PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTs DZUNNURROIN PAKIS MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

i

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DI MTs DZUNNURROIN PAKIS MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh: DULMANAN NIM: 201010010322050

Progam Kualifikasi S1 untuk Guru Madin Beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Angkatan Tahun 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAM ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2014


(2)

ii

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DI MTs DZUNNURROIN PAKIS MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh: DULMANAN NIM: 201010010322050

Progam Kualifikasi S1 untuk Guru Madin Beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Angkatan Tahun 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAM ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2014


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DI MTs DZUNNURROIN PAKIS MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh: DULMANAN NIM: 201010010322050

Disetujui oleh:

Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Pada tanggal, 26 September 2014

Dewan Penguji Tanda Tangan 1. Dra. Romlah, M.Ag 1

2. Saiful Amien, M.Pd 2 3. Nur Afifah Khurin Maknin, M,Kes 3 4. Drs. Sunarto, M.Ag 4

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan


(5)

v

MOTTO

“ (11) Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolokolok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanitawanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanitawanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (QS. al-Hujurat: 11-12).


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Teriring ucap syukur kehadirat-Mu yaa Allah……… Dengan berakhirnya studiku kali ini semoga shalawat dan salam tak lupa aku

haturkan kepada junjungan kita semua Nabi Besar Muhammad S.A.W Beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang telah memotivasi hidupku dengan pengorbanan yang tulus dan rasa kasih sayangnya

1. Istriku tersayang Ulfiatul husni 2. Ayahanda Tasemun dan Ibunda Ngatimah

3. Ayah dan Ibu mertuaku

4. Ananda M. Jauharul Maknun dan M.Arsyad Khoirul Azam

5. Teman-temanku senasib dan seperjuangan mahasiswa pemprov sekalian

6. Para guru dan dosenku yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya yang tak terhingga

Ya Allah………

Berikanlah hal yang terbaik dan kebahagiaan kepada orang-orang yang


(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dulmanan

Nim : 201010010322050

Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 23 Juli 1976 Fakultas : Agama Islam

Jurusan : Tarbiyah

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTs DZUNNURROIN PAKIS MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Adalah bukan karya tulis ilmiah orang lain, baik sebagian maupun keseluruhannya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 19 Juli 2014

Mahasiswa Ybs,


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pembentukan Kepribadian Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang” ini dengan baik, benar serta tepat waktunya.

Shalawat serta salam semoga terus tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk kebenaran kepada seluruh umat manusia di dunia.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin bisa terselesaikan tanpa adanya bimbingan, arahan serta petunjuk berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Muhajir Effendy,MAP, selaku rektor UMM yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu sampai terselesaikannya program S-1

2. Pemerintahan propinsi Jawa Timur, yang telah memberi beasiswa untuk meningkatkatkan kualitas guru madrasah diniyah/pondok pesantren sehingga kami bisa menuntut ilmu di UMM.


(9)

ix

4. Ibu Dra. Romlah, M.Ag dan Saiful Amien, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan II, yang telah tulus ikhlas dan sabar dalam membimbing, mengarahkan serta memberikan berbagai saran hingga penulisan skripsi ini selesai.

5. Bapak Gunawan selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Dzunnurroin Pakis Malang yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Segenap guru dan karyawan yang berada di lingkungan MTs Dzunnurroin Pakis Malang atas partisipasi dan kerjasamanya.

7. Zaujati Ulfiatul Husni, abi Tasemun, dan umi Ngatimah yang tidak pernah lelah mendoakan dan memberikan dukungan kepada ananda.

8. Teman-teman tarbiyah 2010, dalam kebersamaannya baik suka maupun duka dalam menuntut ilmu saling memberikan motivasi sehingga terselesainya perkuliahan. Semoga kita selalu dipertemukan dalam persaudaraan dalam dunia maupun akhirat.

9. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moril sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat dan berguna bagi pembaca. Amin….

Malang 9 Juli 2014 Penulis,


(10)

x DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR MOTTO ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Pembentukan Kepribadian Siswa dan Ruang Lingkupnya... 13

1. Pengertian Kepribadian ... 13


(11)

xi

3. Karakteristik Kepribadian ... 16

4. Proses Pembentukan Kepribadian Siswa ... 17

B. Faktor dalam Pembentukan Siswa ... 21

1. Faktor Intern... 21

2. Faktor ekstern ... 21

C. Keterkaitan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian Siswa ... 24

1. Pendekatan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa ... 24

2.Tujuan pembelajaran aqidah akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa ... 25

3.Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Informan Penelitian ... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Informan Penelitian ... 31

C. Metode Pengumpulan Data... 33

1. Observasi... 34

2. Wawancara / Interview ... 35


(12)

xii

D. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 42

A. Latar Belakang Obyek Penelitian ... 42

1. Sejarah Berdirinya MTs Dzunnurroin Pakis Malang... 42

2. Visi, Misi, dan Tujuan MTs Dzunnurroin Pakis Malang... 43

3. Kurikulum MTs Dzunnurroin Pakis Malang ... 45

4. Data Guru dan Siswa MTs Dzunnurroin Pakis Malang... 46

5. Keadaan sarana dan prasarana MTs Dzunnurroin Pakis Malang ... 48

B. Penyajian dan Analisa Data ... 48

1. Pembentukan kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang ... 48

2. Faktor penunjang, penghambat dan jalan keluar dalam membentuk kepribadian siswa memalui pembelajaran Akidah Akhlak ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN .


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Data guru dan pegawai MTs Dzunnurroin Pakis Malang tahun pelajaran 2013/2014

Lampiran II : Sarana dan Prasarana MTs Dzunnurroin Pakis Malang tahun pelajaran 2013/2014

Lampiran III : Materi pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII MTs Dzunnurroin Pakis Malang tahun pelajaran 2013/2014

Lampiran IV: Contoh RPP materi pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII MTs Dzunnurroin Pakis Malang tahun pelajaran 2013/2014 Lampiran V : Kartu presensi siswa dalam kegiatan shalat.


(14)

xiv Daftar pustaka

Ahmadi, Abu, dkk, Ilmu Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1991

Ahyadi, Abdul Aziz, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Pancasila, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001.

Ali, Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, Edisi. II 1994.

Alwi, Hasan, dkk, Kamus besar bahasa Indonasia, Jakarta : Balai pustaka,Edisi ketiga, 2003

Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,2002.

Arikunto, Suharsini, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Bastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam. jakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

Daradjat, Zakiah, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara ,1996. Departemen Agama RI, GBPP MTs, Pelajaran Akidah Akhlak, Jakarta: Dirjend

Binbaga Islam, 1994.

---, Pedoman Pembelajaran Akidah Akhlak, Jakarta: 1998. Djasuri, Pengajaran Akhlak dalamMetodologi Pengajaran Agama,Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2000.

Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, , 2003.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998. ---, Teologi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001.

Jalaluddin, Usman Najati, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grindo Persada, 1999.

Jumantoro, Totok, Psikologi Dakwah, Dengan Aspek-aspek Kejiwaan yang Qur'ani, Jakarta : Sinar Grafika, 2001.

Keraf, Gorys, Komposisi Sebuah Pengartar Kemahiran Bahasa, Flores: Nusa Indah, 1991.


(15)

xv

Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : al-Ma'arif,1989.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Muhaimin dkk, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Nuansa, 2003.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2004

Muhajir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rakesarasin, 1996.

Narbuko, M, Cholid, Abu Ahmadi, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.4, 2002.

Nasution, S, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1984.

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990.

Nazir, M, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet. 3,1988. Prawira, Purwa Atmaja, Psikologi kepribadian, Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996. Qadir , Muhammad Abdul, dkk, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama

Islam, Jakarta: 1984.

Sjarkawi, Pembentukan kepribadian anak. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2003. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharsaputra, Uhar, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Sujanto, Agus, dkk, Psikologi Kepribadian,Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum. : Yogyakarta : Andi, 2004.


