Metode Penelitian

1.7. Metode Penelitian

Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini Demokratisasi Pasca The Arab Spring di Negara-negara Arab (Studi Kasus Tunisia, Mesir, dan Suriah) adalah metode kualitatif . Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terkait dengan sifat, ciri, nilai-nilai (ideologi dan sikap orang), keadaan, dan kondisi. Oleh karena itu, untuk melakukan hal tersebut, penulis mengkaji dinamika demokratisasi di negara-negara Arab kontemporer pasca The Arab Spring dengan cara mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalis data yang telah dikumpulkan dan diolah. Penelitian ini fokus pada kajian kepustakaan.

1.7.1. Teknik Pengumpulan Data Menurut Lofland (1984) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Data tambahan yang tidak bisa diabaikan adalah bahan yang berasal dari sumber tertulis. Data tertulis tersebut dapat berupa buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen resmi (Moleong, 2010:157-159).

Oleh karena itu, dalam mengumpulkan data terkait dengan penelitian penulis, pernyataan-pernyataan maupun langkah politik (tindakan) dari elite-elite politik dari ketiga negara tersebut (Tunisia, Mesir, dan Suriah), atau negara lain yang terkait, Oleh karena itu, dalam mengumpulkan data terkait dengan penelitian penulis, pernyataan-pernyataan maupun langkah politik (tindakan) dari elite-elite politik dari ketiga negara tersebut (Tunisia, Mesir, dan Suriah), atau negara lain yang terkait,

Terkait dengan data tambahan yang sifatnya tertulis, penulis dapat melakukannya di perpustakaan-perpustakaan, baik yang ada di Universitas Gadjah Mada (UGM) maupun yang ada di tempat lain. Khusus untuk majalah ilmiah, penulis dapat melakukannya dengan mengakses majalah cetak maupun majalah online. Majalah online, penulis dapat mengaksesnya di lingkungan kampus UGM yang berlangganan dengan beberapa majalah internasional secara online, seperti JSTOR dan lain-lain.

Keberadaan majalah online yang dilanggan oleh UGM ini sangat membantu penulis untuk mendapatkan data-data terbaru terkait dengan penelitian ini. Sementara itu, untuk mendapatkan data berupa arsip dan dokumen resmi, penulis akan menghadapi beberapa kesulitan karena tidak punya banyak akses untuk mendapatkan data-data berupa arsip dan dokumen resmi, seperti untuk mengakses arsip dan dokumen resmi di Kedutaan/Perwakilan negara-negara tersebut yang ada di Indonesia.

1.7.2. Metode Analisis

Sebagai penelitian yang memfokuskan pada kajian kepustakaan, maka data- data yang penulis peroleh dari berbagai sumber dioleh dengan menggunakan teknik content analysis atau di sini dinamakan kajian isi. Beberapa defenisi dikemukakan untuk memberikan gambaran tentang konsep kajian isi tersebut. Pertama, Berelson mendefinisikan kajian ini sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Sementara itu, Weber (1985) menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Defenisi berikutnya dikemukakan oleh Krippendorff (1980), yaitu kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksinya. Terakhir, Holsti (1969) memberikan defenisi yang agak lain dan menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan, melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Dari segi penelitian kualitatif, tampaknya defenisi terakhir lebih mendekati teknik yang diharapkan (Moleong, 2010:219-220).

Harold D. Lasswell memberikan penjelasan yang cukup rinci mengenai pendekatan dan tujuan dari analisis isi, yaitu semua tanda (sign) dan pernyataan dianalisis dengan tujuan untuk menguji efeknya bagi pendengarnya; hasilnya adalah frekuensi dari simbol-simbol tertentu, intensitas, dan perhitungan dari pengirimnya. Dalam kajian ini, Lasswell memberikan model komunikasi sebagai dasar analisisnya,

“yang mengatakan apa kepada siapa dan dengan efek yang bagaimana” (who says what to whom and with what effect ) (Titscher dkk, 2009: 94-95).

Oleh karena itu, data-data yang penulis kumpulkan tersebut diolah dengan konsultasi dalam rangka mempertajam pemahaman dan analisis penulis, terutama kepada Promotor dan Co-Promotor maupun kepada dosen-dosen lain atau diskusi dengan teman-teman mahasiswa yang punya ketertarikan dengan tema yang penulis angkat sebagai bahan penelitian. Untuk proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, sebagaimana disebutkan di atas. Langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan- satuan tersebut kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah tahap ini selesai, maka mulailah dilakukan tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori susbtantif dengan menggunakan metode content analysis (Moleong, 2010:247).