4 Piramida Loyalitas

4.1.2 Analisis Faktor Variabel

Pada tahap analisis faktor konfirmatori ini, dijelaskan beberapa hasil dari setiap variabel diantaranya :

Tabel 4.2 Hasil Analisis Faktor variabel Ekuitas Merek

Total Component Variabel

Pernyataan KMO Sig.

Cumulative Matrix Kesadaran

.854 Kesan Kualitas KESKUAL3 .628 .000

Sumber : Olah Data SPSS

Pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel kesadaran merek (brand awareness) berjumlah 4 pernyataan. Akan tetapi terdapat dua pernyataan yang tidak mengukur dimensi tersebut, sehingga pernyataan tersebut direduksi.

Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa nilai analisis KMO untuk variabel kesadaran merek sama dengan .500 hal ini dikarenakan terdapat dua pernyataan yang direduksi sehingga nilai KMO tersebut tidak lebih besar daripada 0,5. Tetapi pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dapat dilihat dari persen kumulatifnya sebesar 82,625%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Dalam kuesioner, variabel kesan kualitas diukur dengan 4 pernyataan. Tetapi pada saat dianalisis total cumulative nya kurang dari 60% sehingga ada 1 pernyataan yang harus direduksi.

Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa nilai dari KMO untuk variabel kesan kualitas lebih besar dari 0.5 yaitu sebesar 0,628. Oleh karena itu pernyataan kuesioner untuk mengukur variabel kesan kualitas dinyatakan valid. Hal ini juga didukung dari hasil analisis Bartlett yang memberikan nilai signifikan 0,00(dibawah nilai batas signifikan, yaitu 0,05). Hasil analisis total cumulative dinyatakan valid karena lebih besar dari 60 % yaitu sebesar 63,23 %. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Pada variabel asosiasi merek terdapat 3 pernyataan yang mengukur variabel tersebut. Tetapi terdapat 1 pernyataan yang kurang mendukung untuk mengukur dari variabel asosiasi merek, sehingga pernyataan tersebut harus direduksi agar layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Dari tabel 4.2 tersebut dapat menjelaskan bahwa variabel asosiasi merek diukur dengan 2 pernyataan dengan hasil KMO sebesar 0,5 yang merupakan batas minimal untuk validitas agar layak dianalisis selanjutnya. Hal tersebut didukung dengan hasil signifikansi kurang dari 0,5 yaitu sebesar 0.000 dan juga total cumulative sebesar 64.762% yang lebih besar dari 60%. Sehingga variabel asosiasi merek ini layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Terdapat 4 pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel loyalitas merek dalam kuesioner. Setelah direduksi pernyataan tersebut menjadi 3 pernyataan yang valid dan layak untuk dianalisis.

Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa nilai analisis KMO variabel loyalitas merek lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,671. Sehingga pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur variabel loyalitas merek dinyatakan valid. Hal ini juga didukung dari hasil analisis Bartlett yang memberikan nilai siginifikansi 0,00(di bawah nilai batas signifikan, yaitu 0,05). Hasil analisis total varian menunjukan bahwa ketiga pernyataan loyalitas merek adalah valid, karena persen kumulatif dari analisis total varian lebih besar dari 60% yaitu sebesar 68,152%. Berdasarkan hasil tersebut, maka variabel loyalitas merek layak untuk diolah lebih lanjut.

2. Analisis Faktor Variabel Keputusan Pembelian

Pada variabel keputusan pembelian, diukur dengan 6 pernyataan. Terdapat 4 pernyataan yang kurang mendukung sehingga harus direduksi. Sehingga untuk variabel keputusan pembelian hanya 2 pernyataan yang dianggap valid. Hasil analisis faktor untuk variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 4.6 :

Tabel 4.3 Hasil Analisis Faktor Variabel Keputusan Pembelian

Component Pernyataan

Sumber : Olah Data SPSS

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai KMO sebesar 0,500 yang berarti batas minimal untuk validitas agar layak dianalisis selanjutnya. Hal ini diperkuat dengan Bartlett dengan menunjukan signifikansi sebesar 0.000 yang berarti dibawah dari 0.5 atau batas signifikansi. Selain itu, persen kumulatif yang dihasilkan pun valid yaitu sebesar 71,691 % yang mengharuskan diatas 60%. Sehingga variabel keputusan pembelian layak untuk dianalisis lebih lanjut.