(16)

xvi

Yusuf, Syamsu ,Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian,Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2007.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan sosial dan budaya yang berlangsung dengan cepat telah memberikan tantangan kepada setiap individu untuk terus selalu belajar melalui berbagai sumber dan media. Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang vital dalam mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara1.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diaplikasikan dalam bentuk informasi dan transformasi, mempunyai pengaruh yang sangat kuat, baik yang positif dan yang negatif2. Pengaruh positifnya adalah apapun pengaruh yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi, secara cepat dapat diketahui dan dikuasai oleh siapa pun dan di mana pun untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah melahirkan keburukan yang bersifat global akibat dari peniruan gaya dan model hidup yang berangkat dari budaya-budaya sosial yang dianggap maju yang merupakan problem bagi masyarakat modern, seperti perilaku freeseks, gaya berpakaian yang supermini dan eksotik, dan masih banyak lagi pola kehidupan modern lainnya yang masih memerlukan keselektifan.

1 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam (Bandung:Nuansa, 2003), hal. 86.


(18)

2

Perilaku dan aktivitas-aktivitas terjadi pada setiap manusia merupakan manifestasi kehidupan psikis. Sebagaimana diketahui bahwa perilaku yang ada pada individu tidak timbul dengan sendirinya, namun akibat dari adanya stimulus atau rangsangan individu tersebut3. Perilaku merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang mengenainya, jika segi psikis seseorang sudah di bimbing kearah kebaikan maka perilaku negatif akan di minimalisir karena seseorang akan lebih paham dalam membedakan mana yang baik dan yang buruk4. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan dominan dalam membentuk kepribadian siswa. Sebagai contoh seorang anak diajarkan mengucapkan salam, berjabat tangan dan berkata dengan sopan tatkala bertemu dengan orang lain maka si anak akan berusaha melakukan yang diajarkan itu dan lama kelamaan apa yang dilakukan menjadi kebiasaan anak tersebut sehingga membentuk kepribadiannya.

Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya hereditas dan lingkungan5. Faktor hereditas yang mempengaruhi kepribadian antara lain : bentuk tubuh, caiaran tubuh, dan sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua. Hal ini didasarkan atas kemiripan atas diri anak dan orang tua yang terdapat kesamaan, baik fisik maupun psikisnya. Adapun faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian anak antara lain : lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari di dapat dari dunia sekitarnya yang berupa

3 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 2004), hal. 10 . 4 Ibid., hal. 11.

5 Syamsu Yusuf LN, Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian (Bandung: PT Remaja


(19)

3

stimulan. Stimulan-stimulan ini berasal dari alam bebas maupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.

Pendidikan Islam mengakui, bahwa hereditas dan lingkungan sangat berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Keduanya bersama-sama merupakan ciri pribadi seseorang yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Berkaitan dengan hal ini, maka arah pembentukan kepribadian anak adalah terbentuknya kepribadian muslim. Oleh sebab itu supaya anak-anak sebagai generasi penerus mempunyai kepribadian yang baik, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian tersebut harus diperhatikan, misalnya faktor hereditas, dengan menjaga keturunan melalui upaya mencari istri atau suami yang baik dalam hal perilaku, agama, keturunan, dan lain-lain. Sedangkan faktor lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat), pembentukan kepribadian ini harus dilakukan sejak anak masih kecil, dengan membiasakan perilaku-perilaku yang baik.

Pendidikan adalah suatu aktifitas atau usaha pendidikan terhadap anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang muttaqin6. Sekolah merupakan salah satu tempat membina, mempersiapkan siswa dan tempat bergaul dengan teman sebaya serta tempat berkumpul para guru. Oleh karena itu, sangat perlu sekali jika pembinaan akhlak mereka dilakukan melalui pembelajaran Akidah Akhlak di madrasah, di samping dalam kehidupan keluarga. Mengingat dalam pembelajaran Akidah Akhlak banyak memuat materi-materi yang


(20)

4

mengarahkan siswa untuk selalu bersikap terpuji serta menjauhi perbuatan yang tercela.

