PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL DISCOVERY
LEARNING PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP SWASTA BRIGJEND
KATAMSO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh :
Romasi Gultom
NIM 4123141084
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Romasi Gultom dilahirkan di Gala gala pada tanggal 28 Desember 1993.
Ayah bernama Budiman Gultom dan Ibu bernama Kurnia Sinaga, dan merupakan
anak kedua dari tujuh bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri No.
173706 Gonting, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Onanrunggu, dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Pangururan, dan
lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN.

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING
PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA
MANUSIA DI KELAS VIII SMP SWASTA BRIGJEND
KATAMSO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Romasi Gultom (4123141084)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan quasi experiment. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbandingan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan
model Problem Based Learning dengan model Discovery Learning pada materi
sistem pencernaan makanan pada manusia. Instrument yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah test objektif dalam bentuk pilihan berganda
sebanyak 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan model PBL dan kelas eksperimen II pembelajaran menggunakan
model Discovery Learning. Kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen.
Hasil uji t diperoleh thit = 4,44 dan ttabel = 1,994 sehingga thitung > ttabel yang berarti
Ha diterima dan Ho ditolak. Maka ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan model Problem Based

Learning dengan siswa yang diajarkan dengan model Discovery Learning pada
materi sistem pencernaan makanan pada manusia. Hasil belajar menggunakan
model Problem Based Learning (80 + 11,49) dan psikomotorik (76,5/ Sangat
Baik) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar menggunakan model
Discovery Learning (68,00 + 12,03) dan psikomotorik (72,75/ Baik) pada materi
sistem pencernaan makanan pada manusia. Dengan perbandingan Kelas
eksperimen I : Kelas eksperimen II adalah 1,17:1 pada ranah kognitif dan
perbandingan pada keterampilan proses 1,05:1
Kata Kunci: Problem Based Learning, Discovery Learning, Hasil Belajar

iv

THE COMPARISON OF STUDENT’S LEARNING OUTCOMES
TAUGHT BY MODELS PROBLEM BASED LEARNING WITH
DISCOVERY LEARNING ON THE HUMAN DIGESTION
SYSTEM SUBJECT IN SMP SWASTA BRIGJEND
KATAMSO ACADEMIC YEAR 2015/2016

Romasi Gultom (4123141084)


ABSTRACT

This research was anexperiment design. This research aims to know the
comparison of student’s learning outcomes taught by Problem based learning
models and Discovery learning models on the human digestion system. The
instrument of research aims to know student’s learning is multiple choise test
consist of 20 numbers test. Were experiment I as Problem Based Learning models
and experiment II as Discovery Learning models. Group sampel is normal and
homogeneous. The result of hypothesis test using t test showed tcount = 4,44 and
ttable = 1,994 so there was difference tcount > ttable and significance Ha was accepted
and H0 rejected. Based on the criteria Ha was accepted and H0 rejected, so there
was significance difference of student’s learning outcome taught by Problem
Based Learning models and Discovery Learning models on the human digestion
system. Student’s learning make us of problem based learning (80 ± 11,49) and
psycomotoric (76,5/ intensely) with Discovery Learning models (68,00 ± 12,03)
and psycomotoric (72,75/ good) on the human digestion system. With the
comparison class experiment I : class experiment II is 1,17 : 1 at cognitive and at
of psycomotoric is 1,05 : 1.
Keyword : Problem Based Learning, Discovery Learning, Student’s Learning


vi

KATA PENGANTAR
Terimakasih Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala cinta kasih,
kemurahan dan pemeliharaan-Nya. Limpahan kebaikan-Nya jugalah yang
memampukan penulis mengerjakan penelitian ini. Skripsi ini berjudul
“Perbandingan Model Problem Based Learning dengan model Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Swasta Brigjend
Katamso pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Tahun Pelajaran
2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
Ibu Dr.Martina Restuati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran guna
kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu
Dra. Mariaty Sipayung, MSi, Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd, dan Ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran
mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih
juga kepada Ibu Dra. Aryeni, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan saran dalam perkuliahan, Bapak Prof. Dr.

Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd
selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr.Herbert Sipahutar,M.Sc sebagai
Pembantu Dekan I (Bidang Akademik) FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNIMED dan Ibu Endang Sulistiorini
M.Si.,Apt selaku Sekretaris Jurusan Biologi FMIPA UNIMED serta Ibu Dra.
Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNIMED,
Ibu Dr.Tumiur Gultom,MP,SP yang banyak memberi bimbingan dan motivasi dan
seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Biologi FMIPA
UNIMED yang sudah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dwarta M. Lubis, S.Pd selaku
Kepala Sekolah, dan Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, serta Ibu Gelora
H.T. S.Pd selaku Guru Biologi dan Siswa/i Kelas VIII SMP Swasta Brigjend

vii

Katamso yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda
tersayang B. Gultom dan Ibunda K. Sinaga, Kakak saya Hotriris Gultom dan Adik
saya Liemmy Gultom, Jojor Gultom, Gugun Gultom, Nella Gultom dan Goppar

Gultom dan juga untuk Kakek/Nenek, Paman/Bibi juga semua keluarga yang
yang selalu memberikan doa dan motivasi, semangat serta dukungan moral serta
materi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman saya satu kelas Biologi
Dik B 2012 dan teman PPLT di SMP Negeri 1 Sigumpar, sahabat seperjuangan
saya Irdawarni Sihaloho, Roma Sagala, Meyanti Rumahorbo, Erlikasna Ginting,
Megawati Marbun dan Tawaria Barus serta untuk teman kos saya yang
menyemangati saya, dan ucapan terimakasih juga kepada teman- teman UKMKPUP FMIPA UNIMED, tidak lupa juga teman satu PS saya Desi, Dini, Ivan, dan
Willy.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita.
Medan, 14 Juni 2016
Penulis,

Romasi Gultom
NIM 4123141084

vii


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
v
vii
viii
ix


BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
4
4
4
4
5
5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pembelajaran Biologi
2.1.3. Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1. Pengertiian Model Pembelajaran
2.2.1.1.Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
2.2.1.2. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)
2.2.1.3. Langkah Proses Pembelajaran Problem Based Learning
2.2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
2.2.2. Model Discovery Learning
2.2.2.1. Kekurangan dan Kelebihan Model Discovery Learning
2.2.2.2. Langkah- Langkah Model Discovery Learning
2.2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Discovery Learning
2.3. Materi Ajar
2.3.1.Fungsi Makanan

2.3.2.Organ Pencernaan Pada Manusia
2.3.3. Organ Pencernaan Tambahan
2.4. Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis Penelitian

6
6
7
8
11
11
13
14
16
19
20
21
21
22
24
24
26
32
33
33

BAB III METODE PENELITIAN
343.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

34

viii

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Terikat
3.3.2. Variabel Bebas
3.4. Desain dan Prosedur Penelitian
3.4.1. Desain Penelitian
3.4.2. Mengadakan Pre- Tes
3.4.3. Metode Pengajaran
3.4.4. Mengadakan Post- Tes
3.4.5. Prosedur Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Validitas Tes
3.5.2. Reliabilitas Tes
3.5.3. Tingkat Kesukaran Tes
3.5.4. Daya Pembeda Tes
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Normalitas
3.6.2. Uji Homogenitas
3.6.3. Uji Hipotesis
3.6.4. Instrumen Penilaian Psikomotorik

34
34
34
34
34
34
34
34
35
35
36
36
38
38
39
40
41
43
43
43
44
45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Hasil Analisis Data Penelitian
4.2.1. Hasil Uji Normalitas Data
4.2.2. Hasil Uji Homogenitas Data
4.2.3. Hasil Uji Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.3.1. Hasil belajar pada kelas PBL dan kelas Discovery Learning
4.3.2. Hasil Keterampilan Proses Siswa Selama Pembelajaran
4.3.3. Temuan Siswa Setelah Praktikum pada Saat Diajarkan dengan
Model PBL dan Discovery Learning

46
46
49
49
49
49
50
50
52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

54
54
54
55

53

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil yang Diperoleh Pelajar dari PBL

15

Gambar 2.2. Sistem Organ Manusia

27

Gambar 2.3. Mulut

28

Gambar 2.4. Kerongkongan

29

Gambar 2.5. Lambung

29

Gambar 2.6. Usus Halus

30

Gambar 2.7. Usus Besar

31

Gambar 2.8. Organ Pencernaan Tambahan

32

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian

37

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP Swasta Brigjend
Katamso yang diajar Dengan Model PBL dan Discovery
Learning pada Materi Sistem Pencernaan pada Manusia

48

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Keterampilan Proses Siswa SMP
Swasta Brigjend Katamso yang diajar Dengan Model PBL dan
Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan pada
Manusia
48

