk 52 41 7 -

4 Atasan saya mampu memberi inspirasi kepada 33 55 9 3 -

bawahannya.

- berkomitmen dengan tujuannya.

5 Atasan saya mampu menjadikan oranglain untuk 38 55 7 -

- tindakan, tidak hanya dengan memberitahu secara lisan.

6 Atasan saya memimpin dengan melakukan 38 54 8 -

- saya ikuti.

7 Atasan saya memberikan contoh yang baik untuk 48 40 12 -

- kelompok kerja.

8 Atasan saya mampu mendorong kerjasama dalam 32 55 13 -

- dalam tim.

9 Atasan saya mendorong bawahannya bekerja 61 29 10 -

10 Atasan saya membuat bawahan bekerja sama 52 36 11 1 -

untuk suatu tujuan.

- kerja tim diantara karyawan.

11 Atasan saya mengembangkan sikap & semangat 55 39 6 -

12 Atasan saya menunjukkan bahwa dia berharap 53 39 7 1 -

banyak kepada kami.

- yang baik.

13 Atasan saya meminta kami memberikan kinerja 49 41 10 -

- sebaik mungkin

14 Atasan saya menuntut saya melakukan pekerjaan 54 39 7 -

15 Atasan bertindak tanpa menghiraukan perasaan 55 36 9 1 -

saya

16 Atasan saya menghormati perasaan saya

54 35 11 - -

17 Atasan saya memperhatikan kebutuhan saya

46 42 12 - -

18 Atasan

38 49 13 - - menyelesaikan masalah dengan cara atau metode baru

- membuat saya harus berfikir dengan sungguh- sungguh sebelum menjawab

19 Atasan saya menanyakan pertanyaan yang 34 51 15 -

- ulang hal-hal yang saya lakukan

20 Atasan saya mendorong saya untuk mengkaji 52 36 12 -

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya mengetahui arah tujuan yang akan dicapai. Hal ini berarti bahwa atasan mengetahui arah dan tujuan yg akan dicapai oleh perusahaan.

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya memberikan rencana yang menarik untuk masa depan kelompok kami. Hal ini berarti bahwa rencana menarik bagi kelompok kami diberikan oleh atasan.

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 52 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya selalu mencari peluang baru untuk organisasi. Hal ini berarti bahwa atasan selalu berusaha mencari peluang untuk organisasi.

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya mampu memberi inspirasi kepada bawahannya. Hal ini berarti bahwa atasan mampu memberikan inspirasi dan semangat bagi karyawan.

5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya mampu menjadikan orang lain 5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya mampu menjadikan orang lain

6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya memimpin dengan melakukan tindakan, tidak hanya dengan memberitahu secara lisan, hal ini berarti bahwa atasan memimpin dengan benar, memimpin langsung sebagai contoh bagi karyawan

7. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 48 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya memberikan contoh yang baik untuk saya ikuti. Hal ini berarti, atasan yangbaik, memberikan contoh yang baik pula.

8. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya mampu mendorong kerjasama dalam kelompok kerja. Hal ini berarti bahwa atasan membantu memberikan semangat bagi kelompok kerja.

9. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 61 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya mendorong bawahannya bekerja dalam tim. Hal ini berarti bahwa bawahan bias bekerja dalam tim karna dorongan dari atasan.

10. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 52 orang menjawab sangat setuju item pernyataan Atasan saya membuat bawahan bekerja sama untuk suatu tujuan. Hal ini berarti bahwa atasan mampu menguatkan bawahan bekerja dengan satu tujuan.

11. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya mengembangkan sikap & semangat kerja tim diantara karyawan. Hal ini berarti bahwa sikap dan semangat kerja tim dikembangkan oleh atasan.

12. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya menunjukkan bahwa dia berharap banyak kepada kami. Hal ini berarti bahwa seorang atasan yang memimpin perusahaan, sangat membutuhkan dan berharap lebih kepada bawahannya.

13. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya meminta kami memberikan kinerja yang baik. Hal ini berarti bahwa karyawan diminta oleh atasan untuk memberikan kinerja yang baik.

14. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54 orang menjawab sangat setuju atas 14. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54 orang menjawab sangat setuju atas

15. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan bertindak tanpa menghiraukan perasaan saya. Hal ini berarti bahwa atasan tidak pernah mengerti perasaan saya saat bertindak.

16. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya menghormati perasaan saya. Hal ini berarti bahwa saya dihormati oleh atasan saya.

17. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 46 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya memperhatikan kebutuhan saya. Hal ini berarti bahwa atasan memperhatikan kebutuhan bagi karyawannya.

18. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya menantang saya untuk menyelesaikan masalah dengan cara atau metode baru. Hal ini berarti bahwa atasan percaya kepada saya, dengan memberikan tantangan untuk menyelesaikan masalah dengan cara baru.

19. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 51 orang menjawab setuju atas item pernyataan Atasan saya menanyakan pertanyaan yang membuat saya harus berfikir dengan sungguh-sungguh sebelum menjawab. Hal ini berarti bahwa saya harus memikirkan jawaban yang benar sebelum menjawab pertanyaan yang diberikan oleh atasan.

20. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 52 orang menjawab sangat setuju atas item pernyataan Atasan saya mendorong saya untuk mengkaji ulang hal-hal yang saya lakukan. Hal ini berarti bahwa atasan mempercayakan pekerjaan kepada saya, dengan mendorong saya untuk mengkaji ulang hal yang saya lakukan.

Berdasarkan keterangan hasil tanggapan responden, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju. Hal ini berarti bahwa perilaku kepemimpinan transformasional atasan mereka sangat tinggi, dan responden menilai bahwa atasan dan karyawan bersama-sama menuju ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi lagi.

e) Tanggapan Responden Mengenai Turnover Intention

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden terhadap item pernyataan Turnover Intention sebanyak 2 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden terhadap item pernyataan Turnover Intention sebanyak 2 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada

Tabel IV. 9

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Turnover

1 Saya sering berfikir untuk berhenti dari

10 51 39 - -

pekerjaan saya yang sekarang

2 Kemungkinan saya akan mencari pekerjaan 18 71 11 -

baru tahun depan

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 51 orang menjawab setuju atas item pernyataan sering berpikir untuk berhenti dari pekerjaan yang sekarang. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden berpikir untuk berhenti dari pekerjaan sekarang.

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang menjawab setuju atas item pernyataan kemungkinan akan mencari pekerjaan tahun depan. Hal ini berarti sebagian besar responden akan mencari pekerjaan tahun depan.

Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas turnover intention , mayoritas responden menyatakan bahwa turnover mereka sangat tinggi, artinya karyawan mempunyai kecenderungan dan berkeinginan untuk berhenti dari perusahaan. Dan turnover intention ini hanya sebuah Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas turnover intention , mayoritas responden menyatakan bahwa turnover mereka sangat tinggi, artinya karyawan mempunyai kecenderungan dan berkeinginan untuk berhenti dari perusahaan. Dan turnover intention ini hanya sebuah

f) Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Organisasi

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pertanyaan komitmen organisasi sebanyak 10 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 10

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Komitmen

1 Saya akan sangat senang untuk menghabiskan sisa karir saya dengan organisasi ini.

14 56 30 - - 2 Saya benar-benar merasa bahwa seolah-olah

masalah dari organisasi ini adalah saya sendiri. 6 43 51 1 - 3 Saya tidak merasakan rasa yang kuat milik organisasi saya.

11 29 60 0 - 4 Saya tidak merasa secara emosional didalam

organisasi ini. 8 30 62 0 - 5 Saya tidak merasa seperti bagian dari keluarga di organisasi saya.

7 42 49 2 - 6 Organisasi ini memiliki banyak makna bagi

saya pribadi. 9 40 48 3 - 7 Saya menemukan bahwa nilai-nilai saya dan nilai-nilai perusahaan serupa

11 52 36 1 - 8 Saya bangga untuk memberitahu orang lain

bahwa saya bagian dari organisasi ini 10 56 33 1 - 9 Aku benar-benar peduli tentang masa depan perusahaan ini

32 32 36 - - 10 Bagi saya, ini adalah yang terbaik dari semua

kemungkinan organisasi yang bekerja 28 45 27 - -

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya akan sangat senang untuk menghabiskan sisa karir saya dengan organisasi ini. Hal 1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya akan sangat senang untuk menghabiskan sisa karir saya dengan organisasi ini. Hal

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 51 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Saya benar-benar merasa bahwa seolah-olah masalah dari organisasi ini adalah saya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak benar-benar merasa bahwa seolah-olah masalah dari organisasi ini adalah mereka sendiri.

