WATAK ZAT CAIR YANG MEMBUAHI

2. WATAK ZAT CAIR YANG MEMBUAHI

Qur-an menyebutkan cair yang memungkinkan pembuahan dengan sifat-sifat yang perlu kita selidiki.

a. Sperma, seperti yang baru saja kita terangkan (surat 75 ayat 37).

b. Cairan terpancar, (surat 86 ayat 6). [Tulisan Arab]

Artinya: "Ia diciptakan dari air yang terpancar."

c. Cairan yang hina (surat 77 ayat 20). [Tulisan Arab]

Artinya: "Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina."

Sifat "hina" (mahin) dapat diartikan, bukannya sifatnya cairan itu sendiri, akan tetapi karena hubungannya dengan fakta bahwa cairan itu dikeluarkan dari tempat keluarnya air kencing dan memakai saluran yang dilewati air kencing.

d. Camparan atau dicampur (amsyaj).

Surat 76 ayat 2: [Tulisan Arab]

Artinya: "Sesunggahnya Kami telah menciptakan manusia dan setetes mani yang bercampur ..."

Banyak ahli tafsir seperti Hamidullah mengira bahwa campuran itu adalah campuran unsur lelaki. Begitu juga ahli-ahli tafsir kuno yang tidak memiliki ide sedikitpun tentang fisiologi pembuahan, khususnya kondisi-kondisi biologi Banyak ahli tafsir seperti Hamidullah mengira bahwa campuran itu adalah campuran unsur lelaki. Begitu juga ahli-ahli tafsir kuno yang tidak memiliki ide sedikitpun tentang fisiologi pembuahan, khususnya kondisi-kondisi biologi

Tetapi ahli tafsir modern seperti penulis Muntakhab yang diterbitkan oleh Majlis Tertinggi Soal-soal Islam di Cairo mengoreksi cara para ahli tafsir kuno dan menerangkan bahwa setetes sperma mengandung banyak unsur-unsur. Ahli-ahli tafsir Muntakhab tidak memberikan perincian tetapi saya rasa keterangannya sangat tepat.

Apakah unsur-unsur sperma yang bermacam-macam itu? Cairan sperma dibikin oleh pengeluaran-pengeluaran bermacam-macam yang berasal dari kelenjar-kelenjar seperti berikut :

a) Testicule, pengeluaran kelenjar kelamin lelaki yang mengandung spermatozoide yakni sel panjang yang berekor dan berenang dalam cairan serolite

b) Kantong-kantong benih (vesicules seminates); organ ini

merupakan tempat menyimpan spermatozoide, tempatnya dekat prostrate, organ ini juga mengeluarkan cairan tetapi cairan itu tidak membuahi.

c) Prostrate, mengeluarkan cairan yang memberi sifat krem serta bau khusus kepada sperma.

d) Kelenjar yang tertempel kepada jalan air kencing. Kelenjar Cooper atau Mery mengeluarkan cairan yang melekat, dan kelenjar Lettre mengeluarkan semacam lendir.

Itulah unsur-unsur campuran yang tersebut dalam Qur-an.

Tetapi ada lagi suatu hal yang penting. Jika Qur-an berbicara tentang cairan yang membuahi dan yang terdiri dari bermacam-macam unsur, ia memberi tahu kepada kita bahwa terjadinya manusia adalah karena sesuatu yang dapat dikeluarkan dari cairan tersebut. Ini adalah arti surat 32 ayat 8.

[Tulisan Arab]

Artinya: "Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)."

Kata bahasa Arab yang diterjemahkan di sini sebagai sari (Quint essence) berarti suatu bahan yang dikeluarkan atau keluar dari bahan lain dan merupakan bagian yang terbaik daripada bahan itu. Bagaimanapun cara menterjemahkannya, maksudnya adalah satu bagian daripada suatu keseluruhan.

Yang menyebabkan pembuahan telor atau memungkinkan reproduksi adalah sebuah sel panjang yang besarnya 1/10.000 (sepersepuluh ribu) milimeter. Satu daripada beberapa juta sel yang dikeluarkan oleh manusia dalam keadaan normal dapat masuk dalam telor wanita (ovule). Sejumlah yang sangat besar tetap dijalan dan tidak sampai ke trayek yang menuntun dari kelamin wanita sampai ke telor (ovule) di dalam rendahan rahim (uterus dan trompe). Dengan begitu maka hanya bagian Yang menyebabkan pembuahan telor atau memungkinkan reproduksi adalah sebuah sel panjang yang besarnya 1/10.000 (sepersepuluh ribu) milimeter. Satu daripada beberapa juta sel yang dikeluarkan oleh manusia dalam keadaan normal dapat masuk dalam telor wanita (ovule). Sejumlah yang sangat besar tetap dijalan dan tidak sampai ke trayek yang menuntun dari kelamin wanita sampai ke telor (ovule) di dalam rendahan rahim (uterus dan trompe). Dengan begitu maka hanya bagian

Bagaimana kita tidak terpukau oleh persesuaian antara teks Qur-an dengan pengetahuan ilmiah yang kita miliki sekarang.

REPRODUKSI MANUSIA DALAM QUR-AN (2/2)