4.1.3 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menjawab pertanyaan riset penelitian ini. Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan SPSS 17 dan metode stepwise. Berikut adalah hasil dari analisis regresi dari hasil olah data :

Tabel 4.4 Model Summary

R Square Model

R Square

F Change Change

a. Predictors : (Constant), Loyalitas Merek

b. Predictors : (Constant), Loyalitas Merek,Asosiasi Merek

Sumber : Olah Data SPSS

Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari keempat dimensi ekuitas merek hanya dua dimensi yang memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu dimensi loyalitas merek dan asosiasi merek. Kolom R menjelaskan terdapat hubungan atau korelasi antara ekuitas merek dan keputusan pembelian sebesar 0.594. Suatu hubungan dua variabel dikatakan kuat apabila nilai R mendekati 1. Setelah mengetahui hubungan dari kedua variabel, selanjutnya adalah pengaruh dari ekuitas merek terhadap keputusan pembelian.

Kolom R Square bernilai 0.353 yang berarti ekuitas merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 35.3% sedangkan sisanya 65.3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dalam penelitian ini. Selain itu pengaruh dari tiap dimensi pun dapat terlihat karena metode yang digunakan adalah metode stepwise. Pada model 1 menunjukan dimensi loyalitas merek yang mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 26,6% kemudian pada model 2 dimensi asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 8,7%.

Tabel 4.5 Coefficients

B Sig. (Consant)

Model

1.000 Loyalitas Merek

9.849E-17

.000 Asosiasi Merek

Sumber : Olah Data SPSS

Tabel 4.5 menunjukan signifikansi kedua dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dapat dilihat nilai signifikansi dari dimensi loyalitas merek dan asosiasi merek adalah sebesar 0.000 yang berarti signifikansi kurang dari 0.05 dan kedua dimensi tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.6 Excluded Variable

Model

Sig.

Kesadaran Merek

Kesan Kualitas

Sumber : Olah Data SPSS

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa 2 dimensi tersisa yang tidak mempunyai pengaruh kepada keputusan pembelian adalah kesadaran merek dan kesan kualitas. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0.155 dan 0.505 yang berart lebih dari 0.05. Sehingga 2 dimensi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian.

4.1.4 Pengujian Hipotesis

Pada Bab III sebelumnya telah disinggung mengenai hipotesis yang akan diuji. Setelah mengetahui hasil analisis selanjutnya adalah menguji hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membahas analisis lebih lanjut. Berikut adalah tabel 4.10 mengenai pengujian dari setiap hipotesis :

Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis

Sig. Hasil

H1: Brand Awareness tidak berpengaruh positif

.155 Diterima terhadap keputusan pembelian konsumen

.505 Diterima positif terhadap keputusan pembelian konsumen

H2 : Perceived Quality tidak berpengaruh

H3 : Brand Association tidak berpengaruh

.000 Ditolak positif terhadap keputusan pembelian konsumen H4 : Brand Loyalty tidak berpengaruh positif

.000 Ditolak terhadap keputusan pembelian konsumen

Sumber : Olah Data SPSS dikembangkan peneliti

Persamaan regresi : Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Y= 1.351+ 0.079 + 0.021 + 0.272 + 0.410

4.2 Pembahasan

Setelah melakukan olah data dan analisis regresi, selanjutnya adalah pembahasan mengenai identifikasi masalah yang telah disinggung sebelumnya pada BAB I. Pembahasan ini dilakukan dengan melihat hasil yang sebenarnya dari olah data sebelumnya dan juga membandingkan dengan teori-teori yang relevan dengan bahasan penelitian ini. Berikut adalah pembahasan mengenai pertanyaan yang terdapat di penelitian ini :

4.2.1 Dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi secara signifikan kepada keputusan pembelian konsumen

Pada dasarnya, ekuitas merek tersendiri mempunyai pengaruh kepada keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut didasari pada pemikiran konsumen yang selalu atau cenderung untuk memilih brand yang lebih dikenal luas oleh masyarakat. Pemilihan tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat pada proses pembelian terdapat tahap information search dimana calon pembeli tersebut akan mencari tahu tentang produk apa yang akan mereka beli nantinya.

