UPAYA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA MELEDAKNYA ANJUNGAN MINYAK RIG DEEPWATER HORIZON

(1)

SKRIPSI

UPAYA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM

MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA

MELEDAKNYA ANJUNGAN MINYAK

RIG DEEPWATER HORIZON

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

DAVID SETYAWAN

07260021

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : David Setyawan NIM : 07260021

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : UPAYA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM

MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA

MELEDAKNYA ANJUNGAN MINYAK RIG DEEPWATER

HORIZON

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si Tonny Dian Effendi, M.Si

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

FISIP UMM Ilmu Hubungan Internasional


(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : David Setyawan NIM : 07260021

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

UPAYA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA MELEDAKNYA ANJUNGAN

MINYAK RIG DEEPWATER HORIZON

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 28 Januari 2013

Yang menyatakan,


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : David Setyawan NIM : 07260021

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : UPAYA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM

MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA

MELEDAKNYA ANJUNGAN MINYAK RIG DEEPWATER

HORIZON

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari : Senin

Tanggal : 28, Januari 2013

Tempat : Laboratorium Hubungan Internasional UMM Mengesahkan,

Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si Dosen Penguji :

1. Gonda Yumitro, M.A ( )

2. Dyah Estu Kurniawati, M.Si ( )

3. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )


(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : David Setyawan 2. NIM : 07260021

3. Jurusan : Hubungan Internasional 4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Judul Skripsi : Upaya Pemerintah Amerika Serikat Dalam Menangani Dampak Terhadap Bencana Meledaknya Anjungan Minyak Rig Deepwater Horizon

6. Pembimbing : 1. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si

2. Tonny Dian Effendi, M.Si Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf Pembimbing

I

Keterangan Tanggal Paraf Pembimbing

II

Keterangan

15 Maret 2011 Pengajuan Judul

Skripsi

15 Maret 2011 Pengajuan Judul

Skripsi

14 April 2011 ACC Judul

Skripsi

14 April 2011 ACC Judul

Skripsi

22 Maret 2012 ACC Ujian

Proposal Skripsi

8 Maret 2012 ACC Ujian

Proposal Skripsi

28 Maret 2012 ACC Bab I 25 Maret 2012 ACC Bab I

1 Desember 2012

ACC Bab II & III

25 November 2012

ACC Bab II & III 10 Desember

2012

ACC Bab IV 5 Desember

2012

ACC Bab IV 31 Desember 2012 ACC Ujian Skripsi 17 Desember 2012 ACC Ujian Skripsi

Malang, 28 Januari 2013 Pembimbing I Pembimbing II


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Upaya Pemerintah Amerika Serikat Dalam Menangani Dampak Terhadap Bencana Meledaknya Anjungan Minyak Rig Deepwater Horizon”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan ummat beliau.

Amerika Serikat sebagai salah satu negara adidaya di dunia selama ini selalu dikenal dengan pengaruh besarnya sebagai salah satu pengendali berbagai macam kebijakan dari negara negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, tragedi meledaknya Anjungan Minyak Rig Deepwater Horizon di Teluk Meksiko menjadi pukulan sekaligus tantangan terbesar Amerika pada awal masa pemerintahan Barack Obama untuk segera menyelesaikan dengan sebijaksana mungkin agar kerugian yang dialami tidak sampai membawa dampak semakin besar, baik dalam segi ekonomi terutama ekologi dan lingkungan hidup disekitar wilayah bencana yang menjadi sumber penghasilan warga sekitar.

Peneliti menyadari dalam penyusunan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan peneliti sangat mengharapkan kontribusi ide dan kritik yang bersifat membangun sehingga penelitian ini dapat menjadi penelitian yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswa Hubungan Internasional.

Malang, 28 Januari 2013

Peneliti,


(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirabbil’alamin, setelah perjuangan yang begitu panjang akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak Djuari dan Ibuk Suni, kedua orang tua

yang sangat saya sayang dan cintai. Terimakasih atas do’a, perhatian dan dukungan

yang tiada henti – hentinya selalu tercurah untuk ananda, baik dalam keadaan suka dan duka, lancar ataupun jatuh dalam berjuang menjalankan amanah yang telah Bapak dan Ibuk berikan.

Terima kasih untuk Mas’ku Krisbiyanto, adikku Roni Ardiansyah, dan Lia Anita Dewi Saputri yang selalu memberikan dukungan dan do’a kepada Mas David, karena Lia juga Mas jadi termotivasi untuk memberikan contoh terbaik selalu dapat membanggakan kedua orang tua dan terus mengejar mimpi serta keinginan sampai setinggi mungkin, dengan harapan suatu saat nanti Lia bisa menjadi lebih baik lagi dari Mas David.

Terima kasih untuk Nenek’ku yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan kasih sayangnya. Terima kasih untuk semua saudara dari Bapak dan Ibuk yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas segala bentuk dukungan untuk kelancaran pendidikan yang saya tempuh.

Terima kasih untuk Dosen pembimbing saya Bapak Tonny Dian Effendi dan Bapak Ruly Inayah Ramadhoan yang dengan sabar dan selalu meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari hasil penelitian saya dan sekali lagi terimakasih yang tidak terhingga.


(8)

Terima kasih untuk Dosen Penguji saya Bapak Gonda Yumitro dan Ibu Dyah Estu Kurniawati atas masukan-masukan dan ide-ide yang berguna sekaligus membangun untuk penelitian ini. Dan saya juga minta maaf kalau hasil penelitian ini masih terdapat kekurangannya.

Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di detik-detik terakhir yang telah bersama-sama menyelesaikan skripsi ini dengan penuh duka lara dan tawa, Lady Avisca, Ratih, Sovi, Grizka, Choky, Ariel selamat ya teman-teman kita berhasil menyelesaikannya. Untuk Devi, Syaiful, Ale, dan yang lainnya semoga segera menyusul secepatnya. Semua teman-teman HI 07 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu tetaplah semangat melanjutkan perjuangan skripsinya, sukses selalu menyertai kita.

Yang terakhir, terima kasih untuk K-team Radio Kencana 98, 6 FM Malang yang telah bertahun tahun menjadi teman, sahabat, sekaligus saudara untuk terus belajar menjadi penyiar dan broadcaster terbaik serta terus berkarya membanggakan radio tercinta kita. Terimakasih pula untuk crew JTV Malang yang bersedia untuk berbagi ilmu sampai terakhir pendidikan saya.

