Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Media Online www.medan.tribunnews.Com Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

(1)

MEDIA ONLINE dan KEBUTUHAN INFORMASI

( Studi Korelasional Media Online ‘Medan.Tribunnews.com’ terhadap Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu

Komunikasi) Disusun oleh : Siti Melisa Indahti Siregar

100904061 Program Studi Humas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN 2014


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Media Online www.medan.tribunnews.Com Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh situs berita online medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang digunakan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen kemudian apabila ada maka seberapa erat hubungannya, dan berarti atau tidak hubungan tersebut. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Populasi penelitian berjumlah 3.126 mahasiswa. Penarikan sampel menggunakan rumus TaroYamane dan didapat sampel penelitian ini berjumlah 96 responden. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik acak sederhana. Peneliti menentukan kategori pada populasi kemudian dari kategori ini peneliti menentukan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara yang mengakses situs berita www.medan.tribunnews.com. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu melalui literatur dan sumber bacaan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang, dan uji hipotesis. Dari uji hipotesis koefisien korelasi tata jenjang (Rank-Order Corelation) Spearman diperoleh hasil 0.293. Skala yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan variabel adalah skala Guilford. Hasil 0.293 berada pada skala 0,20 – 0,39 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti antara media online www.medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara.


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Dengan rahmat dan syafaat itu penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Strategi Komunikasi Pemasaran dan Loyalitas Nasabah (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Setia Budi Medan)".

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terkira kepada Ayah H. Husein Ibnu Najib Siregar dan Ibu Hj. Pompe Meivirita Pulungan atas segala semangat, doa, kasih sayang, dan dukungannya, walau dalam kesakitan serta kesabaran selama ini kepada penulis dan merupakan obat penawar dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Abang saya Mara Siregar , SH dan Adik saya M. Fauzi Rahman Siregar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan selalu menemani dan memberi saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Segalanya akan terasa lebih mudah dengan bantuan dan dukungan dari orang-orang yang sangat menyayangi penulis.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, tetapi banyak pihak yang memberikan konstribusi, baik berupa materi, pikiran, dorongan dan motivasi. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :


(4)

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Humaizi, MA selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, bimbingan dan motivasi serta menyediakan waktu untuk berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah penulis.

3. Ibu Dra. Fatma Wardi Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

4. Terima kasih saya ucapkan kepada pihak Laboratorium Komunikasi khususnya kepada Kak Hanim dan Kak Puan atas ilmu yang diberikan untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini.

5. Teman seperjuangan penulis: Fanny, Lia, Ezza, Saras, Ditce, Pija, Pipit, Lisfi, Tria, Rara, Ine, Wana, Arimbi yang telah membantu serta memberikan hiburan, semangat, nasihat dan doa dalam penulisan skripsi ini. Semoga kita tetap bisa menjadi teman selamanya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 6. Terima kasih kepada teman-teman MabesKom10 terutama kepada Fitra yang

sudah rela meminjamkan laptopnya demi kelancaran penulis menyelesaikan skripsi, terima kasih kepada Dedek dan Fanry atas supportnya yang selalu membantu memberi masukan kepada penulis, juga anggota MabesKom10 lainnya yaitu, Nia, Ade, Peja, Ditta, Amal. Nanda, Dery, Dana, Risyad, Engok, Zae, Wahyu, Cafri, Obo, Mora, Billy, Angga, Ria, Tonggos, Dodo, Ayu, Yustian.

7. Terima kasih kepada Denny yang sudah saya anggap seperti abang kandung saya sendiri yang selalu memberikan dukungan dan selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.


(5)

8. Terima kasih juga saya ucapkan kepada senior stambuk 07 khususnya kepada Bang Ito, Bang Oji, Bang Helmi, Bang Bedul, Bang Batu, Bang Atir atas masukan dan pengetahuan yang berguna bagi penulis dalam melakukan penelitian ini.

9. Terima kasih kepada teman-teman serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang telah memberikan kasih sayang, nasihat, dorongan, semangat serta doanya kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menyertai setiap langkah kita. Amin.

Medan, Juli 2014 Penulis

Siti Melisa Indahti Siregar DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iv

Abstraksi ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat penelitian ... 6


(6)

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Komunikasi Massa... 8

2.1.2 Teori Uses and Gratification... 12

2.1.3 Kebutuhan Informasi... 14

2.1.4 Media Online ... 15

2.1.5 Situs www.medan.tribunnews.com ... 21

2.2 Kerangka Konsep ... 23

2.3 Variabel Penelitian ... 25

2.4 Defenisi Operasional ... 27

2.5 Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.2 Metode Penelitian ... 31

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi ………..…. 35

3.4.2 Sampel………. 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data………... 37

3.5 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 40

4.1.1 Tahap Awal... 40

4.1.2 Pengumpulan data... 40

4.1.3 Proses Pengolahan Data... 41

4.1.3.a Penomoran Kuesioner... 41

4.1.3.b Editing... 43

4.1.3.c Coding... 43

4.1.3.d Inventarisasi Tabel... 45

4.1.3.e Tabulasi Data... 46

4.2 Analisis Tabel Tunggal 4.2.1 Karakteristik Responden 4.3 Analisis Tabel Silang... 50

4.4 Uji Hipotesis ... 86

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Model Uses and Gratification... 15 2.2 Bagan Uses and Gratification... 19

2.3 Tampilan

2.4 Model teoritis... 37


(8)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Peringkat Situs Berita Online Di Indonesia...2

2.1 Variabel penelitian... 2

3.1 Data Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara...24

4.1 Jenis Kelamin Responden...36

4.2 Departemen Responden... ...37

4.3 Jumlah Pengeluaran Responden Per Bulan...37

4.4 Frekuensi Responden Menggunakan Internet dalam Satu Hari... ...38

4.5 Cara Responden Mengakses Internet...39

4.6 Intensitas mengakses situs berita online www.medan-tribunnews.com...40

4.7 Frekuensi mengakses kolom berita situs berita online www.medan-tribunnews.com...41.

4.8 Tampilan Situs Berita online www.medan-tribunnews.com...46

4.9 Tampilan Isi Situs Berita online www.medan-tribunnews.com...47

4.10 Motivasi akses Situs Berita online www.medan-tribunnews.com untuk memperoleh Informasi...48

4.11 Motivasi akses Situs Berita online www.medan-tribunnews.com untuk memperoleh pengetahuan...48

4.12 Motivasi akses Situs Berita online www.medan-tribunnews.com untuk Hiburan dan Kesenangan...50

4.13 Minat Terhadap situs berita 4.14 Memahami isi berita yang ditampilkan situs berita www.medan.tribunnews.com...51

4.15 Isi berita yang ditampilkan situs berita www.medan.tribunnews.com mudah dicerna...54

4.16 Pemahaman Terhadap Peristiwa... ...54

4.17 Situs berit memenuhi Kognisi...64

4.18 Kepuasaan Terhadap situs berita 4.19 Situs berit menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu...66

4.20 Situs berit merasa lebih percaya diri... 71

4.21 Situs berit memudahkan berkomunikasi... 72


(9)