Merek-merek yang telah mempunyai kesan positif dalam benak konsumen tentunya juga mempunyai nilai ekuitas merek yang tinggi. Dalam pembentukan ekuitas merek terdapat 4 dimensi yang mewakili yaitu kesadaran merek (brand awareness), kesan kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty). Keempat dimensi tersebut tentunya mempunyai kontribusi terhadap pembentukan ekuitas merek. Dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi secara signifikan pada penelitian ini diantaranya :

1. Dimensi Loyalitas Merek

Dimensi loyalitas merek mempengaruhi secara signifikan kepada keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan signifikansi 0.000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut diperkuat dengan uji tabel t sebesar 7.375 yang lebih besar daripada t tabel yaitu 1,960. Sehingga dimensi loyalitas merek ini berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek itu sendiri. Hal tersebut pun Dimensi loyalitas merek mempengaruhi secara signifikan kepada keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan signifikansi 0.000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut diperkuat dengan uji tabel t sebesar 7.375 yang lebih besar daripada t tabel yaitu 1,960. Sehingga dimensi loyalitas merek ini berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek itu sendiri. Hal tersebut pun

Ketika seseorang akan memutuskan untuk membeli donat di gerai J.co Donuts and Coffee tentunya ia pun mempunyai pertimbangan-pertimbangan tersendiri. Selain memang karena banyak diminati oleh masyarakat, J.co Donuts and Coffee pun mempunyai berbagai pilihan rasa dan diolah dari bahan-bahan yang berkualitas. Sehingga calon pembeli pun tidak akan ragu dalam memutuskan membeli donat di J.co Donuts and Coffee. Dalam kenyataannya, J.co Donuts and Coffee telah memiliki komunitas J.Co Community, hal tersebut dibentuk karena sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan J.co Donuts and Coffee yang telah menjadikan merek tersebut dalam pemilihan untuk melakukan pembelian donat.

Seringkali pelanggan dari J.co Donuts and Coffee membeli donat lebih dari 1 bulan sekali, dapat dilihat pada tabel 4.1 mengenai profil responden. Dan tidak menutup kemungkinan juga kepada pelanggan J.co Donuts and Coffee yang lainnya untuk membeli donat dengan intensitas seminggu 1x ataupun ada yang membeli seminggu sekali. Hal itu tentunya sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Durianto dkk (2004) yang menyatakan bahwa konsumen yang memiliki loyalitas kuat terhadap suatu merek akan tetap melanjutkan pembelian produk tersebut, meskipun saat ini banyak bermunculan berbagai merek di pasar yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul serta dapat memberikan jaminan peningkatan perolehan laba perusahaan di masa yang akan datang.

2. Dimensi Asosiasi Merek

Dimensi Asosiasi merek mempengaruhi secara signifikan kepada keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan signifikansi 0.000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut diperkuat dengan uji tabel t Dimensi Asosiasi merek mempengaruhi secara signifikan kepada keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan signifikansi 0.000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut diperkuat dengan uji tabel t

Asosiasi merek mempunyai karakterisitik yang bisa membedakan merek yang satu dengan merek yang lainnya. Dengan berbagai macam karakteristik, tentunya konsumen bisa mengingat mengenai merek tersebut dan dapat menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak mereka. Menurut Fadli dan Qamariah (2008) asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggan, karena ia dapat membantu proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu dengan merek lainnya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak konsumen.