Malang, 28 Januari 2013


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover/Sampul Dalam... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Skripsi Bukan Hasil Plagiat ... iv

Ungkapan Pribadi/Motto ... v

Abstraksi ... vi

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.4 Penelitian terdahulu ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 10

1.5.1 Konsep Non–Traditional Security (Perspektif Keamanan Non Tradisional) ... 11

1.5.2 Environmental security (Keamanan Lingkungan) ... 13

1.6 Metode Penelitian ... 15

1.6.1 Tipe Penelitian ... 15

1.6.2 Tingkat Analisa ... 15

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ... 16

1.6.4 Teknik Analisis Data ... 16

1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 17

1.6.6 Batasan Waktu ... 17

1.7 Argumen Dasar ... 17

1.8 Sistematika Penulisan ... 18

BAB II. TRAGEDI MELEDAKNYA RIG DEEPWATER HORIZON 2.1 Sejarah Pembuatan Rig Deepwater Horizon ... 21

2.1.1 Gambaran Umum ... 21

2.1.2 Perkembangan dan Kebutuhan Minyak AS ... 24

2.1.3 Kerjasama AS Dengan British Petroleium (BP)...29

2.2 Kronologi Tragedi Meledaknya Rig Deepwater Horizon ... 32


(10)

BAB III. UPAYA PEMERINTAH AS DALAM MENANGANI DAMPAK TERHADAP BENCANA MELEDAKNYA ANJUNGAN MINYAK

RIG DEEPWATER HORIZON

3.1 Dampak Akibat Meledaknya Anjungan Minyak RigDeepwater

Horizon ... 39

3.1.1 Dampak Kerusakan Ekologi Dan Biota Laut ... 42

3.1.2 Dampak Ekonomi... 45

3.2 Reaksi Barack Obama Terhadap Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon ... 46

3.3 Tindakan Barack Obama Untuk Mengatasi Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon. ... 49

1. Menghentikan Sementara Aktivitas Penambangan Di Lepas Pantai.. ... 50

2. Memanggil Petinggi BP Untuk Pencarian Solusi.. ... 50

3. Pembersihan Tumpahan Minyak.. ... 52

4. Menekan BP Membayar Ganti Rugi.. ... 53

5. Mengunjungi Keluarga Korban Dan Memperbaiki Undang – Undang.. ... 54

Upaya Lain Sebagai Alternatif Penyelesaian Bencana Meledaknya Anjungan Minyak RigDeepwater Horizon 1. Melakukan pembicaraan dengan G to G ... 55

2. Mengurangi Dampak Bencana ... 56

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 59

4.2 Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku & Literatur Tertulis

Aleksius Jemadu. 2008.Politik Global dalam Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anak Agung Banyu Perwita. dan Yanyan M.Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Rosdakarya. Hal.35

Barry Buzan. People, States and Fear: an Agenda for International Security Studies in the Post Cold War Era. 1991. Halaman 2-3

Dan Nimmo. 2006. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal. 4.

Elizabeth A. Martin ed., A Dictionary of Law, Oxford University Press, New York, 2002, halaman 477

Jemadu, Prof. Aleksus Ph.D. Politik Global Dalam Teori & Praktik. Graha Ilmu Malcolm N. Shaw, International Law, Cambridge University Press, Cambridge, 1997.

halaman 541

Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung, 1989), hal. 172.

Perwita & Yani, 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Rhenald Kasali . Nation Branding di muat di SINDO, 8 Maret 2012 Silalahi, dr. Ulber MA. Metodologi Pemelitian Sosial. Refika Aditama. Sumaryo Suryokusumo. 2004. Praktik Diplomasi. Jakarta: STIH IBLAM.

Theodore A. Couloumbis dan James H. Wolfe. 1982. Introduction to International Relations: Power and Justice. New Jersey: Prentice Hall.


(12)

Website & Situs Yang Berkaitan

Alat Penangkap Minyak BP Beroperasi Kembali. Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 00:05 http://www.voaindonesia.com/content/alat-penangkap-minyak-bp-beroperasi-kembali--96733144/80033.html.

Amerika Terus Tekan BP soal Kebocoran Minyak. Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 00:06 http://www.voaindonesia.com/content/amerika-terus-tekan-bp-agar-perbaiki-kebocoran-minyak/79623.html

Ardiansyah Kusuma Negara. 2012. Kebutuhan akan minyak bumi meningkat. Diakses dari http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/2846--kebutuhan-akan-minnyak-bumi-dunia-meningkat.html

AS Kirim Lagi Tagihan 51 Juta Dolar kepada BP Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 00:04 http://www.voaindonesia.com/content/as-kirim-lagi-tagihan--51-juta-dolar-ke-bp-96865994/80150.html

BP Perlu Sebulan Lagi Atasi Kebocoran Minyak Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:55 http://www.voaindonesia.com/content/bp-perlu-sebulan-lagi-atasi-kebocoran-minyak-96183789/79502.html

BP Siapkan 20 Milyar Dolar untuk Ganti Rugi Bencana Minyak. Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:56. http://www.voaindonesia.com/content/bp-siapkan-dana-ganti-rugi-bencana-minyak/79814.html

BP: Tumpahan Minyak Habiskan Biaya 3 Milyar Dolar Lebih Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 00:06 http://www.voaindonesia.com/content/bp-tumpahan-minyak-habiskan-biaya-3-milyar-dolar-lebih/80989.html

Dina Boenanto Manajemen Risiko Reputasi, Pelajaran dari Kasus BP Jumat, 02 Juli 2010 18:30 WIB.

http://managementdaily.co.id/column/index/category/risk_management/2196/20

Dina Boenanto Manajemen Risiko Reputasi, Pelajaran dari Kasus BP Jumat, 02 Juli 2010 18:30 WIB.

http://managementdaily.co.id/column/index/category/risk_management/2196/2 0

Dirut BP akan Beri Kesaksian di Depan Kongres AS Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:56 http://www.voaindonesia.com/content/dirut-bp-beri-kesaksian-di-depan-kongres-as-95908354/79251.html

Ensiklopedi Teknologi Nuklir.2012 Hubungan Antara Manusia Dengan Energi

http://www.batan.go.id/ensiklopedi/01/01/02/01/01-01-02-01.html http:// www.