4.22 Situs berit

peneguhan kontak... ...73

4.23 Situs berit

memudahkan berkelompok dalam masyarakat... ...74

4.25 Situs berit

membuat lebih rilek... ...74 4.26 Motivasi mengakses situs www.medan.tribunnews.com

untuk memperoleh informasi dan pemahaman

terhadap peristiwa yang sedang terjadi...75 4.27 Motivasi memahami isi berita yang ditampilkan

situs www.medan-tribunnews.com dan

situs www.medan-tribunnews.com mendapatkan informasi serta pemahaman terhadap peristiwa

yang sedang terjadi... 76 4.28 Minat situs berita www.medan-tribunnews.com

dan membaca situs www.medan-tribunnews.com

dapat membantu menghilangkan rasa bosan...77 4.29 Situs melalui berita www.medan-tribunnews

untuk hiburan dan kesenangan dan kepuasan

setelah mengakses situs www.medan-tribunnews.com...79 4.30 Uji Hipotesis... 80


(10)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Media Online www.medan.tribunnews.Com Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh situs berita online medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang digunakan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen kemudian apabila ada maka seberapa erat hubungannya, dan berarti atau tidak hubungan tersebut. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Populasi penelitian berjumlah 3.126 mahasiswa. Penarikan sampel menggunakan rumus TaroYamane dan didapat sampel penelitian ini berjumlah 96 responden. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik acak sederhana. Peneliti menentukan kategori pada populasi kemudian dari kategori ini peneliti menentukan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara yang mengakses situs berita www.medan.tribunnews.com. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu melalui literatur dan sumber bacaan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang, dan uji hipotesis. Dari uji hipotesis koefisien korelasi tata jenjang (Rank-Order Corelation) Spearman diperoleh hasil 0.293. Skala yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan variabel adalah skala Guilford. Hasil 0.293 berada pada skala 0,20 – 0,39 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti antara media online www.medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media massa saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen dalam mengkonsumsi media. Media massa konvensional seperti Radio, Surat Kabar dan Televisi tidak lagi menjadi pilihan utama dan satu – satunya untuk mendapatkan informasi. Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan informasi mengenai lingkungan sekitarnya. Kebutuhan akan informasi mendorong manusia untuk mengkonsumsi media. Terdapat berbagai cara manusia dalam memenuhi kebutuhan informasi. Pada akhir dekade 90’an masih bisa kita lihat banyak orang mengisi paginya dengan membaca koran sambil meminum secangkir kopi di pagi hari. Perlahan tapi pasti kebiasaan ini mulai tergeser maraknya penggunaan televisi. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Hari – hari berkumpul keluarga pun didominasi dengan menonton tayangan televisi bersama.

Maraknya penggunaan smartphone membawa perubahan bagi kita untuk mengkonsumsi media. Anak – anak muda yang ramah terhadap teknologi mulai memiliki kebiasaan baru dalam mengkonsumsi media untuk mendapatkan informasi. Surat kabar pagi hari, menonton televisi pada malam hari dan mendengarkan radio pada waktu luang mulai ditinggalkan banyak anak muda. Banyak kita jumpai di kampus, sekolah, kantor dan pusat perbelanjaan, anak – anak muda sibuk mengutak – atik smartphone miliknya.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada tahun 2010 menunjukkan 39 juta dari 245 penduduk Indonesia adalah pengguna internet dan 64% diantaranya adalah kaum muda berusia 15-19 tahun. Data ini menunjukkan bahwa kalangan muda memiliki akses yang besar dari internet. Pernyataan ini juga didukung oleh fakta yang menyatakan bahwa pelanggan yang mengaksesinternet melalui telepon genggam


(12)

mencapai 25 juta pelanggan. Dapat dilihatbahwa jumlah pengguna internet mencapai 36% dari jumlah populasi (republika.com). Pengguna internet yang cukup besar di kalangan anak muda inilah yang mendorong media konvensional untuk melakukan konvergensi. Konvergensi (convergence) merupakan proses menjadi satu atau menjadi serupa. Biasanya diterapkan kepada konvergensi teknologi media sebagai hasil dari digitalisasi (komputerisasi) (Mc Quail, 2011 : 9).

Persaingan dalam media massa setelah maraknya penggunaan internet mendorong media konvensional untuk melakukan konvergensi media. Berlomba – lomba media massa baik televisi, surat kabar maupun radio membangun sistem informasi berbasis online. Ada banyak media surat kabar yang mengkonvergensi ke dalam bentuk digital seperti kompas.com, republika.com, media indonesia.com, dll.

Situs berita tersebut ternyata cukup diminati pengguna internet di Indonesia untuk mencari informasi. Dari data yang dikeluarkan oleh Alexa.com, merupakan salah satu situs pemeringkat website terpercaya pada September 2013 menunjukkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1.1

Peringkat Situs Berita Online Di Indonesia

Nama Situs Daily Visitor Daily Pageviews Alexa Rank

Detik.com 1.267.837 7.873.269 8

Kompas.com 889.929 5.117.090 13

Vivanews.com 639.119 3.317.028 17

Merdeka.com 461.717 2.724.130 20

Okezone.com 314.680 2.895.055 22

Tribunnews.com 303.998* 945.433 28


(13)

Inilah.com 179.796 2.013.719 41

Republika.co.id 194.458 843.946 50

Liputan6.com 201.639 806.556 55

Sumber : alexa.com

Dari tabel di atas daily visitor merupakan rata-rata orang yang mengunjungi situs berita online setiap harinya. Detik.com menjadi situs berita yang paling banyak dikunjungi setiap hari. Pada setiap kunjungan, pengunjung beraktifitas dengan meng klik informasi yang dibutuhkannya, dan jumlah halaman yang dikunjungi setiap pengunjung situs berita tercatat dalam bentuk dailypageviews.Alexa Rank merupakan peringkat yang diberikan alexa.com pada situs-situs yang terdapat di Indonesia. Catatan untuk tribunnews.com, jika digabungkan dengan ‘TribunNetwork’ jaringan tribun seperti : medan.Tribunnews.com, timur.Tribunnews.com, dll maka daily visitor bisa menyentuh angka 500.000 ribu pengunjung setiap harinya.

Data di atas juga menunjukkan ciri khas dari internet sebagai media baru yakni World Wide Web sebagai media massa terletak pada fakta bahwa sumber pesan tidak dibedakan dari penerima pesan. Secara sederhana mengadopsi pandangan uses and gratification, media baru ini memberikan pilihan bagi pembaca untuk menyaring dan memilih media sesuai dengan apa yang dibutuhkannya.

Kontrol yang kuat akan media yang ditawarkan internet sebagai media baru memberikan pilihan bagi pembaca untuk mengkonsumsi media yang dibutuhkan. Salah satu pihak yang terus menerus membutuhkan informasi adalah mahasiswa. Mahasiswa memiliki kebutuhan untuk terus mengisi dirinya untuk bersaing di era globalisasi ini. Hal ini juga dialami oleh mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, sebagai mahasiswa yang mempelajari tentang ilmu kemasyarakatan. Mahasiswa ilmu politik dituntut untuk mengetahui apa yang terjadi dalam masyarakat, dan masalah yang paling dekat dengan mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu


(14)

Politik, Universitas Sumatera Utara adalah masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial dan masyarakat di Sumatera Utara.

Kebutuhan akan informasi seputar daerah Sumatera disajikan khusus surat kabar Tribun Medan melalui akses internet medan.tribunnews.com. Setiap hari situs ini memberitakan kejadian – kejadian teraktual di Sumatera Utara. Bahkan untuk memudahkan pembaca situs ini juga selalu di share melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.

Medan.tribunnews.com merupakan terobosan yang dilakukan Kompas Gramedia Group untuk menyasar pasar mahasiswa di Sumatera Utara. Melalui tema ’Tribun Medan – Berita Terkini Medan’ situs berita ini menyajikan kebutuhan informasi terbaru seputar Kota Medan dan Sumatera Utara. Melalui konten ‘Kesawan Square’, ‘Medan terkini’, ‘Sumut’, ‘Medan Superball’, dll situs ini memberikan informasi khusus.

Program ini sejalan dengan kebiasaan mahasiswa dalam mengkonsumsi media. Jaringan internet tersebar hampir di seluruh lingkungan mahasiswa. Selain melalui smartphone, situs berita online juga bisa diakses melalui internet kampus dan tempat – tempat nongkrong yang menyediakan jaringan internet.

Budaya membaca surat kabar perlahan tidak lagi menjadi kebiasaan mahasiswa. Kemudahan akses internet yang tersedia di berbagai tempat menjadi salah satu alasan mahasiswa. Selain itu biaya internet yang semakin murah bahkan geratis menjadi alasan memilih media baru tersebut. Internet dapat memberikan pilihan informasi bagi kebutuhan mahasiswa. Mahasiswa sebagai pembaca tidak harus membeli informasi yang tidak dibutuhkan. Internet memberi kesempatan bagi mahasiswa memilih informasi yang dibutuhkan.

Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara karena berdasarkan pertimbangan sebagai mahasiswa yang mempelajari ilmu sosial, mahasiswa ilmu sosial selalu membutuhkan informasi berkaitan dengan kondisi sosial politik di Sumatera Utara. Situs berita medan.tribunnews.com merupakan situs berita yang selalu menyajikan kondisi teraktual khusus Sumatera Utara. Berdasarkan latar belakang


(15)

di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ‘Pengaruh Situs Berita medan.tribunnews.com terhadap kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara’.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan penelitian yang dapat disimpulkan dari uraian latar belakangmasalah adalah sebagai berikut :

“Sejauhmanakah situs berita medan.tribunnews.com memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara?”.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapatmengaburkan penelitian, maka peneliti perlu merumuskan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini terbatas pada situs berita online ‘medan.tribunnews.com. 2. Objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 yang sudah pernah mengakses situs berita online tribun-medan.com..

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui situs berita online “medan.tribunnews.com” terhadap kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui pengaruh situs berita online medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.


(16)

1.5 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan kepada mahasiswa departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmupengetahuan dan wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnyaperkembangan teknologi komunikasi.

3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada siapa sajayang tertarik terhadap perkembangan media massa, khususnya internet.


(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono, 2007: 45). Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:

2.1.1 Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Antara lain media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bias menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan pada waktu yang serempak.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa (Ardianto, 2004 : 3).

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat danmenyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi-organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi danmencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan merekahadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat mediamenjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.Dalamkomunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang


(18)

menyeleksi,memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak (http://id.wikipedia.org).

Gerbner mendefenisikan komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004 : 4). Dari beberapa defenisi para ahli di atas komunikasi massa merupakan pesan yang disampaikan kepada khalayak ramai dengan menggunakan media massa.

Komunikasi massa berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, Severin dan Tankard menjelaskan ciri – ciri khusus komunikasi massayang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya, ciri-cirinya adalah (1) Komunikasi massa berlangsung satu arah (one way communication): Tidak terdapat arus balik dari komunikan. (2) Komunikator pada komunikasi massa melembaga: Mediamassa sebagai saluran komunikasi merupakan lembaga, yakni suatu institusi atauorganisasi. (3) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum: Karena ditujukankepada umum dan mengenai kepentingan umum, jadi tidak ditujukan kepadaperseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. (4) Media komunikasimassa menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. (5) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen,dalam keberadaannya secara terpencar-pencar, di mana satu sama lain tidak salingmengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal (Effendy, 2005: 21-25).

Bentuk baru komunikasi massa menurut Wright (Nasrullah, 2012 :12-13) dapat dibedakan dari corak – corak yang lama karena memiliki karakteristik utama :

a. Diarahkan pada audiensi yang relatif besar, heterogen dan anonim.

b. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum seringkali dijadwalkan untuk mencapai kebanyakan khalayak secara serentak dan sifatnya sementara. c. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi komplek


(19)

Dari penjelasan diatas Wright mencoba memediasi perdebatan mengenai internet sebagai media massa. Sebelum terlalu jauh membahas mengenai internet sebagai media baru. Mc Quail (2011 : 153) menyatajan perubahan yang utama berkaitan dengan munculnya media baru adalah : (1) Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media ; (2) Interaktivitas dan konektivitas jaringan yang semakin meningkat ; (3) Mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima ; (4) Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak ; (5) Munculnya beragam bentuk baru ‘pintu’ (gateway) media dan (6) Pemisahan dan pengaburan dari ‘lembaga media’.

Fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Lasswell (Nurudin, 2003:62-63) yakni ; (1) Fungsi Pengawasan (2) Fungsi Korelasi (3) Fungsi Pewarisan Sosial. Sama seperti pendapat Lasswell, Charles Robert Wright (1988) menambah fungsi hiburan dalam fungsi komunikasi massa. Sedangkan fungsi komunikasi massa menurut Dominick C (Ardianto, 2004:16-18) adalah sebagai berikut :

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama :

- Fungsi pengawasan peringatan yaitu jenis pengawasan yang dilakukan olehmedia untuk menyampaikan informasi berupa ancaman yang perlu diketahuioleh khalayak.

- Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaraninformasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalamkehidupan sehari-hari.

b. Interpretation(Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberi penafsirankepada kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak parapembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.


(20)

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk Linkage (Pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang samatentang sesuatu. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapiterpisah secara geografis diperhatikan atau dihubungkan oleh media.

d. Transmission of Value (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara,dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkanmereka dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kit amati dan harapan untuk menirunya.

e. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi, bahwa kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsihiburan. Majalah banyak memuat hiburan, bahkan ada beberapa majalah yang hanya menampilkan berita seperti Time dan News Week, Tempo, Gatra dan Garda.

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan proses komunikasi satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepadakomunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satuarah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massaternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Selanjutnya Ardianto (2004:36-42) menyatakan proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai karakteristik tertentu adalah sebagai berikut :

a. Komunikator : dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang


(21)

terorganisasikan dari beberapapartisipan, diproduksi secara missal dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan : sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantungpada sifat media yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

c. Media : Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayaksecara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).

d. Khalayak : khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim danheterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa : dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,pendidikan, agama, usia, budaya.Oleh karena itu, pesan tersebut akan difilter(disaring) oleh khalayak yang menerimanya.

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang) : dalam proses perjalanan sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat didalamnya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

Proses komunikasi massa yang melibatkan berbagai unsur, memberi potensi untuk munculnya hambatan dalam komunikasi massa. Vivian (2008 : 259-260) menjelaskan beberapa hambatan dalam komunikasi massa, yakni :

1) Gangguan

Jika pembicara menyampaikan pesan dengan suara seperti menggerutu, maka efektivitas pesannya akan terganggu. Ketidakjelasan ucapan dan hambatan – hambatan lain dalam proses komunikasi sebelum pesan mencapai audiens


(22)

dinamakan gangguan (noise). Dalam komunikasi massa yang didasarkan pada peralatan mekanik dan elektronik yang kompleks, peluang terjadinya gangguan adalah tak terbatas karena ada banyak hal yang bisa berjalan secara keliru. Gangguan terjadi dalam tiga bentuk :

a. Gangguan Semantik komunikasi massa itu sendiri dapat mengganggu kesuksesan pesannya jika disusun dengan buruk. Susunan kata yang buruk salah satu contohnya, bicara seperti orang ngedumel juga termasuk dalam bentuk ini.

b. Gangguan Saluran, ketika mendengar radio AM tapi suaranya terputus-putus, berarti itu dinamakan sedang mengalami gangguan saluran. Bentuk lainnya adalah tinta yang blobor di halaman majalah dan mikrofon yang tidak berbunyi saat penyiar membacakan berita. c. Gangguan Lingkungan. Instrusi yang terjadi di tempat penerimaan

disebut juga gangguan lingkungan, misalnya saat membaca tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, terdengar suara anak menjerit, yang menggangu proses decoding yang sedang berlangsung saat proses komunikasi massa terjadi.

2) Filter

Orang-orang yang menerima pesan media massa mungkin secara tidak sadar melakukan intervensi yang mengganggu kesuksesan proses komunikasi. Penyebabnya itu dikenal dengan filter. Ada beberapa filter dalam komunikasi massa, yakni :

a. Filter Informasional. Jika seseorang tidak memahami bahasa satu simbol yang dipakai komunikator, proses komunikasi akan cacat. Orang tidak punya informasi untuk menguraikan pesan. Filter semacam ini dapat datang dari pihak komunikator yang kosakatanya tidak cocok dengan kosakata yang dimiliki audien, tetapi juga kebanyakan merupakan kekurangan di pihak audien.

b. Filter Fisik. Ketika pikiran penerima sedang kelelahan, maka filter fisik akan menganggu proses komunikasi massa. Orang mabuk merupakan salah satu contohnya dan komunikator massa tidak punya banyak kontrol atas filter fisik ini.


