ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang)

(1)

i ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA

BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang)

Skripsi

Oleh :

Putu Diah Kemalasari (08220356)

Dosen Pembimbing : Drs. Abdullah Masmuh Msi. Dra. Frida Kusumastuti Msi.

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356064

Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Public Relations

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN

(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs, Abdullah Masmuh M.Si Frida Kusumastuti, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356

Konsentrasi : Public Relations

Judul Skripsi : ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN

(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Kamis

Tanggal : 19 Juli 2012 Tempat : Ruang 605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Drs. Wahyudi, M.Si Dewan Penguji :

1. Nurudin M.Si Penguji I

2. Nasrullah.M.Si Penguji II


(4)

iv 3. Drs, Abdullah Masmuh M.Si Penguji III

4. Frida Kusumastuti, Dra.,M.Si Penguji IV


(5)

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Putu Diah Kemalasari

Tempat, tanggal lahir : Malang, 31 desember 1990 Nomor Induk Mahasiswa : 08220356

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN

(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 2012 Yang Menyatakan,


(6)

vi

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356

Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Public Relations

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN

(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang) Pembimbing :

1. Drs Abdullah Masmuh Msi 2. Frida Kusumastuti, M.Si Kronologi Bimbingan

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(7)

vii

ABSTRAK Putu Diah Kemalasari, 08220356

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFROMASI KARYAWAN

(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang) Pembimbing: Drs, Abdullah Masmuh Msi, Dra, Frida Kusumastuti Msi Kata Kunci: Kebutuhan Informasi, Kepuasan Infromasi, Bulletin Internal,Media Informasi

PT PLN (Persero) mengunakan bulletin internal untukmenyebarluaskanberita-beritaseputarperusahaan.Hal

inimerupakanbentuktanggungjawabperusahaanuntukmenjalinkomunikasidengankaryaw an.Selainitu,

penyebarluasaninformasitentangperusahaanjugauntukmemenuhikebutuhaninformasikar yawanakanberitaterbarutentangperusahaan.

Sedangkankepuasaninformasiitumerupakanefek yang

ditimbulkandarikebutuhaninformasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanatingkatkebutuhandankepuasaninformasipada bulletin internal sebagai media komunikasikaryawan PT PLN (Persero) APJ Malang?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahuiuntukmengetahuitingkatkebutuhandankepuasaninformasipada bulletin internal sebagai media komunikasikaryawan PT PLN (Persero) APJ Malang.

Penelitianinimerupakanjenispenelitiankualitatif deskriptif. Subyek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria (1) karyawan yang membaca bulletin internal tiga kali berurutan (2) bersedia di wawancara secara mendalam. Setelah melakukan pra-survey didapat lima orang yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti melalui teknik purposive sampling. Teknikpengumpulan data yang digunakanolehpenelitiadalah (1) Wawancara (2) Dokumentasi.Untukteknikanalisis data yang digunakanadalah model Miles and Huberman, dengan tahap-tahap (1) Data Reduction/reduksi data (2) Data Display/penyajian data (3) Conclusion Drawing/verication. Teknikkeabsahan data yang digunakanolehpenelitiadalahTringulasi sumber.

Dalam penelitian ini menggunakan teori informasi organisasi Karl Weick ini mengasumsikan bahwa kebutuhan individu terhadap informasi berawal dari ketidakjelasan. Fakta bahwa banyak dari informasi yang diterima individu bersifat ambigu merupakan hal yang utama dari teori informasi organisasi. Hasil diskusi teori menyatakan bahwa Berawal dari ketidakjelasan informasi yang beredar membuat karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang membutuhkan bulletin internal sebagai media informasi. Informasi-informasi yang ada dalam bulletin internal mampu memberikan penjelasan tentang ketidakjelasan informasi yang beredar. Jika informasi mudah dipahami oleh beberapa anggota organisasi, maka hanya dibutuhkan komunikasi yang tidak begitu kompleks.

BerdasarkanhasilpenelitiandapatdisimpulkanBerdasarkanhasilpenelitianAnalisis Kebutuhan dan Kepuasan Informasi Pada Bulletin Internal Sebagai Media Informasi Karyawan. Maka, dapat disimpulkan bahwa karyawan lebih sering mencari informasi yang dibutuhkan melalui email, sebagian berkata email lebih cepat dan praktis tidak seperti bulletin internal. Ada juga yang berkatam embuka email itu merupakan bagian


(8)

viii dari budaya perusahaan. Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang membaca bulletin internal tidak berdasarkan kebutuhan, melainkan untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan perusahaan. Seluruh informan mengatakan bahwa mereka tidak pernah mencari informasi yang dibutuhkan melalui bulletin internal dan juga tidak ada informasi khusus yang sering dibaca.Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang menyatakan perlu untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan perusahaan selain itu bulletin internal tidak memuat informasi yang dibutuhkan.

Sedangkantingkatkepuasaninfromasikaryawanterhadap bulletin internal cukuptinggi. Kepuasaninformasimeliputi: kualitas, variasi, kejelasan, efisiendanjumlah. Kualitas informasi yang ada pada bulletin internal menurut informan sudah bagus. Informasi yang ada pada bulletin internal sangat variatif, bulletin internal PT PLN (Persero) memuat informasi bermacam-macam, misalnya informasi mengenai karyawan berprestasi dll. Informasi yang tersedi dalam bulletin internal sudah jelas menurut seluruh informan, isi berita akan semakin jelas bila ada foto. Selain bervariasi, infromasi yang tersedia dalam bulletin internal juga banyak, bulletin internal PT PLN (Persero) berjumlah 38 halaman. Informan juga menyatakan bahwa bulletin internal perusahaan cukup efektif sebagai media informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Bulletin internal PT PLN (Persero) tidak memuat informasi yang berkaitan dengan perkembangan setiap bagian dalam perusahaan.

