1. Apatride dapat terjadi apabila seseorang anak dilahirkan disebuah negara yang
menganut asas ius sanguinis sedangkan negara tempat tinggal orang tua si anak tersebut menganut asas ius soli. Secara otomatis si anak tersebut tidak dapat
memiliki kewarganegaraan dimana dia di lahirkan dan tidak dapat memiliki kewarganegaraan orang tuanyajuga, jadi si anak tersebut tidak memiliki
kewarganegaraan.
2. Bipatride terjadi apabila seorang anak dilahirkan di sebuah negara yang
menganut asas ius soli dan negara tempat tinggal orang tua si anak tersebut menganut asas ius sanguinis. Dengan demikian anak tersebut mempunyai
kewarganegaraan ganda, karena negara tempat lahir si anak tersebut mengakui bahwa anak tersebut adalah warga negara mereka, sedangkan negara tempat
tinggal orang tua anak tersebutjuga mengakui anak tersebut sebagai warga negara mereka, jadi si anak tersebut memiliki kewarganegaraan ganda.
3. Multipatride terjadi jika seorang pria berkewarganegaraan A menikah dengan
seorang wanita berkewarganegaraan B, negara A dan B menganut asas ius sanguinis. Mereka pindah ke negara Cyang menganut asas ius soli, lalu mereka
melahirkan seorang anak di negara C. Secara otomatis si anak tersebut memiliki 3 kewarganegaraan sekaligus yaitu kewarganegaraan negara A, B dan negara C.
Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai asas yang dianut negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu negara
tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lainjuga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.
Negara Indonesia telah menentukan siapa – siapa saja yang menjadi warga negaranya. Ketentuan tersebut tercantum pada pasal 26 UUD 1945 yang isinya
sebagai berikut : 1 Yang menjadi warga negara ialah orang – orang Indonesia asli dan orang – orang
16
bangsa lain yang disahkan dengan undang – undang sebagai warga negara. 2 Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia 3 Hal – hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang – undang.
Berdasarkan hal di atas, dapat kita ketahui bahwa yang dapat menjadi warga negara Indonesia adalah :
1. Orang – orang bangsa Indonesia asli; 2. Orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan undang – undang
menjadi warga negara. Berdasarkan pasal 26 ayat 2 UUD 1945, penduduk negara Indonesia terdiri atas dua
yaitu warga negara dan warga asing. Ketentuan ini merupkan hal baru dan sebagaihasil amandemen UUD 1945. sebelumnya, pada masa jajahan belanda
penduduk Indonesia dibagi menjadi 3 tiga yang diatur pada pasal 163 IS Indische Staatregeling tahun 1972, yaitu :
a. Golongan Eropa, terdiri atas :
1 Bangsa Belanda 2 Bukan bangsa Belanda tetapi dari Eropa
3 Orang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golongan Eropa
b. Golongan Timur Asing, terdiri atas
1 Golongan Tionghoa
17
2 Golongan Timur Asing Asing bukan Cina
c. Golongan Bu,iputera atau Pribumi, terdiri atas
1 Orang Indonesia asli dan keturunannya 2 Orang lain yang menyesuaikan diri dengan orang Indonesia asli dan keturunannya.
Dengan adanya ketentuan baru mengenai penduduk Indonesia, diharapkan tidak ada lagi pembedaan dan penamaan penduduk Indonesia atas golongan pribumi dan
keturunannya yang dapat memicu konflik antar penduduk Indonesia.
8. HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA