PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KENCUR (Kaempferia galanga .L) DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN PADA AYAM BROILER

(1)

i

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KENCUR (Kaempferia galanga .L) DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN

BOBOT BADAN HARIAN PADA AYAM BROILER

SKRIPSI Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan dari Fakultas Pertanian- Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH:

MARISSA RATIH SUPRIWANTININGRUM NIM: 09910054

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(2)

ii SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHANTEPUNG KENCUR (Kaempferiagalanga .L) DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN

BOBOT BADAN HARIAN PADA AYAM BROILER

OLEH:

MARISSA RATIH SUPRIWANTININGRUM NIM: 09910054

DISETUJUI : Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, MS Tanggal :... NIP.11089090128

Pembimbing Pendamping

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes. Tanggal : ... NIP. 19640318. 199003. 2. 001

Mengetahui : Ketua Jurusan Peternakan

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes NIP. 19640318.199003.2.001


(3)

iii

Skripsi Berjudul

PENGARUH PENAMBAHANTEPUNG KENCUR (Kaempferiagalanga .L) DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN

BOBOT BADAN HARIAN PADA AYAM BROILER

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: MARISSA RATIH SUPRIWANTININGRUM

NIM: 09910054

Telah dipertimbangkan di depan Dewan Penguji pada tanggal:

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. WahyuWidodo, MS NIP. 11089090128

Penguji Utama

Dr. Ir. Aris Winaya, MM, M. Si NIP. 19640514.199003.1.002 PembimbingPendamping

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes NIP. 19640318.199003.2.001

PengujiPendamping

Ir. Listiari Hendraningsih, MP NIP. 19641110.199003.2.001

Mengetahui : Ketua Jurusan Peternakan

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes NIP. 19640318.199003.2.001


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Marissa Ratih Supriwantiningrum

NIM : 09910054

Tempat, Tanggal lahir : Lumajang, 10 Mei 1990

Fakultas/ Jurusan : Pertanian-Peternakan/ Peternakan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah/skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Tepung Kencur (Kaempferia galangal.L) Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Dan Pertambahan Bobot Badan Harian Ayam Broiler” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang,

Yang menyatakan

Marissa Ratih Supriwantiningrum NIM. 09910054

Mengetahui:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Ir. WahyuWidodo, MS Drh. Imbang Dwi Rahayu,M.Kes


(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum. Wr. Wb.

Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa melimpahkan taufik rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Rasa syukur kami panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Skripsi berjudul

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KENCUR (Kaempferia galanga

.L) DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN PADA AYAM BROILER”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana peternakan di Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam dalamnya kepada:

1. Ibu Drh. Imbang Dwi Rahayu,M.Kes. Selaku Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Bapak Prof.Dr.Ir Wahyu Widodo Ms. Selaku pembimbing utama

3. Rasa hormat dan sayang kepada kedua orang tua, saudara, beserta teman-teman angkatan 2009, teman-teman-teman-teman kos, danteman-teman KKN 47 Plaosan. 4. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Peternakan Fakultas

Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih telah membagi ilmu dan membimbing selama kuliah,

Semoga skripsi ini berguna bagi penulis khususnya dan pihak lain umumnya serta demi perkembangan ilmu peternakan dan ilmu pengetahuan lainnya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.

Wassalamu’allaikumWr. Wb.

Malang, 3Agustus 2013,


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

RINGKASAN ... xi

ABSTRACT ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Kegunaan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Ayam broiler ... 4

2.2 Ransum Broiler ... 6

2.3 Kebutuhan Nutrien Ayam Broiler ... 8

2.4 Kencur ... 9

2.5 Konsumsi Pakan... 11

2.6 Pertambahan Bobot Badan ... 14

2.7 Hipotesis ... 15

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN ... 16

3.1 WaktudanTempat ... 16

3.2 MateridanAlat ... 16

1.Materi ... 16

2. Alat... 17

3.3 BatasanVariabeldan Cara Pengamatan ... 18

1. BatasanVariabel ... 18

2. Cara Pengamatan ... 18

3.4 Metode Penelitian ... 19

1. Rancangan Percobaan ... 19

2. Perlakuan danUlangan ... 20

3. Denah Percobaan ... 21

3.5 Metode Analisis Data ... 21

1. Uji Beda Nyata ... 22

3.6 Pelaksanaan Penelitian ... 23

1. Tahap Persiapan ... 23


(7)

vii

3. Tahap Analisis dan Penelitian ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Kondisi Lingkungan ... 25

4.2 Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsumsi Pakan ... 27

4.3 Pengaruh Perlakuan Terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian.. 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 33

