2.7. Penggunaan Lahan
Penggunaan  lahan  land  use  merupakan  bentuk  intervensi  campur tangan  manusia terhadap  sumberdaya  lahan dalam rangka  memenuhi kebutuhan
hidupnya,  baik  materil  maupun  spiritual  Arsyad,  2000.  Kebutuhan  tersebut termasuk  kebutuhan  primer  maupun  kebutuhan  sekunder,  atau  dalam  istilah  lain
yaitu  kebutuhan  sandang,  pangan,  dan  papan.  Menurut  Malingreau  1981, penggunaan lahan merupakan campur tangan manusia baik secara permanen atau
periodik  terhadap  lahan  dengan  tujuan  untuk  memenuhi  kebutuhan,  baik kebutuhan kebendaan, spiritual, maupun gabungan keduanya.
Penggunaan  lahan  dapat  dikelompokkan  ke  dalam  dua  golongan  besar yaitu  penggunaan  lahan  pertanian  dan  penggunaan  lahan  bukan  pertanian.
Penggunaan  lahan  juga  dibedakan  ke  dalam  garis  besar  berdasarkan  penyediaan air dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan, atau yang terdapat di atas lahan
tersebut.  Berdasarkan  hal  ini  dapat  dikenal  macam-macam  penggunaan  lahan seperti tegalan, sawah, kebun, semak, hutan produksi, hutan lindung dan lain-lain.
Sedangkan  penggunaan  lahan  bukan  pertanian  dapat  dicontohkan  seperti pemukiman, industri dan lain-lain.
2.8. Pengolahan Tanah
Menurut  Utomo  dan  Soelistyari  1988,  pengolahan  tanah  adalah  setiap usaha  manipulasi  tanah  secara  mekanis.  Pada  dasarnya  pengolahan  tanah
ditujukan  untuk  menyiapkan  tanah  agar  sesuai  untuk  perkembangan  tanaman. Secara  terinci,  tujuan  pengolahan  tanah  adalah  menyiapkan  media  untuk
pertumbuhan  benih  atau  bibit,  memperbaiki  sifat  kesuburan  tanah,  memberantas gulma, dan memotong daur hama dan penyakit tanaman.
Akibat  langsung  yang  terjadi  dengan  pengolahan  yang  intensif  yaitu terjadinya pemadatan tanah, terlebih lagi jika pengolahan tanah dilakukan dengan
menggunakan  alat-alat  berat.  Pemadatan  tanah  yang  terjadi  menyebabkan pertumbuhan akar tanaman terhambat dan menghambat pergerakan air dan unsur
hara  yang  terdapat  di  dalam  tanah.  Pemadatan  tanah  terlihat  dari  bertambahnya bobot isi tanah dan  berkurangnya porositas  yang  terdapat di dalam tanah Islami
dan Utomo,1995.
Pemadatan  tanah  dilatar-belakangi  oleh  perubahan  penggunaan  lahan hutan  menjadi  lahan  pertanian  monokultur  maupun  polikultur  yang  menurunkan
kandungan  bahan  organik  tanah,  diversitas  dan  kuantitas  biologi  tanah,  dan  juga kualitas  air.  Lahan  pertanian  yang  jumlah  dan  keragaman  vegetasi  dalam  suatu
luasan  rendah  menyebabkan  rendahnya  kualitas  dari  bahan  organik  dan  tingkat penutupan  permukaan  tanah  oleh  lapisan  serasah.  Tingkat  penutupan  tebal  dan
tipisnya  lapisan  serasah  pada  pemukaan  tanah  berhubungan  erat  dengan  laju dekomposisinya  pelapukannya.  Semakin  lambat  terdekomposisi  maka
keberadaannya di permukaan tanah menjadi lebih lama Hairiah et al., 2004.
III. BAHAN DAN METODE