Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota Batu Dalam Pengelolaan Sampah (Studi Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu)

Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota Batu Dalam Pengelolaan
Sampah ( Studi Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu)
Oleh: HENDY PUSPO RADHITO ( 01230139 )
Dept. of Goverment Science
Dibuat: 2008-04-09 , dengan 2 file(s).

Keywords: Pengelolaan sampah
Hendy Puspo Radhito, 2008, 01230139, Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ilmu
Sosial dan politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Kebijakan Pemerintah Kota Batu Dalam
Pengelolaan Sampah, Pembimbing I : Drs Asep Nurjaman, Msi, Pembimbing II : Drs Budi
Suprapto, Msi.
Kota Batu salah satu kota yang sedang berkembang di Jawa Timur, dalam keberadaannya juga
tidak lepas dari permasalahan seputar sampah dan pengelolaannya yang dapat mengganggu
kebersihan dan keindahan kota. Kompleksnya permasalahan sampah di beberapa kota di
Indonesia memang tidak hanya sekedar bagaimana secara teknis mengolah sampah, tetapi juga
bagaimana menanganinya secara sosial, ekonomi, hukum maupun politik. Untuk itu pemerintah
kota melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu telah melakukan berbagai metode,
alternatif-alternatif pemecahan masalah sampah baik yang berorentasi jangka pendek maupun
jangka panjang yang sifatnya menanggulangan maupun pemecahan yang baik dan benar. Adapun
permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan apa saja
Kebijakan Pemerintah Kota Batu dalam pengelolaan Sampah, dan metode-metode yang

digunakan dalam pengelolaan sampah
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Kebijakan Pemerintah Kota Batu dalam
Pengelolaan Sampah serta metode-metode yang digunakan. Lokasi penelitian ini adalah di Kota
Batu yang luas wilayahnya mencapai 202.800km2 yang terbagi ke dalam 3 wilayah kecamatan,
yaitu Kecamatan Batu, Junrejo, Bumiaji. Di dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
teknik interview, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisa data peneliti
menggunakan analisa data kualitatif.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara umum kebijakan pemerintah Kota Batu melalui
kerja sama dengan pihak ketiga yaitu dengan pihak pemerintah atau swasta masih kurang
maksimal dilakukan, maka dari itu diharapkan ke depan dapat lebih banyak dan maksimal lagi.
Selain itu kurangnya sarana dan prasarana persampahan mutlak harus diperhatikan serta
diusahakan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya, untuk menunjang itu semua diperlukan
sumber daya manusia yang baik, oleh karena itu pemerintah Kota Batu hendaknya memberikan
fasilitas yang memadai dengan meningkatkan mutu sumber daya staf dengan cara pemberian bea
siswa belajar, diklat, seminar. Selain itu juga proses sosialisasi dalam upaya pengelolaan sampah
harus tepat sasaran, sehingga dengan begitu masyarakat dapat mengerti program-program
pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam metode pengelolaan sampah dengan cara komposting hendaknya pemerintah dapat
meningkatkan lagi jumlah produksi pupuk, yang setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang

150 kg pupuk. Metode lainnya yaitu dengan menggunakan tungku pembakaran yang sekarang ini
dapat menampung 28M3 setiap harinya, karena itu diharapkan agar tungku pembakaran ini dapat
ditingkatkan lagi kuantitasnya mengingat volume sampah yang ada di Kota Batu semakin hari
semakin bertambah.

Hendy Puspo Radhito, 2008, 01230139, Malang Muhammadiyah University, Politic and Social
Faculty, Department of Government, Policy Implementation of Batu Government in Rubbish
Management, Advisor I : Drs. Asep Nurjaman, M.Si. Advisor II : Drs. Budi Suprapto, M.Si.
Batu is the one of development country in East Java, that situation has not become free from
management and rubbish problem which can disturb cleanliness and beauty. Rubbish problem
another country in Indonesia not only how to manage the rubbish technically, however to
manage socially, economy, law and politic. For in this case, Batu government pass trough
Cleanliness and Gardens Department were to do many methods, tradition alternative for rubbish
problem in a short range and a long range plan in the best rubbish tackling. The researcher want
to give some problem solves which related with Policy Implementation of Batu Government in
Rubbish Management, and methods will do to manage the rubbish.
In this research, the researcher has descriptive method. The purpose of this research is to
description the Policy Implementation of Batu Government in Rubbish Management and
methods. All of the researcher locations for 202.800km2 were divided by three sub districts:
Batu sub district, Junrejo and Bumiaji. To collect some data, the researcher has interview,

observation and documentation. Another, for data analysis the researcher has qualitative data.
The research can known that Policy Implementation of Batu Government in Rubbish
Management pass trough with government and private were not maximal, so the researcher
hopes that more maximal for next. In other, means of rubbishes were less must be attention in
quality and quantity, the good human resources will support that problem, so Batu Government
must give best facility to increase employee resources by give study financial, training and
seminar. Sociality process for rubbish management must objective, so the society can understand
rubbish management programs were done by government.
Rubbish management method by composting can increase manure production 150 kg a day.
Another method is charcoal stove can accommodate 28M2 every day, because of this the
government must improve the quantity of charcoal stove which the rubbish volume in Batu
increase every day.
Because of this, the researcher hopes that Batu Cleanliness and Gardens Department to increase
the relationship with third person in rubbish management, with more increase the means of
rubbish, society resources, and the best socially process in the society. Batu Cleanliness and
Gardens Department must increase machines quantity for compos production, and increase
charcoal stove quantity was not give the air pollution in TPA.