PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM D I K E L A S X M A N 2 M O D E L M E D A N
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh :
Evi Yulnani Harahap NIM. 4123341015
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRI PS I
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
(3)
ii
RIWAYAT HIDUP
Evi Yulnani Harahap dilahirkan di Sipaho, pada tanggal 4 Juli 1994. Ayah bernama Toat Harahap dan Ibu bernama Timaroli Siregar, dan merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 142771 Pardomuan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MtS Pondok Pesantren TPI Purba Sinomba dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Padang Bolak, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(4)
iii
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016
Evi Yulnani Harahap (NIM 4123341015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi berupa seluruh siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Sampel berjumlah 40 orang siswa. Dari analisa data test akhir ( post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah X= 71,9 dengan varians S2 =97,16. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata X = 62,2 dengan varians S2 = 105,52. Untuk pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel (4, 315 > 1, 987). Berdasarkan hasil belajar siswa diketahui bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 71,9 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah sebesar 62,2. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem serta efektif dan efisien bagi peningkatan kualitas siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division),akan meningkat/lebih baik pada materi pokok Ekosistem di kelas kelas X-2 MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
(5)
iv
THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) STAD WITH RESULTS OF STUDENT LEARNING AT THE SUB MATTER OF ECOSYSTEM IN CLASS X
MAN 2 MODEL MEDAN A.Y 2015/2016
Evi Yulnani Harahap (NIM 4123341015)
ABSTRACT
This research aim to know the use of cooperative learning model STAD (Student Team Achievement Division)with results of students learning at the sub matter of ecosystem in class X MAN 2 Model Medan academic year 2015/2016. The population includes all students of class X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2015/2016. The sample consists of 40 students. From the data analysis of final test (posttest) the experimental class and control class, average values obtained for the experimental class is X = 71.9 with a variance S2 = 97.16. Whereas in control group gained an average of X = 62.2 with a variance S2 = 105.52. To testing the hypothesis obtained t count> t table (4, 315> 1, 987). Based on the results of student learning is known that the average value of the experimental class at 71.9 and average of the control class is at 62.2. It suggests that the use of of cooperative learning model STAD (Student Team Achievement Division) is very influential in improving learning outcomes biology students on at the matter of ecosystem effectively and efficiently for the improvement of the quality of students. Thereby can be concluded that the result learn student using cooperative learning STAD (Student Team Achievement Division), will increase / better in the subject matter in the classroom Ecosystem class X-2 MAN 2 Model Medan Learning Year 2015/2016.
(6)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Division) STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Di Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Nuraini Harahap, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulissejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, dan ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc sebagai dosen penguji yang memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si sebagai selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Dan tak terlupa ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Burhanuddin, M.Pd. selaku kepala sekolah MAN 2 Model Medan, ibu Dra. Ida Iriani, M.Pd selaku guru biologi, dan siswa-siswa di MAN 2 Model Medan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Toat Harahap dan Ibunda Timaroli Siregar yang senatiasa sabar, memberikan motivasi serta doa-doa indah dalam setiap sholat mu dan keikhlasan hati untuk setiap langkahku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, juga pada abangku Benni Azhari Harahap, Indra Muda Harahap dan Adikku Nur Kholila
(7)
vi
Harahap dan segenap keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat ku B.U.D.I (Charis Malau, Annisa Maulida Maurisa, Maulida Utami, Silfia Puan, Darliani Rambe, Fitri Lulu, Martati Manurung) dan sahabat-sahabat PPL ku SMPN 1 Sei Bamban terutama grace, ayu, armi dan sahabat ku rizal, adel, usni kak nelli. Tak terlupa untuk mahasiswa Biologi kelas Ekstensi A 2012, mudah-mudahan kita sukses semuanya, Amin.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 2016
Penulis
(8)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Definisi Operasional 5
BAB II Tinjauan Pustaka 6
2.1Kerangka Teoritis 6
2.1.1 Pengertian Belajar 6
2.1.2 Hasil Belajar 7