Menurut Muhaimin Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari7. Hal ini menunjukkan, karakteristik mata pelajaran Akidah Akhlak lebih menekankan pada pengetahuan, pemahaman dan penghayatan siswa terhadap keyakinan atau kepercayaan serta perwujudan keyakinan dalam bentuk sikap siswa, baik perkataan atau perbuatan dalam kehidupannya sehari-hari.

Pembelajaran Akidah Akhlak mempunyai tujuan yaitu untuk menanamkan dan meningkatkan keimanan siswa serta meningkatkan kesadaran untuk berakhlak mulia, sehingga mereka menjadi muslim yang selalu meningkat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, untuk mencapai

tujuan yang diharapkan dan dapatmemiliki kompetensi. Menurut Sjarkawi pelaksanakan pembelajaran Akidah Akhlak hendaknya bertujuan membentuk kepribadian yang baik dan yang paling penting adalah usaha mencari ridla Allah SWT, jauh dari pekerjaan tercela, mencuri, berbohong, jarang sholat, sehingga dalam pembelajaran Akidah Ahklak siswa mampu menangkap pesan-pesan yang dapat membawa dirinya pada kemuliaan tinggi yang sesuai dengan ajaran syari’at Islam serta dapat menjadi panutan bagi masyarakatnya kelak ketika sudah dewasa nanti8.

Bertolak pada tujuan pelajaran Akidah Akhlak tersebut, maka seorang siswa-siswi yang sudah diajari tentang mata pelajaran Akidah Akhlak di madarasah akan terbentuk kepribadian yang baik, namun di lapangan ada siswa

7 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),

hal. 26.


(21)

5

tidak berkepribadian seperti itu, hal ini kemungkinan tidak ada dukungan dipihak keluarga atau masyarakat.

Fenomena tersebut, peneliti temukan tatkala peneliti observasi terhadap siswi MTs Dzunnurroin Pakis Malang. Kebetulan tempat tinggal siswa-siswi tersebut tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Dari hasil observasi tersebut peneliti menemukan, terdapat siswa-siswi MTs Dzunnurroin tatkala pulang dari madarasah, mereka berpakaian mini, ketat, tatkala berkata dengan orang lain kurang sopan bahkan cenderung kasar dan jarang melakukan sholat. Disisi lain ada siswa-siswi dari MTs tersebut yang berpakaian menutupi aurat, dan tutur sapanya sopan9.

Memperhatikan fenomena di atas membuat peneliti penasaran, maka peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran Akidah Akhlak, untuk mengetahui apakah guru sudah mengajarkankan tentang berpakaian yang menutup aurat dan berkata sopan? Jawabnya’’ Guru mengajarkan siswa cara berpakaian yang menutupi aurat dan berkata sopan pada orang lain, tetapi kalau mereka belum berpakaian menutupi aurat atau berkata kurang sopan dan jarang melakukan sholat di luar madarasah, mungkin kurang dukungan pendidikan dari pihak keluarga dan lingkungan”10.

Berdasarkan pendapat guru tersebut, terdapat faktor yang mempengaruhi kepribadian anak. Faktor yang mempengaruhi kepribadian anak meliputi pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan terhadap anak tidak mungkin akan berhasil secara sempurna apabila tidak ada

9 Hasil observasi pra penelitian di Singosari-Malang, pada tanggal 5 Pebruari 2014.

10 Hasil wawancara dengan Bustomi guru mata pelajaran aqidah akhlak di Pakis-Malang,


(22)

6

kerjasama yang baik antara orang tua di rumah, guru di sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga faktor inilah yang akan mewarnai watak dan perilaku setiap individu.

Berangkat dari uraian diatas, sehingga penulis tergerak untuk meneliti dan mengkaji bagaimana pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dalam pembentukan kepribadian siswa kemudian peneliti mengangkat skripsi ini dengan judul “Pembentukan Kepribadian Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Di MTs Dzunnurroin Pakis Malang ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pembentukan kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang ?

2. Apa sajakah yang menjadi faktor penunjang dan penghambat serta jalan keluarnya dalam membentuk kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, penulisan skripsi ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan pembentukan kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang.


(23)

7

2. Mendeskripsikan faktor penunjang dan penghambat serta jalan keluarnya dalam membentuk kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, antara lain bagi:

1. Kepala MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi kepala sekolah dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan pembentukan kepribadian siswa melalui semua mata pelajaran.

2. Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan guru mata pelajaran Akidah Akhlak, bagaimana materi keislaman dilaksanakan, sehingga dapat membentuk kepribadian siswa yang baik.

3. Orang tua siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan orang tua siswa bagaimana menanamkan keislaman, sehingga dapat membentuk kepribadian anak yang baik.

4. Peneliti dalam menyelesaikan pembuatan skripsi.

Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti skripsi ini untuk menambah wawasan dan cakrawala keilmuan kususnya yang berkaiatan dengan pembentukan kepribadian melalui pembelajaran Akidah Akhlak.


(24)

8

5. Peneliti lain.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan tambahan informasi bagi para peneliti lain yang tertarik untuk meneliti masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran Akidah Akhlak dengan focus yang berbeda.

E. Batasan Istilah

Mengingat keluasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian maka maka penulis perlu memberikan penegasan terlebih dahulu mengenai beberapa istilah pada judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Pembentukan.

Pembentukan adalah proses, cara, perbuatan membentuk11. Menurut Lukman Ali dalam kamus besar bahasa Indonesia Pembentukan adalah perbuatan (hal, cara)12. Jadi, arti pembentukan yang peneliti kaitkan dengan penelitian ini adalah usaha yang dilakukan guru kepada siswa dalam membentuk kepribadian yang baik melalui pembelajaran aqidah akhlak. 2. Kepribadian

Kepribadian dalam persepektif psikologis adalah sejumlah sifat sifat tertentu yang membedakan seseorang dengan orang lain. Bastaman mengutip pendapat Clyde Kluckhohn dan Henry A, Murray menyatakan bahwa ”Personality in nature society, and culture”13 ( kepribadian dalam masyarakat alam dan budaya). Kutipan tersebut menunjukkan bahwa setiap

11 Hasan Alwi, et al,. Kamus besar bahasa Indonasia (Jakarta: Balai pustaka, 2003 ), hal.136. 12 Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka, 1994), hal. 520.


(25)

9

orang memiliki keunikan pribadi yang menjadi ciri khasnya, memiliki kepribadian dasar yang berlaku untuk seluruh manusia yang seringkali dipengaruhi oleh kehidupan sosial dan budayanya. Kepribadian juga diartikan sebagai dinamika dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan14.

Definisi di atas mengandung pengertian bahwa kepribadian merupakan titik perbedaan antara orang satu dengan yang lain melalui sifatnya yang khas. Kepribadian dalam pengertian di atas juga mengandung arti sebagai ekspresi manusia secara total. Kepribadian merupakan totalitas manusia secara fisik dan psikis. Pemaduan antara keduanya yang akhirnya muncul kepribadian manusia.

3. Siswa

Pengertian siswa dalam kamus bahasa Indonesia adalah” murid”, ”pelajar”15. Sedangkan menurut UU Sisdiknas No 20 Pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa: “siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri16.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang secara khusus

14 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal.187. 15 Hasan Alwi, Op.Cit., hal. 362.

16 Nihlah, Pengertian Siswa, diakses pada tanggal 1Maret 2014 dari http://id.shvoong.com/ social- sciences /education/2288567-pengertian-siswa/.


(26)

10

diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Adapun penulisan siswa disini yang penulis maksudkan adalah siswa MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

4. Pembelajaran

Oemar Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan17. Sedangkan menurut S. Nasution pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu18.