Merek J.co Donuts and Coffee telah memberikan karakteristik yang berbeda agar mudah dikenali oleh konsumen nya. Hal tersebut telah memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan merek J.co Donuts and Coffee saat ini. Ciri khas dari gerai J.co Donuts and Coffee yaitu membuka gerainya di beberapa tempat strategis di kota Bandung misalnya saja gerai J.co Donuts and Coffee terdapat di Mall Bandung Indah Plaza, Ciwalk(Cihampelas Walk), PVJ (Paris Van Java) dan masih ada tempat strategis lainnya.

Sehubungan dengan itu untuk memberikan ciri khas yang berbeda J.co Donuts and Coffee pun memberikan kualitas produk yang terbaik dengan mengimpor seluruh bahan baku dari luar negeri. Hal itu dikarenakan untuk menjamin bahwa donat yang dijual di gerai J.co Donuts and Coffee adalah aman untuk dikonsumsi oleh semua orang.

Dengan berbagai macam asosiasi merek J.co Donuts and Coffee yang tertanam di benak konsumen, hal itu telah mendorong konsumen untuk membeli donat di gerai J.co Donuts and Coffee. Asosiasi merek juga dapat membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang pada akhirnya akan memberikan alasan spesifik bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut (Durianto, dkk, 2004).

Asosiasi merek sendiri memberikan pengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli produk dengan rasa puas berupa kredibilitas dan rasa percaya diri atas merek tersebut.

3. Dimensi Kesadaran Merek

Dimensi kesadaran merek tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan nilai t hitung sebesar 1.428 yang merupakan lebih kecil daripada t tabel yaitu sebesar 1,960. Hasil dari signifikansi sebesar 0.155 yang jauh dari batas minimal yaitu kurang dari 0.05.

Pada dasarnya, kesadaran merek J.co Donuts and Coffee yang ditanyakan kepada responden, mereka telah mengetahui bahwa merek J.co Donuts and Coffee adalah merek donat. Hal tersebut berada pada top of mind pada piramida tingkatan kesadaran merek. Ketika konsumen akan membeli donat, maka brand pertama yang akan muncul dalam benak konsumen adalah merek J.co Donuts and Coffee. Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk informasi dalam ingatan di tempat pertama (Lindawati, 2005).

Dalam penelitian ini, kesadaran merek J.co Donuts and Coffee kurang diperhatikan dalam keputusan pembelian. Kesadaran merek ditimbulkan hanya sampai ke tahap consideration set yang dimana konsumen memiliki preferensi sebelum melakukan keputusan pembelian.

4. Dimensi Kesan Kualitas

Dimensi kesan kualitas tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 dengan nilai t hitung sebesar 0.668 yang merupakan lebih kecil daripada t tabel yaitu sebesar 1,960. Hasil dari signifikansi sebesar 0.505 yang jauh dari batas minimal yaitu kurang dari 0.05.

Kesan kualitas terhadap J.co Donuts and Coffee tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan persepsi pelanggan yang kurang memposisikan J.co Donuts and Coffee sebagai jajanan Kesan kualitas terhadap J.co Donuts and Coffee tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan persepsi pelanggan yang kurang memposisikan J.co Donuts and Coffee sebagai jajanan

4.2.2 Besar pengaruh dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan pembelian

Dapat dilihat pada penjelasan sebelumnya di subbab 4.2.1 bahwa dimensi yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah dimensi loyalitas merek dan asosiasi merek. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 dengan nilai sebesar 26,6 % pengaruh yang diberikan loyalitas merek dan 8,7% pengaruh yang dari asosiasi merek kepada keputusan pembelian.