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning

16

Tabel 3.1.Desain Penelitian

35

Tabel 3.2 Ringkasan KBM Saat Penelitian

36

Tabel 3.3. Kriteria Indeks Realibilitas Soal

40

Tabel 3.4.Kisi- Kisi Instrumen

42

Tabel 3.5 Kriteria Keterampilan Siswa

45

Tabel 4.1 Hasil Pre-Tes Eksperimen I dan kelas Eksperimen II

46

Tabel 4.2 Hasil Post-Tes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

46

Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif

47

Tabel 4.4 Hasil Belajar Keterampilan Proses

48

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Normalitas Dengan Liliofors

49

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Post-Tes Dan Pre-Tes

49

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Data Post-Tes

49

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

58

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen 1

63

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen 2

75

Lampiran 4 Instrument Setelah Divalidasi

89

Lampiran 5 Jawaban Instrumen Setelah Divalidasi

95

Lampiran 6 Instrumen Penelitian

96

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen

101

Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

102

Lampiran 9 Perhitungan Validitas Butir Soal

116

Lampiran 10 Tabel Data Validitas soal

117

Lampiran 11 Perhitungan Realibilitas soal

118

Lampiran 12 Tabel Data Realibilitas soal

119

Lampiran 13 Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal

120

Lampiran 14 Tabel Data Taraf Kesukaran Butir Soal

121

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Butir Soal

122

Lampiran 16 Tabel Data Daya Beda Butir Soal

123

Lampiran 17 Keterangan Uji Instrumen

124

Lampiran 18 Hasil Belajar Siswa

126

Lampiran 19 Perhitungan Rata-rata, Varian dan Standar Deviasi Pretes
Kelas Eksperimen I Dan II

131

Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Varian dan Standar Deviasi Post-Tes
Kelas Eksperimen I Dan II

133

Lampiran 21 Uji Normalitas Data

135

Lampiran 22 Uji Homogenitas

141

Lampiran 23 Uji Hipotesis

144

Lampiran 24 Perhitungan Nilai Psikomotorik

147

Lampiran 25 Tabel Penilaian Keterampilan Proses (Psikomotorik)

148

Lampiran 26 Perhitungan Rata-Rata Nilai Keterampilan Proses

152

Lampiran 27 Tabel Nilai Nilai r-Product Moment

153

Lampiran 28 Tabel Daftar Nilai Kritis Uji Liliofors

154

Lampiran 29 Tabel Nilai- Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)

155

Lampiran 30 Tabel Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

156

Lampiran 31 Jadwal Kegiatan Penelitian

157

Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian

158

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting
dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi baik sebagai
individu maupun sebagai masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
khususnya di Indonesia, maka kegiatan proses belajar mengajar di sekolah juga
harus ditingkatkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu cara dalam
peningkatan mutu pendidikan yaitu dengan menyesuaikan kurikulum. Kurikulum
2013 melalui pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran ini
diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antar attitude (sikap), skill
(keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) yang jauh lebih baik dari
sebelumnya, disamping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan peserta didik
yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan ranah sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
Pada pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah
pengetahuan, tetapi juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk tumbuh
berkembangnya sikap ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan masalah, dan
penerapannya dalam kehidupan nyata. Kenyataannya, secara keseluruhan pada
saat ini pembelajaran IPA masih jauh dari harapan. Rendahnya prestasi IPA ini
ditunjukkan dari analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang IPA untuk
peserta didik kelas 2 SMP, hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan
bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level
tinggi dan lanjut (Widiadnyana, 2014).
Salah satu penyebab rendahnya nilai IPA di Indonesia adalah kurang
maksimalnya penggunaan model pembelajaran oleh guru. Salah satunya di SMP
Swasta Brigjend Katamso guru IPA masih menggunakan model pembelajaran
langsung. Sehingga siswa kurang semangat dan tidak dapat langsung
menyelesaikan masalah dalam materi yang diajarkan khususnya pada materi
sistem pencernaan pada manusia.
1

