Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Standar kompetensi mata pelajaran adalah bagian kompetensi lulusan, yaitu batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu. Sesuai dengan pengertian ini, maka standar kompetensi matematika adalah standar kemampuan yang harus dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil mempelajari matematika tertentu telah tercapai. Kata kerja yang banyak digunakan dalam rumusan standar kompetensi mata pelajaran matematika (SMP/SMA), antara lain (1) memahami, (2) menggunakan, (3) menentukan, (4) melakukan, (5) menurunkan rumus, (6) menyusun, (7) menyelesaikan, dan (8) memecahkan masalah.

Pada bagian pendahuluan telah dikemukakan bahwa ada 17 standar kompetensi dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs yang tercakup pada 4 (empat) aspek materi matematika, yaitu (1) Bilangan, (2) Aljabar, (3) Geometri dan Pengukuran, dan (4) Statistika dan Peluang. Dilihat dari cakupan materi dan kata kerja yang digunakan, standar kompetensi masih bersifat umum, sehigga perlu dijabarkan menjadi sejumlah kompetensi dasar.

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi dasar merupakan rincian lebih lanjut dari standar kompetensi, Untuk memperoleh rincian tersebut, kita perlu melakukan analisis kompetensi. Caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan, “Kemampuan apa saja yang perlu dikuasai oleh siswa daam rangka mencapai standar kompetensi itu?” Jawaban atas pertanyaan ini berupa daftar lengkap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam rangkan mencapai standar kompetensi. Kata kerja yang digunakan pada rumusan kompetensi dasar harus operasional, mislnya (1) menghitung, (2) mengidentifikasi, (3) menggunakan, (4) melakukan manipulasi, (5) menentukan, (6) membuat model, (7) melukis, (8) menyelesaikan, (9) memecahkan masalah, (1) menafsirkan, dan lain-lain. Setelah diperoleh daftar rincian tersebut, kemudian kompetensi dasar diurutkan dari mudah ke sulit, dari kongkret ke abstrak secara hirarkis.

Sebagai contoh, mari kita perhatikan salah satu standar kompetensi matematika beserta kompetensi dasar dalam mata pelajaran matematika SMA/MA kelas X semester 1 berikut.

Tabel 3.1. Hasil Penjabaran Standar Kompetensi ke dalam Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Aljabar

2.1 Memahami konsep fungsi

2. Memecahkan masalah yang 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan berkaitan dengan persamaan

fungsi kuadrat

dan fungsi kuadrat serta 2.3 Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat

pertidaksamaan kuadrat 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan

yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat

2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat

2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya

Di dalam rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran matematika, antara lain dikemukakan sebagai berikut.

1) Standar kompetensi ini merupakan acuan bagi Guru di sekolah untuk menyusun silabus atau perencanaan pembelajaran

2) Kompetensi dasar yang tertuang pada standar kompetensi itu merupakan kompetensi minimal yang dapat dikembangkan oleh sekolah.

3) Standar kompetensi ini dirancang untuk melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, dan tinggi). Dalam hal ini Guru perlu mengenal dan mengidentifikasi kelompok-kelompok tersebut. Kelompok normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remidiasi. Sedangkan kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih cepat dari kelompok sedang, sehingga Guru dapat memberikan pelayanan dalam bentuk akselerasi (percepatan belajar) atau memberikan materi pengayaan.

Dari rambu-rambu nomor 2 di atas jelas bahwa Guru diberi kebebasan untuk mengembangkan suatu standar kompetensi menjadi sejumlah kompetensi dasar yang jumlahnya melebihi jumlah kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum. Apabila Guru menilai jumlah kompetensi dasar pada Tabel 3.1 di atas, masih ada yang perlu ditambah, maka ia dapat menambahkan kompetensi dasar lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah.