2.2 Biologi tikus
Tikus memiliki berbagai galur yang merupakan hasil pembiakan sesama jenis atau persilangan. Galur yang sering digunakan untuk penelitian adalah galur
Wistar, Long-Evans dan Sprague-Dawley. Sprague-Dawley merupakan salah satu galur yang dikembangkan di
Winconsin pada tahun 1925 oleh R.W. Dawley untuk pembibitan komersial. Galur Sprague-Dawley memiliki panjang leher yang sedang, sementara panjang
tubuhnya bisa sama panjang atau lebih pendek dari ekor. Bobot badan tikus jantan pada umur 10 minggu dapat mencapai 250-300 gram, sedangkan tikus betina
hanya mencapai 180-220 gram NLAC 2010. Untuk penelitian di bidang kedokteran, terutama sifat farmakologi obat,
galur ini merupakan model hewan coba yang baik. Sebab banyak penelitian yang sudah dilakukan memakai hewan coba Selain itu hewan coba ini mudah ditangani,
dapat diperoleh dalam jumlah besar, dan memberikan hasil nilai ulangan yang dapat dipercaya Aminah 2004, Festing 2006.
2.3. Anatomi dan fisiologi lambung
Anatomi dan fisiologi organ lambung tikus putih sama dengan manusia yaitu monogastrik dan lapisan mukosa glandular yang terdiri dari sel mukus, sel
parietal, sel chief dan sel G Ghoshal dan Bal 1989, Bailey, Fox dan Anderson etal. 2002.
A B Gambar 2 : Regio lambung manusia A dan lambung tikus BGhoshal 1989
Secara makroskopik lambung tikus dibagi dalam regio Kardia dan regio Pylorus. Morfologi lambung tikus yang kecil sehingga bila di bandingkan dengan
manusia, regio Kardia adalah regio FundusKorpus sedangkan regio Pilorus adalah regio AntrumPilorus. Secara histologi lambung dibagi dalam non kelenjar
dan kelenjar. Batas dari non kelenjar dan kelenjar disebut limiting ridge, merupakan lipatan mukosa lambung yang tidak didapatkan pada manusia. Kedua
regio pada lambung tikus tersebut merupakan regio glandular dengan struktur histologinya sama dengan manusia Luciano dan Reale 1992, Travillian dan Rosse
etal. 2003 . Struktur histologi lambung manusia dan tikus digambarkan secara skematis sebagai berikut:
Gambar 3 : Perbandingan Struktur lambung manusia HS dan tikus.MS: M: Mukosa ; SM: Submukosa; GM:Glamdula Mukosa; NM:Non
Glandula Mukosa, S: serosa Luciano dan Reale 1992, Travillian dan Rosse etal. 2003
Struktur anatomi dan histologi lambung tikus sama dengan manusia, maka perubahan yang terjadi akibat pengaruh Aspirin akan dapat dipakai sebagai model
pada manusia Travillian dan Rosse etal. 2003
A B Gambar 4. Histologi lambung tikus regio FundusKorpus A dan regio
AntrumPilorus. M: Mukosa;MM: Muskularis Mukosa;SM :Sub Mukosa : TM T. Muskularis
2.4. Perubahan anatomi lambung pada gejala dispepsia