2

Hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang
bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai
dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan
pembelajaran, dimana hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan. Model pembelajaran guru merupakan salah satu
contoh faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kurangnya kualiatas IPA di SMP
Swasta Brigjend Katamso masih tergolong rendah pembelajaran. Dapat dilihat
dari rata-rata nilai ujian akhir semester khususnya untuk kelas VIII pada mata
pelajaran IPA 65, yang mana hasil tersebut masih jauh dari KKM, yaitu 80.
Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran IPA, khususnya pada materi
sistem pencernaan pada manusia diperlukan suatu model pembelajaran yang tidak
memaksakan siswa menghafalkan fakta- fakta tetapi model pembelajaran yang
mendorong siswa menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari- hari
dan melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa akan lebih mudah dalam
memahami materi yang dipelajari dan pembelajaran berlangsung dengan baik.
Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk maksud tersebut adalah model
pembelajaran berbasis masalah yang dikenal dengan model PBL. Model PBL
dipilih, karena dalam proses pembelajaran siswa yang dihadapkan kepada masalah
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari dan sebagai salah satu cara
untuk melatih serta meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan memecahkan
masalah serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Supartono, 2012) dengan hasil uji
signifikansi hasil belajar kognitif kelas eksperimen diperoleh nilai thitung > ttabel
maka dapat disimpulkan hasil belajar tes kemampuan berfikir kritis mengalami
peningkatan yang signifikan. Motifasi belajar siswa dalam pembelajaran PBL
mengalami peningkatan dari pre-tes ke post-tes. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa perangkat pembelajaran IPA Berbasis Masalah mampu meningkatkan
motifasi dan kemampuan berfikir kritis siswa.

3

Dengan menggunakan model PBL, siswa dapat memecahkan masalah
secara terstruktur dan bertahap sehingga diperoleh hasil pemecahan masalah yang
tepat. Di samping itu, dengan menggunakan model PBL siswa terlatih untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi permasalahan dengan cermat
sehingga siswa dapat mengembangkan daya nalarnya secara kritis untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dan peranan guru dalam PBL adalah
menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan,
mengarahkan penyelesaian masalah, dan mengadakan diskusi (Trianto, 2009).
Salah satu masalah pada materi sistem pencernaan seperti uji bahan
makanan, bahan kimia dalam makanan,mengetahui kadar vitamin C pada buah.
Untuk mengatasi masalah tersebut sebagai solusi digunakan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa (student center learning) yaitu model PBL dan
Discovery Learning. Dengan aktifnya siswa dalam proses pembelajaran maka
diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung
diajak untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Model pembelajaran yang berpusat
pada siswa salah satunya adalah model Discovery learning yaitu model
pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip- prinsip untuk diri mereka sendiri.
Sehingga pada materi ini selain penilaian pengetahuan juga memerlukan penilaian
keterampilan proses sebagai alat ukur karena dapat mempengaruhi perkembangan
pengetahuan siswa serta membentuk pola pikir siswa secara ilmiah (Mahmuddin,
2010).
Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang:
“Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Problem Based
Learning dan Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Pada
Manusia di Kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Tahun Pembelajaran
2015/2016”.

4

1.2. Identifikasi masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1.

Pengajaran guru IPA di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso masih
menggunakan model konvensional dan berpusat pada guru (teacher center
learning).

2.

Pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru dalam proses belajar mengajar

3.

Siswa belum mampu mengidentifikasi kandungan zat gizi pada berbagai
bahan makanan dan pemahaman kelainan pada organ sistem pencernaan.

4.

Siswa memiliki kemampuan hanya sebatas teoritik tidak mampu menerapkan
dan mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari- hari.

5.

Hasil belajar siswa di SMP Swasta Brigjend Katamso yang masih belum
mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 80.

1.3.

Batasan masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian yang direncanakan maka masalah
dibatasi pada hal- hal berikut:
1.

Parameter yang diukur adalah pada ranah Kognitif dan Psikomotorik
(Keterampilan Proses siswa).

2.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL)
dan Discovery Learning.

1.4.

Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan maka yang menjadi rumusan masalah

dari penelitian ini yaitu bagaimanakah Perbandingan hasil belajar siswa pada
ranah kognitif dan keterampilan proses siswa yang Diajarkan Menggunakan
Model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning pada materi
sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas VIII SMP Swasta Brigjend
Katamso Tahun Pembelajaran 2015/2016”?
1.5.

Tujuan penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Perbandingan hasil belajar pada ranah kognitif dan keterampilan proses siswa
yang Diajar Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery

5

Learning pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas VIII
SMP Swasta Brigjend Katamso Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti sebagai bahan persiapaan diri menjadi guru yang mampu
meningkatkan hasil belajar menggunakan model pembelajaran yang variatif
juga media yang digunakan dalam pembelajaran kepada siswa agar lebih
mudah dalam mempelajari biologi.
2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang variatif sebagai
upaya memperoleh hasil yang optimal.
1.7. Defenisi Operasional
1.

