dengan lembaga perwakilan, digunakan untuk menunjukkan das sollen yakni cita dalam pembentukan lembaga tersebut;
3. Realitasnya
Realitas yang dimaksud ini adalah berkenaan dengan bagaimana lembaga perwakilan tersebut dijalankan, apakah telah sesuai dengan tujuan
pembentukannya atau sebaliknya pelaksanaan dari lembaga perwakilan yang ada menyimpang dari tujuan dan ketentuannya.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: Menggambarkan secara menyeluruh das sein dan das sollen
dinamika Lembaga Perwakilan di Indonesia pada masa pra dan pasca kemerdekaan.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk: a.
Kegunaan Teoretis Dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu hukum khususnya
pembangunan lembaga perwakilan dan hukum tata negara pada umumnya, serta dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
b. Kegunaan Praktis
Diharapkan kajian dari hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai dinamika Lembaga
Perwakilan yang ada di Indonesia, serta dapat bermanfaat untuk memberikan rumusan dan gagasan pembaruan dalam pembangunan
Lembaga Perwakilan di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A Konstitusi, Hukum, dan Demokrasi
Demokrasi merupakan ideologi yang paling rasional dan wajib ada dalam setiap penyelenggaraan negara dewasa ini. Kebebasan dan kesetaraan menjadi
tawaran yang disediakan oleh demokrasi. Negara yang menentang ataupun menimpang dari haluan demokrasi akan dianggap gagal dalam menyelenggarakan
pemerintahannya. Dominasi dari ideologi demokrasi, hak individu, dan kapitalisme dibuka setelah runtuhnya komunisme.
21
Ketiadaan suatu saingan dengan demikian membuat demokrasi terus menerus menguat. Kondisi demikian
bahkan dianggap sebagai akhir zaman oleh Francis Fukuyama, ia berpendapat bahwa:
22
More than that, however, I argued that liberal democracy may constitute the end point of mankinds ideological evolution and the final form of human
government, and as such constituted the end of history. Demokrasi liberal dengan demikian menjadi penutup atau ideologi akhir zaman umat manusia.
Demokrasi liberal menjadi ideologi yang terakhir dan seakan paling sempurna. Namun sebelum lebih jauh membahas demokrasi sebagai ideologi akhir zaman,
kita perlu menguraikan kembali apa itu demokrasi, teori demokrasi hingga bagaimana kemudian demokrasi dapat berkembang menjadi sedemikian rupanya
atau disebutkan sebelumnya sebagai ideologi akhir zaman.
21
Brian Z. Tamanaha, On The Rule of Law: History, Politics, and Theorie, Cambridge: Cambridge University Press, 2004, hlm 1
22
Francis Fukuyama, End Of History and The Last Man, United State: Maxwell, 1992, hlm xi.
1. Demokrasi
Demokrasi sebagai sebuah ide penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis pada rakyat. Rakyat bahkan sering disebutkan sebagai pemilik dari
penyelenggaraan pemerintahan apabila mengacu dari sudut pandang demokrasi. Kata demokrasi sendiri muncul pada abad ke 5 sebelum masehi.
23
Demokrasi apabila kemudian dilihat secara terminologis sering diartikan sebagai
pemerintahan oleh dari, oleh dan untuk rakyat. Jimly Asshiddiqie menerjemahkan makna demokrasi dalam 4 empat ciri besar: 1 kekuasaan berasal dari rakyat; 2
rakyat menentukan seluruhnya arah sesungguhnya serta menyelenggarakan kehidupan kenegaraan; 3 keseluruhan sistem penyelenggaraan negara
diperuntukkan untuk rakyat; dan 4 negara yang ideal bahkan diselenggarakan bersama-sama dengan rakyat.
24
Demokrasi dengan ciri-ciri umumnya tersebut lebih lanjut diderivasikan ke dalam ciri yang lebih khusus apabila mengacu pada
aliran yang melatarbelakangi demokrasi tersebut. Miriam Budiarjo berkenaan dengan demokrasi memandang bahwa ada dua kelompok aliran demokrasi yang
besar, yakni demokrasi konstitusional dan demokrasi yang berdiri diatas komunisme.
25
Jimly Asshiddiqie juga memiliki pendapat mengenai aliran besar
23
Adam Przeworski menebutkan mengenai kata demokrasi sebagai berikut: The story is bewildering.
The word ―democracy‖ appeared during the fifth century bc in a small municipality in Southeastern Europe, acquired a bad reputation, and vanished from usage already in Rome.
According to the Oxford English Dictionary, its first appearance in English was in 1531. The 1641 constitution of Rhode Island was the first to refer to a ―Democratical or Popular Government.
Demokrasi berdasarkan pada pernyataan Adam tersebut bahwa kemunculan demokrasi berawal dari Eropa Selatan, dan dalam kamus bahas Inggris Oxford pertama kali muncul sebagai sebuah
kata adalah pada tahun 1531. Lihat Adam Przeworski, Democracy and The Limits of Self- Government, Cambridge: Cambridge University Press, 2010, hlm 4.
24
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2011, hlm 293.
25
Mirriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, cetakan Ke-delapan, Jakarta: CV Prima Grafika, 2013, hlm 105.