Malang, Juli 2012 Penulis

Putu Diah Kemalasari Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II


(9)

ix THE NEEDS LEVEL ANALYSIS AND SATISFACTION INFORMATION ON INTERNAL BULLETIN AS MEDIA INFORMATION FOR EMPLOYEES.

(Study on PT PLN (Persero) Malang Network Service Area). Adviser: Drs Abdullah MasmuhMsi and FridaKusumastuti

Key words: Information Needs, Satisfaction Information, Internal Bulletin, And Media Information.

PT PLN (Persero) used an internal bulletin to spread the news about the company. This is a form of company responsibility to establish communication with the employees. In addition, dissemination of company information also to full fills the needs of information for employees on the latest news about the company. While, satisfaction information was the effect of information needs. The problems of the study was “how is the needs level and satisfaction information on an internal bulletin as a media communication for employees of PT PLN (persero) APJ Malang?.

This research was descriptive qualitative. Research subject were determined by purposive sampling technique. With the criteria (1) the employees who read internal bulletin three times in row (2) prepared in dept interview. After pre-survey, researcher obtained five people who suitable with criteria which is established by researcher through purposive sampling technique. In collecting the data the researcher used (1) interview (2) documentation. The technique of data analysis used Miles‟ model and Huberman, with the stage (1) data reduction (2) data display (3) conclusion drawing/ verification. The technique validity data used by researcher was triangulasi sources.

In this research used theory of organization information Karl Weick was assume that the individual needs of the information came from obscurity. In a fact, many information received by individual were ambiguous, was priority of information organization theory. The result of this theory stated that starting from obscurity of the outstanding information made the employee of PT PLN (persero) APJ Malang required internal bulletin as a media information. The information contained on an internal bulletin provided an explanation about obscurity information. If the information was easily understood by some organization member, it was only take a less complex communication.

Based on research result, it can be concluded that the needs level analysis and satisfaction information on internal bulletin as a media communication for employees. It can be concluded that the employees more often looking for some information via email, most of them said email was faster and practice did not like internal bulletin. Some of them also said open email was part of company‟s culture. Employees of PT PLN (Persero) APJ Malang red an internal bulletin were not based on needs, but just to increase knowledge related to the company. All the informants said that they never find out the information needed via internal bulletin, and there were no specific information that often read. Employees of PT PLN (persero ) APJ Malang stated it was important to know information related to the company. Moreover, internal bulletin did not contain required information.

Level of employee‟s satisfaction on internal bulletin was quite high. Satisfaction information includes: quality, variation, clarify, efficiency, and total number. The quality of information found on internal bulletin has been good according to informants. Information that provided by internal bulletin was vary, internal bulletin of PT PLN (persero) contain of various information, such as information about the employees‟


(10)

x achievement, etc. an available information on an internal bulletin was clear. According to all informants, news contained would be obvious when there were consist of photo. Not only vary, internal bulletin also provided many information, internal bulletin of PT PLN (persero) consist of 38 pages. The informant also stated that the company‟s internal bulletin was quite effective as media information related to the company. Internal bulletin did not contain of information related to the development of every part of the company.

Malang, Juli 19, 2012 Author

PutuDiahKemalasari

Approval,

Counselor I Counselor II


(11)

xi

MOTTO


(12)

xii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Allah swt yang telah memberikan kemudahaan serta kelancaran

Ibu, atas cinta dan kasih sayang serta doanya selama ini

Bapak dengan segala dukungan dan doanya

Kedua dosen pembimbing, Drs, Abdullah Masmuh Msi dan Frida

Kusumastuti Msi

Adek motivasi saya untuk menjadi lebih baik

Sahabat ku, faa, dita, ntull,nae, pingo, dana, teman-teman ngentang

saya tercinta.

Seluruh saudara serta teman yang membantu saya

....i love you..tidak ada kata yang dapat menggambarkan ucapan

terima kasih ku pada kalian semua


(13)

xiii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul :

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFROMASI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)

Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dorongan baik secara moral maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rencana terbaik dan Nabi Muhammad SAW 2. Kedua orang tuaku ibunda Diyah Utami Ningsih dan ayahanda I Nyoman Manis,

serta kedua adek ku I Made Jaya Waskita (alm) dan I Nyoman Satria Budi Arga tersayang yang telah senantiasa mendoakan, memotivasi dan memberikan kasih sayang yang tanpa batas sehingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku dosen pembimbing I dan ibunda Frida Kusumastuti, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(14)

xiv 4. Seluruh penulis buku yang telah menjadi sumber inspirasi, referensi dan membantu

dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahaman tentang segala hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh sahabat-sahabatku, delphi, arifa, ntull, nae, pingo, faa, dita, dana, ian dan seluruh teman-teman ku atas kebersamaan dan semangatnya selama ini, serta pihak lain yang juga turut memberikan bantuan dan belum sempat saya sebutkan satu-persatu

6. Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang atas bantuannya selama penelitian.

Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan skripsi ini. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Malang, Juli 2012 Penulis


(15)

xv

DAFTAR ISI

Cover ... Halaman Judul ...