5.1 Kesimpulan ... 33

5.2 Saran ... 33


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 ... 5

Tabel 3.1 Data Analisis Pakan BR1 ... 17

Tabel 3.2 Denah Percobaan ... 21

Tabel 3.3 Tabulasi Data ... 21

Tabel 3.5 Analisis Variansi ... 22

Tabel4.1 Data Hasil Rataan Konsumsi Pakan Pengaruh Perlakuan Tepung Kencur pada Ayam Broiler CP 707 ... 27

Tabel4.2 Data Analisis Variansi Konsumsi Pakan Pengaruh Perlakuan Tepung Kencur Dalam Pakan Pada Ayam Broiler CP 707 ... 28

Tabel 4.3 Kandungan Zat Kurkumin Berbagai Jenis Herbal... 29

Tabel 4.4 Data Rataan Pertambahan Bobot Badan Harian Pengaruh Perlakuan Penambahan Tepung Kencur Dalam Pakan pada Ayam Broiler CP 707 ... 30

Tabel 4.5 Data Analisis Variansi Pertambahan Bobot Badan Pengaruh Perlakuan Penambahan Tepung Kencur Pada Ayam Broiler CP 707 ... 31


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Tabel Data Konsumsi Pakan Ayam Broiler ... 37 Lampiran 2. Tabel Data Bobot BadanAyam Broiler ... 40 Lampiran 3. Komposisi Zat Dalam Kencur ... 43 Lampiran 4. Tabel Nutrisi Pakan Ayam Pedaging yang Digunakan Broiler


(10)

x

DAFTAR PUSTAKA

Adams, C. A. 2000. Enzim Komponen Penting dalam Pakan Bebas Antibiotik. http://siauwlielie. tripod.com/art_012707.htm. Diakses tanggal 24 Agustus 2012s

Agustina, L. 2006. Penggunaan Ramuan Herbal Sebagai Feed Additive Untuk Meningkatkan Performans Broiler. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdaya Saing. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Alamsyah, R. 2005. Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara Modern. Penebar Swadaya. Jakarta (http://eprints.undip.ac.id/2644/1/Akbar_Adiguna.pdf) dalam jurnal akbar adiguna)

Alex, R. 2010. Pemberian Jamu Meningkatkan Produktifitas Ayam Pedaging. Makalah LKS Tingkat propinsi Jabar 2010.

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung budi KPP IPB. Baranang siang. Bogor.

Arifien, M. 2002. Rahasia Sukses Memelihara Ayam Broiler di Daerah Tropis. Penebar Swadaya, Jakarta.

Bell, D. D. & W. D. Weaver. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th Edition. Spinger Science Bussiness Inc. Springing Street, New York.

Damayanti, D. 2005. Pengaruh Penambahan Kunyit (Curcuma Domestica, Val) Atau Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) dalam ransum terhadap persentase karkas dan pemotongan karkas komersial broiler. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2009. Data Konsumsi ayam Broiler Di Indonesia. http://www.deptan.go.id diakses tanggal 6 Oktober 2012.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2009. Statistik Peternakan.

http://www.deptan.go.id diakses tanggal 6 Oktober 2012.

Fadilah. 2007. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Cetakan 1. Agromedia, Jakarta. http: // eprints.undip.ac.id / 2172/1/PKL_Alfin.pdf diakses tanggal 12 juni 2013.


(11)

xi

Giant Noman Praceka. 2008. Pemberian Tepung Kencur (Kaempferia galanga Linn) Dalam Ransum Ayam Broiler Rendah Energi Dan Protein Terhadap Energi Metabolis Dan Retensi Protein. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Gordon, S. H. & D. R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Product: Their Technology and Scientific Principles. Nottingham University Press, UK. Guenter, W. 2001. Phytases in cereals and hemicelluloses in canola (rapeseed)

meal and lupins. Department of Animal Science, Univ. of Manitoba, Winnipeg, MB. Canada.