(13)

http://economy.okezone.com/read/2011/04/05/320/442477/konsumsi-minyak-dunia-bakal-capai-89-4-juta-barel, diakses tanggal 11 November 2012

http://internasional.kompas.com/read/2010/04/30/11140859/Tumpahan.Minyak.Deka ti.Pantai.AS

http://internasional.kompas.com/read/2010/05/07/03564811/Petaka.Terburuk.di.Teluk . Meksiko

http://internasional.kompas.com/read/2010/05/07/03564811/Petaka.Terburuk.di.Teluk .Meksiko

http://internasional.kompas.com/read/2010/05/19/0629133/Zona.Kematian.Baru.di. Laut

http://kids.britannica.com/comptons/art-153348/This-map-depicts-the-location-of-the-Deepwater-Horizon-oil diakses tanggal 21 Januari 2013

http://versesofuniverse.com/2012/09/ deepwater-horizon-adalah-ultra.html, diakses tanggal 11 November 2012

http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx, diakses 25 Januari 2013

http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1582--penyebab-pemanasan-global-pada-bumi.html.

http://www.antaranews.com/berita/1279235096/bp-berhasil-hentikan-aliran-minyak-ke-teluk- meksiko

http://www.batan.go.id/ensiklopedi/01/01/02/01/06.gif

http://www.bp.com/bodycopyarticle.do?categoryId=1&contentId=7052055, diakses tanggal 11 November 2012

http://www.bp.com/bodycopyarticle.do?categoryId=1&contentId=7052055, diakses tanggal 11 November 2012

http://www.bp.com/bodycopyarticle.do?categoryId=1&contentId=7052055, diakses tanggal 11 November 2012

http://www.ehow.com/about_5085313_benefits-drilling-american-oil.html http://www.huffingtonpost.com/news/bp-oil-spill

Informasi dan Berita Perkembangan Terkini Politik Dunia, pada tanggal 18 November 2010


(14)

Kapal Tanki Raksasa akan Sedot Tumpahan Minyak di Teluk Meksiko. Selasa, 13

November 2012 Waktu Washington, DC: 01:26

http://www.voaindonesia.com/content/kapal-tanki-raksasa-akan-sedot-tumpahan-minyak-di-teluk-meksiko-97776279/80958.html

Kebocoran Minyak Teluk Meksiko Dua Kali Lebih Besar Senin, 12 November 2012

Waktu Washington, DC: 23:55

http://www.voaindonesia.com/content/kebocoran-minyak-dua-kali-lebih-besar-96131409/79457.html

Laporan CNN [2], hari Kamis (20/05/2010)

Laporan final tim penyelidik NAS, National Academy of Sciences,

Laporan penyelidik NAE, National Academy of Engineering, Informasi dan Berita Perkembangan Terkini Politik Dunia, pada tanggal 18 November 2010

Nanang Abdul Manaf Bencana di Teluk Meksiko: Oil Spill Akibat Blow Out Sumur Warta Pertamina bulan Agustus 2010 .

Nanang Abdul Manaf, 2010. Bencana di Teluk Meksiko: Oil Spill Akibat Blow Out Sumur. Warta Pertamina, ISSN.01259377 • No. 8/THN XLV/AGUSTUS2010. Obama akan Kembali Tinjau Tumpahan Minyak. Senin, 12 November 2012 Waktu

Washington, DC: 23:55 http://www.voaindonesia.com/content/obama-akan-kembali-tinjau-tumpahan-minyak/79269.html

Obama akan Tekan BP Pertanggungjawabkan Kebocoran Minyak Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:55 http://www.voaindonesia. com/content/obama-akan-tekan-bp-pertanggungjawabkan-kebocoran-minyak-96250984/79597.html

Obama Bertemu Keluarga Korban Ledakan Teluk Meksiko. Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:56 http://www.voaindonesia. com/content/obama-bertemu-keluarga-korban-ledakan-teluk-meksiko-96106509/ 79436.html

Obama Janjikan Cegah Bencana Tumpahan Minyak di Masa Depan Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 01:13 http://www.voaindonesia. com/content/obama-janjikan-cegah-bencana-tumpahan-minyak-95371209/ 78872.html

Obama, PM Inggris Bahas Kebocoran Minyak Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC:23:53 http://www.yiela.com/view/1159655/obama-pm-inggris- bahas-kebocoran-minyak

Obama: BP Bertanggung Jawab atas Tumpahan Minyak. Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 02:06 http://www.voaindonesia.com/content/obama-bp-bertanggung-jawab-atas-tumpahan-minyak--95064499/78572.html


(15)

Obama: Butuh Bertahun-Tahun untuk Tanggulangi Tumpahan Minyak Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:55 http://www.voaindonesia.

com/content/obama-butuh-bertahun-tahun-untuk-tanggulangi-tumpahan-minyak/79793.html

Obama: Kebocoran Minyak Sebabkan Kerugian Besar Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 00:02 http://www.voaindonesia.com/content/obama-kebocoran-minyak-sebabkan-kerugian-besar/79160.html

Panel penyelidik Akademi Ilmu Pengetahuan AS (National Academy of Sciences), yang dirilis di AS, Rabu (17/11)

Penampungan Tumpahan Minyak Alami Kemajuan. Senin, 12 November 2012 Waktu Washington, DC: 23:56. http://www.voaindonesia. com/content/ penampungan-tumpahan-minyak-alami-kemajuan-96001234/79349.html

Radio Islam. Amerika di Tahun 2010 (6 Januari 2011). Minggu, 02 Januari 2011 16:04 diakses dari http://oldindonesian.irib.ir/index.php? option= com _content &view=article&id=28333:amerika-di-tahun-2010-6-januari-2011&catid=35 : amerika-dalam-sepekan&Itemid=71

Rigjobs.co.uk/history of oil

Syakti, Agung Damar. 2010. Multi-Proses Remediasi di Dalam Penanganan Tumpahan Minyak (Oil Spill) di Perairan Laut dan Pesisir. http://pksplipb.or.id.

