Penulisan Naskah Berita

C. Penulisan Naskah Berita

Selanjutnya tahap penulisan naskah. Sebelum penulisan naskah dimulai, penulis maupun wartawan harus terlebih dahulu mengerti apa yang nanti akan ditulis. Setelah mengumpulkan data dari hasil wawancara dari berbagai narasumber dan temuan di tempat kejadian, wartawan melakukan penulisan berita dikantor redaksi. Selain menggunakan data temuan di lapangan, bisa juga menambah informasi dengan mencari data yang lain menggunakan media internet. Penulisan naskah berita untuk Selanjutnya tahap penulisan naskah. Sebelum penulisan naskah dimulai, penulis maupun wartawan harus terlebih dahulu mengerti apa yang nanti akan ditulis. Setelah mengumpulkan data dari hasil wawancara dari berbagai narasumber dan temuan di tempat kejadian, wartawan melakukan penulisan berita dikantor redaksi. Selain menggunakan data temuan di lapangan, bisa juga menambah informasi dengan mencari data yang lain menggunakan media internet. Penulisan naskah berita untuk

mendahulukan berita yang terpenting kemudian baru diikuti oleh data atau fakta yang ditemukan sebagai pelengkap serta menyuguhkan berita melalui adegan-adegan yang

disajikan lewat cerita untuk menarik pembaca. 8 Penulisan naskah berita di rubrik tersebut adalah penulisan sotf news .

Penulisan berita soft news adalah berita ringan yang lebih bertumpu pada ketertarikan manusiawi seperti tentang hobi, info selebritis, atau tentang perilaku sosial dan masyarakat . Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik terkadang bisa dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari ketajaman atau

penciuman berita seorang wartawan atau editor. Wartawan menggali hal-hal yang menarik yang bisa disajikan lugas tetapi sudah diperhalus ( soft news ) dalam bentuk cerita. Dimana di dalamnya kita menyajikan berita secara sederhana sesuai dengan fakta atau informasi yang sebelumnya diperoleh dari peliputan di lapangan. Penulis maupun wartawan dalam penulisan rubrik “ Nganal Kodew ” juga memasukkan beberapa komentar dari narasumber untuk mendukung informasi didalam berita yang diberikan kepada masyarakat.

Keamanan narasumber sangat diperhatikan untuk melindungi identitas asli narasumber disamping menerapkan kode etik jurnalistik media, oleh karena itu penulisan dalam rubrik “ Nganal Kode w” menggunakan nama samaran yaitu

8 Ignacio Ricci, op.cit., hlm 18

Markucel dan Markonah. Pemberian nama pengganti ini guna melindungi identitas narasumber dan menarik perhatian pembaca.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan yaitu bahasa. Karena rubrik tersebut diperuntukkan bagi kalangan masyarakat yang sudah menikah, maka penggunaan penulisan bahasa disini menggunakan bahasa yang tidak terlalu berat, populer namun tetap menurut pada pedoman kamus saku Jawa Pos. Hal tersebut agar isi maupun pesan yang disampaikan didalamnya mudah dicerna dan dipahami bagi siapa saja yang membacanya supaya tidak mengandung kesalahpahaman bagi masyarakat. Daya kreatifitas penulis, penentuan segmentasi, dan karakter pembaca juga perlu diperhatikan saat penulisan.

Secara keseluruhan, prinsip-prinsip dasar yang harus memenuhi unsur suatu berita yaitu unsur 5W, berupa What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa) dan 1H yaitu How (bagaimana) (Djuraid, 2006: 36) serta teknik penulisan piramida terbalik yang mendahulukan berita penting lalu alinea berikutnya bersifat sebagai berita penjelas, dan teknik naratif sudah terlihat diterapkan

dalam susunan penulisan berita soft news untuk rubrik “ Nganal Kodew ”. Penulisan berita dalam rubrik tersebut juga tidak meninggalkan aturan kode etik jurnalistik yang antara lain menjelaskan bahwa kode etik dilaksanakan untuk melindungi rahasia sumber berita, sehingga wartawan dapat menyebutkan identitas narasumber dengan nama samara (Nurudin, 2007: 259).

