kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikirannya.
b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut M etode Penelitian Ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian.
2. Sikap Attitude
Ahmadi 2007 menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek
psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, s logan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi
apabila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki s ikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikap
unfavorable terhadap obyek psikologi. M enurut Walgito 2008, sikap individu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir Ini berarti bahwa manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap tertentu
terhadap suatu objek. 2. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi terhadap objek tersebut.
3. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju kepada sekumpulan objek-objek
Universitas Sumatera Utara
Bila seseorang mempunyai sikap negara pada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan menunjukkan sikap negatif pada kelompok
dimana orang tersebut bergabung. 4. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Jika suatu sikap telah terbentuk dalam diri seseorang, maka akan sulit berubah dan memakan waktu yang lama. Tetapi sebaliknya jika sikap itu belum mendalam
dalam dirinya, maka sikap tersebut tidak bertahan lama, dan sikap tersebut mudah diubah.
5. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi. Sikap terhadap sesuatu objek akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif
maupun negatif terhadap objek tersebut. Sikap juga mengandung motivasi, yang mempunyai daya dorong bagi industri untuk berperilaku secara individu terhadap
objek yang dihadapinya. M enurut Ahmadi 2007, sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Sikap positif yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang berlaku dimana
individu itu berada. 2. Sikap negatif yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau
tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada. Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap suatu obyek ia akan
siap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan obyek itu. Sebaliknya bila ia memiliki sikap yang negatif terhadap suatu obyek, maka ia akan
mengecam, mencela, menyerang bahkan membinasakan obyek itu Ahmadi, 2007.
Universitas Sumatera Utara
M enurut Notoatmodjo 2007 sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu: 1. M enerima receiving
M enerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
2. M erespon responding M emberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. M enghargai valuing
M engajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
merupakan sikap yang paling tinggi. Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku
manusia adalah
masalah pengungkapan
assessment atau
pengukuran measurement sikap. Ada beberapa metode pengungkapan sikap yang secara
historik telah dilakukan orang, diantaranya adalah : Ahmadi, 2007, dan Walgito, 2008.
1. Observasi perilaku Perilaku yang diamati mungkin saja dapat menjadi indikator sikap dan konteks
situasional tertentu akan tetapi interpretasi sikap harus sangat hati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap perilaku yang ditampakkan oleh
seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2. Penanyaan langsung Pengungkapan sikap dengan penanyaan langsung memiliki keterbatasan dan
kelemahan yang
mendasar. Dimana
apabila situasi
dan kondisi
memungkinkannya untuk mengetahui hal yang sebenarnya tanpa rasa takut terhadap konsekuensi langsung maupun tidak langsung yang dapat terjadi.
3. Pengungkapan langsung Suatu versi metode penanyaan langsung adalah pengungkapan langsung secara
tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan item ganda. 4. Skala sikap
M etode pengungkapan sikap dalam bentuk self report yang hingga kini dianggap sebagai paling dapat diandalkan adalah dengan menggunakan daftar pernyataan-
pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut skala sikap. Dalam pengukuran skala sikap ini dapat digunakan dengan pengukuran sikap model
Bogardus, Thurstone dan Likert. Skala Likert sangat populer saat ini karena skala ini termasuk mudah dalam penyusunannya. Sudah banyak peneliti yang telah
mempergunakan dan menyempurnakannya. Skala Likert terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju Ahmadi,
2007. 5. Pengukuran terselubung
M etode pengukuran terselubung cover measures sebenarnya berorientasi kembali ke metode observasi perilaku yang telah dikemukakan di atas, akan tetapi
sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku tampak yang disadari atau sengaja
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi lebih di luar kendali orang yang bersangkutan Walgito, 2008.
3. Praktek atau Tindakan Practice