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan ... iv

Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... xi

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

E. Kajian Pustaka ... 9

E.1 Konsep Komunikasi Pembangunan ... 8

E.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 10

E.1.2 Fungsi Komunikasi Organisasi ... 12

E.1.3 Penggolongan Komunikasi Dalam Organisasi ... 11

E.2 Media Internal Humas ... 17

E.3 Fokus Penelitian ... 20


(16)

xvi

G. Metode Penelitian ... 24

G.1 Pendekatan Penelitian ... 24

G.2 Tipe dan Dasar Penelitian ... 24

G.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian ... 24

G.4 Jenis Data ... 25

G.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25

G.6 Teknik Analisa Data ... 26

G.7 Teknik Keabsahan Data ... 27

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 28

A. Profil PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang ... 28

B. Kapan Listrik Bersinar di Indonesia ... 31

C. Perusahaan Listrik Pada Zaman Hindia-Belanda... 32

E. Perusahaan Listrik Di Zaman Jepang... .... 37

F. Perusahaan Listrik Setelah Masa Proklamasi Kemerdekaan... 37

G. Nasionalisasi Perusahaan Listrik Indonesia... 40

H. Perkembangan Orgasnisasi Hingga Sekarang ... 41

I. Motto, Visi dan Misi ... 42

J. Makna logo PLN ... 43

K. Bagan Struktur Organisasi ... 46

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ... 47

A. Identitas Subyek Penelitian ... 47

B. Analisis Kebutuhan dan Kepuasan Informasi Pada Bulletin Internal Sebagai Media Informasi Karyawan... 49


(17)

xvii B.1.1 Media Yang Digunakan Untuk Memenuhi

Kebutuhan Informasi... 49

B.1.2 Alasan Membaca Bulletin Internal ... 53

B.1.3 Mencari Informasi Pada Bulletin Internal ... 57

B.1.4 Jenis Informasi Yang Biasa Dibaca... 61

B.1.5 Informasi Tentang Perkembangan Perusahaan... 65

B.1.6 Bulletin Internal Memuat Seluruh Kebutuhan Informasi Karyawan……….……… 69

B.2 Kepuasan Informasi ... 73

B.2.1 Kualitas Informasi Pada Bulletin Internal ... 74

B.2.2 Variasi Informasi Pada Bulletin Internal ... 78

B.2.3 Kejelasan Informasi Pada Bulletin Internal ... 81

B.2.4 Bulletin Internal Memuat Banyak Informasi... 85

B.2.5 Efisiensi Bulletin Internal Sebagai Media Informasi Karyawan... 88

B.2.6 Informasi Tentang Perkembangan Bidang Pekerjaan... 91

C. Diskusi Teori ... 93

BAB IV PENUTUP ... 96

6.1 Kesimpulan ... 96

6.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN


(18)

xviii

DAFTAR TABEL


(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1, Daftar Pertanyaan untuk subyek penelitian 2. Lampiran 2, Surat keterangan penelitian


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memperbincangkan manusia rasanya tak lepas dari komunikasi yang telah melekat dan menjadi suatu kebutuhan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena komunikasi melekat dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia, sehingga komunikasi merupakan salah satu unsur yang mendasar dalam kehidupan manusia baik komunikasi dengan diri sendiri ataupun komunikasi dengan orang lain. Hampir dipastikan, bahwa setiap manusia dalam kesehariannya tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas komunikasi mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Menurut sejumlah penelitian 75% dari seluruh waktu manusia dipakai untuk berkomunikasi Itulah sebabnya dalam literatur penelitian yang menggambarkan komunikasi disebut sebagai ubiquitos (artinya serba ada, berada dimanapun dan kapanpun juga).

Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, sehingga ada yang menyatakan bahwa tanpa komunikasi kehidupan manusia tidak bermakna atau bahkan juga tidak dapat bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah organisasi, komunikasi menjadi bagian terpenting dan bahkan sering dibahas meskipun dalam kenyataannya jarang sekali dipahami secara tuntas (Abd. Masmuh, 2010:4).


(21)

2 Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajemen organisasi. karena pada hakekatnya me”manage” adalah “mencapai tujuan melalui orang lain” (getting things done trough others). Dari hasil penelitian diketahui bahwa prosentase waktu yang digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, yang berkisar 75% sampai 90% dari waktu kerja kita.

Kunci sukses suatu kegiatan Public Relation, banyak sekali disandarkan kepada prinsip melaksanakan komunikasi yang efektif. Tanpa adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi tidak dapat mewujudkan keharmonisan, karena dalam organisasi komunikasi yang baik merupakan salah satu pendukung kerja organisasi.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam kelangsungan hidup organisasi, dimana kinerja karyawan menjadi penentu dalam hasil yang diperoleh. Untuk membentuk suatu kerjasama yang baik dan jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam perusahaan.

Sesuai dengan kenyataan betapa pentingnya fungsi komunikasi berperan dalam organisasi sering diabaikan. Hal semacam ini yang sering terjadi di dalam pengembangan perusahaan yaitu adanya miss understanding (kesalahpahaman) dalam komunikasi antara atasan-bawahan maupun sesama anggota dalam organisasi.

Komunikasi karyawan akan membantu para karyawan mengetahui informasi tentang organisasi mereka dan mendorong mereka untuk menyampaikan pandangan


(22)

3 mereka kepada pihak manajemen. Komunikasi karyawan adalah suatu spesialisasi

public relations yang berhubungan dengan “bagaimana para professional public relations di korporasi, perusahaan konsultan dan organisasi nirlaba membantu mewujudkan komunikasi yang efektif antar karyawan dan antara karyawan dengan manajemen puncak”.

Media internal, video dan media baru merupakan alat untuk menjangkau karyawan dalam jumlah besar secara terus-menerus. Personalia dan sumber daya yang dipersiapkan untuk media ini telah mengalami peningkatan yang signifikan selama setahun terakhir. Ini merupakan aspek yang pertumbuhannya paling cepat dalam usaha public relations secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga merupakan usaha public relation yang paling dapat kita kontrol. Oleh karena itu, media internal sering disebut dengan “media terkontrol” (media yang dapat kita kontrol) (Lattimore, 2010: 241)

Media internal merupakan salah satu bentuk komunikasi Public Relation. Penggunaan media internal merupakan upaya pihak manajemen perusahaan agar lebih terbuka dalam membangun hubungan yang baik dengan karyawan. Dapat dikatakan bahwa media internal adalah jenis media yang diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi.

Suatu media internal organisasi harus dapat diterima dan dipahami oleh seluruh karyawan serta mampu memenuhi kebutuhan karyawan akan informasi yang


(23)

4 berkaitan dengan lingkungan kerja mereka. Informasi akan lingkungan merupakan kebutuhan karyawan untuk bisa beradaptasi dengan baik. Informasi yang terdapat pada media internal dapat memenuhi kebutuhan informasi para karyawan, terlebih lagi apabila dalam berita-berita tersebut menampilkan nama-nama karyawan. Hal itulah yang akan semakin memberikan kepuasaan bagi karyawan ketika membaca informasi dalam media internal.

Berbagai macam media internal pada perusahaan semakin memberikan kemudahan bagi karyawan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Bulletin internal merupakan salah satunya, jurnal yang serupa dengan majalah ini, memuat lebih banyak informasi yang bervariasi tentang perusahaan.

Media komunikasi formal tertulis ke bawah yang banyak digunakan di dalam suatu organisasi dan bertujuan untuk menciptakan suasana akrab adalah majalah atau bulletin perusahaan yang sering disebut sebagai “house organ”. Berita-berita mengenai karyawan dan keluarganya: yang cenderung mengarah pada informasi penting bagi jalannya roda organisasi yang lancar dan efisien: merupakan isi utama publikasi internal ini. Menurut Tingey, suatu publikasi yang berhasil adalah publikasi yang memberitakan masalah-masalah yang berkaitan dengan penerapan teknologi dari dalam perusahaan, lingkungan sosial di dalam perusahaan, lingkungan eksternal (seperti misalnya: system perekonomian, inflasi, perpajakan dan produktivitas) dan tanggungjawab sosial serta dinamika organisasi (Gunawan, 1985:50).


(24)

5 Majalah intern diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi, terutama para karyawan yang sehari-hariannya bekerja dalam lingkungan organisasi. meskipun untuk keperluan intern, penerbitan ini kadang-kadang oleh perusahaan besar diselengggarakan dalam bentuk yang bagus. Dalam hal itu ada juga – biasanya perusahaan kecil yang menerbitkan dalam bentuk sederhana.

Majalah intern harus benar-benar dapat memikat perhatian para karyawan tanpa terlalu banyak memusatkan soal-soal sosial di luar organisasi. Majalah intern ini harus membuat para karyawan merasa dirinya “termasuk organisasi (belong to the organization)” dan menumpuk rasa saling pengertian dan tenggang rasa antara pimpinan dengan karyawan dan antara karyawan dengan karyawan (Onong, 1983:155).

PT PLN (Persero) juga menggunakan bulletin internal sebagai media komunikasi bagi para karyawannya. Bulletin yang benama “Fokus” hampir sama dengan bulletin internal perusahaan lainnya. Fokus menyajikan berita-berita tentang kegiatan-kegiatan internal yang dilakukan PT PLN (Persero), yang berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan informasi seputar kebijakan, persoalan dan informasi aktivitas perusahaan lainnya yang perlu untuk diketahui oleh internal perusahaan (karyawan), terutama untuk menjangkau publik karyawan di berbagai bagian/divisi.

Bulletin internal diterbitkan untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan perusahaan serta kebijakan-kebijakan perusahaan yang perlu diketahui oleh


(25)

6 karyawan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sumber informasi interpersonal, media cetak, media elektronik, publikasi ilmiah dan pertemuan ilmiah teknis. Kebutuhan informasi mempengaruhi penggunaan sumber informasi dan juga kepuasaan informasi.

Derr (1983) mengemukakan bahwa kebutuhan informasi merupakan hubungan dan tujuan informasi seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk mencapainya. Menurut Katz et al dalam Wardhani (1994), kebutuhan informasi termasuk dalam kelompok cognitive need , yakni kebutuhan yang didasari oleh dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan, memuaskan keingintahuan (curiosity) serta penjelajahan (exploratory).

Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap suatu media informasi, begitu juga dengan karyawan sebuah perusahaan. Kebutuhan informasi perlu diidentifikasi dalam rangka memuaskan kebutuhan informasi karyawan. Oleh karena itu, mutu dan kualitas harus selalu di tingkatkan untuk menjamin kepuasan informasi karyawan. Kepuasan informasi karyawan akan berimplikasi kepada perbaikan terus menerus sehingga kualitas informasi menjadi semakin baik.

PT PLN (Persero) mengunakan bulletin internal untuk menyebarluaskan berita-berita seputar perusahaan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk menjaga komunikasi dengan karyawan. Selain itu, penyebarluasan


(26)

7 informasi tentang perusahaan juga untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan akan berita terkini tentang perusahaan. Sedangkan kepuasan informasi itu merupakan efek yang ditimbulkan dari kebutuhan informasi. Singkatnya apabila kebutuhan informasi karyawan akan berita tentang perusahaan sudah terpenuhi lewat bulletin internal, maka hal itu akan mempengaruhi kepuasan informasi karyawan.

Dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Menonton Berita Agropolitan News Dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Dusun Gerdu Desa Tulungrejo Kecamatan Bumi Aji Kota Batu) menunjukkan hasil bahwa pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat terhadap media massa termasuk kategori kuat. Sehingga diperoleh keputusan bahwa menonton berita Agropolitan news mempunyai hubungan dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat. Media massa sudah terbukti dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Hal ini tentu menarik bila yang menjadi objek penelitian adalah bulletin internal, sebab bulletin internal memiliki jangkauan yang terbatas hanya untuk kalangan internal perusahaan saja.

Dari uraian di atas, komunikasi dengan karyawan melalui bulletin internal menjadi menarik untuk di teliti. Peneliti pun ingin mengetahui analisi kebutuhan dan kepuasan informasi pada bulletin internal sebagai media komunikasi. Karena telah diketahui bahwa menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan merupakan cara agar perusahaan dapat bertahan di tengah persaingan industri yang padat saat ini.


(27)

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kebutuhan dan kepuasan informasi pada bulletin internal sebagai media komunikasi karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan kepuasan informasi pada bulletin internal sebagai media komunikasi karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan berupa :

1. Manfaat Akademis

Secara akademis, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis. Serta menambah kajian ilmu komunikasi, khususnya tentang komunikasi organisasi.


(28)

9 2. Manfaat Praktis

Secara praktis, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan oleh PT PLN (Persero) APJ Malang Jalan Basuki Rahmat no 100 Malang untuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan.

E. Kajian Pustaka E.1 Pendahuluan

Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain diluar organisasi, manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang – orang yang bekerja kepada mereka – yakni para karyawan. Karena itu, CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi paling penting” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik dan mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif. Bagian dari PR ini dinamakan hubungan internal (Cutlip, Center dan Broom, 2006:12).

Hubungan internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Menurut Alvie Smith, mantan direktur komunikasi korporat di General Motors, ada dua faktor yang menjelaskan mengapa manajemen menghormati salah satu aspek dari fungsi PR ini:


(29)

10 1. Arti penting pemahaman, teamwork dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil standar, aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi dua arah yang interaktif diseluruh organisasi.

2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi – manajer, jaringan yang membuat setiap supervisor di setiap level bisa melakukan komunikasisecara efektif denagn karyawannya. Kebutuhan ini bukan sekadar informasi yang berkaitan dengan tugas dan harus mencakup isu publik dan isu bisnis penting yang mempengaruhi keseluruhan organisasi (Cutlip, 2006:12).

E.2 Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang – orang yang sama level/tingkatannya dalam organisasi, ketrampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program (Abd. Masmuh, 2010: 5).


(30)

11 Berbeda dengan Joseph Devito yang mendefinisikan komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara – cara di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers dan surat –surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara social. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual (Abd. Masmuh, 2010:6).

Komunikasi dengan karyawan merupakan kunci utama suksesnya program humas modern. Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manejemen dan mengusahakan agar manejemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan. Komunikasi dari manajemen kepada karyawan dalam sebuah organisasi besar harus melalui beberapa tahap otoritas.

Hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan masyarakat umum dimulai dengan komunikasi dengan karyawan yang baik. Sebuah perusahaan tidak akan memperoleh hubungan komunikasi yang baik apabila para karyawannya tidak diberikan informasi atau informasi yang salah (F.Moore, 2004:347).


(31)

12 Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan menciptakan kelambanan pegawai, ketidakefisienan, penurunan hasil, penurunan semangat kerja, pemogokan yang merugikan, kepailitan serta masalah lainnyayang menimbulakn dampak yang merugikan pada penjualan, keuntungan dan citra produk (F.Moore, 2004:347).

Komunikasi lisan antar personal merupakan metode yang paling efektif. Para karyawan lebih menyukai komunikasi lisan karena komunikasi ini memungkinkan pertanyaan, penolakan serta penjelasan. Akan tetapi, komunikasi lisan memiliki kelemahan dan ia tidak mengandalakan media lainnya. Pesan yang diucapkan acapakali disalah tafsirkan didengar secara semu dan mudah dilupakan.

Media cetak dan media grafik digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan dengan para karyawan. Media tersebut tidak terlalu mahal dan dapat menyamapikan pesan kepada orang yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat serta memaparkan kisah yang tersusun secara lebih baik.

E.2.1 Fungsi Komunikasi Organisasi

Ada beberapa fungsi komunikasi dalam organisasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Fungsi Produksi dan Pengaturan

Artinya, komunikasi yang terutama berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan dan membantu organisasi mencapai tujuan produksi (produk, jasa – jas dsb) adalah berorientasi pengaturan dan produksi. Contoh komunikasi


(32)

13 produksi adalah informasi penjualan, pesan pengawasan mutu, anggaran dan pesan – pesan kebijaksanaan dan pengaturan yang menunjukkan kepada para anggota organisasi mengenai bagaiman melaksanakan tugas – tugas mereka.

2. Fungsi Pembaharuan

Artinya, aktivitas – aktivitas komunikasi seperti system saran di seluruh organisasi, pekerjaan penelitian dan pengembangan, riset dan analisa pasar, siding – siding urun – saran (brainstorming) dan panitia „tank pemikir‟.

Fungsi ini menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahann yang terjadi dalam linngkungannya.

3. Fungsi Pemasyarakatan atau Pemeliharaan

Artinya, aktivitas – aktivitas komunikasi yang menyangkut : harga diri para anggota organisasi, imbalan dan motivasi pegawai, moral, hubungan antar pribadi mereka dalam organisasi.