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 60 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Saya tidak merasakan rasa yang kuat milik organisasi saya. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasakan rasa yang kuat milik organisasi mereka.

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 62 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Saya tidak merasa secara emosional didalam organisasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa secara emosional didalam organisasi ini.

5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab kurang setuju 5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49 orang menjawab kurang setuju

6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 48 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan Organisasi ini memiliki banyak makna bagi saya pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa Organisasi ini tidak memiliki banyak makna bagi pribadi para karyawan.

7. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 52 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya menemukan bahwa nilai-nilai saya dan nilai-nilai perusahaan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan menemukan bahwa nilai-nilai saya dan nilai-nilai perusahaan serupa.

8. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya bangga untuk memberitahu orang lain bahwa saya bagian dari organisasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bangga untuk memberitahu orang lain bahwa saya bagian dari organisasi ini.

9. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 36 orang menjawab kurang setuju atas item pernyataan saya benar-benar peduli tentang masa depan perusahaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak benar-benar peduli tentang masa depan perusahaan ini.

10. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 45 orang menjawab setuju atas item pernyataan Bagi saya, ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa bagi karyawan, ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang bekerja.

Berdasarkan hasil tanggapan responden diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju atas item pertanyaan yang diajukan, dan mereka menyatakan rendah atas komitmen organisasi karena karyawan merasa masalah yang ada bukanlah berasal dari mereka, dan seringnya karyawan merasa emosional dalam bekerja dalam perusahaan.

g) Tanggapan Responden Mengenai OCB conscientiousness

(Organizational Citizenship Behaviour)

Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pertanyaan OCB conscientiousness Berdasarkan perhitungan statistik terlihat bahwa dari 100 responden, terhadap item pertanyaan OCB conscientiousness

Tabel IV. 11

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai OCB (Organizational Citizenship Behaviour)

1 Saya berusaha untuk terus mengikuti perkembangan arus dalam organisasi

2 79 19 - -

2 Bagian dari pekerjaan saya adalah untuk memikirkan cara yang lebih baik dalam

5 86 9 - -

melakukan pekerjaan saya 3 Saya berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak diperlukan, tetapi yang membantu citra

6 81 13 - -

organisasi saya 4 Saya selalu membuat saran-saran untuk meningkatkan kerja tim saya / dalam

2 78 20 - -

organisasi 5 Saya selalu melakukan lebih daripada yang benar-benar diperlukan

5 71 24 - -

6 Saya tetap memperbaharui atau mengetahui perkembangan yang terjadi di organisasi

1 81 18 - -

saya

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 79 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya berusaha untuk terus mengikuti perkembangan arus dalam organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan berusaha untuk terus mengikuti perkembangan arus dalam organisasi

2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 86 orang menjawab setuju atas item pernyataan Bagian dari pekerjaan saya adalah untuk memikirkan cara yang lebih baik dalam melakukan 2. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 86 orang menjawab setuju atas item pernyataan Bagian dari pekerjaan saya adalah untuk memikirkan cara yang lebih baik dalam melakukan

3. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 81 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak diperlukan, tetapi yang membantu citra organisasi saya. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak diperlukan, tetapi yang membantu citra organisasi saya.

4. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 78 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya selalu membuat saran-saran untuk meningkatkan kerja tim saya / dalam organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu membuat saran- saran untuk meningkatkan kerja tim mereka / dalam organisasi.

5. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya selalu melakukan lebih daripada yang benar-benar diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu melakukan lebih daripada yang benar – benar diperlukan.

6. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 81 orang menjawab setuju atas item pernyataan Saya tetap memperbaharui atau mengetahui perkembangan yang terjadi di organisasi saya. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tetap memperbaharui atau mengetahui perkembangan yang terjadi di organisasi saya.