(23)

c. Filter Psikologis. Pandangan dan pengalaman yang berbeda bisa saja mempengaruhi dalam menanggapi pesan massa. Misalnya, ada dua orang pria menonton film Sang Penari yang menceritakan tarian Jeger yang pernah dipakai Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kampanye ke desa-desa. Bagi orang biasa film itu biasa saja, tapi bagi yang pernah merasakan langsung atau menjadi korban dalam pembersihan PKI di Indonesia, film ini bisa menjadi sebuah gambaran hidupnya. 2.1.2 Uses and gratification

Jalaluddin Rakhmat (2005 : 205) menyatakan model uses and gratification tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang – orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan prefensi (selectivity), dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn).

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori uses and gratification ini dikenal pada tahun 1974. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhannya (Nurudin, 2007 : 191-192).

Konsep dasar model ini diringkas oleh para pendirinya Katz, Blumer dan Gurevitech dengan model yang diteliti adalah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan yang melahirkan (3) harapan – harapan dari (4) media massa atau sumber – sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (keterlibatan dalam kegiatan lain), menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan


(24)

dan (7) akibat – akibat lain , bahkan seringkali akibat – akibat yang tidak dikehendaki.

Gambar 2.1

Model uses and gratification

Anteseden Motif Penggunaan Media

Efek

- Variabel Individu - Personal diversi - Hubungan macam isi - kepuasan

- Variabel lingkungan - Personal identity - Hubungan dengan isi - pengetahuan

-kepuas an Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor – faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Daftar motif memang tidak terbatas. Tetapi operasionalisasi Blummer agak praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian, Blummer menyebutkan tiga orientasi :

1. Orientasi kognitif (kebutuhan akan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas).

2. Diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan).

3. Identitas personal (menggunakan isi media untuk memperkuat /

menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.

Katz, Blumer dan Gurevitch kontak sosial tersebut dikelompokkan pada “aliran” Unfungsional. Kemudian disebutkan dua fungsi media massa lainnya (“aliran” bifungsional). Media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi atau hiburan dan informasi. Ahli lain menyebutkan empat fungsi media massa dalam memenuhi kebutuhan:Surveillance (pengawasan lingkungan),


(25)

correlation (hubungan sosial), hiburan dan transmisi kultural (Rakhmat, 2005:208).

Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalamberbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen, media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Sedangkan yang terakhir adalah Efek media, yang dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan.

Teori Uses and gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan di bawah ini :

Gambar 2.2 Bagan Uses and Gratification

Pemuasan media (fungsi) : 1.Pengamatan lingkungan 2.diversi/hiburan Sumber

pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media : 1.Keluarga 2.Komunikasi interpersonal 3.Hobi 4.Tidur

5.Obat-obatan,dll Kebutuhan

khalayak : 1.Kognitif 2.Afektif 3.Integratif Personal 4.Interatif Sosial 5.Pelepasan Lingkungan

Sosial : 1.Ciri-ciri demografis 2.Afiliasi kelompok 3.Ciri-ciri personal


(26)

Sumber : Kriyantono, 2009 : 208 2.1.3 Kebutuhan Informasi

Menurut A. Budiarjo, kebutuhan adalah suatu keadaan yang timbul dalam organism, bilamana organism tersebut kekurangan sesuatu yang penting bagi kehidupannya atau perbaikan menurut psikologis (Budiarjo, 1998 : 300). Pada ilmu komunikasi, ada beberapa kebutuhan yang menjadi motif bagi individu untuk mengkonsumsi media. Dalam bukunya ahli komunikasi Onong Uchana Effendy menyebutkan beberapa kebutuhan manusia. Kebutuhan individu itu terdiri dari kebutuhan kognifit, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, kebutuhan pelepasan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan (Effendy, 2002 : 293).

Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan integratif personal, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal – hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan integratif sosial, kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal – hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk


(27)

berafiliasi. Kebutuhan pelepasan ketegangan, dimana kebutuhan ini berkaitan untuk menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

Informasi didefenisikan sebagai data yang dioleh menjadi suatu hal yang lebih berguna dan berarti bagi si penerima informasi. Sumber suatu informasi adalah data. Tanpa data kita tidak akan mengetahui kejadian yang terjadi pada suatu tempat dan waktu tertentu (wikipedia.com). Sementara Pace (2002 : 29) mendefenisikan informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut pertunjukkan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan memo, laporan teknis dan data. Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang informatif dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu diperhatikan sifat – sifat informasi yang informatif. Menurut Wijaya (1991 : 20) sifat – sifat informasi yang informatif sebagai berikut :

a. Informasi yang relevan dan tidak relevan.

Informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubungannya dan kepentingan bagi si penerimanya. Sedangkan informasi yang tidak relevan ada atau sedikit sekali kepentingannya bagi si penerimanya.

b. Informasi dapat berguna dan kurang berguna tergantung kebutuhan dari pihak yang akan menerima.

c. Informasi dapat tepat waktunya (aktual) atau tidak tepat waktu

Informasi yang dikatakan tepat waktu apabila dapat dicapai si penerima sebelum ia mengambil keputusan. Bila informasi tersebut tidak tepat waktu maka informasinya telah basi.

d. Informasi dapat valid dan tidak valid

Bila informasi yang diberikan kepada seseorang merupakan informasi yang keliru, maka informasi tersebut merupakan tidak valid. Sebaiknya jika informasi benar maka informasi tersebut valid.

Informasi yang diberikan sebagainya dapat dimengerti, menarik tersusun, rapih, ringkas dan padat. Ketepatan dalam lambang-lambang komunikasi harus diperhatikan agar terwujud komunikasi yang informatif dan efektif. Informasi


(28)

menjadi kebutuhan pokok bagi penerima informasi tertentu, sehingga jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi penerima informasi. Informasi dibutuhkan penerima informasi bertujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap penerima informasi berbeda-beda antara penerima informasi yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi penerima informasi dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan penerima informasi.

Penerima informasi juga memburuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis, cepat, tepat serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini penerima informasi dihadapkan kepada beberapa permasalahan seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang tepat, jenis informasi kurang relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat dipercaya. Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi penyedia informasi.

2.1.4 Media Online

Dengan media massa manusia memenuhi kebutuhannya akan berbagai hal. Salah satunya dengan media online yang tergolong media paling baru. Media massa online tidak pernah menghilangkan media massa lama tetapi mensubtitusinya. Media online merupakan tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristik dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemukan dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita (Santana, 2005:137).

Dalam Jurnal Komunikasi Internasional Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication: The Meaning of Mass, oleh Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (2009), menyebutkan :

The new media have also affected culture. There has been a far-reaching transformation of the general way of life, particularly in how people spend their leisure hours and how they take part in celebratory occasions. Traditional folk art and customary recreational activities have been partly replaced by an unprecedented flood of symbolic goods produced for the market or sold to media organizations for dissemination to their


(29)

audiences. The viability of artistic creations today is less dependent on aristocratic or state patronage than so-called “high” culture had been in the past. Without momentous advances in communication technology, such a transformation would have been inconceivable (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/407).

Maksudnya dengan adanya media baru, seperti halnya media online akan bisa merubah kebiasaan orang dalam cara hidup, menghabiskan waktu luang mereka dengan adanya kemajuan tenologi komunikasi. Santana (2005:137) menyebutkan terdapat lima perbedaan utama antara media massa online dan media massa tradisional yang sekaligus menjadi karakteristik media massa online yaitu:

1. Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah media. 2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3. Tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak.

4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung. 5. Interaktifitas web.

6. Kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan. Dalam Jurnal Komunikasi Internasional, Reconfiguring Media Sport for the Online World: An Inquiry Into “Sports News and Digital Media” oleh Brett Hutchins dan David Rowe (2010), menyebutkan :

Digital media are available 24 hours, seven days per week (unlike live- to-air broadcast platforms), Platforms and applications are constantly evolving, New technologies are being developed every day, Time offers no bounds, Geographical reach and storage capacity are unlimited, The public can access with ease, Updating of material is possible at any time and as often as desired, Aggregation of material is easy and possible by anyone, not just “news” organizations. Maksudnya, media digital tersedia dalam 24 jam, tujuh hari per minggu, senantiasa berkembang, waktu tidak terbatas, jangkauan geografis dan kapasitas penyimpanan tidak terbatas, materi yang disajikan selalu baru dan dapat diakses siapa saja (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/ article/view/758/443).

Dalam fungsi yang ada, fungsi utama media online adalah fungsi Surveillance, yaitu memberikan informasi kepada khalayaknya. Tetapi bukan itu saja, media online juga mencakup semua fungsi komunikasi massa yang lain.Khalayak memiliki sifat-sifat sebagaimana yang ada pada konsep massa. Jadi khalayak media massa mempunyai sifat dan karakteristik, yaitu khalayak massa


(30)

terdiri dari jumlah yang besar, ada di berbagai tempat, tidak interaktif kecuali dengan bantuan komunikasi telepon, terdiri dari lapisan masyarakat yang sangat heterogen, tidak terorganisir dan bergerak sendiri (Bungin, 2008:75). 2.1.5 Situs Online medan.tribunnews.com

Tribun adalah salah satu pers daerah yang dikelola oleh perusahaan media Kompas Gramedia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang media massa. Kompas Gramedia didirikan oleh PK Ojong dan Jakob Oetama pada 28 Juni 1965.

Kompas Gramedia Utama adalah perusahaan media massa yang mengelola beberapa anak perusahaan. Beberapa anak perusahaan dari Kompas Gramedia juga bergerak di bidang yang sama walaupun mengalami berbagai perkembangan. Perusahaan ini juga bergerak dalam usaha toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV sampai perguruan tinggi.

Sebagai salah satu surat kabar pers daerah milik Kompas Gramedia. Koran Tribun merupakan koran harian. Tribun terbit setiap hari. Dalam ‘keluarga’ pers daerah Kompas Gramedia, Tribun terbilang sebagai anggota baru. Sebelum Tribun lahir, Pers daerah Kompas Gramedia telah melahirkan banyak surat kabar yang masing-masing fokus di daerah. Surat kabar tersebut antara lain Serambi Indonesia yang merupakan surat kabar bagi masyarakat Aceh, Pos Kupang bagi masyarakat Kupang, Bernas bagi masyarakat Yogyakarta, Banjarmasin Pos bagi masyarakat Banjarmasin, Sriwijaya Pos bagi masyarakat Palembang, surat kabar Tifa yang beredar di Papua, dan Harian Surya khusus masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Tribun sendiri pertaman kali muncul pada 2003. Uji coba Tribun pertama kali diterbitkan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tribun pun mendapat nama tambahan di belakangnya menjadi Tribun Kaltim. Tribun Kaltim dikelola oleh orang – orang yang memang ahli di bidang jurnalistik hingga surat kabar Tribun Kaltim mendapat sambutan yang cukup baik. Sambutan yang baik ini dimanfaatkan Tribun untuk lebih memperluas jaringan. Pers daerah kemudian


(31)

mengembangkan Tribun ke wilayah-wilayah seluruh Indonesia. Berawal dari daerah timur Indonesia, Tribun Timur beredar di Sulawesi dan dilanjutkan dengan Tribun lain seperti : Tribun Batam, Tribun Jabar, Tribun Manado, Tribun Pontianak, Tribun Pekanbaru, Tribun Yogya, Tribun Lampung, Tribun Jambi dan Tribun Medan.

Tribun Medan cetak pertama kali untuk memberi informasi kepada masyarakat Sumatera Utara pada tanggal 27 September 2010. Tidak hanya menerbitkan Tribun Medan versi cetak, Kompas Gramedia sebagai induk perusahaan Tribun Medan juga mengeluarkan Tribun Medan versi online Medan:

Gambar 2.3

Tampilan Tribun Medan online

Sumber : www.medan-tribunnews.com

Hasil wawancara dengan Bapak Asriafin Soekarman selaku Promotion Department Tribun Medan pada tanggal 19 Maret 2014, beliau menyebutkan bahwa


(32)

“www.medan-tribunnews.com terbagi dalam beberapa jenis berita yakni nasional, bisnis, kesawan square, medan terkini, sumut, superball dan medan superball

Berita – berita tersebut memberi informasi mengenai :

- Nasional : membahas seputar peristiwa baik sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya yang terjadi di Indonesia dan sedang menjadi perhatian media nasional.

- Bisnis : memberikan informasi seputar investasi, keuangan dan perbankan.

- Kesawan square : informasi seputar kota medan secara khusus dan berbentuk feature.

- Medan terkini : berbeda dengan informasi pada kesawan square yang bergaya feature. Berita medan terkini lebih ke straight news memberi informasi seputar kejadian terkini, jadwal event di kota medan dan informasi lainnya.

- Sumut : secara khusus membahas mengenai kejadian yang terjadi di seluruh wilayah Sumatera Utara selain Kota Medan.

- Medan Superball : memberi informasi kegiatan olahraga di Kota Medan.

- Superball : halaman khusus yang memberikan informasi seputar timnas Indonesia dan liga-liga Eropa.

2.2 Kerangka Konsep

Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya. Inilah yang disebut konsep, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya (Singarimbun, 2008: 32).


(33)

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Adanya kerangka konsep dapat menuntun penelitian pada rumusan hipotesis (Nawawi, 1991: 40). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Antaseden

Variabel anteseden mempunyai kesamaan dengan variabel antara yakni merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antara variabel. Variabel anteseden mendahului variabel pengaruh (Singarimbun,2008:66). Posisi variabel ini sangat menentukan terhadap motif.

2. Variabel bebas (X)

Merupakan segala faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya faktor atau unsur yang lain (Nawawi, 1995:40). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs berita ‘www.medan-tribunnews.com’.

3. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Kriyantono, 2009:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Model Teoritis Situs Berita Online

medan.Tribunnews.com

Pemenuhan Kebutuhan

Informasi


(34)

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah di urikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

1. Variabel Antaseden - Jenis Kelamin

- Hobi

- Frekuensi menggunakan internet

2. Variabel Bebas (X)

Motivasi Mengakses Situs Berita medan.tribunnews.com

- Berita Nasional - Berita Bisnis

- Berita Kesawan Square - Berita Medan terkini - Sumut

Aktifitas menggunakan media online medan.Tribunnews.com


(35)

- Berita Superball

- Berita Medan Superball 3. Variabel Terikat (Y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

- Kognitif - Afektif

- Intergrasi Personal - Integrasi Sosial - escapism

2.4 Defenisi Operasional Variabel Anteseden:

- Jenis Kelamin : sifat (keadaan) jantan atau betina

- Hobi : kegemaran; kesenangan istimewa pd waktu senggang, bukan pekerjaan utama: melukis itu sbg -- saja, bukan sbg mata pencahariannya - Frekuensi menggunakan internet : jumlah waktu yang dihabiskan

seseorang untuk menggunakan internet.

Variabel Bebas (X) : Situs Berita www.medan-Tribunnews.com

- Nasional : membahas seputar peristiwa baik sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya yang terjadi di Indonesia dan sedang menjadi perhatian media nasional.

- Bisnis : memberikan informasi seputar investasi, keuangan dan perbankan.

- Kesawan square : informasi seputar kota medan secara khusus dan berbentuk feature.