Kartasudjana, R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Kartasudjana, R dan Edjeng, S. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Laboratorium Kimia UMM. 2013. Analisa Pakan BR 1 produksi PT. Charoen Phokphan Jaya Farm. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Laboratorium Kimia Organik FMIPA - UGM. 2009. Kandungan Zat Kurkumin

Berbagai Jenis Herbal. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta .

Malik, A. 2003. Buku Ajar Dasar Ternak Unggas. Fakultas Peternakan - Perikanan. UMM.

Mycek M. J., R.H Harvai, and P.C. Champe. 2001. Farmatologi. 2nd Ed. East Washington Square., Philladelpia.

Murwani, R., C. I. Sutrisno, Endang K., Tristiarti dan Fajar W. 2002. Kimia dan Toksiologi Pakan. 2002. Diktat Kuliah Kimia dan Toksiologi Pakan. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Mulyorini, R. 2006. Probiotik dan Mineral Organik. Online: http :// www. republika. co. id. diakses pada tanggal 13 Agustus 2012

Nataamijaya, A. 2003. Pengaruh Penambahan Kencur (Kaempferia galangal L.) Dan Lempuyang (Zingiber Arimaticum Val.) Dalam Ransum Terhadap Eryhtrocyte, Leucocyte Dan Bakteri Feses. Buletin Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

North, M. O., and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed.The Avi Publishing Company Inc. Wesport, Connecticut. Canada.


(12)

xii

Nugroho, 2011. Khasiat Kencur. http://aryonugroho .blogspot. com/2011/05/

khasiat-kencur.html. diakses pada tanggal 18 Maret 2012.

Puastuti, W. 2001. Pengaruh pemberian temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan minyak kelapa dalam ransum terhadap kadar lemak dan kolesterol telur. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan, Bogor.

Pramono, S. 1994. Etil–P. Metoksi Sinamat dan Kaempferia Zat Identitas Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L). Makalah Seminar Nasional VI Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung.

Priyatno, M. A. 2003. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Resnawati, H. 2002. Tepung Kencur (Kaempferia galangal. L) Sebagai Suplemen

Dalam Ransum Ayam Pedaging. Buletin Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rizal, Yose. 2006. Ilmu Nutrien Unggas. Andalas University Pres, Padang.

Rukmana, R. 2004. Kencur. Penerbit PT. Kanisius. Yogyakarta. (Dalam Jurnal Romy Dirdja Wirapati, 2008) http: //repository.ipb.ac.id/ bitsream/handle/123456789/10710/ D08rdw_abstract.pdf. diakses pada tanggal 12 juni 2013.

Santosa, H. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sinurat, A.P., T. Purwadaria, M.H. Togatorop, dan T. Pasaribu. 2003. Pemanfaatan bioaktif tanaman sebagai feed additive pada ternak unggas: pengaruh pemberian jamu jamuan atau ekstraknya dalam ransum terhadap penampilan ayam pedaging. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Sudaro, Yani dan Anita Siriwa. 2007. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Subroto, A. 1987. Pembuatan Bubuk Konsentrat Kencur (Kaempferia galanga. L). Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.


(13)

xiii

Soeharsono, H. 2002. Probiotik. Alternatif Pengganti Antibiotik dalam Bidang Peternakan. Labolaturium Fisiologi dan Biokimia. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Malang.

Tobing, V. 2002. Beternak Ayam Broiler Bebas Antibiotika. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wahyu, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Winarto, W. P. 2003. Khasiat Dan Manfaat Kunyit. Agro Media Pustaka, Jakarta. Dalam Skripsi Giant Noman Praceka. 2008. Pemberian Tepung Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Dalam Ransum Ayam Broiler Rendah sEnergi Dan Protein Terhadap Energi Metabolis Dan Retensi Protein. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Zainuddin, 2010. Tanaman Obat-Obatan. http://tonikomara.blogspot.

com/2010/01/tanaman -obat-meningkatkan-efisiensi. html. diakses pada

tanggal 17 oktober 2012.