4. Fungsi Tugas

Artinya, aktivitas – aktivitaskomunikasi berkenaan dengan pelaksanaan tugas – tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien.

5. Fungsi Perintah

Artinya, komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atau suatu perintah”.


(33)

14 Dua jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi.

6. Fungsi Relasional

Artinya, komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “menciptakandan mempertahankanbisnis produktif dan hubunan personal dengan anggota organisasi lain”.

7. Fungsi Manajemen

Artinya, pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi demikian juga diri sendiri, tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas(Abd. Masmuh,2010:77).

E.1.2 Penggolongan Komunikasi Dalam Organisasi

Bentuk dan jenis komunikasi biasanya digolongkan atau diklasifikasikan dalam berbagai kategori untuk tujuan studi analisa, penjelasan dan perbandingan. Ada lima penggolongan komunikasi dalam organisasi yang biasa dipakai, yaitu:

a. Komunikasi Lisan dan Tertulis

Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi


(34)

15 terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan dengan cara ini.

b. Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan – gagasan dan ide – ide yang timbul akan dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat – isyarat atau signal – signal non verbal dalam percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiwa atau suasana keadaan hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat (gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerak badan, postur dll.

c. Komunikasi ke Bawah

Aliran informasi dalam komunikasi ke bawah mengalir dari tingkatan manejemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah dan akhirnya samapi pada karyawan operasional.


(35)

16

d. Komunikasi Ke Atas

Aliran komunikasi ke atas dari hirarki wewenang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi biasanya mengalir di sepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah memeproleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingakt yang lebih rendah.

e. Komunikasi Ke Samping

Komunikasi ke samping (lateral communication) terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hiraarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau pihak pada tingkatan berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi diagonal).

f. Komunikasi Formal

Komunikasi formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dalam menggunakan komunikasi formal ini, sangat penting bagi manajemen menciptakan kondisi ynag menyenangkan terjadinya komunikasi ke atas maupun ke samping.


(36)

17

g. Komuikasi Informal

Komunikasi informal terjadi di antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.

h. Komunikasi Satu Arah

Jenis komunikasi satu arah ini menghilangkan kesempatan untuk memperoleh penjelasan dan konfirmasi. Jenis komunikasi ini hanya menekankan penyampaian pesan.

i. Komunikasi Dua Arah

Komunikasi Dua Arah mempunyai dua system umpan – balik yang terpasang tetap (built-in system of feed back) di dalamnya, yang memungkinkan umpan-balik pesan yang disampaikan (Abd. Masmuh, 2010:22)

E.2 Media Internal Humas

Media internal humas adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan oleh seorang humas (mewakili organisasi) dengan publiknya, yaitu

public internal maupun public untuk membantu pencapaian tujuan (Rumanti, 2002: 118).


(37)

18 Secara garis besar media tersebut Humas dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Media cetak, termasuk didalamnya adalah house journal, surat kabar, majalah dan sebagainya.

2. Broadcasting Media, termasuk didalamnya adalah radio, televisi. 3. Special Event (kegiatan-kegiatan khusus)

4. Media Luar Ruang, termasuk diadalamnya spanduk, papan reklame, poster dan lain-lain.

Media internal atau yang biasa disebut house journal adalah media internal yang digunakan oleh humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasinya yang ditujukan pada kalangan terbatas (Ruslan, 2001:212). Sedangkan menurut Rumanti (2002:118), house journal adalah suatu penerbitan untuk kalangan sendiri (private publication) yang dibedakan dari commercial press.

Sedangkan pembagian media menurut Rumanti (2002:119) ada beberapa jenis media internal humas yaitu:

a) Majalah, jurnal ini memiliki format majalah seperti pada majalah pada umumnya, isi kebanyakan adalah tulisan dan ilustrasi.

b) Newsletter, sebuah tipe house journal yang berisikan intisari berita-berita (berita yang singkat) ukurannya biasa sama dengan majalah pada umumnya, hanya jumlah halamannya lebih sedikit.


(38)

19 c) Koran, sebuah tipe house journal yang mirip dengan Koran terkenal dan kebanyakan isinnya berupa berita-berita utama, artikel pendek dan ilustrasi-ilustrasi. Biasa terbit mingguan, dua mingguan, bulanan atau dua bulan sekali. d) Majalah dinding, sebuah tipe house journal yang isinya berupa komunikasi

antar karyawan dalam organisasi atau perusahaan dan berada di lingkungan perusahaan tersebut.

Frank Jeffkins menambahan beberapa jenis media internal humas yang member sejumlah dimensi baru atas hubungan pihak manajemen dan para karyawan perusahaan pada umumnya, diantaranya:

i. Jurnal Audio yaitu berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan saja oleh semua orang, baik itu di kantor, di tengah perjalanan maupun di rumah.

ii. Jurnal Video yaitu suatu peristiwa atau acara yang direkam melalui kamera video. Keunggulan dari jurnal bentul ini adalah lebih jelas dalam menggambarkan situasi sehingga apa yang hendak di tampilkanlebih mudah dipahami.

iii. Video perusahaan merupakan perkembangan lebih jauh dari jurnal video yang berupa jaringan komunikasi televise di perusahaan yang ditransmisikan melalui satelit ke berbagai cabang dan unit perusahaan.


(39)

20 iv. Koran elektronik adalah suatu jaringan komunikasi melalui computer, diman computer induk disambungkan dengan sejumlah besar computer pribadi (Jeffkins, 1992:138)

Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relation

(2000:287) menjelaskan beberapa tujuan dari media internal, diantaranya:

1. Memberi informasi kepada karyawan tentang pedoman kerja, arah tujuan organisasi.

2. Menyediakan informasi yang diperlukan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan.

3. Mendorong karyawan untuk memelihara dan meningkatkan standar orgainsasi dan komitmen untuk perbaikan, kualitas, peningkatan efisiensi, perbaikan pelayanan dan tanggung jawab social yang tinggi.