(36)

- Medan terkini : berbeda dengan informasi pada kesawan square yang bergaya feature. Berita medan terkini lebih ke straight news memberi informasi seputar kejadian terkini, jadwal event di kota medan dan informasi lainnya.

- Sumut : secara khusus membahas mengenai kejadian yang terjadi di seluruh wilayah Sumatera Utara selain Kota Medan.

- Medan Superball : memberi informasi kegiatan olahraga di Kota Medan.

- Superball : halaman khusus yang memberikan informasi seputar timnas Indonesia dan liga-liga Eropa.

Variabel Terikat (Y) : Pemenuhan kebutuhan Informasi

1. Kognitif adalah kebutuhan mahasiswa akan informasi dan pemahaman akan suatu kondisi atau keadaan. Meliputi informasi, pemahaman dan pengetahuan setelah membaca medan.tribunnews.com.

2. Afektif yakni keadaan senang dan puas setelah membaca medan.tribunnews.com.

3. Integrasi Personal : kredibilitas dan stabilitas yang didapatkan setelah membaca medan.tribunnews.com.

4. Integrasi Sosial : peneguhan kontak rekan dan peneguhan kontak dunia setelah membaca medan.tribunnews.com.

5. Escapism : menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan setelah membaca medan.tribunnews.com.com.

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris (Kriyantono, 2009 :14)

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada pengaruh antara situs medan.tribunnews.com terhadap


(37)

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Ha: Ada pengaruh antara situs medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara.


(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang beralamat di Jalan DR. Syofyan Kampus Universitas Sumatera Utara Kota Medan Kode Pos 20155.

3.1.1. Universitas Sumatera Utara

3.1.1.a. Tentang Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing.

Diawali dengan membuka sekolah kedokteran, USU memposisikan diri sebagai universitas unggulan. Proses pendidikan dan penelitian melibatkan 1.632 orang dosen, 81% di antaranya memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana. Hingga saat ini USU memiliki lebih dari 103.000 alumni yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sejumlah alumni menempati posisi penting di berbagai sektor kerja, baik pemerintahan maupun swasta.

Program studi bidang kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi saat ini menjadi primadona bagi mahasiswa asing terutama yang berasal dari Malaysia. Program studi pada Fakultas MIPA dan Pertanian menjadi ujung tombak berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Program Studi Etnomusikologi memiliki kekhasan tentang musik-musik etnik di Sumatera. Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik banyak terlibat


(39)

dalam pengembangan hukum dan penataan administrasi pemerintahan. Sebuah produk penjernihan air - Ferro Filter - hasil penemuan dosen Fakultas Teknik sedang dalam proses pengurusan hak paten, telah banyak digunakan di berbagai wilayah Sumatera.

Penataan dan pengembangan sistem penjaminan mutu, yang didukung dengan komitmen tinggi para manajer di semua lini, dilakukan secara terus-menerus dan menjadi agenda utama Universitas Sumatera Utara dalam upaya menghasilkan lulusan dan produk terbaik.

3.1.1.b. Visi, Misi, dan Tujuan Visi : University for Industry. Misi:

1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi.

2. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran dan modernisasi cara pembelajaran.

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni, dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing masyarakat.

Tujuan:

1. Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara pembelajaran.

2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan seni/budaya serta kemanusiaan.

3. Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan sistem penjaminan mutu yang handal.

4. Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan demokratis.


(40)

5. Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif. 6. Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar

departemen/program studi.

7. Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasama/kemitraan dalam usaha-usaha ventura.

8. Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa tenaga ahli, dan lain-lain.

3.1.2. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Kelahiran Fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Pada awal pendiriannya (1980), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara masih merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Setahun kemudian Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.

Proses pengembangannya, jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara tidak dibuka sekaligus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya. Oleh karenanya, pada tahun ajaran 1980/1981, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara hanya membuka 2 (dua) jurusan saja yaitu:

1. Jurusan Ilmu Komunikasi.

2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara A) Visi


(41)

“Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”

B) Misi

• Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

• Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagi suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

• Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

• Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat meminjamkan prefensi-meminjamkan prefensi yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.


(42)

3.2 Metode Penelitian

Metode atau dalam bahasa Inggris method berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina bedasarkan rencana yang pasti, mapan dan logis pula (Effendy, 2003 : 56). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam menjelaskan antara 2 objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada-tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara ‘situs meminjamkan prefensi medan.tribunnews.com’ dengan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa departemen ilmu politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995 : 141). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Jumlah populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berjumlah 3126 mahasiswa.


(43)

Tabel 3.1

Data Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

No Departemen Angkatan Jumlah Mahasiswa Aktif 1 Ilmu Komunikasi 2012 / 2013

2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

145 121 136 113

Jumlah 515

2 Antropologi Sosial 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

75 55 69 49

Jumlah 248

3 Ilmu Administrasi Negara 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

144 127 108 84

Jumlah 463

4 Ilmu Kesejahteraan Sosial 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

83 98 91 67

Jumlah 339

5 Sosiologi 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011

79 82 88


(44)

2009 / 2010 66

Jumlah 315

6 Ilmu Politik 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

79 80 97 71

Jumlah 327

7 Ilmu Administrasi Niaga / Bisnis

2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

142 132 110 142

Jumlah 526

8 Administrasi Perpajakan 2012 / 2013 2011 / 2012 2010 / 2011 2009 / 2010

154 96 125 18

Jumlah 393

Jumlah Total 3126

Sumber : Bagian Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Sedangkan sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya da;am suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995 : 144). Dalam penelitian ini besarnya sampel yang ditentukan menggunakan rumus Taro Yamane. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :


(45)

N =

Keterangan :

N = Jumlah Sampel D = Presisi

Peneliti menetapkan presisi di antara 5% dengan tingkat kepercayaan 95 %, maka besarnya sampel dalam penelitian ini adalah :

N = N = N = N =

N = 354, 6228 N = 355 mahasiswa

3.3.2.a Proporsional Stratified Random Sampling

Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, jenis kelamin, departemen dan lain sebagainya. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel strata proporsional dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar tiap strata proporsional sampling, memungkinkan untuk memberi peluang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel.

3.3.2.b. Purposive Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan criteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang pernah mengakses situs medan.tribunnews.com dalam sebulan terakhir.


(46)

3.3.2.c. Accidental Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih siapa saja yang kebetulan berada di lokasi penelitian untuk dijadikan sampel. Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengumpulan data dihentikan (Kriyantono, 207 : 156).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Agar diperoleh data yang objektif, maka peneliti menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut dengan cara :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini merupakan suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui keputusan dengan membaca buku-buku literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah skripsi peneliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan ini diperoleh dengan cara terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan kuisioner. Kuisioner yaitu suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Kuesioner ini dimaksudkan sebagai daftar pertanyaan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para responden (Kriyantono, 2009 : 93).

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut :

1. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar


(47)

frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2008 : 266).

2. Analisis Tabel Silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif (Singarimbun, 2008 : 273).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dna diinterpretasikan. Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferinsial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini disebut koefisien asosiasi (korelasi). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik Spearman (Spearman’s Rho Order Correlation). Rumus koefisien korelasinya adalah (Kriyantono, 2008 : 169) :

rho

Keterangan :

rho : koefisien korelasi rank-order : perbedaan antara pasangan jenjang

: jumlah individu dalam sampel

: sigma atau jumlah

: bilangan konstan

: bilangan kosntan


(48)

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika :

rho < 0, maka hipotesis ditolak

rho > 0, maka hipotesis diterima

Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungam digunakan rumus skala Guilford sebagai berikut : (Kriyantono, 2006 : 168-169).

