BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Didalam Media Indonesia 2009 menteri kehutanan MS Kaban menegaskan bahwa luas hutan di Indonesia sekitar 138 juta Ha, itu berarti ± 70
dari luas daratan yang ada di Indonesia merupakan kawasan hutan. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk maka meningkat pula kebutuhan akan
sumberdaya hutan khususnya kebutuhan akan kayu. Permasalahan yang timbul di bidang usaha kehutanan yang ada saat ini adalah pemeliharaan tanaman
kebakaran dan hama penyakit tanaman serta penjagaan areal hutan pencurian dan perebutan lahan dengan msayarakat. Untuk itu perlu di lakukan pengelolaan
hutan secara lestari, untuk pemenuhan demand terhadap kayu yang semakin meningkat. Disatu sisi, dan sisi lain semakin kurangnya suply kayu hutan alam.
Sehingga perlu diperluas usaha dibidang pengelolaan hutan seperti program pengembangan hutan rakyat.
Salah satu jenis kayu yang cukup terkenal dan dibudidayakan secara besar- besaran di Indonesia adalah sengon Paraserienthes falcataria L Nielsen.
Dengan jumlah pembudidayaan yang cukup besar ini maka dapat di perkirakan bahwa produksi yang akan di hasilkan diharapkan cukup besar, sehingga mampu
untuk menunjang pemenuhan kebutuhan kayu dalam negeri khususnya untuk konstruksi dan furniture. Hal itu berkaitan dengan karakteristik kayu sengon yang
merupakan jenis tanaman cepat tumbuh fast growing species, bahkan ada yang mengatakan bahwa kayu sengon ini tergolong kayu ajaib karena daurnya tidak
terlalu lama dan dapat dipanen pada umur 4 - 6 tahun Trubus 2008. Luas kawasan hutan sengon semakin bertambah sejalan dengan waktu, hal
ini dikarenakan harga kayu ini yang semakin meningkat dan banyak perusahaan pembudidaya tanaman kehutanan yang mulai menanam jenis kayu ini.
Di Indonesia, produksi jenis kayu sengon sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1989 dan akhir-akhir ini, kegiatan penanaman sudah dilakukan
melalui kegian HTI, Perhutani dan Perusahaan Lainnya. Banyaknya kebutuhan akan kayu merupakan pendorong utama pengusaha untuk menjadikan kayu
sengon sebagai salah satu jenis alternatif yang di produksi secara massal. Atas dasar jenis sengon merupakan salah satu yang disarankan dalam
pemenuhan program dan kegiatan pengembangan hutan baik bagi pemenuhan bahan baku industri mupun memenuhi kebutuhan domestik akan kayu rakyat,
maka melalui penelitian ini dengan judul “Tren Produksi Sengon Paraserienthes falcataria L Nielsen Sepuluh Tahun yang Akan Datang”, dapat
menggambarkan mengenai kondisi produksi jenis sengon dalam satu dekade yang akan datang.
2. Tujuan Penelitian