Thomas Richard, Manfaat Pengeboran Minyak Amerika , eHow Contributor

Upaya Atasi Kebocoran Minyak Capai Kemajuan Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 01:10 http://www.voaindonesia.com/content/upaya-atasi-kebocoran-minyak-capai-kemajuan-95645864/79037.html

Usaha BP Atasi Kebocoran Minyak Sempat Terhenti Selasa, 13 November 2012 Waktu Washington, DC: 01:21 http://www.voaindonesia.com/content/usaha-bp-atasi-kebocoran-minyak-terhenti--95460054/78912.html

Workshop ,Branding Indonesia’: Image-Building dan Tantangan Diplomasi Indonesia Yogyakarta, 16-17 April 2007 http://s2hi.fisipol.ugm.ac.id/brandingindonesia. php


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden kulit hitam AS pertama telah memberikan suatu era baru dalam politik Luar negeri AS, yang oleh banyak negara- negara di dunia diharapkan mampu merubah politik luar negeri AS lebih cenderung ke arah Soft Power. Perbaikan citra AS di mata dunia internasional, keterpurukan ekonomi, serta isu lingkungan hidup terutama Amerika sebagai penyumbang terbesar dampak dari pemanasan global bumi adalah hal utama pertama yang sudah menjadi tanggungan dan tantangan Obama diawal masa pemerintahannya.

Banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduknya. Amerika merupakan negara dengan penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros dalam mengkonsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk.1

Naiknya Obama di posisi tersebut membuat sebagian masyarakat AS dan Negara-negara didunia menaruh harapan baru bagi terjalinnya kerjasama yang baik tanpa adanya sikap otoriter seperti pendahulunya. Dapat dikatakan

1

http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1582--penyebab-pemanasan-global-pada-bumi.html.


(17)

2

AS memiliki peluang yang baik untuk menjadi Negara yang lebih baik di mata internasional.

Salah satu perbedaan penting antara Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya seperti Jepang atau Jerman adalah AS berada posisi teratas deposit minyak substansial. Enam dekade yang lalu, AS adalah eksportir bersih minyak. Bahkan eksploitasi maksimum sumber daya minyak Amerika tidak pernah bisa memenuhi permintaan besar negara, karena lebih mengandalkan pada sumber daya domestik. Oleh karena itulah lonjakan minyak yang terjadi di tahun 2007 - 2008, yang pertama kalinya membawa Amerika untuk kembali ke garis depan politik sejak embargo minyak tahun 1973.2

AS mengimpor 13.150.000 barel minyak per hari. Sekitar 40 persen dari energi yang dihasilkan di AS berasal dari produk minyak bumi. Dua pertiga dari minyak yang diimpor berasal dari luar negeri. Menurut Asosiasi Informasi Energi, sejak tahun 1973, ketika embargo dipelopori oleh OPEC, AS telah berkembang dari mengimpor 35 persen minyak menjadi 60 persen pada tahun 2006. Oleh karena itu, AS menjadi bergantung pada impor minyak asing sejak zaman besar pertama wake-up call untuk mengatasi kesulitan di pasar minyak internasional.3

Secara umum, produksi minyak dalam negeri AS telah menurun sejak jatuhnya harga minyak pada pertengahan 1980-an. Hal ini bukan karena kurangnya sumber daya dalam negeri, tetapi karena mengimpor minyak dirasa

2

Thomas Richard, Manfaat Pengeboran Minyak Amerika , eHow Contributor

3


(18)

3

lebih ekonomis daripada mengeksploitasi cadangan minyak dalam negeri. Menurut EIA, total output domestik 4.960.000 barel per hari pada tahun 2008 dan diperkirakan meningkat dengan rata-rata 5,2 juta barel untuk tahun 2009. Sedangkan cadangan yang belum dimanfaatkan di AS diperkirakan sekitar 5,5 juta barel. Meskipun ini substansial, konsumsi untuk ketergantungan produksi minyak dalam negeri, 100 persen diperoleh dari seluruh cadangan minyak Amerika dalam kurun waktu setahun.4

Asumsinya bahwa pertumbuhan konsumsi minyak di AS tetap stagnan, setiap peningkatan produksi dalam negeri akan mengakibatkan penurunan nilai pada ketergantungan. Dalam keadaan normal, hal ini tidak akan berdampak pada harga minyak dalam krisis energi. Sebab minyak di AS, termasuk sebagai komoditas perdagangan di pasar internasional.

Rig Deepwater Horizon yang dikelola BP British Petroleum meledak pada tanggal 20 April 2010 jam 10 malam, dengan menelan korban 11 pekerja yang tewas dan 17 yang lain luka-luka, dari jumlah keseluruhan sebanyak 126. Fakta yang didapat adalah mereka baik pihak BP ataupun pemerintah Amerika mengalami kesulitan besar menutup sumur bawah laut tersebut, sehingga sampai kurun waktu yang lama tumpahan minyak masih mengalir membuat polusi dengan estimasi aliran 2 juta galon per hari.5

Minyak bumi mulai tumpah keluar pada tanggal 22 April 2010 ketika terjadi ledakan sumur minyak British Petroleum (BP) di lepas pantai Teluk

4

Ibid.

5


(19)

4

Meksiko. Menurut para ilmuwan AS, kebocoran minyak mentah tersebut antara 35.000 hingga 60.000 barel per hari.6

Presiden Barack Obama memandang masalah ini sebagai hal yang serius. Obama sampai harus menunda kunjungannya ke beberapa negara untuk mengatasi bencana lingkungan yang disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam sejarah AS ini.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana upaya pemerintahan Barack Obama, dalam menangani dampak lingkungan akibat bencana meledaknya Rig Deepwater Horizon?

1.3 Tujuan Penelitian Dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui upaya tindakan yang dilakukan oleh pemerintah AS pada masa pemerintahan Barack Obama, dalam menangani bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon.

6

http://www.antaranews.com/berita/1279235096/bp-berhasil-hentikan-aliran-minyak-ke-teluk- meksiko


(20)

5

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sendiri bagi peneliti adalah untuk mengetahui dan memahami upaya pemerintahan Barack Obama, dalam menangani bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon. Sedangkan manfaat bagi akademis adalah lebih mengetahui implementasi dari konsep penelitian yang sesuai dengan kasus diatas.