Perbandingan adalah hasil yang diperoleh dari penggunaaan model PBL dan
Discovery Lerning yang dilihat dari hasil belajar siswa.

2.

Hasil belajar adalah penilaian terhadap kemampuan yang dicapai siswa dari
pengalaman dan kegiatan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model PBL dan Discovery Learning dengan rentang 1- 100.

3.

Model Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah pada materi Sistem
pencernaan pada Manusia melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa
dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah sistem
pencernaan pada Manusia dan sekaligus memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah tersebut.

4.

Model Discovery Learning adalah proses belajar mental ketika siswa
mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Adapun proses mental
yang dilakukan yaitu mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, dan
membuat

kesimpulan,

bertujuan

untuk

menumbuhkan

keterampilan-

keterampilan yang dimiliki siswa sesuai dengan taraf perkembangannya
sehingga mereka memperoleh fakta atau konsep baru pada materi sistem
pencernaan pada manusia.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

penelitian

yang telah

dilakukan

maka

dapat

disimpulankan bahwa:
Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberikan
pengajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan model
Discovery Learning pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia. Hasil
belajar siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL) (80  11,49)
dan keterampilan proses (76,5/ Sangat Baik) lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar siswa menggunakan model Discovery Learning (68  12,65) dan

keterampilan proses (72,75/ Baik) pada materi sistem pencernaan makanan pada
manusia.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis menyarankan halhal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) maupun pembelajaran
menggunakan model Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran biologi yang
berbeda seperti ekosistem sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam
meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi biologi.

54

55

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2013), IPA Terpadu Untuk SMP / MTs Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.
Arends, I.R. (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Arikunto, S, (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Nurhadi, (2004), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Parsada, Jakarta.
Daroji dan Haryati, (2012), Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VIII SMP/MTs,
Global, Solo.
Firmansyah, (2009), Mudah dan Aktif Belajar Biologi, Setia Purna Inves, Jakarta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Handayani, F.,D., Advinda, L., Anhar, A, (2015), Perbandingan Kompetensi
Biologi Siswa XI MIA Antara Model Pembelajaran Guided Discovery
Learning dan Problem Based Learning Pada Materi Sistem Pencernaan Di
SMAN 1 Sungai Tarab, PPS, PBIO, UNP.
Hastuti, R, (2015), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada
Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman, UIN, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu, Jakarta.
Joyce dan Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014), Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VIII Semester I, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemdikbud, Balitbang.
Mahmudin, (2010), Pelaksanaan Penilaian Keterampilan Proses Sains, Online at
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaanpenilaianketerampilan-proses-sains/ (diakses tanggal 22 Maret 2011).
Meiyastuti, B, (2009), Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(Problem Based Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Pada Konsep Sistem Pencernaan
Pada Manusia, Semarang.

56

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajaya Presido,
Banjarmasin.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Grasindo, Malang.
Retnowati, N, (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis
Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa Kelas
VII SMP, Universitas Jember, Jember.
Sari, D, (2012), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada
Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman, UNJ.
Sidik, N., dan Purwowidodo Agus, (2010), Desain Model Pembelajaran Inovatif
Berbasis Kontruktivistik, STAIN Tulungagung Press, Tulungagung.
Silitonga, P.M. (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2004), Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Algensindo, Bandung.
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sudijono, A, (2011), Pengantar Statistik Pendidikan, Raj Grafindo Persada,
Jakarta.
Sulistyorini, S, (2009), Model Pembelajaran LPA SD dan Penerapannya Dalam
KTSP, Tiara Wacana, Semarang.
Suprihatin, Isnaeni, W.,Christijanti, W, (2004), Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Sistem Pencernaan Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran
Discovery Learning, Journal Unnes of Biology Education, 3(3).
Sutirman, (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Jakarta.
Suryobroto, (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

57

Supartono, Susilo, A.B., Wiyanto, (2012), Model Pembelajaran IPA Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa
SMP, Unnes Science Education Journal, 1(1).
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Trianto, (2013), Model Pembelajaran Terpadu, Kencana Bumi Aksara, Jakarta.
Widiadnyana, IW., Sadia IW., Suastra IW, (2014), Pengaruh Model Discovery
Learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA, 4(2-3).
Qumillaila, (2013), Contoh Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJ

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS VII SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

1 13 110

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 2 WELAHAN EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI

2 14 144

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 8 95

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

2 11 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA LKS MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KODI

6 19 60

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK DI MTS DARUL FALAH TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI WUJUD ZAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

0 0 11