BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Sistem Pengendalian Manajemen
1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manjemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan terapan applied behaviour science. Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan mengenai
cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan organisasi dengan efisien dan efektif berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini berarti mampu menerjemahkan antara
lain: a. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan organisasi berjalan
secara efisien, efektif dan produktif. b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur kinerja
c. Apresiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian
manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks. Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu , artinya lebih mengarah ke
berbagai hal yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sistem pengendalian manajemen dapat diterapkan dalam berbagai organisasi, sebab setiap
organisasi mempunyai komponen yang sama yaitu
Universitas Sumatera Utara
W : Work pekerjaan
E : Employe tenaga kerja
R : Relationship tenaga kerja
E : Environment lingkungan
Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan teoritis-praktis . Karena sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah dicerna jika dalam merancang dan
menerapkannya senantiasa dikaitkan dengan prilaku manusia dalam kehidupan organisasi perusahaan.
Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen : Sukarno menyatakan bahwa : sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi,
pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal .
Sedangkan Anthony dan Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan : pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajer
mempengaruhi anggota yang lain dalam organisasi untuk melaksanakan menyelenggarakan strategi organisasi .
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu : a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan
seluruh organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya resources yang digunakan baik manusia, alat-alat dan teknologi,
maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar
b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti
Universitas Sumatera Utara
dalam mengevaluasi sesuatu. c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena
pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail
catatan. Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen , peranan pertimbangan-
pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manjemen adalah berusaha
mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien. Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama pimpinan
harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebiajakan
yang dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen
mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
2. Jenis Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen dibagi dalam 5 lima jenis yaitu : a. Pengendalian pencegahan
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan
sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif
Universitas Sumatera Utara
apabila fungsi atau personel menjalankan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi,
reviu pengawas, dan pengendalian ganda. Sebagaimana pribahasa mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati demikian pula
dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendektesian atau korektif. Ketika dirancang ke
dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,
pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk
melengkapinya. b. Pengendalian deteksi
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Pengendalian deteksi
biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan,namun tetap dibutuhkan dengan alasan:
1.Pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian pencegahan;
2. Beberapa kesalahan tidak dapat seecara efektif dikendalikan melalui sistem pengendalian pecegahan sehingga harus ditangani dengan
pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti catatan kinerja
dengan pengecekan independen atas kinerja.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengendalian koreksi Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya agar kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali.
d. Pengendalian pengarahan Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan
pada saat kegiatan sedang berlangsung agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.contoh atas pengendalian ini
adalah tindakan supervisi pimpinan kepada bawahan pegawai terhadap aktivitas kerja.
e. Pengendalian kompensatif Pegendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian
karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.
B. Proses Pengendalian Manajemen