Loyalitas merek mempunyai peranan yang lebih penting dalam pembentukan ekuitas merek. Pada dasarnya responden pada penelitian ini termasuk pada kelompok commited buyer pada tingkatan piramida loyalitas. Commited buyer adalah para pelanggan setia yang mempunyai kebanggan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek (Rangkuti, 2002). Selain itu, Fadli dan Qamariah (2008) pun memberikan pemahaman yang sama pada loyalitas merek ini yaitu loyalitas merek sebagai sejauh mana seorang konsumen menunjukan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. Hal tersebut tentunya terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kepuasan dan keputusan konsumen Loyalitas merek mempunyai peranan yang lebih penting dalam pembentukan ekuitas merek. Pada dasarnya responden pada penelitian ini termasuk pada kelompok commited buyer pada tingkatan piramida loyalitas. Commited buyer adalah para pelanggan setia yang mempunyai kebanggan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek (Rangkuti, 2002). Selain itu, Fadli dan Qamariah (2008) pun memberikan pemahaman yang sama pada loyalitas merek ini yaitu loyalitas merek sebagai sejauh mana seorang konsumen menunjukan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. Hal tersebut tentunya terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kepuasan dan keputusan konsumen

Sementara itu Asosiasi merek pun memberikan kontribusi pada keputusan pembelian. Sebelum melakukan pembelian, tentunya konsumen pun mencari informasi tentang merek yang akan ia pilih. Brand image yang baik pastinya akan dipilih oleh konsumen sebagai keputusan pembelian konsumen. Merek J.co Donuts and Coffee memberikan pencitraan yang baik di benak konsumen, sehingga merek tersebut telah dipercaya konsumen. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Durianto dkk (2004) yaitu Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen.

4.2.3 Dimensi ekuitas merek yang paling mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

Dimensi yang paling mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu dimensi loyalitas merek. Dapat dilihat pada tabel 4.7 dengan nilai sebesar 26,6% pengaruh yang diberikan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian.

Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain, terutama jika pada merek tersebut didapati terjadinya perubahan baik menyangkut harga ataupun atribut lain (Durianto, dkk, 2004). Konsumen J.co Donuts and Coffee membuktikan bahwa mereka telah memberikan sikap loyal terhada merek tersebut. Dapat diketahui pada saat olah data ternyata konsumen selalu membeli donat di J.co Donuts and Coffee minimal satu bulan sekali.

Konsumen yang loyal juga akan secara sukarela merekomendasikan untuk menggunakan merek tersebut kepada orang lain yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak yang positif pada nilai dari ekuitas merek J.co Donuts and Coffee.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan dan kelemahan dalam penyusunan tugas akhir ini. Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup pada penelitian ini hanya terbatas untuk J.co Donuts and Coffee di wilayah kota Bandung saja.

2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada 4 dimensi saja yang terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek. Sedangkan seluruh variabel independen tersebut hanya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian konsumen sebesar 35,3%. Dan sisanya 64,7% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen dalam penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Beberapa hasil penelitian telah dianalisis sebelumnya, dan memberikan jawaban dan gambaran mengenai pertanyaan yang terdapat pada identifikasi masalah. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi secara signifikan

adalah dimensi loyalitas merek dan asosiasi merek. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek itu sendiri. Semakin tinggi loyalitas merek maka akan semakin tinggi pula nilai dari ekuitas merek tersebut. J.co Donuts and Coffee merupakan makanan donat yang digemari dan paling diminati oleh masyarakat pada saat ini. Dalam kenyataannya, J.co Donuts and Coffee telah memiliki komunitas J.Co Community, hal tersebut dibentuk karena sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan J.co Donuts and Coffee yang telah loyal dan menjadikan merek tersebut dalam pemilihan untuk melakukan pembelian donat. Sedangkan Asosiasi merek mempunyai karakterisitik yang bisa membedakan merek yang satu dengan merek yang lainnya. Ciri khas dari gerai J.co Donuts and Coffee yaitu membuka gerainya di beberapa tempat strategis di kota Bandung misalnya saja gerai J.co Donuts and Coffee terdapat di Mall Bandung Indah Plaza, Ciwalk(Cihampelas Walk), PVJ (Paris Van Java) dan masih ada tempat strategis lainnya.

