Hak dan Kewajiban Pemberi Kerja

20 peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan dilakukan. Dewan Penelitian Pengupahan Nasional dalam Husnan 1990: 138 mendefinisikan bahwa upah adalah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaanjasa yang telah dan akan dilakukan ber-fungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, upah dinyatakandinilai dalam ben-tuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan serta dibayarkan atas dasar suatu perjan-jian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Pengertian gaji dan upah dalam praktek, istilah gaji dan upah sering digunakan secara bergantian, maka seringkali gaji dan upah dianggap memiliki pengertian yang sama oleh masyarakat. Menurut Warren, Carl S 2001:446 pengertian gaji dan upah adalah Gaji salary biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administrative, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulan atau tahunan.Sedangkan upah wages biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan pekerja kasar, baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik.Tarif upah biasanya diekspresikan secara minggu atau per jam. Mulyadi 2001: 373 mendefinisikan gaji dan upah sebagai bagian dari komponen kompensasi, yaitu gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang dibayarkan secara tetap per bulan, Sedangkan upah umumnya merupakan 21 pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana buruh yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan karyawan. Upah adalah salah satu sarana yang digunakan oleh pekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya 8 . Berdasarkan ketentuan Pasal 88 ayat 1 dan ayat 2 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003, dijelaskan bahwa setiap pekerjaburuh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, perwujudan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, pemerintahan menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerjaburuh. Dasar dari pemberian upah adalah waktu kerja.Berdasarkan ketentuan pasa; 77 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja. Adapun ketentuan waktu kerja yang diatur dalam Pasal 77 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003: a. 7 tujuh jam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam 1 satu minggu untuk 6 enam hari kerja dalam 1 satu minggu; atau b. 8 delapan jam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam 1 satu minggu untuk 5 lima hari kerja dalam 1 satu minggu. Ketentuan waktu kerja yang dimaksud dalam ayat 2 tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerja tentu.Ketentuan mengenai waktu kerja pada sektor usaha atau pekerja tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diatur dengan Keputusan Menteri. 8 Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika: Jakarta, 2009 Hlm. 107