1.4 Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian mengenai fenomena ini, telah ada penelitian terdahulu yang melakukan riset dengan menyangkut fenomena yang mendekati penelitian penulis. Sebelumnya penelitian telah dilakukan oleh Agung Dhamar Syakti yang meneliti tentang ”Multi-Proses Remediasi Didalam Penanganan Tumpahan Minyak (Oil Spill) Di Perairan Laut Dan

Pesisir”. Dalam penelitiannya, ia mengungkapkan bahwa setiap tahun lebih dari 3 miliar metrik ton minyak mencemari dari aktivitas antrofogenik (manusia dan industri-nya) di mana hampir 40 persennya berasal dari kegiatan tanker minyak (data dikutip dari International Maritim Organization). Pernah dicatat dalam sejarah di perairan selat Malaka, misalnya, sekitar 4 juta liter minyak tertumpah dan mengakibatkan pencemaran laut pada kasus kecelakaan kapal tanker Showa Maru. Bencana yang skalanya ''catastrophique'', tabrakan tanker Maersk Navigator dan Sanko Honour (1,8 juta barel), adalah contoh lain kejadian tumpahan minyak di Indonesia yang masuk di dalam daftar hitam pencemaran laut oleh petroleum hidrokarbon di dunia. Menurut penelitiannya,


(21)

6

sampai saat ini belum ada suatu model pengorganisasian ataupun alat yang mampu diaplikasikan di setiap kasus pencemaran laut oleh minyak bumi. Mekanisme penanganan pencemaran minyak di laut baik melalui peraturan serta kebijakan yang terkait termasuk di dalamnya program action plan belum mampu menjawab permasalahan dengan memuaskan. Menurut Syakti, paradigma out-of-sight and out-of-mind dalam filosofi penanggulangan tumpahan minyak akhirnya menjadi status quo dan harus segera ditinggalkan.

Dalam penelitiannya juga dijelaskan, secara umum penanganan tumpahan minyak dilakukan dengan salah satu atau ketiga metode sebagai berikut:

Penanganan secara fisika, adalah perlakuan pertama dengan cara melokalisasi tumpahan minyak menggunakan pelampung pembatas (oil booms), yang kemudian akan ditransfer dengan perangkat pemompa (oil skimmers) ke sebuah fasilitas penerima "reservoar" baik dalam bentuk tangki ataupun balon. Salah satu kelemahan dari metoda adalah hanya dapat dipakai secara efektif di perairan yang memiliki hidrodinamika air yang rendah (arus, pasang-surut, ombak, dll) dan cuaca yang tidak ekstrem.

Teknik lain (secara fisika) yang lazim digunakan adalah pembakaran

yang dari sudut pandang ekologis hanya memindahkan masalah pencemaran ke udara.

Penanganan secara kimia, awalnya penggunaan metode ini kurang dikehendaki, aplikasinya untuk menangani tumpahan minyak Torrey Canyon di perairan Inggris tahun 1967 dianggap menimbulkan kerusakan lingkungan terutama dikarenakan dispersan, nama agen kimia yang digunakan untuk


(22)

7

penanganan tumpahan minyak, maupun produk yang terbentuk dari pencampuran minyak dan dispersan, bersifat racun yang lebih berbahaya dari minyak mentah yang tersebar di perairan itu sendiri. Untungnya, dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, pengembangan riset agen dispersan menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, salah satu contoh dari dispersan ini adalah COREXIT 9500 yang diproduksi oleh Exxon Energy Chemical yang sukses diaplikasikan untuk membersihkan tumpahan minyak tabrakan kapal tanker Evoikos dan Orapin Global di Selat Malaka.7

Sebagai bahan perbandingan dari penelitian di atas dilihat dari upaya pemerintah AS, mereka telah memerintahkan BP untuk merilis data yang berkaitan dengan tragedi tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Pemerintahan Obama menyatakan telah memerintahkan BP untuk mengumumkan semua data yang terkait dengan tumpahan minyak, termasuk analisis sampling lingkungan, laporan penyelidikan internal dan rincian dari upaya-upaya penanggulangan pencemaran. British Petroleum perusahaan minyak Inggris, juga telah mempublikasikan dan memperbaharui informasi sepanjang dua minggu terakhir dalam bentuk suatu “live feed”, yang ditujukan kepada pihak-pihak pemerintah terkait penanggulangan tumpahan minyak Teluk Meksiko, sebagai bentuk tanggapan BP atas permintaan pemerintahan Obama.8

Sementara itu, penelitian lain juga dilakukan oleh panel penyelidik

Akademi Ilmu Pengetahuan AS (National Academy of Sciences). Hasil

7

Syakti, Agung Damar. 2010. Multi-Proses Remediasi di Dalam Penanganan Tumpahan Minyak (Oil Spill) di Perairan Laut dan Pesisir. http://pksplipb.or.id.

8


(23)

8

penyelidikan tim beranggotakan 15 pakar dari National Academy of Engineering itu berisi penjelasan paling komprehensif dari tragedi Teluk Meksiko tersebut, menyimpulkan bahwa perusahaan minyak BP dinilai teledor dalam memperhitungkan resiko dan tidak disiplin menjalankan operasi pengeboran minyak lepas pantai. Hal itu menyebabkan kebocoran di anjungan lepas pantai Deepwater Horizon di Teluk Meksiko, AS, April lalu.9

Menurut Donald Winter, Ketua Tim Penyelidik Akademi Ilmu Pengetahuan AS (National Academy of Sciences), Keputusan untuk menutup sumur tersebut, meski sudah ada indikasi bahaya, menunjukkan adanya perhitungan risiko yang tidak memadai. Dalam penelitiannya juga ditemukan kurangnya disiplin manajemen, kurangnya keahlian para pekerja di anjungan, pembagian tugas yang tidak jelas, dan mekanisme kawal dan imbang (checks and balances) yang tak memadai. Tim juga menyalahkan badan regulator federal AS, yang seharusnya mengawasi dengan ketat operasi pengeboran minyak lepas pantai seperti itu. Berbagai keputusan yang salah tidak dilihat dan dikoreksi oleh BP, para kontraktornya, maupun lembaga-lembaga pengawas. Tim menyebut lembaga-lembaga pengawas tersebut, termasuk US Minerals Management Service, tak memiliki keahlian maupun kemampuan teknis yang cukup untuk memeriksa prosedur keselamatan industri pengeboran minyak lepas pantai. Lebih jauh lagi, panel penyelidik juga menyalahkan industri pengeboran minyak lepas pantai ini secara keseluruhan, dengan menyebut

