PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN
MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Oleh:
CHABIBA
NIM. 201010010322060

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Angkatan 2010

JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN
MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu ( S-1)

Oleh:
CHABIBA
NIM. 201010010322060

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Angkatan 2010

JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

LEMBAR PERSETUJUAN


PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Oleh:
CHABIBA
NIM.201010010322060

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Sunarto, M.Ag

Drs. Fathur Rohim, M.Ag

i


LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah 1 Malang,
Dan diterima untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I)
Pada tanggal : 23 Juli 2014
Dewan Penguji

Tanda tangan

1. Dra. Romelah, M.Ag

1............................................

2. Drs. Faridi, M.Si


2...........................................

3. Drs. Sunarto, M.Ag

3............................................

4. Drs.Fathur Rohim, M.Ag

4…………………………....

Mengesahkan ,
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,

Drs. Faridi, M. Si

ii

MOTTO :


Disiplin akan membentuk pola hidup kita menjadi lebih teratur,
tertib, harmonis dan seimbang.

Ingatlah Allah di waktu senang maka dia akan mengingat kita di
waktu susah dan ingatlah sesungguhnya bersama kesulitan pasti
ada kemudahan.

iii

PERSEMBAHAN
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak ternilai dan tak terhingga oleh apapun sebagai salah satu bentuk
penghargaan kepada:
1. Bapak dan Ibuku, Bapak dan Ibu Mertuaku serta Saudara- saudaraku yang
selalu memberikan dukungan moril, materiel dan senantiasa mengirimkan
do’a, kasih sayang serta dorongan yang tidak pernah berhenti untuk
mendoakan aku hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

2. Suamiku tercinta terima kasih atas do’a serta motivasinya, perhatian dan

bantuan moral hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

3. Kepada Anakku tersayang yang selalu memberi hiburan dan penyemangat
dalam hidupku.
4. Teman- teman semua di Tarbiyah angkatan 2010 Fakultas Agama Islam
atas support dan bantuannya.

iv

ABSTRAK
Pembentukan Perilaku Disiplin Melalui Pembelajaran Aqidah Akhlak Di MTs
Muhammadiyah 1 Malang. Chabiba; 201010010322060; Jurusan Tarbiyah FAI
UMM.
Kata Kunci: Perilaku Disiplin, Pembelajaran Aqidah Akhlak
Perilaku disiplin merupakan cerminan konkret yang tampak dalam sikap,
perbuatan dan perkataan sebagai reaksi seseorang yang muncul karena adanya
pengalaman proses pembelajaran dari lingkungan. Sikap, perbuatan dan perkataan
tersebut dapat menjadi positif atau negatif. Pembelajaran aqidah akhlak adalah
usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam

prilaku akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari- hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti saat menjalani
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang mendapati siswa yang datang
terlambat, siswa yang gobrol dengan teman, ngantuk dan izin ke kamar mandi
padahal dia ke kantin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai
kedisiplinan dalam bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang
dan mendeskripsikan pembentukan prilaku disiplin siswa melalui pembelajaran
aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
subyek siswa kelas VII, guru bidang studi aqidah akhlak dan Kepala Sekolah MTs
Muhammadiyah 1 Malang. Pemilihan MTs Muhammadiyah 1 Malang sebagai
setting penelitian didasarkan pada background lembaga ini sebagai salah satu
Madrasah Tsanawiyah yang berada di kawasan Kecamatan Lowokwaru.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan analisis datanya menggunakan tehnik kualitatif. Pemeriksaan uji
keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu
membandingkan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai- nilai disiplin dalam bidang
studi aqidah akhlak meliputi disiplin dalam ibadah, disiplin dalam belajar dan

disiplin dalam segala aspek. Adapun pembentukan prilaku disiplin siswa melalui
pembelajaran aqidah akhlak dilaksanakan melalui metode pembiasaan, motivasi,
pemberian reward/ hadiah atau punishment/ hukuman, dan latihan.