Berdasarkan pengertian pembelajaran di atas, maka penulis menyimpulkan pembelajaran yang peneliti kaitkan dengan penelitian ini adalah interaksi antara guru mata pelajaran aqidah akhlak dengan siswa MTs Dzunnurroin yang didukung dengan perlengkapan dan fasilitas yang ada dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan apa yang dipelajari.

5. Akidah Akhlak

Akidah Akhlak yaitu sub-mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi akidah dan akhlak19.

17 Oemar hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 57. 18 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hal. 102.

19 Departemen Agama RI, GBPP MTs: Pelajaran Akidah Akhlak, (Jakarta: Dirjend Binbaga


(27)

11

Menurut Muhaimin Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari20.

Menurut pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa aqidah akhlak adalah sub-mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari.

6. MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

MTs Dzunnurroin Pakis Malang adalah salah satu lembaga pendidikan Islam di wilayah kabupaten Malang. Alamatnya berada di desa Tirtomoyo kecamatan Pakis kabupaten Malang. Lembaga ini dibawah naungan yayasan Al-Ma’arif Ranting Pakis.

F. Sistematika Pembahasan

Guna mempermudah pembahasan, maka dalam skripsi ini penulis bagi menjadi beberapa bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Bab pendahuluan ini berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika pembahasan.


(28)

12

BAB II : Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, yang di dalamnya di bagi menjadi tiga sub bab, yaitu : pertama tentang pembentukan kepribadian siswa dan ruang lingkupnya yang berisi tentang pengertian kepribadian, aspek-aspek kepribadian, karakteristik kepribadian, dan proses pembentukan kepribadian.

Sub bab kedua membahas tentang faktor dalam pembentukan siswa yang meliputi faktor instern dan faktor ekstern

Sub bab ketiga membahas tentang keterkaitan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa yang meliputi: pendekatan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa, tujuan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa, dan evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa.

BAB III: Bab ini membahas tentang metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, lokasi dan informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisi data.

BAB IV: Bab ini membahas hasil penelitian yang di dalamnya berisi: latar belakang obyek penelitian, penyajian dan analisis data.


(1)

2. Mendeskripsikan faktor penunjang dan penghambat serta jalan keluarnya dalam membentuk kepribadian siswa melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, antara lain bagi:

1. Kepala MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi kepala sekolah dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan pembentukan kepribadian siswa melalui semua mata pelajaran.

2. Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan guru mata pelajaran Akidah Akhlak, bagaimana materi keislaman dilaksanakan, sehingga dapat membentuk kepribadian siswa yang baik.

3. Orang tua siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan orang tua siswa bagaimana menanamkan keislaman, sehingga dapat membentuk kepribadian anak yang baik.

4. Peneliti dalam menyelesaikan pembuatan skripsi.

Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti skripsi ini untuk menambah wawasan dan cakrawala keilmuan kususnya yang berkaiatan dengan pembentukan kepribadian melalui pembelajaran Akidah Akhlak.


(2)

5. Peneliti lain.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan tambahan informasi bagi para peneliti lain yang tertarik untuk meneliti masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran Akidah Akhlak dengan focus yang berbeda.

E. Batasan Istilah

Mengingat keluasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian maka maka penulis perlu memberikan penegasan terlebih dahulu mengenai beberapa istilah pada judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Pembentukan.

Pembentukan adalah proses, cara, perbuatan membentuk11. Menurut

Lukman Ali dalam kamus besar bahasa Indonesia Pembentukan adalah perbuatan (hal, cara)12. Jadi, arti pembentukan yang peneliti kaitkan dengan penelitian ini adalah usaha yang dilakukan guru kepada siswa dalam membentuk kepribadian yang baik melalui pembelajaran aqidah akhlak. 2. Kepribadian

Kepribadian dalam persepektif psikologis adalah sejumlah sifat sifat tertentu yang membedakan seseorang dengan orang lain. Bastaman mengutip pendapat Clyde Kluckhohn dan Henry A, Murray menyatakan bahwa ”Personality in nature society, and culture”13 ( kepribadian dalam masyarakat alam dan budaya). Kutipan tersebut menunjukkan bahwa setiap

11 Hasan Alwi, et al,. Kamus besar bahasa Indonasia (Jakarta: Balai pustaka, 2003 ), hal.136. 12 Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka, 1994), hal. 520.