9

Panel penyelidik Akademi Ilmu Pengetahuan AS (National Academy of Sciences), yang dirilis di AS, Rabu (17/11)


(24)

9

industri ini menerapkan standar pelatihan yang terbilang minimal untuk para pekerjanya dibandingkan sektor-sektor industri berisiko tinggi lain. Sejumlah faktor nonteknis yang turut memicu kebocoran sumur minyak tersebut, antara lain, kurangnya pelatihan bagi para tenaga staf kunci di anjungan Deepwater Horizon yang disewa BP dari Transocean. Bukti-bukti yang ada menunjukkan adanya mekanisme checks and balances yang tidak memadai dalam pengambilan keputusan terkait jadwal penutupan sumur dan pertimbangan keamanan sumur.10

Meski disebut-sebut sebagai hasil penyelidikan paling komprehensif, laporan tim penyelidik NAE ini berulang kali menegaskan belum menemukan penyebab pasti kebocoran sumur tersebut. Bahkan, laporan tersebut menyatakan, penyebab pasti kegagalan mekanis di kepala sumur yang meledak itu kemungkinan tak akan ditemukan. Karena sebelumnya, komisi penyelidik yang dibentuk Gedung Putih menyatakan, para pekerja dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam operasi pengeboran ini tidak terlalu memerhatikan prosedur keselamatan demi menghemat uang. Transocean, sebagai pemilik anjungan, dan Halliburton, yang mengerjakan proses penyemenan sumur, sama-sama menuduh rancangan sumur yang dibuat BP sebagai penyebab utama ledakan. BP menolak tuduhan ini dan balik menuduh Halliburton tidak menutup sumur dengan benar.11

10

Laporan final tim penyelidik NAS, National Academy of Sciences,

Informasi dan Berita Perkembangan Terkini Politik Dunia, pada tanggal 18 November 2010

11

Laporan penyelidik NAE, National Academy of Engineering, Informasi dan Berita Perkembangan Terkini Politik Dunia, pada tanggal 18 November 2010


(25)

10

Dengan adanya beberapa penelitian terdahulu dapat bermanfaat bagi penulis karena untuk dijadikan bahan perbandingan dengan apa yang penulis teliti. Dalam hal ini penulis lebih memfokuskan pada upaya tindakan yang dilakukan oleh pemerintah AS, masa pemerintahan Barack Obama, dalam menangani bencana tersebut. Terlebih hal ini sangat berkaitan erat dengan isu lingkungan hidup yang menjadi dampak dari tragedi meledaknya Rig Deepwater Horizon, terhadap ekologi baik flora ataupun fauna disekitar Teluk Meksiko. Hal ini akan menjadi menarik karena pada akhir penelitian, peneliti akan mengetahui bagaimana hasil dari setiap tindakan yang telah dilakukan, termasuk dampak dari bencana ini terhadap berbagai aspek kehidupan di sekitar wilayah bencana. Mengingat wilayah Teluk Meksiko yang terkontaminasi terdapat banyak penduduk lokal yang bermata pencaharian sebagai nelayan ataupun pekerja yang mengandalkan perekonomiannya dari hasil laut. Secara otomatis akan berkaitan erat dengan kondisi kerugian yang seharusnya dipertanggung jawabkan oleh pihak BP atau Pemerintah AS sendiri.


(26)

11

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Konsep Non – Traditional Security (Perspektif Keamanan Non - Tradisional)

Dalam pendekatan konsep keamanan non tradisional keamanan seluruh entitas politik ada dibawah negara (non-state actors), selain dari tekanan yang berasal dari lingkungan internasional, juga berasal dari lingkungan domestik dalam artian bahwa negara dapat menjadi sumber ancaman keamanan warga negara. Kemudian sifat dari ancaman itu sendiri bersifat multidimensional dan kompleks, karena ancaman keamanan sekarang ini tidak saja berasal dari militer akan tetapi berasal dari faktor lainnya seperti terjadinya perompakan, konflik etnik, masalah lingkungan hidup, kejahatan internasional, dan sebagainya.12 Landasan berpikir dari pendekatan non tradisional ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Keamanan komprehensif yang menekankan pada aspek ancaman apa yang dihadapi oleh negara. Kandungan politik dari keamanan ini adalah upaya untuk menciptakan kestabilan dan ketertiban yang mencakup semua aspek keamanan.

2. Faktor untuk menjelaskan perkembangan ini adalah proses globalisasi dan perkembangan tehnologi informasi, demokratisasi dan hak-hak azasi manusia, masalah lingkungan hidup, masalah ekonomi, masalah sosial, dan budaya.

12

Perwita & Yani, 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung, Remaja Rosdakarya. Halaman 128-129


(27)

12

3. Bentuk ancaman yang dihadapi negara bisa berasal dari dalam negeri seperti tekanan individu, tekanan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan kelompok masyarakat sebagai akibat dari proses demokratisasi dan adanya penyebaran nilai hak-hak azasi manusia. Selain itu ancaman juga berasal dari luar negeri, yaitu ancaman yang datang dari transaksi-transaksi dan isu-isu yang melewati batas-batas nasional suatu negara seperti kejahatan internasional, dan sebagainya.

Menurut Prof. Aleksus Jemadu, Ph.D, Guru besar politik internasional universitas parahyangan Bandung, seiring dengan semakin meningkatnya proses globalisasi sejak awal 1990an para pengkaji keamanan internasional mulai memberikan perhatian yang besar terhadap isu-isu keamanan non-tradisional dengan mengalihkan perhatian dari negara sebagai satu-satunya obyek acuan serta memperhitugkan aspek-aspek non-militer baik dari segi ekonomi, kesehatan, lingkungan hidup, maupun hak asasi manusia.13

Dan dalam definisi ini pemerintah AS juga ingin menunjukkan sikap tegasnya berusaha semaksimal mungkin menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk mencegah semakin tercemarnya lingkungan hidup yang ada disekitar anjungan minyak rig deepwater horizon. Karena semakin dibiarkan hal ini berlarut – larut, maka semakin besar juga dampak yang akan dirasakan oleh penduduk sekitar pantai ataupun berlangsungnya kehidupan ekosistemnya.