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Chabiba

Nim

: 201010010322060

Tempat / Tgl. Lahir

: Malang, 4 Desember 1983


Fakultas / Jurusan

: Agama Islam / Tarbiyah

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul

:

Pembentukan Perilaku Disiplin Melalui Pembelajaran Aqidah Akhlak Di
MTs Muhammadiyah 1 Malang
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar- benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 5 Juli 2014
Mahasiswa Ybs,

Chabiba


vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
berkenan melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir menyusun skripsi dengan judul “ PEMBENTUKAN
PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI
MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana
Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam penyelesaian tugas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan orangorang yang terkait. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan terimah kasih yang tak terhingga kepada:
1. Untuk Bapak dan Ibuku, Bapak dan Ibu Mertuaku, Saudaraku, suamiku
tercinta serta anakku tersayang yang selalu memberikan do’a serta
motivasinya, perhatian dan bantuan moral hingga terselesaikannya laporan
Skripsi ini.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap
memberi kesempatan

kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas

Muhammadiyah Malang.
3. Dekan Fakultas Agama Islam Drs. Faridi, M.Si. Ketua Jurusan Tarbiyah
S.pd.i.Nur Afifah Khurin M., M.Kes. yang telah memberikan saran dan
dorongan demi terselesainya skripsi ini.

vii

4. Bapak dosen pembimbing I Drs. Sunarto, M.Ag dan Bapak pembimbing II
Drs. Fathur Rohim, M.Ag yang telah banyak memberi nasehat, bimbingan dan
dorongan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang
yang banyak memberi tambahan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh
studi di Universitas Muhammadiyah Malang serta memberikan dorongan yan
tiada hentinya.
6. Keluarga besar MTs Muhammadiyah 1 Malang, terima kasih atas dukungan
yang

diberikan dan telah memberikan

kesempatan untuk melakukan

penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelasaikan tugas akhir
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu- persatu.
Akhinya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang
yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 5 Juli 2014
Penulis

Chabiba

viii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asy Mas’udi. (2000). Pendidikan dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PT Tiga
Serangkai.
Abdullah. Pengertian Belajar, diakses pada tanggal 03 Maret 2011 dari http://
www.smunet.com
Bentuk Proses Pembentukan Prilaku. Diakses pada tanggal 3 Nopember 2012 dari
http:// dewasastra.wordpress.com
Bentuk- bentuk dan Proses Perilaku. Diakses pada tanggal 8 Januari 2012 dari
htlm.Bedande.blogspot.com
Departemen Agama RI, GBPP MTs Pelajaran Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjend
Bimbingan Islam, 1994.
Djuju, Sujono S. (2001). Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipasif. Bandung:
Falah Production.
Fadlillah M, Khorida L.M. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
Jogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Keraf, Gorys. (1991). Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:
Nusa Indah.
Lemhannas. (1995). Disiplin Nasional. Balai Pustaka: Jakarta
Lubis, Mawardi. (2000). Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral
Keagamaan. Mahasiswa PTAIN, Bengkulu.
Moekijat, (1987). Managemen kepegawaian / Personel Management. Jakarta :
Alumni
Mar’at. (1984): Sikap Manusia , Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Mujiono, Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyasa. (2004). Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya.

65

Noeng,

Muhajir. (1996).
Rakesarasin.

Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Pembelajaran. Diakses pada tanggal 12 Februari 2010 dari http: //
www.answer.yahoo.com
Romika, Mawaddati, Ika. ( 2012). Prinsip Metode Pembelajaran Dalam AlQur’an.Tesis Magister Ilmu Agama Islam UMM, Malang.
Schaefer. C.. Bagaimna Membimbing Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara
Efektif. Jakarta: 2000.
Syaiful Sagala. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV
Akfabeta.
Semiawan , Conny.R. (2009). Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT
Ideks.
Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo

66

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah
Disiplin adalah suatu tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan dapat dilakukan
dan diajarkan kepada anak di sekolah maupun di rumah dengan cara membuat
semacam peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak.
Peraturan dibuat secara fleksibel, tetapi tegas. Dengan kata lain, peraturan
menyesuaikan dengan kondisi perkembangan anak, serta dilaksanakan
dengan penuh ketegasan. Apabila ada anak yang melanggar, harus menerima
konsekuensi yang telah disepakati. Oleh karena itu, supaya peraturan dapat
berjalan dengan baik, hendaknya orangtua maupun pendidik menyosialisasikan
terlebih dahulu kepada anak.
Peraturan untuk menanamkan kedisiplinan dapat dilakukan mulai dari
hal- hal yang sederhana. Kalau di rumah, misalnya: ketika makan, minum,
mandi, atau yang lainnya anak dianjurkan berdoa terlebih dahulu dan
membudayakan untuk antre. Sedangkan peraturan dan tata tertib di sekolah ,
misalnya siswa wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh sekolah, siswa hadir di sekolah tepat waktu atau paling lambat 5 menit
sebelum pelajaran dimulai, dan lain- lain.
Disiplin sangat penting artinya bagi anak. Karena itu, disiplin harus
ditanamkan secara terus- menerus kepada mereka. Jika disiplin ditanamkan