2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran 8 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.5 Tujuan pembelajaran Kooperatif 9 2.1.6 Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif 10 2.1.7 Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif 11 2.1.8 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 12
2.2 Materi Pelajaran 18
2.2.1 Pengertian Ekosistem 18
2.2.2 Komponen Ekosistem 18
2.2.3 Interaksi Antar Komponen 21
2.2.4 Komponen dalam Ekosistem 24
2.3 Kerangka Konseptual 32
2.4 Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 34
3.1.1 Lokasi Penelitian 34
3.1.2 Waktu Penelitian 34
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.2.1 Populasi 34
3.2.2 Sampel 34
(9)
viii
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 35
3.5 Prosedur Penelitian 35
3.6 Instrumen Penelitian 37
3.7 Teknik Analisis Data 38
3.7.1. Uji Normalitas 39
3.7.2 Uji Homogenitas 40
3.7.3 Uji Hipotesis 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42
4.1. Hasil Penelitian 42
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 42
4.2. Hasil Analisis Data 42
4.2.1. Uji Normalitas Data 42
4.2.2 Uji Homogenitas 43
4.2.3 Uji Hipotesis 43
4.3. Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
5.1. Kesimpulan 47
5.2. Saran 47
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Aliran Energi 29
Gambar 2.2 Rantai Makanan 29
Gambar 2.3 Jaring – Jaring Makanan 30
Gambar 2.4 Piramida Ekologi 31
Gambar 2.5 Piramida Energi 32
Gambar 2.6 Piramida Biomassa 33
Gambar 2.7 Piramida Jumlah 33
Gambar 2.8 Daur Nitrogen 34
Gambar 2.9 Daur Fosfor 35
Gambar 2.10 Daur Karbon dan Oksigen 36
Gambar 2.11 Daur Belerang (Sulfur) 37
(11)
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Fase-fase dalam Pembelajaran Koopertif 13 Tabel 2.2 Fase – fase Pembelajaran Koopertaif Tipe STAD 19 Tabel 3.1 Rancangan (Desain) Penelitian 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal 42
Tabel 4.1 Rata –Rata Dan Standart Deviasi Nilai Pre Test Dan Post Test Tabel 4.2. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen (STAD) Tabel 4.3. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol
(12)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 50
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 55
Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol 64
Lampiran 4. Kisi–Kisi Instrumen 73
Lampiran 5. Instrumen Penelitian 74
Lampiran 6. Kunci Jawaban 83
Lampiran 7 Data Hasil Belajar Siswa Kelas STAD 87 Lampiran 8 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 91 Lampiran 9 Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 95 Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas 98 Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas 100
Lampiran 12 Uji Hipotesis 101
Lampiran 13 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 103 Lampiran 14 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 104 Lampiran 15 Tabel Distribusi Nilai F 105
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. (Trianto, 2009).
Dengan semakin berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, maka peningkatan kualitas pendidikan perlu mendapat perhatian yang lebih serius dan seksama, sebab pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan bangsa. Oleh karena itu berbagai usaha harus terus menerus diupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2010).
Belajar yaitu suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Dahar, 2006). Dalam pelaksanaannya, tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari,
(14)
2
yakni membantu seseorang untuk dapat belajar terus dengan cara yang lebih mudah, sehingga tercapai proses pembelajaran seumur hidup (long life education).
Biologi merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting bagi siswa dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan tidak hanya dilakukan disekolah bisa juga dilakukan diluar lingkungan sekolah. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran biologi, para guru diharapkan agar selalu mengembangkan diri baik dalam hal pengetahuan biologi maupun dalam pengelolaan pembelajaran yang tidak hanya berpusat di sekolah melainkan dapat dilakukan diluar sekolah.hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memahami pelajaran biologi dengan baik dan benar serta mendapatkan sumber belajar yang nyata.
Berdasarkan uraian memecahkan masalah pendidikan diperlukan upaya penerapan strategi pembelajaran menggunakan model kooperatif, karena model pembelajaran ini adalah pembelajaran yang mulai banyak dikembangkan beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep, tetapi juga membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Keterampilan kooperatif menjadi semakin penting untuk keberhasilan dalam satu kelompok.
Keberhasilan individu dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok yang akan tampil mempresentasikan tugasnya didepan teman-temannya. Pembelajaran kooperatif adalah strategi atau metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang terdiri sekurang-kurangnya 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan yang heterogen. Untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dalam menyelesaikan tugasnya setiap anggota kelompok saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Dalam hal ini belajar dianggap belum selesai apabila seorang dari kelompok belajar belum menguasai bahan pelajaran (Trianto, 2009).