Berdasarkan hasil tanggapan responden diatas, mayoritas responden menjawab setuju atas item pertanyaan diatas, dan kebanyakan responden menyatakan bahwa mengenai OCB conscientiousness mereka tinggi, kesimpulannya adalah karyawan berusaha mengikuti perkembangan perusahaan, dan karyawan mempunyai suatu kesadaran untuk meningkatkan kerja tim dan selalu memikirkan cara dalam melakukan pekerjaan.

II. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004).

Confirmatory Factor Analysis (CFA) atau analisis faktor konfirmatori dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini. Analisis faktor konfimatori digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai uni dimensionalitas apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel, jika masing- masing indikator merupakan indikator pengukur konstruk autonomi maka faktor tersebut memiliki nilai loading yang tinggi. Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequecy ). Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid karena nilai yang dikehendaki harus > 0,5 untuk dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2005). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.12 Hasil Uji Validitas Konstruk (Confirmatory Factor Analysis)

Faktor

Variabel 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan

Valid Kepercayaan pd

KM2

Valid Manajemen

Valid Keadilan

K1

Valid Prosedural

Valid Kepercayaan pd

KR2

Valid Rekan Kerja

Valid Kepemimpinan

KP7

Valid Transformasional

Valid Turnover Intention

0,632 Valid OCB

OCB2

0,553 Valid Conscientiousness

OCB3

OCB4

0,839 Valid

OCB5

0,617 Valid

Faktor

Variabel 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010)

III. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan reliabel dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).

Nilai Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai ≤ 0,60 dikategorikan reliabilitasnya buruk (Sekaran, 2000). Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel IV.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Keterangan Perilaku Kepemimpinan

Alpha

Baik Transformasional

Turnover Intention

Dapat Diterima Kepercayaan kepada manajemen

Baik Kepercayaan kepada rekan kerja

Baik Keadilan Prosedural

Baik Komitmen Organisasi

Baik OCB (Perilaku Citizenship)

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Dari tabel IV.19 dapat diketahui bahwa semua variabel utama yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik, ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s alpha > 0,60.

IV. Uji Hipotesis

Setelah menilai model secara keseluruhan, tahap selanjutnya adalah menguji koefisien hubungan yang diestimasi. Untuk menguji hipotesis – hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi. Dimana model regresi yang digunakan dalam penelitian ini menganalisis pengaruh variabel independen dengan variabel dependen, kesimpulan mendukung atau tidak mendukung hipotesis didasarkan pada signifikansi regresi yang terbentuk.

Dalam analisis path terdapat 3 model regresi : (1) variabel independen diregresi dengan variabel mediasi, (2) variabel Dalam analisis path terdapat 3 model regresi : (1) variabel independen diregresi dengan variabel mediasi, (2) variabel

1. Pengaruh variabel Anteseden pada variabel pemediasi Tabel IV.14

Hasil pengaruh variabel Anteseden pada Kepemimpinan

Transformasional.

Koefisien

std.Koefisien

t Sig. Constant)

Model

B std.Eror

Beta

11.080 0.000 Kepercayaan pd Manajemen

0.310 3.231 0.002 Keadilan prosedural

0.483 5.467 0.000 Kepercayaan pd Rekan Kerja

Variabel dependen : kepemimpinan transformasional Berdasarkan tabel IV.14, maka didapat persamaan :

Z =a +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Z = 67,718 + 0,310 X 1 + 0.483 X 2 +0,261 X 3

Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 14 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah positif 0,310; 0,483 dan 0,261 dengan nilai t-hitung 3,231; 5,467 dan 2,673 dengan tingkat nilai signifikan ketiga variabel independennya jauh < 0,05.

Dilihat dari koefisien beta yang terdapat pada lampiran koefisien regresi X atau dari ketiga variabel anteseden bertanda positif, dan menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki

kepemimpinan transformasional. Hal ini berarti bahwa semakin besar kepercayaan pada manajemen, keadilan prosedural,

pengaruh

searah

dengan dengan

tranformasional dalam perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa H1 : tingkat

kepemimpinan

kepercayaan kepada manajemen, keadilan prosedural dan kepercayaan kepada rekan kerja berpengaruh signifikan pada perilaku kepemimpinan transformasional

