Adaptabilitas berkenaan
dengan kemampuan
untuk beradaptasi,
mempertimbangkan kemampuan untuk bereaksi terhadap mengubah kebutuhan dan kondisi
– kondisi. 6.
Kerjasama Kerjasama berkaitan dengan pertimbangan kemampuan untuk bekerjasama,
dan dengan orang lain. Apakah tugas mencakup lembur dengan sepenuh hati.
2.1.4.4 Penilaian Kinerja Menurut Armstrong dalam Priansa 2014:272 menyatakan bahwa,
“Pada umumnya skema manajemen kinerja disusun dengan menggunakan peringkat dan ditetapkan setelah dilaksanakan penilaian
kinerja. Peringkat tersebut menunjukkan kualitas kinerja atau kompetensi yang ditampilkan pegawai dengan memilih tingkat pada
skala yang paling dekat dengan pandangan penilai tentang seberapa baik
kinerja pegawai.” Menurut Rivai dan Sagala dalam Priansa 2014:272 menyatakan bahwa,
“Penilaian kinerja mengacu pada suatu system formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat
– sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk
tingkat ketidakhadiran.” Demikian, kinerja adalah merupakan hasil kerja pegawai dalam lingkup
tanggung jawabnya. Pegawai memerlukan umpanbalik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku merkea di masa yang akan datang.
Tujuan Penilaian Kinerja yaitu: 1.
Peningkatan Kinerja 2.
Penyesuaian kompensasi 3.
Keputusan penempatan 4.
Kebutuhan pengembangan dan pelatihan 5.
Perencanaan dan pengembangan karir 6.
Prosedur perekrutan 7.
Kesalahan desain pekerjaan dan ketidakakuratan informasi
8. Kesempatan yang sama
9. Tantangan eksternal
10. Umpan balik
2.2 Kajian Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan penelitian terdahulu yang disusun oleh Aulia 2007 yang
berjudul
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pos Cabang Malang”. Hasil analisis menunjukkan bahwa
hasil koefisien determinasi R2 yaitu sebesar 0,654, dengan demikian berarti bahwa produktivitas kerja karyawan pada PT. Pos Cabang Malang d ipengaruhi
oleh gaya kepemimpinan yang meliputi perilaku tugas dan perilaku hubungan sebesar 65,4 sedangkan sisanya sekitar 34,6 dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan situasional
yang meliputi perlaku tugas dan perilaku hubungan dengan variabel kinerja karyawan hal tersebut dibuktikan bahwa t
hitung
t
tabel.
Wahyuddin dan Djumino 2004 dengan penelitian yang berjudul
“Analisis Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan
Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogi ri.” Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja anggota pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di
Kabupaten Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling, yaitu sebanyak 32
pegawai. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik masing-masing atau secara bersama-sama,
variabel kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. Kontribusi variabel kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja
pegawai yang dinyatakan dengan nilai prosentase sebesar 90,0 , sedangkan sisanya sebesar 10,0 dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, sehingga boleh