13


(28)

13

1.5.2 Environmental Security (Keamanan Lingkungan)

Konsep keamanan merupakan salah satu pendekatan dalam mengkaji hubungan internasional yang lebih baik, mendalam dan berguna dibanding dengan konsep kekuatan dan perdamaian. Konsep keamanan ini dapat dilihat sebagai pengaruh dari masing-masing posisi ekstrem antara kekuatan dan perdamaian.14

Analisis keamanan memerlukan suatu cara pandang yang menempatkan negara dan sistem ke dalam sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dimana negara sebagian terbentuk dengan sendirinya dan sebagian lain dibentuk oleh lingkungan. Lingkungan domestik dan dinamika internasional, keduanya merupakan hal yang paling penting bagi analisis keamanan karena merupakan hubungan yang kompleks di antara keduanya.15

Landasan utama dalam pendekatan ini yaitu lensa keamanan (security) yang dapat diartikan sebagai pelaksanaan kemerdekaan atas suatu ancaman tertentu atau kemampuan suatu negara dan masyarakatnya untuk mempertahankan identitas kemerdekaan dan integritas fungsional mereka terhadap kekuatan-kekuatan tertentu yang mereka anggap bermusuhan (hostile).16

Keamanan (security) di sini dapat kita bedakan dengan konsep pertahanan (defense) yang memiliki kesamaan dari segi tujuannya, yaitu

14

Barry Buzan. People, States and Fear: an Agenda for International Security Studies in the Post Cold War Era. 1991. Halaman 2-3.

15

Ibid. Halaman 61

16


(29)

14

kemerdekaan atas ancaman yang mengganggu kebebasan dalam melaksanakan kedua konsep di atas, dimana keamanan biasanya lebih bersifat preventif dan antisipatif dalam merespon ancaman dibandingkan pertahanan.

Menurut Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul : People State and Fear: An Agenda for International Security Studies in Post Cold War Era, bahwa keamanan yang dimaksud di dalam pendekatan ini tidak sebatas pada keamanan saja, tetapi mencakup keamanan militer, politik, ekonomi, sosial dan lingkungan. Keamanan lingkungan sendiri, mencakup pemeliharaan lingkungan sekitar sebagai pendukung utama kelangsungan hidup manusianya.

Ancaman lingkungan atau ekologi bagi keamanan nasional ibarat ancaman militer dan ekonomi yang dapat menghancurkan bentuk dasar suatu negara. Secara tradisional, ancaman ekologi bisa dilihat sebagai ketidaksengajaan, bagian dari kehidupan kondisi alam, dan suatu persoalan dari pokok persoalan bagi agenda keamanan nasional.17

Pemerintah AS pada masa Barack Obama juga merasa perlu dengan cepat mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh tragedi meledaknya Rig Deepwater Horizon, karena masalah lingkungan tersebut merupakan masalah keamanan bagi Amerika Serikat. Yaitu mengancam lingkungan hidup, baik ekosistem dari satwa liar yang hidup disepanjang pantai, biota laut, ataupun masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari keberlangsungan dan terjaganya ekologi tersebut. Hal itu juga secara otomatis menimbulkan dampak kerugian ekonomi bagi penduduk sekitar pantai

17


(30)

15

Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, pengusaha restaurant dan hidup dari hasil laut.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian

Dalam tulisan ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menurut Miles dan Huberman merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta memuat penjelasan tentang proses – proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab – akibat dalam lingkup pikiran orang – orang setempat.18

1.6.2 Tingkat Analisa

Dalam studi hubungan internasional, menganalisa sebuah peristiwa perlu adanya pemilihan level of anlysis sebagai sudut pandang dalam menganalisa. Dan dalam tulisan ini penulis dengan menggunakan level of analysis Negara bangsa dan untuk menganalisis fenomena hubungan internasional dalam tataran Negara yang termasuk dalam sub unit system internasional melalui kebijakan luar negerinya. Variabel independen19 dari tulisan ini adalah bencana meledaknya anjungan minyak rig deepwater horizon

18

Silalahi, dr. Ulber MA. Metodologi Pemelitian Sosial. Refika Aditama.

19

Variabel independen adalah variabel sebab atau sesuatu yang mengkondisikan terjadinya perubahan dalam variabel lain.


(31)

16

di teluk meksiko. Sedangkan variabel dependennya20 adalah kebijakan pemerintah AS dalam mengatasi bencana ini.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang penulis teliti. Data yang berkaitan dengan penelitian ini penulis peroleh dari perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), laboratorium Jurusan Hubungan Internasional UMM dan website yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

1.6.4 Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya yang dilakukan adalah mereduksi data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan peneliti. Analisa data yang digunakan adalah kualitatif, dengan tujuan mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab - akibat dalam lingkup pikiran orang – orang setempat, menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada.

20

Variabel dependen adalah sebuah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, jadi variabel ini terikat dan bergantung pada variabel independen.


(32)

17

1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu jauh dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka peneliti memberikan ruang lingkup penelitian. Diantaranya adalah memberikan gambaran sekilas tentang kronologi bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon, dampak yang ditimbulkan ketika bencana itu terjadi, hingga reaksi dan sikap pemerintah AS ketika mengetahui bencana tersebut.

1.6.6 Batasan Waktu

Untuk penelitian yang berkenaan dengan dampak yang terjadi ketika bencana meledaknya Rig Deepwater Horizon penulis akan membatasi waktunya sejak april 2010 ketika pertama kali bencana itu terjadi. Pilihan waktu ini dikarenakan peneliti melihat sumber data terpenting dari kronologi setiap kejadian yang berlangsung saat pertama kalinya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon meledak hingga batas waktu yang penulis tentukan.

1.7 Argumen Dasar

Adapun Argumen Dasar yang mendasari penelitian kali ini adalah bahwa upaya Pemerintah AS dalam mengatasi bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon, cukup membuktikan keseriusan pemerintah dalam menangani secepatnya bencana terbesar yang pernah ada di sepanjang sejarah tersebut. Sehingga kerugian yang dialami oleh wilayah di sekitar bencana, terutama lingkungan hidup bisa terminimalisir.