4. Menghargai prestasi dan kesuksesan karyawan

Sedangkan menurut sebuah survey dalam Effendy, 1999:129 yang dilakukan oleh para redaktur publikasi perusahaan di Amerika dari 27 hanya 4 tujuan media internal yang dianggap esensial, yakni:

a. Untuk memberikan informasi mengenai operasionalisasi, kebijakan dan masalah-masalah perusahaan.


(40)

21 c. Untuk membuat para karyawan merasa dirinya anggota dari organisasi

tunggal.

d. Untuk membantu para karyawan mengerti satu sama lain.

E.3 Fokus Penelitian

E.3.1 Kebutuhan Informasi

Penelitian ini berfokus pada aspek kebutuhan informasi yang dititikberatkan pada tingkat penggunaan bulletin internal sebagai media informasi bagi karyawan PT PLN (Persero) – Malang. Jadi bagaimana bulletin internal perusahaan menjadi sumber informasi bagi karyawan perusahaan. Kebutuhan informasi bagi setiap karyawan berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya.

Kebutuhan informasi bagi karyawan dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan karyawan. Kebutuhan informasi, adalah bahwa setiap orang memerlukan informasi untuk menunjang kegiatan mereka dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peningkatan taraf hidup mereka. Karyawan dikatakan mendapatkan kebutuhan informasi apabila:

1. Mencari informasi yang dibutuhkan dalam buletin internal.

2. Bulletin internal menjadi media informasi karyawan tentang perusahaan.


(41)

22

E.3.2 Kepuasan Informasi

Pada kepuasaan informasi, peneliti akan menitikberatkan pada informasi-informasi yang ada pada bulletin internal perusahaan. Kepuasaan informasi juga berhubungan dengan kebutuhan informasi. Kepuasan karyawan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman karyawan dari informasi yang didapatkan.

Berhubungan dengan kepuasan karyawan, identifikasi dan pengukuran kebutuhan informasi dalam rangka memenuhi kepuasan karyawan menjadi hal yang penting dan esensial bagi setiap sumber informasi. Hasil identifikasi, dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan informasi dan implementasi strategi peningkatan kepuasan karyawan.

Karyawan dikatakan mendapatkan kepuasan informasi apabila:

1. Mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

2. Informasi yang ada bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan

F. Teori Informasi Organisasi

Teori informasi organisasi Karl Weick dikenal sebagai kerangka teoritis yang kuat untuk menjelaskan bagaimana organisasi tersebut memahami informasi yang diterimanya bagi keberadaan organisasi tersebut. Teori ini menggunakan perspektif teoritis lainnya yang menjelaskan


(42)

proses-23 proses yang dilalui oleh sebuah organisasi untuk menerima input dari orang lain. Weick menekankan pentingnya interaksi manusia dalam pemrosesan informasi, karenanya komunikasi merupakan fokus sentral teori ini. Idenya yang utama adalah bahwa organisais bukan hanya sturktur semata, melainkan suatu kesatuan yang diciptakan oleh anggota-anggota organisasi yang terus-menerus bertransformasi dan berubah.

Teori ini mengikuti pemikiran teori sistem , dan bahkan Eric Eisenberg dan H.L. Goodball percaya bahwa teori ini telah “menyegarkan” teori sistem. Sejumlah asumsi mendasari teori ini:

a. Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi b. Informasi yang diteriam sebuah organisasi berbeda dalam hal

ketidakjelasan

c. Organisasi manusia telibat di dalam pemrosesan informasi untuk mengurangi ketidakjelasan informasi


(43)

24

G. METODE PENELITIAN G.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitaif deskriptif.

G.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang mana peneliti ingin mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan variable lain (Sugiyono, 2009:11).

G.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak secara random, tetapi dilakukan berdasarakan pada kebijakan penelitian itu sendiri. Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain

a. karyawan yang pernah membaca buletin internal setidaknya tiga kali secara berurutan

b. bersedia diwawancara secara mendalam

Penelitian ini dilakukan di kantor PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang. Penelitian ini dilaksanakan hingga April 2012.


(44)

25

G.4 Jenis Data

G.4.1 Data Primer

Data yang diperoleh melalui wawancara dengan karyawan mengenai bulletin internal PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang.

G.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari menelaah literatur, arsip-arsip dan data resmi dari PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang.

G.5 Teknik Pengumpulan Data G.5.1 Wawancara

Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data (Sugiyono, 2010:74). Proses wawancara ini berpedoman pada garis-garis permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menyusun draf wawancara, berupa poin-poin pertanyaan yang selanjutnya ditanyakan kepada narasumber. Hasil dari proses wawancara tersebut kemudian dicatat oleh peneliti sehingga memudahkan dalam analisa.


(45)

26 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang kebutuhan dan kepuasan informasi karyawan pada bulletin internal sebagai media infprmasi karyawan.

G.5.2 Dokumentasi

Berupa kumpulan artikel tentang bulletin internal yang memuat berita tentang karyawan PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang Dokumentasi didapat dari arsip PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang

G.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman. Dikemukakan Miles dan Huberman, aktifitas data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga tuntas sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono, 2010:91). Tahap-tahap dalam analisa kualitatif yaitu (1) Reduksi data atau Data Reduction yaitu mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal sesuai dengan penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting, (2) Penyajian Data atau Data Display dimana dalam penelitian kualitatif dapat berbentuk uraian singkat dan yang paling umum teks yang bersifat naratif, (3) Verifikasi atau Conclusion Drawin yaitu penarikan kesimpulan dan verivikasi.