(15)
3
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivitas. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Hamdani, 2010)
Dengan demikian, pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achvement Division) akan memberikan suasana berbeda bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk memahami dan mempelajari nilai- nilai yang terkandung dalam materi ekosistem khusunya nilai religi dan praktis sehingga akan memepengaruhi hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian Bintang (2010) di SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas VII semester genap tergolong kategori tinggi sebesar 80,56. Penelitian yang sama telah dilakukan oleh Romulus (2011) bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas belajar siswa menunjukkan sikap aktif dalam hal bertanya, membagikan informasi kepada teman, mendengarkan penjelasan guru, menanggapi penjelasan guru, membuat rangkuman pembelajaran dan perilaku siswa selama KBM. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2011) untuk ketuntasan belajar siswa, diperoleh hasil bahwa secara kolektif dinyatakan tuntas dalam belajar. Hasil ini terlihat dari perolehan persentase ketuntasan belajar siswa secara individual yang mencapai persentase sebesar 87%. Penelitian Lubis (2013) dengan menerapkan model pembelajaran STAD ketuntasan hasil belajar siswa secara individu mencapai rata-rata 81,35 dan dinyatakan tuntas.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Division) STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
(16)
4
Materi Ekosistem Di Kelas X MAN 2 Model Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang tertulis di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru. 2. Masih rendahnya keaktifan siswa.
3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
4. Masih rendahnya prestasi belajar Biologi siswa. 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah ini yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe (Student Teams Achvement Division) STAD.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah Ekosistem.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.4.Rumusan Masalah.
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Ekosistem di kelas X MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD (Student Teams Achvement Division) pada materi pokok ekosistem di kelas X semester II MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
(17)
5
1.6.Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa
Adanya peningkatan hasil belajar siswa sehingga siswa terdorong untuk melakukan perubahan proses belajar terutama pada mata pelajaran Biologi. Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan hasil belajar dalam pembelajaran Biologi.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan yang bermanfaat dalam merubah cara belajar siswa pada saat proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Biologi dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran dengan tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan hasil belajar siswa.
1.7.Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto, 2008).
(18)
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) ternyata lebih tinggi yaitu 71,9 dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 62,2.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan:
Guru harus menjadi teman bagi siswa, agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran biologi dan dapat menunjukkan aktivitas belajarnya, seperti: aktivitas bertanya, membagikan informasi kepada teman, mendengarkan penjelasan guru, menanggapi penjelasan siswa, serta perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar.
Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan tidak hanya siswa yang berprestasi saja agar tidak timbul rasa kecemburuan sosial dalam diri siswa tersebut.
(19)
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, D, (2007), Biologi SMA dan MA, Grafindo, Jakarta.
Asrul, (2014), Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media, Bandung. Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Harahap, N. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Motivasi, Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem Di MTSN MODEL Banda Aceh. Jurnal Penerapan Model Pembelajaran. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013.
Herhyanto, N., (2011), Statistika Pendidikan, Penerbit Universitas Terbuka, Banten.
Irnaningtyas, (2014), Biologi, Erlangga, Jakarta.
Kurniasih, I., Berlin, S., (2015), Ragam Pendidikan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru, Kata Pena, Jakarta.
Priadi, A., (2010), Biologi untuk SMA kelas X, Yudhistira, Jakarta. Purwanto, (2008). Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Surakarta.
Roslimah, (2014). Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan pemetaan konsep siswa pada materi Ekosistem. Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250.
Rusman, (2010), Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Setiogohadi, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 24 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014.
(20)
49
Silaban, R., (2011), Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA N 15 Medan T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sirait, N. I., (2011), Penerapan Pembelajaran ooperatif Tipe STAD Dalam Teori Belajar Bermakna Ausubel Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X Semester II SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Suroyo, B. A., dan Hartati. S.C.Y., (2014), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56 – 60
Sudjana, (2009), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Prenada Media, Jakarta
Tobing B. M., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Biologi Sub Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Di Kelas VII Semester Genap SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Usulu, S, (2013), Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students Teams Achievement Division) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas X MM1 SMK Negeri Gorontalo. Jurnal Penelitian. Universitas Negeri Gorontalo.
(1)
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivitas. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Hamdani, 2010)
Dengan demikian, pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achvement Division) akan memberikan suasana berbeda bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk memahami dan mempelajari nilai- nilai yang terkandung dalam materi ekosistem khusunya nilai religi dan praktis sehingga akan memepengaruhi hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian Bintang (2010) di SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas VII semester genap tergolong kategori tinggi sebesar 80,56. Penelitian yang sama telah dilakukan oleh Romulus (2011) bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas belajar siswa menunjukkan sikap aktif dalam hal bertanya, membagikan informasi kepada teman, mendengarkan penjelasan guru, menanggapi penjelasan guru, membuat rangkuman pembelajaran dan perilaku siswa selama KBM. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2011) untuk ketuntasan belajar siswa, diperoleh hasil bahwa secara kolektif dinyatakan tuntas dalam belajar. Hasil ini terlihat dari perolehan persentase ketuntasan belajar siswa secara individual yang mencapai persentase sebesar 87%. Penelitian Lubis (2013) dengan menerapkan model pembelajaran STAD ketuntasan hasil belajar siswa secara individu mencapai rata-rata 81,35 dan dinyatakan tuntas.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Division) STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
(2)
Materi Ekosistem Di Kelas X MAN 2 Model Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang tertulis di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru. 2. Masih rendahnya keaktifan siswa.
3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
4. Masih rendahnya prestasi belajar Biologi siswa. 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah ini yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe (Student Teams Achvement Division) STAD.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah Ekosistem.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.4.Rumusan Masalah.
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Ekosistem di kelas X MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD (Student Teams Achvement Division) pada materi pokok ekosistem di kelas X semester II MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
(3)
1.6.Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa
Adanya peningkatan hasil belajar siswa sehingga siswa terdorong untuk melakukan perubahan proses belajar terutama pada mata pelajaran Biologi. Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan hasil belajar dalam pembelajaran Biologi.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan yang bermanfaat dalam merubah cara belajar siswa pada saat proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Biologi dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran dengan tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan hasil belajar siswa.
1.7.Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto, 2008).
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) ternyata lebih tinggi yaitu 71,9 dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 62,2.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan:
Guru harus menjadi teman bagi siswa, agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran biologi dan dapat menunjukkan aktivitas belajarnya, seperti: aktivitas bertanya, membagikan informasi kepada teman, mendengarkan penjelasan guru, menanggapi penjelasan siswa, serta perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar.
Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan tidak hanya siswa yang berprestasi saja agar tidak timbul rasa kecemburuan sosial dalam diri siswa tersebut.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, D, (2007), Biologi SMA dan MA, Grafindo, Jakarta.
Asrul, (2014), Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media, Bandung. Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Harahap, N. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Motivasi, Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem Di MTSN MODEL Banda Aceh. Jurnal Penerapan Model Pembelajaran. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013.
Herhyanto, N., (2011), Statistika Pendidikan, Penerbit Universitas Terbuka, Banten.
Irnaningtyas, (2014), Biologi, Erlangga, Jakarta.
Kurniasih, I., Berlin, S., (2015), Ragam Pendidikan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru, Kata Pena, Jakarta.
Priadi, A., (2010), Biologi untuk SMA kelas X, Yudhistira, Jakarta. Purwanto, (2008). Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Surakarta.
Roslimah, (2014). Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan pemetaan konsep siswa pada materi Ekosistem. Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250.
Rusman, (2010), Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Setiogohadi, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 24 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014.
(6)
Silaban, R., (2011), Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA N 15 Medan T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sirait, N. I., (2011), Penerapan Pembelajaran ooperatif Tipe STAD Dalam Teori Belajar Bermakna Ausubel Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X Semester II SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Suroyo, B. A., dan Hartati. S.C.Y., (2014), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56 – 60
Sudjana, (2009), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Prenada Media, Jakarta
Tobing B. M., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Biologi Sub Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Di Kelas VII Semester Genap SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Usulu, S, (2013), Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students Teams Achievement Division) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas X MM1 SMK Negeri Gorontalo. Jurnal Penelitian. Universitas Negeri Gorontalo.