Gaya bahasa suatu berita akan berbeda dari wartawan satu dengan yang lainnya sesuai dengan segmentaasi beritanya. Terutama penulisan dalam bentuk berita soft news dengan jenis feature tentu akan berbeda dengan bentuk berita hard news . Berita feature memiliki penulisan bergaya sastra yang tetap menitik beratkan pada Gaya bahasa suatu berita akan berbeda dari wartawan satu dengan yang lainnya sesuai dengan segmentaasi beritanya. Terutama penulisan dalam bentuk berita soft news dengan jenis feature tentu akan berbeda dengan bentuk berita hard news . Berita feature memiliki penulisan bergaya sastra yang tetap menitik beratkan pada

rubrik “ Nganal Kodew ” juga sangat memperhatikan hal-hal dasar tersebut. Dari segi gaya bahasa yang dipilih sangat umum, ringan dan populer bahkan terkadang terlalu

kreatif dalam pemilihan bahasa sehingga nampak vulgar dan cenderung menggunakan bahasa orang-orang dewasa. Hal tersebut memang sesuai bila dengan melihat segmentasi rubrik berita yang ditujukan kepada para pembaca yang sudah berumah tangga tetapi masih kurang sesuai untuk segmentasi pembaca koran Radar Malang secara umum. Disamping gaya bahasa, penulisan berita rubrik “ Nganal Kodew ”

termasuk sesuai dengan kriteria bentuk berita soft news dengan jenis berita feature yang mengangkat berita-berita mengenai human interest , kejadian, keadaan atau aspek kehidupan masyarakat.

Berikut adalah naskah berita “ Nganal Kodew ” Radar Malang yang dibuat oleh penulis sebagai tugas harian yang dikumpulkan kepada redaktur dan berita “ Nganal-

Kodew ” Radar Malang yang terbit pada edisi Rabu, 20 Februari 2012: Lima tahun lamanya mengarungi mahligai rumah tangga, Markonah (31) dan

Markucel (33) belum juga memiliki momongan Hingga keduanya merasa seperti makan sayur tanpa garam. Meski berbagai usaha telah ditempuh oleh pasangan asal Lowokwaru ini namun belum berhasil satupun jua. Ternyata diam-diam dibelakang sang istri, Markucel pun berniat mencoba mencari wanita lain. Akhirnya Markucel mendapatkan wanita idaman lain begitu mudah dengan bantuan dari teman-temannya sesama pedagang di pasar besar. Srintil (31), wanita yang dikenalkan dengan Markucel itu pun kian kecantol juga gara-gara rayuan maut Markucel yang rela memberikan semua dagangannya demi Srintil. Perbuatan suami Markonah itu pun kian hari kian aneh dirasa istrinya. Dia curiga karena suaminya tersebut sering keluar hingga larut malam dan menjadi kurang perhatian kepadanya.

9 Ibid., hlm 18

Suatu malam sekitar pukul 21.00 karena rasa penasaran Markonah yang begitu besar, ia meberanikan diri untuk membuka handphone milik Markucel yang saat itu berbunyi yang kebetulan sedang ditinggal ke kamar mandi oleh pemiliknya. Sontak Markonah kaget ketika membaca SMS dari seseorang yang membicarakan seputar KB. “Malam-malam begitu masak mau ke dokter, apa ya buka, siapa juga yang mau KB?” pikir Markonah semakin aneh dalam hati. Ketika Markucel hendak pergi malam itu juga, Markonah ternyata diam-diam membuntuti suaminya tersebut yang beralasan keluar karena ada urusan bisnis dengan teman. Beberapa saat kemudian Markucel terlihat mendatangi rumah seseorang di kawasan Tlogomas yang tak lain dan tak bukan adalah rumah Srintil. Usut punya usut ternyata perihal KB dalam SMS Markucel tersebut

yang dimaksud adalah “keluar berduaan”. Markonah kaget bukan kepalang memergoki suaminya bersama wanita lain. Markucel tak dapat menghindar dan beralasan lagi karena sudah tertangkap basah sehingga membuat Markonah mengajukan cerai ke Pengadilan Agama Malang. (nik)

Gambar 2. Berita “Nganal Kodew”

Sumber: Dokumen Radar Malang