1

secara terus menerus maka disiplin tersebut akan menjadi kebiasaan bagi
anak. Orang- orang yang berhasil dalam bidangnya masing- masing
umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal,
umumnya tidak disiplin. Kemudian, yang tidak kalah penting ialah perilaku
disiplin ini harus pula ditunjukkan oleh orangtua maupun pendidik yaitu guru
itu sendiri. Apabila kita menghendaki anak kita untuk disiplin, kita pun harus
menunjukkan sikap disiplin di hadapan mereka. Secara tidak langsung akan
menjadikan mereka disiplin dalam berbuat dan melakukan segala aktifitas
akhirnya akan menjadi karakter dalam kehidupannya.1
Keteladanan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan
cara (metode) seorang guru dalam memberikan pendidikan, salah satu
tujuannya untuk Menanamkan kedisiplinan .Maka menanamkan kedisiplinan
di sekolah adalah bagian dari kelancaran proses belajar mengajar. Oleh
karenanya masalah disiplin perlu mendapat perhatian utama. Dengan
demikian para siswa sudah seharusnya mendapat bimbingan yang sesuai dan
mengembangkan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan pendidikan
melalui disiplin yang tinggi.
Tujuan pembelajaran yang utama adalah membekali siswa dengan
kemampuan - kemampuan yang bersifat pengalaman, pemahaman moral dan
ketrampilan sehingga dapat mengalami perkembangan yang positif . Atas
dasar ini diperlukan metode pembelajaran yang sesuai pada tiap pokok

1

M Fadlillah, L.M Khorida, Pendidikan Karakter Anak UsIa Dini, Ar- Ruzz Media. 2013.hal.

192.

2

bahasan, dan yang lebih penting lagi adah agar siswa dalam pembelajaran
agama Islam terutama pada pelajaran aqidah akhlak siswa merasa asyik,
senang

dan dapat menikmatinya.2 Akhlak merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Kedudukan akhlak itu sangat penting
untuk diperhatikan , sebab melalui akhlak, manusia akan memperoleh
martabat yang tertinggi, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Akhlak
seseorang dapat dikatakan baik atau terpuji jika tindakan lahir dan batin
seorang itu sesuai dengan suatu dasar dan ukuran norma agama . Dan
sebaliknya akan di katakan buruk, jika tindakan itu tidak sesuai dengan dasar
bahkan menyimpang atau bertentangan dari ajaran Islam.
Begitu juga dengan pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah
Tsanawiyah memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam
pembentukan tingkah laku siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pembelajaran
aqidah

akhlak

tersebut

masih

terdapat

kelemahan-kelemahan

yang

mendorong dilakukannya penyempurnaan terus-menerus. Kelemahan tersebut
terdapat pada materi pendidikan aqidah akhlak yang lebih terfokus pada
pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap
(afektif) serta pembiasaan (psikomotorik).
Dari hasil observasi pra penelitian, peneliti melihat beberapa hal yang
berkaitan dengan perilaku dalam kedisiplinan di MTs Muhammadiyah 1
Malang. Salah satu contoh masalah kedisiplinan siswa adalah peraturan untuk
tidak datang terlambat ke sekolah tetapi siswa mesti ada saja yang datang
2

Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia. (Yogyakarta: Ar Ruzz Media,2005). hal. 22

3

terlambat, perbuatan ini sudah merupakan sifat siswa yang sulit untuk
dihilangkan, bahkan ada siswa yang membolos, kemudian di saat proses
belajar mengajar ada siswa yang gobrol dengan teman, ngantuk, dan ada
juga siswa yang izin ke kamar mandi padahal dia ke kantin beli makan.
Oleh sebab itu akhlak memegang peranan yang sangat penting dalam
membentuk prilaku kedisiplinan siswa di MTs Muhammadiyah Malang.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang keberadaan pendidikan aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah dalam
pembentukan prilaku disiplin, dengan mengambil judul : PEMBENTUKAN
PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
DI MTS MUHAMMADIYAH 1 MALANG.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa nilai kedisiplinan dalam bidang studi aqidah

akhlak di MTs

Muhammadiyah 1 Malang?
2. Bagaimana

pembentukan

pembelajaran bidang studi

perilaku

disiplin

peserta

didik

melalui

aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1

Malang?