2. Pengaruh variabel Anteseden pada variabel dependen

a. Pengaruh variabel Anteseden pada Turnover Intention

Tabel IV.15

Hasil pengaruh Variabel Anteseden pada Turnover

t sig. ket. Constant

Model

B error

Beta

9.830 0,000 kep.pd manajemen

-2.168 0.033 keadilan prosedural

2.278 0.025 kep. pd rekan kerja

0.074 0.485 dependen variabel :

Turnover intention

R Square : 0.090 std. Error of Estimated :

F Hitung :

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.14, maka didapat persamaan :

Y 1 =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e = 7,633 – 0,226 X 1 + 0,255 X 2 + 0,074 X 3

Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 15 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah – 0,226; 0,255 dan 0,074 dengan nilai t-hitung –2.168; 2,278 dan 0,074. Hasil dari perhitungan regresi linear didapat tingkat signifikansi sebesar 0.033 untuk tingkat kepercayaan kepada Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 15 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah – 0,226; 0,255 dan 0,074 dengan nilai t-hitung –2.168; 2,278 dan 0,074. Hasil dari perhitungan regresi linear didapat tingkat signifikansi sebesar 0.033 untuk tingkat kepercayaan kepada

Dapat diketahui bahwa arah yang dituju adalah searah dengan turnover intention, dimana kepercayaan kepada manajemen bertanda negatif pada turnover intention, tetapi tidak untuk keadilan prosedural yang tidak searah dengan turnover intention bertanda positif yang seharusnya berpengaruh negatif pada turnover intention. Organ dan Konovsky (dalam Alotaibi, 2001) menyatakan bahwa ketika bawahan diperlakukan adil dalam organisasi, mereka akan lebih memiliki perasaan membutuhkan hubungan timbal balik sosial dengan organisasi dan memberikan mereka kepercayaan bahwa perlakuan adil akan terus berlanjut. Tetapi kita kembali pada kenyataan yang ada mengindikasikan bahwa seorang karyawan yang memiliki karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja yang rendah, maka dia akan memiliki turnover intention yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Dari keterangan diatas, dimungkinkan bahwa apa yang telah disosialisasikan perusahan kurang dapat diterima oleh para karyawan dilihat Dapat diketahui bahwa arah yang dituju adalah searah dengan turnover intention, dimana kepercayaan kepada manajemen bertanda negatif pada turnover intention, tetapi tidak untuk keadilan prosedural yang tidak searah dengan turnover intention bertanda positif yang seharusnya berpengaruh negatif pada turnover intention. Organ dan Konovsky (dalam Alotaibi, 2001) menyatakan bahwa ketika bawahan diperlakukan adil dalam organisasi, mereka akan lebih memiliki perasaan membutuhkan hubungan timbal balik sosial dengan organisasi dan memberikan mereka kepercayaan bahwa perlakuan adil akan terus berlanjut. Tetapi kita kembali pada kenyataan yang ada mengindikasikan bahwa seorang karyawan yang memiliki karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja yang rendah, maka dia akan memiliki turnover intention yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Dari keterangan diatas, dimungkinkan bahwa apa yang telah disosialisasikan perusahan kurang dapat diterima oleh para karyawan dilihat

pada OCB Conscientiousness

b. Pengaruh

variabel

Anteseden

Tabel IV.16

Hasil pengaruh Variabel Anteseden pada OCB

t sig. ket. Constant

Model

B error

Beta

14,210 kep.pd manajemen

0,782 0.436 keadilan prosedural

2.008 0.047 kep. pd rekan kerja

dependen variable :

Concientiousness

R Square : 0.063 std. Error of Estimated :

F Hitung :

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.14, maka didapat persamaan :

Y 2 =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

= 20,960 + 0,083 X 1 + 0.,228 X 2 – 0,090 X 3 Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 15 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah 0,083; 0,228 dan 0,847 dengan nilai t-hitung 0.782; 2,008 dan – 0,847. Hasil dari perhitungan regresi linear didapat tingkat signifikansi sebesar 0.436 untuk tingkat kepercayaan kepada manajemen, untuk tingkat keadilan prosedural 0,047 dan 0.399 untuk tingkat kepercayaan kepada rekan kerja. Pengaruh = 20,960 + 0,083 X 1 + 0.,228 X 2 – 0,090 X 3 Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 15 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah 0,083; 0,228 dan 0,847 dengan nilai t-hitung 0.782; 2,008 dan – 0,847. Hasil dari perhitungan regresi linear didapat tingkat signifikansi sebesar 0.436 untuk tingkat kepercayaan kepada manajemen, untuk tingkat keadilan prosedural 0,047 dan 0.399 untuk tingkat kepercayaan kepada rekan kerja. Pengaruh

0.05 tetapi tidak demikian dengan tingkat kepercayaan kepada manajemen dan kepercayaan kepada rekan kerja pada OCB Conscientiousness karena tingkat signifikan > 0.05.

