Peranan Pemerintah Perkembangan Industri Tenun Ulos

paling sering terjual dan sering dipesan oleh pembeli. Kalau mereka menenun ulos tersebut pengusaha memperoleh keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya proses produksi berkisar Rp 4.000 - Rp 8.000 per lembarnya Dorna wawancara 26 Febuari 2014.

6. Peranan Pemerintah

Peran pemerintah sangat penting dalam memajukan perkembangan industri karena ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tetapi peran pemerintah di Kota Pematangsiantar sangat minim bahkan tidak adanya perhatian sama sekali dalam membantu industri tenun ulos di Kelurahan Sigulang-gulang dalam hal mengembangkan kain ulos menjadi produk unggulan dan penanganan bahan baku yang sering terjadinya kelangkaan, masalah bantuan modal bagi industri rumahan, bagaimana cara strategi pemasaran, serta bagaimana pembinaan manajemen produksi yang baik dan benar. Kurangnya perhatian pemerintah kepada pelaku industri tenun di Kelurahan Sigulang-gulang membuat para pelaku industri mengatasi permasalahan yang hadapi dengan sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah atau bersifat mandiri Serti wawancara 22 Febuari 2014. Banyak pelaku industri tenun ulos di Kelurahan Sigulang-gulang hanya berharap suatu saat ada perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk mereka dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi, khususnya dalam memberikan solusi mengatasi kelangkahan bahan baku, sering hilangnya bahkan bahan baku, kenaikan harga yang tidak wajar yang terkadang membuat proses produksi mereka terhenti sambil menunggu harga bahan baku kembali normal. Pemerintah setempat juga seharusnya memperhatikan apa yang menjadi keluhan-keluhan dan kendala yang di hadapi para pelaku industri tenun ulos di sigulang-gulang, sebab kebanyakan warganya khususnya bagi para ibu-ibu rumah mengantungkan nasib dan perekonomian mereka di industri tenun ulos, sebab hanya itu keterampilan dan pekerjaan yang cocok mereka jalani, akan tetapi pemerintahan setempat tidak pernah melakukan tinjauan ke lapangan bahkan pemerintah terkesan cuek. Bapak Lurah Kelurahan Sigulang-gulang menggatakan bahwa para pelaku industri tidak akan bisa bekerja sama kalau dibentuk kelompok usaha tenun ulos untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dan bantuan modal untuk kelanjutan usaha, karena faktor individulisme dan tidak bisa diajak kerja sama yang membuat kesan bahwa nantinya para pelaku industri tenun ulos hanya menginkan uang bantuan usaha saja, karena pemerintah mau memberikan bantuan asalkan ada hasil bantuan yang mereka dan membutikan kepada pemerintah bahwa bantuan yang mereka berikan tidak sia-sia dan hanya membuang-buang dana Guntur wawancara 26 Febuari 2014. Akan tetapi kenyataannya pemerintah tidak pernah melakukan sosialisai tentang bantuan pemerintah dengan syarat membentuk satuan usaha tenun ulos atau UKM Usaha Kecil Menengah. Pemerintah juga tidak pernah memberikan pengarahan dan bagaimana cara mengembangkan ulos menjadi produk kreatif seperti menjadi souvenir-souvenir yang diluar konteks ulos sebagai pemenuh kegiatan-kegiatan adat- istiadat orang Batak, karena dengan menjadikan ulos sebagai souvenir maka ulos semakin terkenal dan menjadi produk unggulan dan peran industri kreatif sangat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas produksi ulos, memajukan industrinya khususnya bagi para industri rumah tangga yang perlu diperhatikan dan dibina, agar kelak industri tersebut tidak hanya memenuhi hasil produksi saja, tetapi juga bisa menjadi industri kreatif yang maju dan berguna bagi penarik bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Pematangsiantar Salomo wawancara 18 Febuari 2014. 84

BAB V PENUTUP