2. Besar pengaruh dari dimensi loyalitas merek dan asosiasi merek

adalah sebesar 35,3% mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Besar masing-masing pengaruh antara lain loyalitas merek memberikan pengaruh sebesar 26,6% sedangkan asosiasi merek memberikan pengaruh sebesar 8,7%. Loyalitas merek adalah sebesar 35,3% mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Besar masing-masing pengaruh antara lain loyalitas merek memberikan pengaruh sebesar 26,6% sedangkan asosiasi merek memberikan pengaruh sebesar 8,7%. Loyalitas merek

3. Dimensi ekuitas merek yang paling mempengaruhi keputusan

pembelian adalah dimensi loyalitas merek dengan memberikan pengaruh sebesar 26.6%. Konsumen J.co Donuts and Coffee membuktikan bahwa mereka telah memberikan sikap loyal terhada merek tersebut. Dapat diketahui pada saat olah data ternyata konsumen selalu membeli donat di J.co Donuts and Coffee minimal satu bulan sekali. Konsumen yang loyal juga akan secara sukarela merekomendasikan untuk menggunakan merek tersebut kepada orang lain yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak yang positif pada nilai dari ekuitas merek J.co Donuts and Coffee.

5.2 Saran

Setelah memberikan gambaran mengenai kesimpulan yang diambil dari hasil tahapan analisis dan pembahasan, selanjutnya peneliti akan memberikan rekomendasi atau saran kepada pihak perusahaan. Saran-saran tersebut diantaranya adalah :

1. Setelah mengetahui dimensi mana saja yang mempengaruhi keputusan pembelian, ada 2 dimensi yang belum mempengaruhi. Diantarnya adalah dimensi kesadaran merek dan dimensi kesan kualitas. Oleh karena itu pihak J.co Donuts and Coffee harus 1. Setelah mengetahui dimensi mana saja yang mempengaruhi keputusan pembelian, ada 2 dimensi yang belum mempengaruhi. Diantarnya adalah dimensi kesadaran merek dan dimensi kesan kualitas. Oleh karena itu pihak J.co Donuts and Coffee harus

2. Pihak J.co Donuts and Coffee perlu memfokuskan kebijakan pemasarannya pada usaha untuk mempertahankan dan memelihara serta meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek J.co Donuts and Coffee. Menjalin kedekatan dengan pelanggan sangat perlu dilakukan agar loyalitas konsumen terhadap J.co Donuts and Coffee selalu dapat dipertahankan. Selain itu pihak J.co Donuts and Coffee pun sangat perlu menaruh perhatian pada peningkatan asosiasi merek karena pada saat ini telah masuk pada globalisasi, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada lagi merek-merek donat dari luar negeri yang akan menyaingi merek J.co Donuts and Coffee. Perusahaan perlu menanamkan persepsi positif di benak konsumen bahwa merek J.co Donuts and Coffee adalah merek yang berkualitas daripada merek pesaingnya dan dengan memberikan harga yang terjangkau.

3. Loyalitas merek adalah dimensi yang paling berpengaruh dibandingkan dengan ketiga dimensi lainnya, sehingga pihak J.co Donuts and Coffee harus memberikan bentuk penghargaan atau apresiasi kepada konsumen yang telah loyal. Bentuk apresiasi tersebut bisa berupa dengan kartu keanggotaan J.COmmunity, memberikan fasilitas seperti diskon sebesar x% atau memberikan hadiah misalnya mug(gelas) dari J.co Donuts and Coffee bagi konsumen yang membeli di atas 1 lusin. Selain itu, setelah memberikan fasilitas Wi-fi atau hotspot area di gerai J.co Donuts 3. Loyalitas merek adalah dimensi yang paling berpengaruh dibandingkan dengan ketiga dimensi lainnya, sehingga pihak J.co Donuts and Coffee harus memberikan bentuk penghargaan atau apresiasi kepada konsumen yang telah loyal. Bentuk apresiasi tersebut bisa berupa dengan kartu keanggotaan J.COmmunity, memberikan fasilitas seperti diskon sebesar x% atau memberikan hadiah misalnya mug(gelas) dari J.co Donuts and Coffee bagi konsumen yang membeli di atas 1 lusin. Selain itu, setelah memberikan fasilitas Wi-fi atau hotspot area di gerai J.co Donuts