< 0,20 : hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 – 0,39 : hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat

> 0,90 : hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat Diandalkan

Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, maka digunakan rumus t test pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut :


(49)

t : nilai t tes

r : nilai koefisien korelasi n : jumlah sampel

Jika t hitung > t tabel, maka hubungan signifikan Jika t hitung < t tabel, maka hubungan tidak signifikan


(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian ini, ada beberapa tahapan pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu :

4.1.1 Tahap Awal

Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian, peneliti terlebih mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian dari bagian pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Setelah peneliti memperoleh surat–surat izin tersebut, maka peneliti dapat melakukan penelitian di lokasi penelitian tersebut.

4.1.2 Pengumpulan Data

Mulai tanggal 29 April – 10 Mei 2014, peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden. Peneliti menyebarkan kuesioner tersebut sebanyak 96 kuesioner kepada responden. Kuesioner penelitian tersebut berisi 26 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden, dimana terdiri dari 3 pertanyaan untuk karakteristik responden, 22 pertanyaan mengenai pengaruh situs berita www.medan.tribunnews.com terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Departemen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, peneliti juga menjelaskan pertanyaan– pertanyaan yang kurang dimengerti responden dan untuk memastikan agar tidak ada satu pun pertanyaan yang terlewatkan.

4.1.3 Proses Pengolahan Data

Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 96 responden, maka pengolahan data akan dimulai. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

4.1.3.a Penomoran Kuesioner

Kuesioner yang telah dikumpulkan akan diberi nomor urut sebagai pengenal (01-96).


(51)

4.1.3.b Editing

Editing adalah proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan saat pengisian data ke dalam kotak yang disediakan.

4.1.3.cCoding

Coding adalah proses pemindahan jawaban–jawaban responden ke kotak kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (score).

4.1.3.d Inventarisasi Variabel

Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan.

4.1.3.e. Tabulasi Data

Dalam tahap ini, data dari Fotron Cobol (FC) dimasukkan ke dalam tabel yaitu tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, presentasi dan selanjutnya dianalisis.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi–bagikan variabel penelitian ke dalam kategori–kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persen

Pria 55 57.3

Wanita 41 42.7

Total 96 100.0

Tabel 4.1 menunjukkan 55 responden (57.3%) berjenis kelamin pria. Terdapat 41 responden (42.7%) berjenis kelamin wanita. Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin pria.


(52)

Tabel 4.2

Departemen Responden

Departemen Responden Frekuensi Persen (%)

Antropologi Sosial 12 12.5

Ilmu Administrasi Bisnis 12 12.5 Ilmu Administrasi Negara 12 12.5 Ilmu Administrasi Perpajakan 12 12.5 Ilmu Kesejahteraan Sosial 12 12.5

Ilmu Komunikasi 12 12.5

Ilmu Politik 12 12.5

Sosiologi 12 12.5

Total 96 100.0

Tabel 4.2 menunjukkan departemen responden memperoleh pendidikan. Terdapat 12 responden (12.5%) berasal dari departemen antropologi sosial, 12 responden (12.5%) berasal dari departemen ilmu administrasi bisnis, 12 responden (12.5%) berasal dari departemen ilmu administrasi negara, 12 responden (12.5%) berasal dari departemen ilmu administrasi perpajakan, 12 responden (12.5%) berasal dari ilmu kesejahteraan sosial, 12 responden (12.5%) berasal dari departemen ilmu komunikasi, 12 responden (12.5%) berasal dari departemen ilmu politik, dan 12 responden (12.5%) berasal dari departemen sosiologi. Tidak terdapat mayoritas asal departemen responden pada penelitian ini.

Peneliti menggunakan teknik penarikan sampel yaitu Proporsional Stratified Random Sampling, membagi sampel dalam kelompok yang sama. Pembagian strata dalam penelitian ini didasarkan asal jurusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Pembagian ini didasarkan atas pembagian yang terdapat di mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Responden terbagi dalam delapan departemen seperti yang ditunjukkan tabel di atas.


(53)

Tabel 4.3

Jumlah Pengeluaran Responden Per Bulan

Jumlah Pengeluaran Responden Frekuensi Persen (%)

<Rp 500.000,- 3 3.1

Rp. 500.000,- s.d Rp 999.000,- 14 14.6 Rp 1.000.000,- s.d Rp 1.500.000,- 53 55.2

>Rp 1.500.000,- 26 27.1

Total 96 100.0

Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas responden memiliki pengeluaran per bulan Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,-. Terdapat 53 responden (55.2%) memiliki pengeluaran per bulan Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,-. Terdapat 26 responden (27.1%) dengan pengeluaran >Rp. 1.500.000,-. Pengeluaran per bulan responden paling sedikit <Rp. 500.000,-. Terdapat 3 responden (3.1%) memiliki pengeluaran <Rp. 500.000,-. Terdapat 14 responden (14.6%) memiliki pengeluaran diantara Rp. 500.000,- s.d Rp. 999.999,-.

Tabel 4.4

Frekuensi Responden Menggunakan Internet dalam Satu Hari Frekuensi Menggunakan Internet Frekuensi Persen (%)

1-2 Jam 34 35.4

2-3 Jam 44 45.8

> 3 Jam 18 18.8

Total 96 100.0

Tabel 4.4 menunjukkan mayoritas responden menggunakan internet 2-3 jam dalam sehari. Terdapat 44 responden (45.8%) memiliki kebiasaan menggunakan internet 2-3 jam sehari. Terdapat 34 responden (35.4%) memiliki kebiasaan menggunakan internet 1-2 jam sehari. Sementara terdapat 18 responden (18.8%) memiliki kebiasaan menggunakan internet >3 jam.

Penggunaan internet per hari ini, merupakan rataan yang sering dilakukan responden. Responden yang notabene berprofesi sebagai mahasiswa sering


(54)

menggunakan internet untuk mendukung perkuliahan. Namun, mayoritas responden menyatakan penggunaan internet banyak dilakukan untuk keperluan pertemanan dan jejaring sosial.

Tabel 4.5

Cara Responden Mengakses Internet Cara Mengakses Internet Frekuensi Persen (%)

Komputer / PC 1 1.0

Laptop 33 34.4

Smartphone 62 64.6

Total 96 100.0

Tabel 4.5 menunjukkan mayoritas responden mengakses internet dengan menggunakan smartphone. Terdapat 62 responden (64.6%) mengakses internet dengan menggunakan smartphone. Terdapat 33 responden (34.4%) mengakses internet dengan menggunakan laptop. Sementara terdapat 1 responden (1%) mengakses internet dengan menggunakan komputer.

Responden juga menyatakan bahwa penggunaan smartphone memudahkan untuk mengakses internet. Ukuran yang kecil dan bisa dibawa kemana saja menjadi pertimbangan responden menggunakan smartphone saat mengakses internet. Smartphone bisa digunakan di rumah, kamar, ruang kuliah, perjalanan menuju kampus dan tempat lain. Laptop menjadi alternatif kedua setelah smartphone dalam mengakses internet. Penggunaan laptop yang bisa dibawa juga memudahkan teknologi ini untuk mengakses internet di lingkungan kampus. Lingkungan kampus menyediakan jaringan internet kampus.


(55)

Tabel 4.6

Intensitas mengakses situs berita online www.medan-tribunnews.com

No Pernyataan

%

<1x/seminggu 1xSeminggu Beberapa kali dalam Seminggu

Setiap Hari

1 Nasional 4

(4.2%) 71 (74%) 19 (19.8%) 2 (2.1%)

2 Bisnis 19

(19.8%) 64 (66.7%) 13 (13.5%) -

3 Kesawan Square 15 (15.6%) 67 (69.8) 14 (14.6%) -

4 Medan Terkini 11 (11.5%) 51 (53.1%) 34 (35.4%) -

5 Sumut 5

(5.2%) 66 (68.8%) 23 (24%) 2 (2.1%) 6 Medan

Superball 7 (7.3%) 24 (25%) 62 (64.6%) 3 (3.1%)

7 Superball 5

(5.2%) 46 (47.9%) 40 (41.7%) 5 (5.2%)

8 Probis 6

(6.3%) 44 (45.8%) 45 (46.9%) 1 (1%)


(56)

9 Lifestyle 2 (2.1%)

38 (39.6%)

54 (56.3%)

2 (2.1%)

Tabel 4.6 menunjukkan intensitas responden mengakses situs berita online 1xseminggu. Terdapat 71 responden (74%) mengakses kolom nasional 1xseminggu. Terdapat 19 responden (19.8%) mengakses kolom nasional beberapa kali dalam seminggu. Sementara 4 responden (4.2%) mengakses kolom nasional <1xseminggu. Terdapat 2 responden (2.1%) mengakses kolom nasional setiap hari. Responden menyatakan kolom berita nasional diakses untuk mengetahui perkembangan peristiwa di Jakarta. Peristiwa di daerah lain juga yang bisa berpengaruh secara nasional seperti bencana, kerusuhan, maupun berita lainnya.

