b. Ragam Dialog Ragam dialog merupakan cara yang digunakan untuk mengorganisasikan
berbagai teknik dialog. Antarmuka yang menggunakan berbagai teknik dialog pada dasarnya adalah untuk mendapatkan suatu kriteria yang sangat penting
dalam mengoperasikan sebuah program aplikasi, yaitu aspek ramah dengan pengguna. Ragam dialog yang digunakan adalah manipulasi langsung direct
manipulation sehingga aktivitas tersebut akan dikerjakan oleh sistem komputer.
2.2 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan artificial
intelligence merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal, dalam pandangan
manusia adalah cerdas. Menurut Rich dan Knight 1991 kecerdasan buatan adalah sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat
ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia Kusrini, 2006.
Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu : membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna. Yang dimaksud
kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik
atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikan dengan efektif Arhami, 2005.
2.3 Sistem Pakar
Menurut Martin dan Oxman 1998 dalam Kusrini 2006 sistem pakar adalah sebuah program komputer yang mencoba meniru atau mensimulasikan pengetahuan
knowledge dan ketrampilan skill dari seorang pakar pada area tertentu. Pada umumnya pengetahuan sistem pakar berusaha menirukan metodologi dan kinerja dari
Universitas Sumatera Utara
seorang manusia yang pakar dalam domainnya. Tujuan dari sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan
pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
Keuntungan yang didapat dari sistem pakar adalah tidak terbatas karena dapat digunakan kapan pun juga. Pengetahuannya bersifat konsisten, kecepatan untuk
memberikan solusi lebih cepat daripada manusia dan biaya yang dikeluarkan sedikit. Berbeda dengan manusia yang membutuhkan istirahat, pengetahuannya bersifat
variabel dan dapat berubah-ubah tergantung situasi. Kecepatan untuk menemukan solusi sifatnya bervariasi dan biaya yang harus dikeluarkan untuk konsultasi biasanya
mahal Hartati, et al., 2008.
Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang
diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pada pembuatan sistem biasa. Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan untuk
menggantikan seorang pakar Kusrini, 2006, di antaranya: 1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi. Dapat
menggantikan tugas-tugas dari pakar hanya dengan sebuah sistem, tanpa harus seorang pakar bekerja ditempat tersebut.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. Bagi para ahli sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang
berpengalaman. 3. Seorang pakar akan pergi atau pensiun. Seorang pakar tidak selamanya dapat
bekerja dan memecahkan suatu masalah. 4. Konsultasi dengan pakar mahal. Semakin banyak data yang diberikan,
semakin mahal biaya untuk berkonsultasi. 5. Sistem pakar dapat digunakan oleh semua orang dimana saja dan kapan saja.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Berikut ini adalah ciri-ciri sistem pakar Kusrini, 2006: 1. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
2. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. Sistem dapat memberikan alasan atau nasihat yang sederhana
dapat dimengerti oleh pengguna. 3. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu. Sebuah sistem pakar mempunyai
aturan dalam pembuatannya. 4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. Sistem pakar dapat
terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 5. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran. Keluaran dari aplikasi sistem pakar
berisi solusi yang konsisten dan berguna untuk pengguna. 6. Output tergantung dari dialog dengan user. Keluaran dari sistem tergantung
dari apa yang di input oleh user dalam memecahkan suatu masalah.
2.3.2 Keuntungan Sistem Pakar
Sistem pakar expert system merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nesehat dan sarana bantu dalam
memecahkan masalah
dibidang-bidang spesialisasi
tertentu seperti
sains, perekayasaan, matematika, pertanian, kedokteran, dan sebagainya. Berikut ini adalah
keuntungan sistem pakar Kusrini, 2006: 1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.
Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik rumit maupun tidak sekalipun tanpa bantuan dari para ahli dalam
bidang tersebut. 2. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih
cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya.
3. Meningkatkan kualitas. Sistem pakar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user.
Universitas Sumatera Utara
4. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan. Solusi dari sistem pakar berasal dari pakar itu sendiri,
sehingga solusi yang diberikan pasti benar. 5. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem
pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman. Sistem dapat digunakan oleh semua orang bahkan dapat digunakan karena aplikasinya yang
user friendly. 6. Handal reliability. Bagi para ahli, sistem pakar dapat sebagai alat bantu
untuk membantu tugasnya. 7. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi
jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
8.
Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Sistem memiliki basis data yang mampu menampung banyak pengetahuan yang
diberikan dari pakar.
2.3.3 Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiki beberapa kelemahan Arhami, 2005, antara lain :
1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah karena kadangkala pakar dari masalah yang
dibuat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda walaupun dari bidang yang sama.
2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan
pemeliharannya. 3. Boleh jadi sistem tidak dapat membuat keputusan. Kemungkinan ada sistem
yang tidak menghasilkan jawaban yang tepat, di karenakan sistem mungkin tidak dikembangkan.
4.
Sistem pakar tidaklah 100 menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti
sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Karakteristik Sistem Pakar
Sistem pakar mempunyai beberapa karakteristik dasar yang membedakan dengan program komputer biasa umumnya, yaitu:
1. Mempunyai kepakaran Dalam menyelesaikan masalah bukan hanya mendapatkan solusi yang benar saja,
namun juga bagaimana mendapatkan pemecahan dengan cepat dan mahir. 2. Domain tertentu
Sistem pakar mengutamakan kedalaman mengenai bidang tertentu. 3. Memiliki kemampuan mengolah data yang mengandung ketidakpastian kadang-
kadang data yang tersedia tidak lengkap sistem harus dapat memberikan pemecahan sesuai data yang tersedia dengan memberikan pertimbangan, saran
atau anjuran sesuai dengan kondisi yang ada. 4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap program komputer
dirancang untuk memberikan jawaban yang tepat setiap waktu. Sedangkan sistem pakar dirancang untuk berlaku sebagai seorang pakar, kadang memberikan
jawaban yang benar, dan suatu saat mungkin tidak tepat Expert system makes mistake. Sistem pakar hanya sebagai alat bantu dalam memecahkan masalah,
keputusan yang benar akurat hanya ada ditangan pakar, tetapi apabila sistem tidak dikembangkan maka mungkin ada keluaran jawaban yang tidak tepat.
2.3.5 Arsitektur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan development environment dan lingkungan konsultasi consultation environment.
Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan
oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen- komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar Hartati, 2008
Keterangan: Pakar merupakan seseorang yang ahli di bidang tertentu.
1. Penambahan pengetahuan merupakan penerimaan atau perolehan pengetahuan yang dapat diperoleh dari seorang pakar, buku teks, laporan penelitian dengan
dukungan dari seorang perekayasa pengetahuan. 2. Perekayasa pengetahuan yaitu seorang spesialis sistem yang menerjemahkan
pengetahuan yang dimiliki seorang pakar menjadi pengetahuan yang akan tersimpan dalam basis pengetahuan pada sebuah sistem pakar.
3. Basis pengetahuan, terdiri dari dua jenis, yaitu fakta situasi dan teori dan rule atau aturan.
4. Perbaikan, yakni mereka dapat menganalisis pengetahuannya sendiri dan kegunaannya, belajar darinya, dan meningkatkannya untuk konsultasi
mendatang. 5. Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar. Komponen ini sebenarnya
adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace,
dan untuk memformulasikan kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
6. Workspace merupakan area dari sekumpulan memori kerja working memory. Workspace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang
dicapai. 7. Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.
8. Antarmuka Interface, Sistem pakar haruslah user friendly dan berorientasi pada masalah dalam hal antarmukanya. Pada bagian ini terjadi dialog antara
program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi input dari pemakai, juga memberikan informasi output
kepada pemakai. 9. Aksi yang direkomendasikan, merupakan saran atau solusi untuk
permasalahan yang sedang dihadapi oleh user. 10. Pemakai, umumnya pemakai yang dimaksud ini adalah:
a. Client yaitu bukan pakar yang menginginkan advice nasihat. Di sini sistem pakar bertindak seperti seorang konsultan atau penasehat.
b. Learner pelajar
untuk mempelajari
bagaimana sistem
pakar menyelesaikan permasalahan. Di sini sistem pakar bertindak sebagai
seorang instruktur. c. Pembangun sistem adalah seseorang yang dapat membuat antarmuka
pengguna user interface, merancang bentuk basis pengetahuan knowledge base secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin
inferensi inference engine. d. Pakar adalah seseorang yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang
diusahakan untuk dipecahkan oleh sistem.
2.4 Metode Case Based Reasoning CBR