Dilihat dari koefisien beta yang terdapat pada lampiran koefisien regresi X 2 atau dari keadilan prosedural bertanda positif, dan menunjukkan bahwa keadilan prosedural memiliki pengaruh searah dengan OCB Conscientiousness dengan asumsi variabel lainnya tetap. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai keadilan presedural suatu organisasi yang dimiliki oleh para karyawan, maka semakin tinggi pula OCB Conscientiousness yang dimiliki para pegawai (Alotabi, dalam Arni Feriyana, 2007)

c. Pengaruh variabel Anteseden pada Komitmen Organisasi

Tabel IV.17

Hasil pengaruh Variabel Anteseden pada Komitmen

t sig. ket. Constant

Model

B error

Beta

4,522 kep.pd manajemen

3,461 0.001 keadilan prosedural

3,105 0.003 kep. pd rekan kerja

3,447 0.001 dependen variable :

Komitmen Organisasi

R Square :

std. Error of Estimated :

F Hitung :

Sumber: Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.14, maka didapat persamaan :

Y 3 =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

= 13,701 + 0,294 X 1 + 0,282 X 2 + 0,295 X 3 Persamaan tersebut berarti bahwa dari hasil tabel IV 17 tersebut, angka nilai standar beta ketiga variabel adalah ,294; 0,282 dan 0,295 dengan nilai t-hitung 3,461; 3,105 dan 3,447. Hasil dari perhitungan regresi linear didapat tingkat signifikansi sebesar 0.001 untuk tingkat kepercayaan kepada manajemen, untuk tingkat keadilan prosedural 0,003 dan 0.001 untuk tingkat kepercayaan kepada rekan kerja.

Dilihat dari koefisien beta yang terdapat pada lampiran koefisien regresi X atau dari ketiga variabel anteseden bertanda positif, dan menunjukkan bahwa keadilan prosedural memiliki pengaruh searah dengan komitmen organisasi, hal ini berarti pengaruh tingkat kepercayaan kepada manajemen, keadilan prosedural, kepercayaan kepada rekan kerja berpengaruh signifikan pada komitmen organisasional karena tingkat signifikan < 0,05

3. Pengaruh variabel mediasi pada variabel dependen

Tabel IV.18 Hasil analisis regresi

Dependen

komitmen

organisasional Independen

turnover intention

sig. beta t sig.

Sumber : Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.18 diatas dapat diketahui hasilnya bahwa dimana kepemimpinan transformasional berpengaruh sinifikan pada ketiga variabel dependen, dan dapat dilihat dari t-hitung ketiga variabel dependen tersebut dengan probabilitas (sig.) < 0.05 Tetapi arah yang didapat tidak sesuai yang diharapkan, karena kepemimpinan transformasional seharusnya berpengaruh negatif pada turnover intention, karena sebenarnya kepemimpinan transformasional tidak mempengaruhi turnover intention secara langsung. Apabila organisasi membuat kebijakan kerja dengan akurat dan karyawan mengetahui kebijakan kerja yang harus dibuat atau berpengaruh pada peningkatan turnover intention mereka, selain itu apa bila atasan mau mengklarifikasi keputusan dan informasi saat diminta karyawan serta kebijakan kerja diterapkan secara konsisten dan pegawai berhak untuk menolak dan meminta atasan meninjau kembali kebijakan kerja yang dibuat juga akan berpengaruh pada peningkatan turnover intention Sumber : Data primer yang sudah diolah (2010) Berdasarkan tabel IV.18 diatas dapat diketahui hasilnya bahwa dimana kepemimpinan transformasional berpengaruh sinifikan pada ketiga variabel dependen, dan dapat dilihat dari t-hitung ketiga variabel dependen tersebut dengan probabilitas (sig.) < 0.05 Tetapi arah yang didapat tidak sesuai yang diharapkan, karena kepemimpinan transformasional seharusnya berpengaruh negatif pada turnover intention, karena sebenarnya kepemimpinan transformasional tidak mempengaruhi turnover intention secara langsung. Apabila organisasi membuat kebijakan kerja dengan akurat dan karyawan mengetahui kebijakan kerja yang harus dibuat atau berpengaruh pada peningkatan turnover intention mereka, selain itu apa bila atasan mau mengklarifikasi keputusan dan informasi saat diminta karyawan serta kebijakan kerja diterapkan secara konsisten dan pegawai berhak untuk menolak dan meminta atasan meninjau kembali kebijakan kerja yang dibuat juga akan berpengaruh pada peningkatan turnover intention

kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan pada turnover intention, OCB Conscientiousness dan komitmen organisasional

4. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan variabel mediasi sebagai penengah

Untuk menguji peran kepemimpinan transformasional sebagai variabel mediasi pada variabel independen dan variabel dependen maka digunakan path analisys dengan uji regresi linier berganda.

a. Pengaruh variabel anteseden dan kepemimppinan

transformasional pada turnover intention ( H3.a)p Tabel IV.19

Hasil analisis regresi berganda

Beta t sig. (constant)

model

B eror

6.384 0.000 kep.pada manajemen

-0.266 -2.566 0.012 kepemimpinan transformasional

0.252 2.273 0.025 dependent variabel : turnover intention Berdasarkan tabel IV.19, maka didapat persamaan :

Y 1 =a+b 1 X 1 +b 3 Z+e = 6,238 – 0,266 X 1 + 0,252 Z

Berdasarkan tabel IV.15, nilai standart koefisien beta untuk variabel kepercayaan kepada manajemen, adalah sebesar –0,226 dengan tingkat signifikansi 0,033. Artinya bahwa pengaruh kepercayaan kepada manajemen pada turnover adalah negatif, variabel tersebut berpengaruh signifikan < 0,05.

Kemudian setelah mengikutsertakan variabel kepemimpinan transformasional sebagai pemediasi dalam pengujian maka perhitungan dari tabel IV.19 menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan pada turnover, hal ini terlihat dari koefisien betanya adalah 0,252, t-hitungnya 2,273. Sedangkan nilai standart koefisien beta untuk variabel kepercayaan kepada manajemen adalah –0.266, signifikan pada 0.012 dengan signifikansi p < 0.050. Hasil tersebut menunjukkan bahwa : kepercayaan kepada manajemen berpengaruh negatif dan signifikan pada turnover intention. Dan dari hasil ini kepemimpinan transformasional memediasi secara parsial antara kepercayaan kepada manajemen pada turnover intention, dilihat nilai standar koefisien beta secara tidak langsung lebih kecil dari nilai standar koefisien beta secara langsung sebelum dimediasi (Baron dan Kenny, 1986).

Jadi kepercayaan pada kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki diri sendiri merasa penting bagi perusahaan, pentingnya pekerjaan bagi diri sendiri adalah pemberian Jadi kepercayaan pada kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki diri sendiri merasa penting bagi perusahaan, pentingnya pekerjaan bagi diri sendiri adalah pemberian

Perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa variabel perilaku kepemimpinan transformasional merupakan variabel pemediasi pengaruh tingkat kepercayaan kepada manajemen pada turnover intention.

b. Pengaruh variabel anteseden dan kepemimpinan transformasional pada OCB Conscientiousness (H3.b)

Tabel IV.20 Hasil analisis regresi berganda

Beta t sig. (constant)

model

B eror

6.384 0.000 keadilan prosedural

0.085 0.735 0.464 kepemimpinan transformal

0.363 3.318 0.001 dependent variabel : OCB Conscientiousness Berdasarkan tabel IV.20, maka didapat persamaan :