4

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka pada pembahasan ini bertujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan nilai kedisiplinan dalam bidang studi aqidah
akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.
2. Untuk mendeskripsikan pembentukan perilaku disiplin siswa melalui
pembelajaran bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1
Malang.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi lembaga
Dapat menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan
langkah- langkah yang strategis dan menanggulangi perilaku yang tidak
disiplin siswa di MTs Muhammadiyah 1 Malang.
2. Bagi siswa
Memberikan pemahaman khususnya dalam menerapkan perilaku disiplin
melalui pembelajaran aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.
3. Bagi guru
Dapat memperluas wawasan pengetahuan khususnya dalam membentuk
perilaku disiplin melalui pembelajaran aqidah akhlak siswa di MTs
Muhammadiyah 1 Malang.

5

4. Bagi peneliti yang lain
Dapat menjadi motivasi dan tambahan informasi untuk meneliti masalah
yang berkaitan dengan mata pelajaran aqidah akhlak baik dengan fokus
yang sama ataupun berbeda.
5. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan ilmiah dan keluasan pengetahuan setelah
mengadakan penelitian dan mempelajarinya.

E. Batasan Istilah Dalam Judul
Mengingat keluasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian
maka penulis perlu memberikan penegasan terlebih dahulu mengenai
beberapa istilah pada judul skripsi ini. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:
1. Pembentukan
Pembentukan adalah asal kata “ bentuk “ kemudian mendapatkan
awalan pe dan akhiran an sehingga pembentukan, adalah kata turunan
melalui proses mortofologi bahasa Indonesia dengan kata- kata serapan
sebagai bentuk dasarnya. Kata- kata serapan, sebagai warga kosakata
bahasa Indonesia, juga dapat mengalami proses pembentukan sebagaimana
warga kosakata yang lain. Proses pembentukan itu ada tiga macam, yaitu
pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan. Dalam kaitannya dengan
unsur serapan, pembicaraan hanya menyangkut pengimbuhan, karena
dalam pengulangan dan pemajemukan tidak ada yang perlu dibicarakan. 3

3

Syahrin Harapan, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam, 2006. hal 83.

6

Pembentukan adalah proses, cara, perbuatan membentuk.4 Menurut
Lukman Ali dalam kamus besar bahasa Indonesia Pembentukan adalah
perbuatan (hal, cara). 5Maka arti dari pembentukan yang peneliti kaitkan
dengan penelitian ini adalah usaha yang dilakukan guru kepada peserta didik
dalam membentuk perilaku disiplin melaui pembelajaran aqidah akhlak.
2. Perilaku
Perilaku adalah kemampuan untuk membuat pilihan tentang bagaimana
bersikap, alih- alih merespon berdasarkan implus atau dorongan hati. “
Perilaku sebagai hasil proses belajar. Dalam proses belajar itu terjadi
interaksi antara individu dan dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi
maka jawaban yang terlihat dari seseorang individu akan dipengaruhi oleh
hal- hal atau kejadian- kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut
maupun oleh situasi masa kini.” 6
3. Disiplin
“ Disiplin berasal dari kata”Disco-Didici” yang berarti belajar, dan
belajar berarti menambah ilmu atau pengetahuan untuk memperluas
pemandangan dan mempertinggi martabat orang yang bersangkutan.
Semuanya mempunyai tujuan kebaikan dalam arti dekat dan jauh.
Menerapkan disiplin yang wajar berarti memberikan kesempatan belajar
yang baik kepada anak didik. Dengan cara ini anak didik dapat menghayati