(46)

27

G.8 Teknik Keabsahan Data

Adalah teknik yang digunakan untuk menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialam, dirasakan atau dibayangkan (Kriyantono, 2009:70). Dalam hal ini peneliti menggunakan Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannyadenagn data lain yang tersedia.

Triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda (Kriyantono,2006:72)


(1)

22 E.3.2 Kepuasan Informasi

Pada kepuasaan informasi, peneliti akan menitikberatkan pada informasi-informasi yang ada pada bulletin internal perusahaan. Kepuasaan informasi juga berhubungan dengan kebutuhan informasi. Kepuasan karyawan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman karyawan dari informasi yang didapatkan.

Berhubungan dengan kepuasan karyawan, identifikasi dan pengukuran kebutuhan informasi dalam rangka memenuhi kepuasan karyawan menjadi hal yang penting dan esensial bagi setiap sumber informasi. Hasil identifikasi, dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan informasi dan implementasi strategi peningkatan kepuasan karyawan.

Karyawan dikatakan mendapatkan kepuasan informasi apabila: 1. Mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. 2. Informasi yang ada bermanfaat dan dapat menambah

pengetahuan F. Teori Informasi Organisasi

Teori informasi organisasi Karl Weick dikenal sebagai kerangka teoritis yang kuat untuk menjelaskan bagaimana organisasi tersebut memahami informasi yang diterimanya bagi keberadaan organisasi tersebut. Teori ini menggunakan perspektif teoritis lainnya yang menjelaskan


(2)

proses-23 proses yang dilalui oleh sebuah organisasi untuk menerima input dari orang lain. Weick menekankan pentingnya interaksi manusia dalam pemrosesan informasi, karenanya komunikasi merupakan fokus sentral teori ini. Idenya yang utama adalah bahwa organisais bukan hanya sturktur semata, melainkan suatu kesatuan yang diciptakan oleh anggota-anggota organisasi yang terus-menerus bertransformasi dan berubah.

Teori ini mengikuti pemikiran teori sistem , dan bahkan Eric Eisenberg dan H.L. Goodball percaya bahwa teori ini telah “menyegarkan” teori sistem. Sejumlah asumsi mendasari teori ini:

a. Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi b. Informasi yang diteriam sebuah organisasi berbeda dalam hal

ketidakjelasan

c. Organisasi manusia telibat di dalam pemrosesan informasi untuk mengurangi ketidakjelasan informasi


(3)

24 G. METODE PENELITIAN

G.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitaif deskriptif.

G.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang mana peneliti ingin mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan variable lain (Sugiyono, 2009:11).

G.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak secara random, tetapi dilakukan berdasarakan pada kebijakan penelitian itu sendiri. Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain

a. karyawan yang pernah membaca buletin internal setidaknya tiga kali secara berurutan

b. bersedia diwawancara secara mendalam

Penelitian ini dilakukan di kantor PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang. Penelitian ini dilaksanakan hingga April 2012.


(4)

25 G.4 Jenis Data

G.4.1 Data Primer

Data yang diperoleh melalui wawancara dengan karyawan mengenai bulletin internal PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang.

G.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari menelaah literatur, arsip-arsip dan data resmi dari PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang.

G.5 Teknik Pengumpulan Data

G.5.1 Wawancara

Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data (Sugiyono, 2010:74). Proses wawancara ini berpedoman pada garis-garis permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menyusun draf wawancara, berupa poin-poin pertanyaan yang selanjutnya ditanyakan kepada narasumber. Hasil dari proses wawancara tersebut kemudian dicatat oleh peneliti sehingga memudahkan dalam analisa.


(5)

26 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang kebutuhan dan kepuasan informasi karyawan pada bulletin internal sebagai media infprmasi karyawan.

G.5.2 Dokumentasi

Berupa kumpulan artikel tentang bulletin internal yang memuat berita tentang karyawan PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang Dokumentasi didapat dari arsip PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang

G.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman. Dikemukakan Miles dan Huberman, aktifitas data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga tuntas sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono, 2010:91). Tahap-tahap dalam analisa kualitatif yaitu (1) Reduksi data atau Data Reduction yaitu mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal sesuai dengan penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting, (2) Penyajian Data atau Data Display dimana dalam penelitian kualitatif dapat berbentuk uraian singkat dan yang paling umum teks yang bersifat naratif, (3) Verifikasi atau Conclusion Drawin yaitu penarikan kesimpulan dan verivikasi.


(6)

27 G.8 Teknik Keabsahan Data

Adalah teknik yang digunakan untuk menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialam, dirasakan atau dibayangkan (Kriyantono, 2009:70). Dalam hal ini peneliti menggunakan Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannyadenagn data lain yang tersedia.

Triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda (Kriyantono,2006:72)


Dokumen yang terkait

Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Media Online www.medan.tribunnews.Com Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

8 70 106

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ MALANG

5 41 22

Sistem informasi absensi karyawan PT.PLN (persero) APJ Garut : laporan kerja praktek

0 9 1

LKP : Analisis Sistem Informasi SDM di PT. PLN (Persero) APJ Kediri.

0 4 66

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

2 27 116

ANALISIS ANTESEDEN DAN KONSEKUEN PADA PENGEMBANGAN KARIR (Studi pada Karyawan PT. PLN APJ Surakarta)

0 1 80

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 4 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA.

0 0 16