Y 2 =a+b 1 X 1 +b 2 Z+e = 17,198 + 0,085 X 1 + 0,363 Z

Berdasarkan tabel IV.16, nilai standar koefisien beta untuk variabel keadilan prosedural sebelum ada mediasi adalah Berdasarkan tabel IV.16, nilai standar koefisien beta untuk variabel keadilan prosedural sebelum ada mediasi adalah

mengikutsertakan variabel kepemimpinan transformasional sebagai pemediasi dalam pengujian maka perhitungan dari tabel IV.20 menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan pada OCB Conscientiousness, hal ini terlihat dari koefisien betanya adalah 0,363, t-hitungnya 3,318 dan signifikan pada 0,001. Sedangkan nilai standart koefisien beta untuk variabel keadilan prosedural 0.085 signifikan pada 0.464, dengan signifikansi p > 0.050. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memediasi secara penuh (full mediation) antara variabel keadilan prosedural pada OCB Conscientiousness . dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari nilai signifikansi sebelum dimediasi. (Baron dan Kenny, 1986)

Kemudian

setelah

Dilihat dari koefisien beta yang terdapat pada lampiran koefisien regresi keadilan prosedural dan kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang searah dengan OCB Conscientiousness . Berdasarkan kasil wawancara pada karyawan beranggapan bahwa kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah merupakan suatu peraturan yang harus ditaati dan mereka merasa tidak diperlakukan tidak adil, sehingga Dilihat dari koefisien beta yang terdapat pada lampiran koefisien regresi keadilan prosedural dan kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang searah dengan OCB Conscientiousness . Berdasarkan kasil wawancara pada karyawan beranggapan bahwa kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah merupakan suatu peraturan yang harus ditaati dan mereka merasa tidak diperlakukan tidak adil, sehingga

c. Pengaruh variabel anteseden dan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasional (H3.c)

Tabel IV.21 Hasil analisis regresi berganda

Beta t sig. (constant)

model

B eror

2.178 0.032 kep.pada manajemen

0.262 3.104 0.003 keadilan prosedural

0.203 2.115 0.037 kep.pada rekan kerja

0.276 3.279 0.001 kepemimpinan transformal

0.203 2.250 0.027 dependent variabel : komitmen organisasional

Berdasarkan tabel IV.21, maka didapat persamaan :

Y 3 =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 3 Z+e = 8.309 + 0,262 X 1 + 0,203 X 2 + 0,276 X 3

Berdasarkan tabel IV.17, nilai standart koefisien beta untuk variabel kepercayaan kepada manajemen, keadilan prosedural, kepercayaan kepada rekan kerja sebelum ada mediasi masing-masing adalah sebesar 0.294, 0.282 dan 0.295 dengan tingkat signifikansi 0.001, 0.003 dan 0,001. Artinya bahwa pengaruh kepercayaan kepada manajemen, keadilan Berdasarkan tabel IV.17, nilai standart koefisien beta untuk variabel kepercayaan kepada manajemen, keadilan prosedural, kepercayaan kepada rekan kerja sebelum ada mediasi masing-masing adalah sebesar 0.294, 0.282 dan 0.295 dengan tingkat signifikansi 0.001, 0.003 dan 0,001. Artinya bahwa pengaruh kepercayaan kepada manajemen, keadilan

mengikutsertakan variabel kepemimpinan transformasional sebagai pemediasi dalam pengujian maka perhitungan dari tabel IV.21 menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan pada komitmen organisasional, hal ini terlihat dari koefisien betanya adalah 0.203, t-hitungnya 2.250 signifikan pada 0.027. Sedangkan nilai standart koefisien beta untuk variabel kepercayaan kepada manajemen adalah 0,262; keadilan prosedural 0.203, kepercayaan kepada rekan kerja 0,276; dan signifikan pada 0.003, 0.037. 0.001 dengan signifikansi p < 0.050.

Kemudian

setelah

Karena nilai koefisien hubungan tidak langsung lebih kecil dari koefisien langsung, serta hasil yang ditujukan dari pengaruh langsung dan tidak langsung semuanya signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh tidak langsung variabel anteseden pada komitmen organisasional dengan kepemimpinan transformasional memediasi secara parsial (Baron dan Kenny, 1986)

Hal ini menunjukkan bahwa H3 : perilaku kepemimpinan

transformasional tidak seluruhnya memediasi pengaruh transformasional tidak seluruhnya memediasi pengaruh

C. Pembahasan

Setelah menilai semua keseluruhan model dan menguji semua yang ada pada hipotesis, maka tahap selanjutnya adalah pembahasan hasil penelitian sebagai berikut :