4

Hasan Alwi, et al,. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: 2003), hal. 136.
Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: 1994), hal. 520.
6
Soeharto, Disiplin (Arahan Diri pada Suatu Norma atas Dasar Kesadaran Diri), Jakarta,
1996, hal, 11-12.
5

7

nilai- nilai yang baik secara batiniah (internal), dan bukan merupakan halhal berada di luar dirinya (eksternal).”7
Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “ Disciplina” yang menunjuk
kepada kegiatan belajar mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan
istilah dalam bahas Inggris “ Disciple” yang berarti mengikuti orang untuk
belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Dalam belajar tersebut,
bawahan dilatih untuk patuh dan taat pada peraturan- peraturan, yang
dibuat oleh pemimpin. Disiplin adalah mengajar. Mendisiplinkan anakanak, sebetulnya sedang mengajar dua hal, yaitu melakukan perbuatan
yang baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.8
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori. Belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh pihak
peserta didik atau murid.9
5. Aqidah Akhlak
Aqidah dan akhlak dalam ajaran islam merupakan pangkal utama dalam
menumbuhkan keyakinan manusia kepada Tuahnnya dan mengatur tata
kehidupan di dunia, serta sebagai bekal di akhirat kelak. Dalam pembelajaran
pada tingkat sekolah, aqidah akhlak merupakan dasar pengetahuan kognitif
yang sarat dengan pembentukan dan pengembangan kearah afeksi siswa.

7

Barnadib. 1,Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta, 1986), hal, 25.
Dodson. F, Mendisiplinkan Anak Dengan Penuh Kasih Sayang (Jakarta, 1991), hal, 1.
9
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV AKFABETA,2005), hal. 61

8

8

Dalam hal ini siswa tidak dijejali pengetahuan belaka, tetapi bagaimana siswa
mampu meyakini dan menerapkannya dalam kehidupan.
Aqidah akhlak yaitu sub- mata pelajaran pada jenjang pendidikan
dasar yang membahas ajaran Islam, dalam segi aqidah dan akhlak.10
Menurut Muhaimin aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran
pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian pengetahuan,
pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam
Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai
pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek
kehidupannya sehari- hari.11
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah akhlak
merupakan sub- mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam segi aqidah
dan akhlak mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan
penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan yang berfungsi sebagai
pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek
kehidupan sehari- hari.
6. MTs Muhammadiyah 1 Malang
MTs Muhammadiyah 1 Malang adalah salah satu lembaga
pendidikan yang bercorak Islam selain mata pelajaran umum juga
diajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang ada di wilayah
kota Malang . Alamatnya berada di jalan Baiduri Sepah No 27 kelurahan
Tlogomas kecamatan Lowokwaru.

10

Departemen Agama RI, GBPP MTs: Pelajaran Aqidah Akhlak, (Jakarta: Dirjend Bimbaga
Islam, 1994), hl. 1.
11
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

9

F. Sistematika Penulisan
Penulisan, skripsi ini terdiri dari lima bab, yang meliputi:
Bab I berisi tentang pendahuluan yang memuat tentang latar belakang
yakni menjelaskan mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Rumusan masalah berisi tentang masalah apa yang akan ditemukan oleh
peneliti. Tujuan penelitian memuat tentang apa saja tujuan dari hasil
penelitian ini. Manfaat penelitian memuat tentang apa manfaat ataupun guna
dari hasil penelitian yang didapatkan.
Bab II memuat tentang kajian pustaka, sub pertama membahas tentang
pengertian perilaku, jenis-jenis perilaku, bentuk prilaku, faktor pembentukan
perilaku dan proses terjadinya perilaku. Sub bab kedua membahas tentang
pengertian disiplin, nilai disiplin, tujuan disiplin, faktor disiplin, unsur- unsur
disiplin dan macam- macam disiplin. Sub bab ketiga membahas tentang
pengertian pembelajaran, unsur- unsur pembelajaran, langkah- langkah
pembelajaran, Dan sub bab keempat tentang pengertian aqidah akhlak , dasar
aqidah akhlak, pembelajaran aqidah akklak.
Bab III berisi tentang metode penelitian yang membahas tentang
pendekatan penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisa data.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian di lapangan.
Bab V berisi kesimpulan dan saran- saran.
Ditutup dengan daftar pustaka yang diambil sebagai dasar atau landasan.

10