Zuprizal dan Kamal, M. 2005. Nutrisi dan Pakan Unggas. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.


(14)

1

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ayam broiler adalah salah satu jenis ternak yang memberikan kontribusi cukup besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Setiap tahun kebutuhan masyarakat akan daging broiler terus meningkat. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2004 sampai dengan 2007 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 2,28 % pertahun diikuti dengan kenaikan konsumsi daging ayam sebesar 6,10 % pertahun (Tabel 1.1).

Daging ayam ras mengandung komposisi nilai gizi yang baik dan sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein hewani. Daging ayam ras juga mengandung vitamin-vitamin yang sangat diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan manusia. Disisi lain yang menyebabkan peningkatan permintaan daging ayam ras pedaging dikarenakan harga daging ayam ras dapat dijangkau oleh konsumen dengan taraf ekonomi menengah sampai taraf ekonomi atas.

Tabel 1.1. Jumlah Populasi Penduduk dan Konsumsi Daging Ayam Ras di Indonesia pada Tahun 2004-2007.

Tahun Jumlah Penduduk (juta orang)

Jumlah Konsumsi (kg/tahun)

2004 217,07 1.425.300

2005 220,33 1.573.000

2006 223,63 1.486.100

2007 226,99 1.564.200

Laju Pertumbuhan

(%/tahun)

2,28 6,10

Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan, 2009


(15)

2

Ayam broiler salah satu jenis ternak unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat. Pada umur 5 sampai dengan 6 minggu ayam broiler dapat dipanen. Laju pertumbuhan yang cepat ini banyak mendatangkan permasalahan bagi para peternak selain membutuhkan pakan yang banyak juga daging yang dihasilkan memiliki perlemakan yang tinggi. Efisiensi pakan oleh ternak broiler sangat rendah karena harga pakan yang sangat mahal, sehingga para peternak biasa memberikan pakan dengan kadar lemak tinggi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan memberikan feed additive atau pakan tambahan agar penyerapan zat makanan didalam tubuh broiler bisa berlangsung dengan maksimal.

Pemberian pakan yang mengandung kadar lemak tinggi mengakibatkan tinggi perlemakan pada daging broiler, sehingga kadar kolestrol yang terdapat pada daging broiler akan sangat tinggi. Kadar kolestrol ini menurunkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging broiler, karena saat ini masyarakat sudah mulai menyadari mengkonsumsi makanan yang sehat serta rendah kolestrol baik bagi kesehatan, agar pertumbuhan broiler menjadi lebih baik dapat dilakukan dengan menggunakan tambahan kencur. Penambahan kencur tidak memberikan efek yang berbahaya karena tergolong bahan alami.

Kencur mengandung zat aktif yang dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga dengan proses metabolisme dalam tubuh maka diharapkan produktivitas ternak tersebut tinggi. Kencur terdapat zat kurkumin, yang diharapkan dapat berperan untuk meningkatkan nafsu makan sehingga performa ayam broiler bagus. Penambahan kencur diharapkan metabolisme nutrisi lebih optimal. Penelitian ini


(16)

3

diharapkan tepung kencur dapat meningkatkan nafsu makan sehingga berpengaruh terhadap konsumsi dan meningkatkan pertambahan bobot badan harian ayam broiler.

1.2Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :

a. Apakah penambahan tepung kencur berpengaruh terhadap konsumsi ayam broiler? b. Apakah penambahan tepung kencur berpengaruh terhadap pertambahan bobot

badan harian ayam broiler?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penambahan tepung kencur dalam pakan terhadap konsumsi ayam broiler

2. Mengetahui penambahan tepung kencur dalam pakan terhadap pertambahan badan harian pada ayam broiler

b. Kegunaan

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi penggunaan tepung kencur dalam pakan, apabila berhasil dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk diterapkan oleh peternak ayam broiler, selain itu untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang peternakan khususnya disiplin ilmu pakan unggas.


