BAB II - 23
- WIRA ANDYANTO_I 0203112
tradisional yang menjual jajanan tradisional seperti intip, brem dan manisan buah-buahan. Selain itu juga terdapat Supermarket Matahari. bagian depan dari
plaza singosaren lantai satu ini juga sering ada pameran kendaraan bermotor. Dilantai dua menjual pakaian anak dan dewasa, sandal, sepatu, tas, alat-
alat kecantikan dan berbagai accesories. Sedangkan di lantai tiga juga banyak kita jumpai selluler, alat-alat rumah tangga, gerai makanan, timezone dan
menjual mainan anak-anak, serta juga terdapat bioskop. Lantai empat dipakai untuk parkir kendaraan roda empat dan roda dua. Jalanan di sekitar Plaza
Singosaren ini biasanya selalu macet terlebih lagi di hari sabtu, baik siang maupun malam selalu macet. Karena daerahnya adalah pusat perbelanjaan kota
Solo. Disepajang jalan Singosaren terdapat banyak toko-toko seperti toko sepatu dan tas, Mc Donald,Monsa,Ginza dan lain lain Sebagai sebuah sental bisnis
dikota solo plaza singosaren miliki nilai yang sangat berarti.
4. Pasar Kliwon Kudus
Pasar Kliwon Kudus berlokasi di desa Mlatilor terdiri dari 509 kios dan 1746 los merupakan sentral konveksi home indutri baik dari Kudus sendiri
maupun kawasan. Kabupaten sekitarnya, pasar tersebut bersifat eceran bahkan yang bersifat grosiran. Kudus sendiri terkenal dengan bordirnya baik tingkat
Jawa Tengah bahkan berskala Nasional, namun pasar kliwon sebagai ajang dari
Gambar 2.11 Pasar Kliwon Kudus
BAB II - 24
- WIRA ANDYANTO_I 0203112
pemasaran batik Pekalongan dan Surakarta. Arsitektur Bangunan mengarah ke perpaduan arsitektur Jawa dan Modern.
G. Arsitektur Regionalisme
1. Lahirnya Arsitektur Regionalisme
Bermula dari
munculnya Arsitektur
Modern yang
berusaha meninggalkan masa lampaunya, meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya. Pada
periode berikutnya mulai timbul usaha untuk mempertautkan antara yang lama dan yang baru akibat adanya krisis identitas pada arsitektur. Aliran-aliran
tersebut antara lain adalah tradisionalisme, regionalisme dan post- modernisme.
Regionalisme berkembang sekitar tahun 1960 Jenks, 1977. Sebagai salah satu perkebangan Arsitektur Modern yang mempunyai perhatian besar
pada ciri kedaerahan, aliran ini tumbuh terutama di negara-negara berkembang. Ciri kedaerahan yang dimaksud, berkaitan erat dengan budaya
setempat, iklim, dan teknologi pada saatnya Suha Ozkan, 1985. Secara prinsip, regionalisme timbul sebagai reaksi terhadap tidak
adanya kesinambungan antara yang lama dan yang baru Curtis, 1985. Regionalisme merupakan peleburanpenyatuan antara yang lama dan yang
baru Curtis, 1985. Menurut William Curtis, regionalisme diharapkan dapat menghasilkan
bangunan yang bersifat abadi, melebur, atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara regional dan universal. Kenzo Tange menjelaskan bahwa
Regionalisme selalu melihat ke belakang, tetapi tidak sekedar menggunakan karakteristik regional untuk mendekor tampak bangunan.
2. Pengertian Arsitektur Regionalisme