Mayoritas responden mengakses kolom bisnis 1xseminggu. Terdapat 64 responden (66.7%) mengakses kolom bisnis 1xseminggu. Terdapat 19 responden (19.8%) mengakses kolom bisnis <1xseminggu. Sementara terdapat 13 responden (13.5%) mengakses internet beberapa kali dalam seminggu. Berita bisnis biasa diakses untuk mengetahui secara khusus mengenai harga rupiah yang mempengaruhi pasar bisnis di Indonesia.

Tabel 4.6 menunjukkan intensitas mengakses kolom kesawan square. Mayoritas responden mengakses kolom keesawan square 1xseminggu. Terdapat 67 responden (69.8%) mengakses kolom berita kesawan square 1xseminggu. Terdapat 15 responden (15.6%) mengakses kolom berita kesawan square <1xseminggu. Semnetara terdapat 14 responden (14.6%) mengakses kolom berita kesawan square beberapa kali dalam seminggu.

Mayoritas responden mengakses kolom medan terkini 1xseminggu. Terdapat 51 responden (53.1%) menyatakan mengakses kolom medan terkini 1xseminggu. Terdapat 34 responden (35.4%) menyatakan mengakses kolom medan terkini beberapa kali dalam seminggu. Sementara terdapat 11 responden (11.5%) menyatakan <1xseminggu.

Kolom berita Sumut pada situs berita medan.tribunnews.com memberitakan berita terbaru seputar provinsi Sumatera Utara. Tabel 4.6 menunjukkan mayoritas responden mengakses kolom ini 1xseminggu. Terdapat


(1)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan berikut ini adalah hasil penelitian yang peneliti peroleh dari analisa tabel tungal serta tabel silang, maka diperoleh hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Situs berita www.medan.tribunnews.com menyediakan berbagai informasi seputar Sumatera Utara pada kolom : Nasional, Bisnis, Medan terkini,

Kesawan Square, Sumut, Medan Superball, Superball, probis, Lifestyle.

2. Responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara bahwa situs

www.medan.tribunnewws.com memberi kepuasan. Kepuasaan ditandai

dengan dipenuhinya kebutuhan informasi.

3. Terdapat 41 responden (42.1%) menyatakan bahwa situs ini memenuhi kebutuhan kognisi. 47 responden (49%) menyatakan situs ini menghilangkan rasa bosan. 46 responden (47.1%) menyatakan situs ini meneguhkan kontak. 40 responden (41.2%) menyatakan dapat merasa rileks setelah mengakses situs ini.

4. Penggunaan media internet untuk memperoleh informasi di kalangan mahasiswa masih terbatas pada hal yang berkaitan dengan mata kuliah yang dipelajari.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti memiliki saran sebagai berikut :

1. Bagi kalangan praktisi, situs berita online merupakan hal yang masih baru bagi masyarakat sehingga perlu cara yang baik agar bisa


(2)

2. Bagi kalangan akademisi, situs berita online www.medan.tribunnews.com merupakan situs berita yang banyak berisi informasi seputar Sumatera Utara hendaknya dimanfaatkan untuk menjadi rujukan berita daerah. 3. Bagi ilmu komunikasi, semoga penelitian ini bisa menjadi rujukan bagi

peneliti lain untuk meneliti mengenai situs berita online. Peneliti memberi saran bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian iniberfokus pada banyaknya iklan pada situs berita online.


(3)

Daftar Referensi

Ardianto, Elvinaro dan Lukti Komala.2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Birowo, M. Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta. Gitanyali.

Bungin, Burhan. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT RajaGrafindoPersada.

_____________.2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Effendy, Onong Uchjana.2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti.

____________________. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis, Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mc Quail , Dennis.2011. Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antar Budaya : Di Era Budaya Siber. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nurrudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang : Cespur.

________.2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers.


(4)

Santana, K. Setiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor. Severin, Warner J. 2009. Teori Komunikasi sejarah, metode, dan terapan di

dalam media massa. Jakarta: Prenada Media Group.

Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Tubbs, Stewart L. & Moss, Sylvia. (2000). Human Communications:

Konteks-konteks

Komunikasi. Terjemahan Deddy Mulyana dan Germbirasari. Bandung:

Remadja Rosdakarya.

West, Richard dan Lynn H Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta. Salemba Humanika.

Sumber Lain

- Alexa.com - Wikipedia.co - Detik.com


(5)

Lampiran

11A * Pemahaman thdp Peristiwa Crosstabulation Count

Pemahaman thdp Peristiwa

Total

Kurang Paham Paham

11A Tidak Pernah 9 5 14

Jarang 31 8 39

Sering 26 6 32

Sering sekali 7 4 11

Total 73 23 96

14A * Pemahaman thdp Peristiwa Crosstabulation Count

Pemahaman thdp Peristiwa

Total

Kurang Paham Paham

14A Tidak Paham2 3 2 5

Kurang Paham 33 7 40

Paham 36 13 49

Sangat Paham 1 1 2

Total 73 23 96

13A * Menghilangkan rasa bosan Crosstabulation Count

Menghilangkan rasa bosan

Total Tidak Membantu

Kurang


(6)

Berminat 1 22 17 40

Sangat Berminat 0 1 2 3

Total 3 46 47 96

12A * Merasa Rileks Crosstabulation Count

Merasa Rileks

Total

Tidak Pernah Jarang Sering

12A Tidak Pernah 0 4 2 6

Jarang 0 29 18 47

Sering 2 20 18 40

Sering sekali 0 1 2 3

Total 2 54 40 96

Correlations

9E Kepuasan

Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .293**

Sig. (2-tailed) . .004

N 96 96

Kepuasan Correlation Coefficient .293** 1.000

Sig. (2-tailed) .004 .

N 96 96


Dokumen yang terkait

Situs Waspada.co.id Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi dikalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda Tanah Rencong Komisariat Universitas Sumatera Utara)

7 67 112

Situs Berita Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi(Studi Korelasional Situs Berita Online detikcom Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

7 89 114

Situs Portal Berita Online Detik.com dan Pemenuhan Kebutuhan Akan Informasi (Studi Korelasional Situs Portal Berita Online Detik.Com dengan Pemenuhan Kebutuhan akan Informasi di Kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara)

4 39 86

Relevansi Ketersediaan Koleksi Perpustakaan USU dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

2 64 73

MEDIA ONLINE DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

5 32 116

MEDIA ONLINE DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasi Antara Aktivitas Menggunakan Media Online Traveloka.com dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Travelling Di Kalangan Mahasiswa FISIP UNS Program Studi Ilmu Komunikasi Non-Reg Angkatan 2013 - 20

0 2 26

Situs Berita Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi(Studi Korelasional Situs Berita Online detikcom Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 1 10

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis - Situs Berita Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi(Studi Korelasional Situs Berita Online detikcom Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 0 28

Situs Berita Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi(Studi Korelasional Situs Berita Online detikcom Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 0 11

Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Mahasiswa (Study Deskriptif Tentang Pemanfaatan Grup Facebook IIP-PSTP Sebagai Media Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Mahasiswa Prodi IIP dan Prodi PSTP Fakultas Ilmu Sosial dan

3 6 178