(1)

xi

Giant Noman Praceka. 2008. Pemberian Tepung Kencur (Kaempferia galanga Linn) Dalam Ransum Ayam Broiler Rendah Energi Dan Protein Terhadap Energi Metabolis Dan Retensi Protein. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Gordon, S. H. & D. R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Product: Their Technology and Scientific Principles. Nottingham University Press, UK. Guenter, W. 2001. Phytases in cereals and hemicelluloses in canola (rapeseed)

meal and lupins. Department of Animal Science, Univ. of Manitoba, Winnipeg, MB. Canada.

Kartasudjana, R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Kartasudjana, R dan Edjeng, S. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Laboratorium Kimia UMM. 2013. Analisa Pakan BR 1 produksi PT. Charoen Phokphan Jaya Farm. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Laboratorium Kimia Organik FMIPA - UGM. 2009. Kandungan Zat Kurkumin

Berbagai Jenis Herbal. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta .

Malik, A. 2003. Buku Ajar Dasar Ternak Unggas. Fakultas Peternakan - Perikanan. UMM.

Mycek M. J., R.H Harvai, and P.C. Champe. 2001. Farmatologi. 2nd Ed. East Washington Square., Philladelpia.

Murwani, R., C. I. Sutrisno, Endang K., Tristiarti dan Fajar W. 2002. Kimia dan Toksiologi Pakan. 2002. Diktat Kuliah Kimia dan Toksiologi Pakan. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Mulyorini, R. 2006. Probiotik dan Mineral Organik. Online: http :// www. republika. co. id. diakses pada tanggal 13 Agustus 2012

Nataamijaya, A. 2003. Pengaruh Penambahan Kencur (Kaempferia galangal L.) Dan Lempuyang (Zingiber Arimaticum Val.) Dalam Ransum Terhadap Eryhtrocyte, Leucocyte Dan Bakteri Feses. Buletin Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

North, M. O., and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed.The Avi Publishing Company Inc. Wesport, Connecticut. Canada.


(2)

xii

Nugroho, 2011. Khasiat Kencur. http://aryonugroho .blogspot. com/2011/05/ khasiat-kencur.html. diakses pada tanggal 18 Maret 2012.

Puastuti, W. 2001. Pengaruh pemberian temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan minyak kelapa dalam ransum terhadap kadar lemak dan kolesterol telur. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan, Bogor.

Pramono, S. 1994. Etil–P. Metoksi Sinamat dan Kaempferia Zat Identitas Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L). Makalah Seminar Nasional VI Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung.

Priyatno, M. A. 2003. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Resnawati, H. 2002. Tepung Kencur (Kaempferia galangal. L) Sebagai Suplemen

Dalam Ransum Ayam Pedaging. Buletin Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rizal, Yose. 2006. Ilmu Nutrien Unggas. Andalas University Pres, Padang.

Rukmana, R. 2004. Kencur. Penerbit PT. Kanisius. Yogyakarta. (Dalam Jurnal Romy Dirdja Wirapati, 2008) http: //repository.ipb.ac.id/ bitsream/handle/123456789/10710/ D08rdw_abstract.pdf. diakses pada tanggal 12 juni 2013.

Santosa, H. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sinurat, A.P., T. Purwadaria, M.H. Togatorop, dan T. Pasaribu. 2003. Pemanfaatan bioaktif tanaman sebagai feed additive pada ternak unggas: pengaruh pemberian jamu jamuan atau ekstraknya dalam ransum terhadap penampilan ayam pedaging. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Sudaro, Yani dan Anita Siriwa. 2007. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Subroto, A. 1987. Pembuatan Bubuk Konsentrat Kencur (Kaempferia galanga. L). Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.


(3)

xiii

Soeharsono, H. 2002. Probiotik. Alternatif Pengganti Antibiotik dalam Bidang Peternakan. Labolaturium Fisiologi dan Biokimia. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Malang.

Tobing, V. 2002. Beternak Ayam Broiler Bebas Antibiotika. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wahyu, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Winarto, W. P. 2003. Khasiat Dan Manfaat Kunyit. Agro Media Pustaka, Jakarta. Dalam Skripsi Giant Noman Praceka. 2008. Pemberian Tepung Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Dalam Ransum Ayam Broiler Rendah sEnergi Dan Protein Terhadap Energi Metabolis Dan Retensi Protein. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Zainuddin, 2010. Tanaman Obat-Obatan. http://tonikomara.blogspot. com/2010/01/tanaman -obat-meningkatkan-efisiensi. html. diakses pada tanggal 17 oktober 2012.

Zuprizal dan Kamal, M. 2005. Nutrisi dan Pakan Unggas. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.


(4)

1

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ayam broiler adalah salah satu jenis ternak yang memberikan kontribusi cukup besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Setiap tahun kebutuhan masyarakat akan daging broiler terus meningkat. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2004 sampai dengan 2007 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 2,28 % pertahun diikuti dengan kenaikan konsumsi daging ayam sebesar 6,10 % pertahun (Tabel 1.1).

Daging ayam ras mengandung komposisi nilai gizi yang baik dan sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein hewani. Daging ayam ras juga mengandung vitamin-vitamin yang sangat diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan manusia. Disisi lain yang menyebabkan peningkatan permintaan daging ayam ras pedaging dikarenakan harga daging ayam ras dapat dijangkau oleh konsumen dengan taraf ekonomi menengah sampai taraf ekonomi atas.

Tabel 1.1. Jumlah Populasi Penduduk dan Konsumsi Daging Ayam Ras di Indonesia pada Tahun 2004-2007.

Tahun Jumlah Penduduk

(juta orang)

Jumlah Konsumsi (kg/tahun)

2004 217,07 1.425.300

2005 220,33 1.573.000

2006 223,63 1.486.100

2007 226,99 1.564.200

Laju Pertumbuhan

(%/tahun)

2,28 6,10

Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan, 2009


(5)

2

Ayam broiler salah satu jenis ternak unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat. Pada umur 5 sampai dengan 6 minggu ayam broiler dapat dipanen. Laju pertumbuhan yang cepat ini banyak mendatangkan permasalahan bagi para peternak selain membutuhkan pakan yang banyak juga daging yang dihasilkan memiliki perlemakan yang tinggi. Efisiensi pakan oleh ternak broiler sangat rendah karena harga pakan yang sangat mahal, sehingga para peternak biasa memberikan pakan dengan kadar lemak tinggi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan memberikan feed additive atau pakan tambahan agar penyerapan zat makanan didalam tubuh broiler bisa berlangsung dengan maksimal.

Pemberian pakan yang mengandung kadar lemak tinggi mengakibatkan tinggi perlemakan pada daging broiler, sehingga kadar kolestrol yang terdapat pada daging broiler akan sangat tinggi. Kadar kolestrol ini menurunkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging broiler, karena saat ini masyarakat sudah mulai menyadari mengkonsumsi makanan yang sehat serta rendah kolestrol baik bagi kesehatan, agar pertumbuhan broiler menjadi lebih baik dapat dilakukan dengan menggunakan tambahan kencur. Penambahan kencur tidak memberikan efek yang berbahaya karena tergolong bahan alami.

Kencur mengandung zat aktif yang dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga dengan proses metabolisme dalam tubuh maka diharapkan produktivitas ternak tersebut tinggi. Kencur terdapat zat kurkumin, yang diharapkan dapat berperan untuk meningkatkan nafsu makan sehingga performa ayam broiler bagus. Penambahan kencur diharapkan metabolisme nutrisi lebih optimal. Penelitian ini


(6)

3

diharapkan tepung kencur dapat meningkatkan nafsu makan sehingga berpengaruh terhadap konsumsi dan meningkatkan pertambahan bobot badan harian ayam broiler.

1.2Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :

a. Apakah penambahan tepung kencur berpengaruh terhadap konsumsi ayam broiler? b. Apakah penambahan tepung kencur berpengaruh terhadap pertambahan bobot

badan harian ayam broiler?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penambahan tepung kencur dalam pakan terhadap konsumsi ayam broiler

2. Mengetahui penambahan tepung kencur dalam pakan terhadap pertambahan badan harian pada ayam broiler

b. Kegunaan

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi penggunaan tepung kencur dalam pakan, apabila berhasil dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk diterapkan oleh peternak ayam broiler, selain itu untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang peternakan khususnya disiplin ilmu pakan unggas.