(3)

orang memiliki keunikan pribadi yang menjadi ciri khasnya, memiliki kepribadian dasar yang berlaku untuk seluruh manusia yang seringkali dipengaruhi oleh kehidupan sosial dan budayanya. Kepribadian juga diartikan sebagai dinamika dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan14.

Definisi di atas mengandung pengertian bahwa kepribadian merupakan titik perbedaan antara orang satu dengan yang lain melalui sifatnya yang khas. Kepribadian dalam pengertian di atas juga mengandung arti sebagai ekspresi manusia secara total. Kepribadian merupakan totalitas manusia secara fisik dan psikis. Pemaduan antara keduanya yang akhirnya muncul kepribadian manusia.

3. Siswa

Pengertian siswa dalam kamus bahasa Indonesia adalah” murid”,

”pelajar”15. Sedangkan menurut UU Sisdiknas No 20 Pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa: “siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.Siswa atau

peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri16.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang secara khusus

14 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal.187. 15 Hasan Alwi, Op.Cit., hal. 362.

16 Nihlah, Pengertian Siswa, diakses pada tanggal 1Maret 2014 dari http://id.shvoong.com/


(4)

diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Adapun penulisan siswa disini yang penulis maksudkan adalah siswa MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

4. Pembelajaran

Oemar Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan17. Sedangkan menurut S. Nasution pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu18.

Berdasarkan pengertian pembelajaran di atas, maka penulis menyimpulkan pembelajaran yang peneliti kaitkan dengan penelitian ini adalah interaksi antara guru mata pelajaran aqidah akhlak dengan siswa MTs Dzunnurroin yang didukung dengan perlengkapan dan fasilitas yang ada dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan apa yang dipelajari.

5. Akidah Akhlak

Akidah Akhlak yaitu sub-mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi akidah dan akhlak19.

17 Oemar hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 57. 18 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hal. 102.

19 Departemen Agama RI, GBPP MTs: Pelajaran Akidah Akhlak, (Jakarta: Dirjend Binbaga Islam, 1994), hal. 1.


(5)

Menurut Muhaimin Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari20.

Menurut pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa aqidah akhlak adalah sub-mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari.

6. MTs Dzunnurroin Pakis Malang.

MTs Dzunnurroin Pakis Malang adalah salah satu lembaga pendidikan Islam di wilayah kabupaten Malang. Alamatnya berada di desa Tirtomoyo kecamatan Pakis kabupaten Malang. Lembaga ini dibawah naungan yayasan Al-Ma’arif Ranting Pakis.

F. Sistematika Pembahasan

Guna mempermudah pembahasan, maka dalam skripsi ini penulis bagi menjadi beberapa bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Bab pendahuluan ini berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika pembahasan.

20 Muhaimin, Op.Cit., hal. 2004


(6)

BAB II : Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, yang di dalamnya di bagi menjadi tiga sub bab, yaitu : pertama tentang pembentukan kepribadian siswa dan ruang lingkupnya yang berisi tentang pengertian kepribadian, aspek-aspek kepribadian, karakteristik kepribadian, dan proses pembentukan kepribadian.

Sub bab kedua membahas tentang faktor dalam pembentukan siswa yang meliputi faktor instern dan faktor ekstern

Sub bab ketiga membahas tentang keterkaitan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa yang meliputi: pendekatan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa, tujuan pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa, dan evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan kepribadian siswa.

BAB III: Bab ini membahas tentang metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, lokasi dan informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisi data.

BAB IV: Bab ini membahas hasil penelitian yang di dalamnya berisi: latar belakang obyek penelitian, penyajian dan analisis data.