(33)

18

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB SUB BAB

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.4 Penelitian Terdahulu 1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Konsep Non-Tradisional Security (Perspektif

Keamanan Non-Tradisional) 1.5.2 Environmental Security

(Keamanan Lingkungan) 1.6 Metode Penelitan

1.6.1Tipe Penelitian 1.6.2Tingkat Analisa

1.6.3Teknik Pengumpulan Data 1.6.4Teknik Analisa Data 1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.6 Batasan Waktu 1.7 Argumen Dasar 1.8 Sistematika Penulisan


(34)

19

BAB II Tragedi Meledaknya Rig Deepwater

Horizon

2.1 Sejarah Pembuatan Rig Deepwater Horizon

2.1.1 Gambaran Umum

2.1.2 Perkembangan Dan Kebutuhan Minyak AS

2.1.3 Kerjasama AS Dengan British Petroleium (BP)

2.2 Kronologi Tragedi Meledaknya Rig Deepwater Horizon

2.3 Upaya Pengendalian Bencana Oleh Rig Deepwater Horizon

BAB III

-Upaya Pemerintah AS Dalam Menangani Dampak Terhadap Bencana Meledaknya Anjungan Minyak

Rig Deepwater Horizon

3.1 Dampak Terhadap Meledaknya Anjungan Minyak Rig Deepwater Horizon

3.1.1 Dampak Kerusakan Ekologi dan Biota Laut

3.1.2 Dampak Ekonomi

3.2 Reaksi Barack Obama Terhadap Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon

3.3 Tindakan Barack Obama Untuk Mengatasi Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon


(35)

20 BAB IV

Daftar Pustaka

Penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran


(1)

15

Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, pengusaha restaurant dan hidup dari hasil laut.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian

Dalam tulisan ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menurut Miles dan Huberman merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta memuat penjelasan tentang proses – proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab – akibat dalam lingkup pikiran orang – orang setempat.18

1.6.2 Tingkat Analisa

Dalam studi hubungan internasional, menganalisa sebuah peristiwa perlu adanya pemilihan level of anlysis sebagai sudut pandang dalam menganalisa. Dan dalam tulisan ini penulis dengan menggunakan level of analysis Negara bangsa dan untuk menganalisis fenomena hubungan internasional dalam tataran Negara yang termasuk dalam sub unit system internasional melalui kebijakan luar negerinya. Variabel independen19 dari tulisan ini adalah bencana meledaknya anjungan minyak rig deepwater horizon

18

Silalahi, dr. Ulber MA. Metodologi Pemelitian Sosial. Refika Aditama. 19

Variabel independen adalah variabel sebab atau sesuatu yang mengkondisikan terjadinya perubahan dalam variabel lain.


(2)

16

di teluk meksiko. Sedangkan variabel dependennya20 adalah kebijakan pemerintah AS dalam mengatasi bencana ini.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang penulis teliti. Data yang berkaitan dengan penelitian ini penulis peroleh dari perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), laboratorium Jurusan Hubungan Internasional UMM dan website yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

1.6.4 Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya yang dilakukan adalah mereduksi data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan peneliti. Analisa data yang digunakan adalah kualitatif, dengan tujuan mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab - akibat dalam lingkup pikiran orang – orang setempat, menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada.

20

Variabel dependen adalah sebuah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, jadi variabel ini terikat dan bergantung pada variabel independen.


(3)

17

1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu jauh dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka peneliti memberikan ruang lingkup penelitian. Diantaranya adalah memberikan gambaran sekilas tentang kronologi bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon, dampak yang ditimbulkan ketika bencana itu terjadi, hingga reaksi dan sikap pemerintah AS ketika mengetahui bencana tersebut.

1.6.6 Batasan Waktu

Untuk penelitian yang berkenaan dengan dampak yang terjadi ketika bencana meledaknya Rig Deepwater Horizon penulis akan membatasi waktunya sejak april 2010 ketika pertama kali bencana itu terjadi. Pilihan waktu ini dikarenakan peneliti melihat sumber data terpenting dari kronologi setiap kejadian yang berlangsung saat pertama kalinya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon meledak hingga batas waktu yang penulis tentukan.

1.7 Argumen Dasar

Adapun Argumen Dasar yang mendasari penelitian kali ini adalah bahwa upaya Pemerintah AS dalam mengatasi bencana meledaknya anjungan minyak Rig Deepwater Horizon, cukup membuktikan keseriusan pemerintah dalam menangani secepatnya bencana terbesar yang pernah ada di sepanjang sejarah tersebut. Sehingga kerugian yang dialami oleh wilayah di sekitar bencana, terutama lingkungan hidup bisa terminimalisir.


(4)

18

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB SUB BAB

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.4 Penelitian Terdahulu 1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Konsep Non-Tradisional Security (Perspektif

Keamanan Non-Tradisional) 1.5.2 Environmental Security

(Keamanan Lingkungan) 1.6 Metode Penelitan

1.6.1Tipe Penelitian 1.6.2Tingkat Analisa

1.6.3Teknik Pengumpulan Data 1.6.4Teknik Analisa Data 1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.6 Batasan Waktu 1.7 Argumen Dasar 1.8 Sistematika Penulisan


(5)

19

BAB II Tragedi Meledaknya Rig Deepwater

Horizon

2.1 Sejarah Pembuatan Rig Deepwater Horizon

2.1.1 Gambaran Umum

2.1.2 Perkembangan Dan Kebutuhan Minyak AS

2.1.3 Kerjasama AS Dengan British Petroleium (BP)

2.2 Kronologi Tragedi Meledaknya Rig Deepwater Horizon

2.3 Upaya Pengendalian Bencana Oleh Rig Deepwater Horizon

BAB III

-Upaya Pemerintah AS Dalam Menangani Dampak Terhadap Bencana Meledaknya Anjungan Minyak

Rig Deepwater Horizon

3.1 Dampak Terhadap Meledaknya Anjungan Minyak Rig Deepwater Horizon

3.1.1 Dampak Kerusakan Ekologi dan Biota Laut

3.1.2 Dampak Ekonomi

3.2 Reaksi Barack Obama Terhadap Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon

3.3 Tindakan Barack Obama Untuk Mengatasi Bencana Meledaknya Rig Deepwater Horizon


(6)

20 BAB IV

Daftar Pustaka

Penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran