EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER NIKENINGTIYAS

(1)

 

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN

PADA AGREGAT PENDERITA

DIABETES MELLITUS

MELALUI PENDEKATAN MODEL

COMMUNITY AS

PARTNER

SKRIPSI

Oleh :

NIKENINGTIYAS DIYAH KUSUMANINGRUM

NIM. 08060066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN PADA

AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

(S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

NIKENINGTIYAS DIYAH KUSUMANINGRUM

NIM. 08060066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

ii 

LEMBAR PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN

PADA AGREGAT PENDERITA

DIABETES MELLITUS

MELALUI PENDEKATAN MODEL

COMMUNITY as

PARTNER

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Nikenningtiyas Diyah K

NIM. 08060066

Skripsi ini Telah Disetujui

Tanggal 18 Juli 2012

Pembimbing I,

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom NIP.UMM.112.0309.0405

 

Pembimbing II,

Solichati, S.Kep. Ners NIDN. 706098302

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, M.Kep NIP.UMM.112.0501.0419


(4)

iii 

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI

PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIKENINGTIYAS DIYAH KUSUMANINGRUM NIM. 08060066

Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 28 Juli 2012

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304

Penguji I,

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom NIP.UMM.112.0309.0405

Penguji III,

Prof.DR.Sujono,.M.Kes NIP.UMM.131.8770.94

Penguji II,

Solichati, S.Kep. Ners NIDN. 706098302

Penguji IV,

Nurul Aini, M.Kep NIP.UMM.112.0501.0419


(5)

iv 

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nikenningtiyas Diyah Kusumaningrum

NIM : 08060066

Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektifitas Penyelesaian Masalah Pola Makan pada Agregat Penderita Diabetes mellitus Melalui Pendekatan Model Community As Partner

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengamil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2012

Yang Membuat Pernyataan,

Nikenningtiyas DK NIM. 08060066


(6)

 

k

m

k

T

N

 

k

s

b

K

k

s

p

E

M

a

I

s

m

C

m

m

a

b

t

d

 

Sua

kepada

 

A

memberi

kelancara

Tangan

t

Nuhun

 

Y

 

Kep

kebaikan

serta

 

do

berkorba

Kepada

 

I

kalbuku

 

Sert

saat, supp

pamrih d

Engkaulah

Sert

Mimi dan

atas doany

Unt

Ina) terim

semangat

muncul. H

Tak

Ciwul)” T

meneman

memberik

away pers

batu keras

tetapi han

dengan ke

Lem

atu

 

kein

Allah

 

SWT

ikan

 

ke

an.

 

Tanp

tangan

 

M

Ya

 

Allah..

 

pada

 

Aya

n,

 

ketulus

oa

 

yang

 

an

 

untuk

 

Ibunda

 

L

 

dan

 

doak

ta Kakak

port setiap

an tanpa

h Super H

ta Keluarg

n Om, Mb

ya...

tuk Tim

C

ma kasih se

yang di

Hidup Pen

k lupa “S

Terima k

ni, memban

kan kenan

sahabatan

s yang tak

nya bisa d

enangan y

mbar P

dahan

 

d

T

 

atas

 

ba

ekuatan,

 

pa

 

kudu

Mu

 

untu

 

ah

 

tercint

san,

 

keik

 

kau

 

beri

k

 

mempe

Lestari

 

te

ku,

 

engka

tercinta A

p waktu,

lelah. Be

Heroku..

ga Besarku

bah-e, Mas

Communit

edalam-da

iberikan.

ncegahan P

Segeromb

kasih, teri

ntu dikala

gan yang

n ini semo

kkan bisa

dilunakkan

yang takka

Perse

dan

 

rasa

antuan

 

ya

 

ketaba

uga

 

engk

k

 

memb

ta,

 

Anan

khlasan,

 

k

ikan

 

sela

erjuangka

ercinta

 

y

aulah

 

pem

Andika yan

memberi

enar katam

u (Adikku

s Dian da

ity as Part

alamnya a

Tanpa k

Primer, se

bolan Kok

ima kasih

a suka duk

tak kan te

oga abadi

diterpa a

n dengan

an bisa diu

embah

a

 

syukur

ang

 

tak

 

te

ahan,

 

k

kau

 

tela

bantu

 

ha

nda

 

berte

 

kasih

 

say

ama

 

ini

 

an

 

keber

yang

 

hadi

mbangkit

ng selalu

ikan ilmu

mu Skrip

Rehan-Se

an Mbak S

tner

(Fani

atas suppo

alian ide–

ekunder da

ko (Nhim

h dan te

ka, menden

erlupakan.

i selama-l

angin, tana

kasih say

ulang..

han

r

 

Alham

erhingga

 

kesabaran

h

 

mengu

ambamu.

erima

 

kas

yangmu,

 

 

tanpa

 

b

hasilan

 

A

ir

 

setiap

 

t

 

energik

membant

u dan sara

si ibarat

elly, Bu Ind

Santi )terim

i, Dian Ri

ort, bantua

–ide baru

an tersier!!

ma, Coco

erima kas

ngarkan c

..You’re ne

lamanya b

ah, api da

yang. Sela

mdulillah

 

 

dengan

 

n

 

dan

 

ulurkan

 

.

 

Hatur

 

sih

 

atas

 

 

support

 

berhenti

 

 

Ananda.

 

 

saat

 

di

 

ku

 

....

 

tu setiap

an tanpa

1:10 dan

di, Mbak

ma kasih

inda dan

an, saran,

u takkan

!...

, Ciaah,

sih telah

cerita dan

ever fade

bagaikan

an lautan

alu rindu


(7)

vi 

Untuk

 

Sandra,

 

Mbak

 

Sus,

 

Mas

 

Andika,

 

Salsa,

 

Nirmala,

 

Dian

 

Rinda,

 

dan

 

para

 

Segerombolan

 

Koko

 

terima

 

kasih

 

atas

 

bantuannya

 

saat

 

kelangsungan

 

penyuluhan

 

tanpa

 

kalian

 

tak

 

ada

 

daya

 

untuk

 

melakukan

 

itu

 

semua

 

Terima

 

kasih....

 

 

Kepada

 

teman

 

seperjuanganku

 

(Yuda,

 

Nurwiyah,

 

Leni,

 

Fitrah,

 

Dini,

 

Adit,

 

Kharis

 

dan

 

Ivan)

 

terima

 

kasih

 

atas

 

kebersamaan

 

ini,,

 

perjuangan

 

kita

 

tak

 

akan

 

berhenti

 

sampai

 

disini.

 

Hidup

 

Ibunda

 

kita..

 

 

Khusus

 

kepada

 

seluruh

 

Teman

Teman

 

PSIK

 

B

 

2008

 

yang

 

tak

 

bisa

 

disebutkan

 

satu

persatu

 

Persahabatan

 

tanpa

 

batas

 

ini

 

tak

 

akan

 

berhenti

 

diakhir

 

zaman.

 

You’re

 

the

 

best

 

for

 

me..

 

 

Yang

 

tak

 

bisa

 

terlupakan

 

Thanks

 

kepada

 

Bang

 

Udin

 

yang

 

telah

 

menyakiti

 

dan

 

telah

 

meninggalkanku,

 

kepergianmu

 

membawa

 

ku

 

memulai

 

kewajibanku.

 

Terima

 

kasih

 

kepada

 

Nibu

 

yang

 

telah

 

mendampingi

 

setiap

 

saat

 

dan

 

kepada

 

orang

 

yang

 

datang

 

tanpa

 

kuduga,

 

hadir

 

di

 

saat

 

detik

detik

 

terakhir

 

terima

 

kasih

 

atas

 

pemberian

 

semangat

 

dan

 

rasa

 

kasihmu..

  

 

The

 

Last,

 

Terima

 

kasih

 

untuk

 

pencipta

 

lagu

 

Jangan

 

Menyerah

­

D’Massive

 

karna

 

telah

 

menguatkan

 

hati

 

untuk

 

tetap

 

bertahan,

 

Pasti

 

Bisa

­

Citra

 

Scolastika

 

yang

 

telah

 

membantu

 

menumbuhkan

 

keyakinan

 

dan

 

kepercayaan

 

bahwa

 

waktu

 

pasti

 

kan

 

berlalu

 

serta

 

Enter

 

Sandman

­

Metallica

 

terima

 

kasih

 

atas

 

bantuan

 

untuk

 

meluapkan

 

kemarahan

 

dan

 

tangisan

 

karena

 

kelelahan

 

hati.

 

Serta

 

Buku

 

motivatorku

 

Primbon

 

Putri

 

Wong

 

Kamfu

 

atas

 

motivasinya

 

yang

 

berbunyi:

  

“Janganlah Menunda-nunda Pekerjaan, lakukan

yang kau Bisa. Lebih baik Menyesal Telah Berusaha


(8)

vii 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Efektifitas

penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui

pendekatan model Community as Partner”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Solichati, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan masukan,

arahan dan semangat yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

5. Prof DR Sujono M.Kes dan Ibu Nurul Aini M.Kep selaku penguji yang telah

memberikan saran yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dinas Kesehatan Kota Batu yang telah memberikan izin.

7. Bapak Kukuk beserta istri yang telah memberikan kesempatan dan membantu saat


(9)

viii 

8. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis

9. Ayah, kakak serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan, materiil serta

doa tiada henti.

10.Para kawan-kawan yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa tiada

henti.

Serta semua pihak yang telah membantu atas penyelesaian skripsi ini. Mohon

maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat.

Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju

kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, Juli 2012


(10)

ix 

THE EFFECTIVENESS OF COMMUNITY AS PARTNER APPROACH ON AN AGGREGATE OF DIABETICS PATIENTS TO SOLVE

DISJOINTED CONSUMPTION HABITS

ABSTRACT

Background: The intervention of Community as Partner approach consists of three holistic treatments in solving consumption habit problems: primary, secondary, and tertiary intervention. Those guide an aggregate of diabetics patients by implementing 3J diet, which stands for jenis, jumlah, and jadwal (sort, weight, and scheduling) independently. Thus, by so doing the diabetics patients’ blood glucose and weigh will keep at the normal level. The objective of this research is to measure the effectiveness of Community as Partner approach on an aggregate of diabetic patients to solve consumption habit problems.

Research Methodology: The research method implemented in this particular study is Pre-Experimental research design without using Control Group. The number of population is 45 people as the aggregate of diabetics patients, who domicile in Desa Beji, Batu. The sampling technique is purposive sampling resulting 29 of respondents. The instrument employed in this research is questionnaire. The data gathered from the instrument are then analyzed using paired samples T-test.

Research Findings: The paired sample T-test with df = 27 results Ttest > Tvalue (7.419>2.06), the significance value is less than alpha (0.000 < 0.05). The descriptive analysis on the aggregate of diabetics patients before intervention shows that 3.4% of the respondents are categorized having ‘poor’ consumption habits and the respondents having ‘fair’ and ‘good’ consumption habits are respectively 48.3% and 48.3%. After the intervention of Community as Partner, the consumption habits increase to 0% of having ‘poor’, 13.7% and 86.3% respectively of having ‘fair’ and ‘good’ consumption habits.

Conclusion: As the conclusion, the intervention of Community as Partner is regarded effective for solving consumption habits problems on the aggregate of diabetics patients. It is expected in the future that the health official could develop a group of an aggregate of diabetics patients in Desa Beji, Batu as an effort to control their continual consumption habits.

Key Words: Community as partner, disjointed consumption habits, Diabetes mellitus 1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences,

Muhammadiyah University of Malang.

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang


(11)

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA MAKAN PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI

PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER

Nikeningtiyas DK1, Yoyok Bekti Prasetyo M.Kep., Sp.Kom2, Solichati S.Kep.Ns3

INTISARI

Latar Belakang: Intervensi Community as Partner memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik yang meliputi: pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dapat mendorong agregat penderita Diabetes mellitus untuk menerapkan pola makan menggunakan diet jenis, jumlah dan jadwal makanan secara mandiri sehingga dengan cara tersebut kadar gula darah dan berat badan dalam batas normal dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui pendekatan Model Community as Partner.

Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experiment tanpa kelompok control. Populasi penderita Diabetes mellitus yang berdomisili di Desa beji sejumlah 45 orang. Besar sampel 29 responden yang menderita Diabetes mellitus dengan pemilihan sampel secara purposive sampling. Instrument untuk mengukur pola makan menggunakan kuisioner pola makan agregat penderita Diabetes mellitus. Teknik analisis data menggunakan uji paired samples t-test.

Hasil: Hasil analisis dengan db = 27, menunjukan bahwa Thitung > Ttabel yakni 7,419 >

2,06, nilai signifikansi < alpha (0,000 < 0,05). Deskripsi pola makan agregat penderita Diabetes mellitus sebelum diberikan intervensi Community as Partner sebanyak 3,4% dikategorikan ‘tidak baik’, sedangkan kategori ‘cukup baik’ dan ‘baik’ masing-masing 48,3%. Setelah melalui intervensi Community as Partner pola makan agregat penderita Diabetes mellitus meningkat dengan kategori ‘tidak baik’ sebanyak 0%, ‘cukup baik’ sebanyak 13,7% dan ‘baik’ sebanyak 86,3%.

Kesimpulan: Intervensi Model Community as partner efektif terhadap penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus. Harapannya petugas kesehatan dapat membentuk agregat penderita Diabetes mellitus secara resmi di Desa Beji, Kota Batu dalam upaya mengontrol pola makan secara terus-menerus.

Kata Kunci: Community as partner, pola makan, Diabetes mellitus

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(12)

xi 

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul... i

Lembar Persetujuan... ii

Lembar Pengesahan... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian... iv

Lembar Persembahan... v

Kata Pengantar... vii

Abstract... ix

Intisari... x

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel... xiii

Daftar Gambar... xiv

Daftar Lampiran... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Keaslian Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Community as Partnerdalam penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus... 9

2.1.1 Konsep Community as Partner... 9

2.1.2 Strategi intervensi Community as Partner untuk menyelesaikan masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus... 11

2.2 Konsep Diabetes mellitus... 14

2.2.1 Pengertian Diabetes mellitus... 14

2.2.2 Penyebab Diabetes mellitus... 15

2.2.3 Tipe Diabetes mellitus... 16

2.2.4 Gambaran Klinis Diabetes mellitus... 18

2.2.5 Komplikasi Diabetes mellitus... 18

2.2.6 Pemantauan Glukosa... 20

2.2.7 Penatalaksanaan Pola Makan Pada Diabetes Mellitus... 20

2.3 Peran Perawat Dalam Agregat Penderita Diabetes mellitus... 31

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep... 33

3.2 Hipotesis Penelitian... 34

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian... 35

4.2 Kerangka Penelitian... 36

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 37


(13)

xii 

4.5 Definisi Operasional... 39

4.6 Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian... 40

4.7 Instrumen Penelitian... 40

4.8 Prosedur Pengumpulan Data... 42

4.9 Analisis Data... 43

4.10 Etika Penelitian... 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus... 46

5.1.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan... 47

5.1.2 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Usia, Berat Badan, Tinggi Badan dan Kalori... 48

5.1.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Gula Darah Sewaktu... 49

5.2 Pola Makan Pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus Sebelum Dan Sesudah Diberikan Intervensi Community as Partner... 49

5.3 Efektivitas Pemberian Intervensi Community as Partner Terhadap Perubahan Pola Makan Pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus... 50

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus... 52

6.2 Pola Makan Pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus Sebelum Dan Sesudah Diberikan Intervensi Community as Partner... 54

6.3 Efektivitas Pemberian Intervensi Community as Partner Terhadap Perubahan Pola Makan Pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus... 57

6.4 Keterbatasan Penelitian... 59

6.5 Implikasi Untuk Keperawatan... 60

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... ... 62

7.2 Saran ... 63

Daftar Pustaka... 65

Lampiran... 68


(14)

xiii 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai

Patokan Penyaring dan Diagnosis Diabetes mellitus (mg/dl)... 16

Tabel 2.2 Jenis Diet Diabetes mellitusMenurut Kandungan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak... 21

Tabel 2.3 Jadwal Makan Penderita Diabetes mellitus... 24

Tabel 2.4 Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900 Kal... 24

Tabel 2.5 Pembagian Makanan Sehari Tiap Standar Diet Diabetes mellitus... 25

Tabel 2.6 Makanan Penukar dari Sumber Karbohidrat... 26

Tabel 2.7 Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Rendah Lemak... 26

Tabel 2.8 Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Lemak Sedang ... 27

Tabel 2.9 Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewan Tinggi Lemak……... 27

Tabel 2.10 Makanan Penukar dari Sumber Protein Nabati... 27

Tabel 2.11 Makanan Penukar dari Sumber Buah dan Gula... 28

Tabel 2.12 Makanan Penukar dari Sumber Susu Tanpa Lemak... 29

Tabel 2.13 Makanan Penukar dari Sumber Susu Rendah Lemak... 29

Tabel 2.14 Makanan Penukar dari Sumber Susu Tinggi Lemak... 29

Tabel 2.15 Makanan Penukar dari Sumber Minyak Lemak Tidak Jenuh... 29 Tabel 2.16 Makanan Penukar dari Sumber Minyak Lemak Jenuh... 30 Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel... 36

Tabel 5.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes MellitusBerdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan di Desa Beji (n = 29) Bulan Juli 2012... 47

Tabel 5.2 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes MellitusBerdasarkan Usia, Berat Badan, Tinggi badan dan Kalori di Desa Beji (n = 29) Bulan Juli 2012... 48

Tabel 5.3 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes MellitusBerdasarkan Distribusi Pre-post Gula Darah Sesaat di Desa Beji (n = 29) Bulan Juli 2012... 49

Tabel 5.4 Data Hasil Pretest dan Posttest Agregat Penderita Diabetes mellitus di Desa Beji (n = 29) Juli 2012... 49

Tabel 5.5 Efektivitas Pemberian Intervensi Community as Partner Terhadap Perubahan Pola Makan Pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus (n=29) di Desa Beji Bulan Juli 2012... 50


(15)

xiv 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Community as Partner... 8

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 31

Gambar 4.1 Skema Pre-experimental design ... 33


(16)

xv 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner/ alat ukur

Lampiran 2 Parameter Kuisioner dan Jawaban Kuisioner Lampiran 3 SAP Perencanaan Makan

Lampiran 4 Lembar Controlling

Lampiran 5 Lembar Informed Consent Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7 Rekapitulasi Data Penderita Diabetes mellitus di Desa Beji, Kota Batu Lampiran 8 Hasil Uji Paired Samples T-Test

Lampiran 9 Bookleet Perencanaan Makan (Diet 3J) Diabetes Mellitus Lampiran 10 Surat Tugas

Lampiran 11 Permohonan Ijin Studi Pendahuluan & Penelitian

Lampiran 12 Permohonan Perijinan Penelitian KESBANGLINMAS Kota Batu Lampiran 13 Perijinan Penelitian Dinas Kesehatan

Lampiran 14 Perijinan Penelitian Kecamatan Junrejo Lampiran 15 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi


(17)

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Model

Community as Partner

menggambarkan aktivitas keperawatan yang

ditu-jukan kepada penekanan penurunan stressor dengan cara memperkuat garis

perta-hanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan komunitas

sebagai sasaran pelayanan. Stressor merupakan tekanan rangsangan yang

menghasil-kan ketegangan sehingga berpotensi menyebabmenghasil-kan ketidakseimbangan dalam sistem

yang berasal dari luar komunitas atau dari dalam komunitas. Stressor memasuki garis

pertahanan normal maupun fleksibel sehingga menimbulkan gangguan dalam

ko-munitas yang disebut derajat reaksi. Derajat reaksi ini dapat dilihat dari angka

kema-tian dan kesakitan, pengangguran, dan lain-lain. Stressor dan derajat reaksi menjadi

bagian dari diagnosis keperawatan, misalnya masalah berupa pola makan (derajat

reaksi) pada penderita

Diabetes mellitus

karena proses penyembuhannya yang

membu-tuhkan waktu lama dan membumembu-tuhkan diet yang ketat (stressor) (Anderson dan

McFarlane, 2007).

Community as Partner

merupakan salah satu model yang dapat diterapkan untuk

menurunkan stressor yang mencakup: keseimbangan sistem, sebuah komunitas

se-hat, dan termasuk di dalamnya pemeliharaan kesehatan komunitas serta promosi

ke-sehatan komunitas (Anderson dan McFarlane, 2007). Notoatmodjo (2005)

menyata-kan bahwa promosi kesehatan merupamenyata-kan upaya memasarmenyata-kan, menjual,

memperke-nalkan, pesan-pesan atau program-program kesehatan sehingga masyarakat dapat


(18)

2

 

menerima atau mengenal pesan-pesan kesehatan tersebut, dan masyarakat

berperila-ku hidup sehat. Berdasarkan pengertian promosi kesehatan di atas dapat

disimpul-kan bahwa promosi kesehatan merupadisimpul-kan upaya yang dilakudisimpul-kan melalui

penyam-paian pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan

individu atau kelompok dalam mempertahankan, mengendalikan dan meningkatkan

kesehatannya sehingga dapat terwujudnya kesehatan yang optimal dan sesuai

hara-pan pada penderita

Diabetes mellitus

.

Diabetes mellitus

adalah suatu sindroma yang ditandai dengan peningkatan kadar

glukosa darah disebabkan oleh karena adanya penurunan sekresi insulin yang

me-nyebabkan gangguan perubahan pola makan (Soegondo, 2004). Di Indonesia,

jum-lah penyandang

Diabetes mellitus

semakin menunjukkan peningkatan yang sangat

tinggi setiap tahun. Pada tahun 2000, jumlah penyandang

Diabetes mellitus

di

Indone-sia sebanyak 8,4 juta jiwa dan diperkirakan akan mencapai angka 21,3 juta jiwa pada

tahun 2030 nanti. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia berada di peringkat

ke-empat jumlah penyandang

Diabetes mellitus

terbesar di dunia setelah Amerika Serikat,

India, dan Cina (Tandra, 2008).

Tingginya prevalensi

Diabetes mellitus

di Indonesia, dan perkiraan adanya

pe-ningkatan penderita

Diabetes mellitus

di tahun-tahun mendatang menyebabkan

per-lunya antisipasi dan tindakan segera dalam penatalaksanaan

Diabetes mellitus

.

Penata-laksanaan

Diabetes mellitus

meliputi dua pendekatan, yaitu 1) pendekatan dengan obat

2) pendekatan tanpa obat. Pendekatan dengan obat dilakukan manakala pendekatan

tanpa obat dianggap kurang efektif, sedangkan pendekatan tanpa obat dilakukan

dengan cara pengaturan pola makanan dan latihan jasmani. Prinsip pemberian diet


(19)

3

 

diabetes tanpa obat melalui 3 (tiga) J yaitu; jenis makanan, jumlah kalori dan jadwal

makan. Prinsip 3 J tersebut juga dianjurkan bagi penderita

Diabetes mellitus

yang

menjalani rawat jalan. Jenis bahan makanan dan jumlah kalori harus benar-benar

diperhatikan, demikian halnya dengan waktu makan

(Asdie, 2000).

Juleka, Asdie dan Susetyowati (2005) menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara jumlah asupan karbohidrat dengan pengendalian kadar

glukosa darah. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pengidap

Diabetes

mellitus

tipe 2 yang asupan karbohidrat melebihi kebutuhan, memiliki risiko 12 kali

lebih besar untuk tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah dibandingkan

dengan pengidap yang asupan karbohidratnya sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai

den-gan apa yang dikemukakan oleh Tn. A (64 Tahun) diabetesi di desa Beji, Kota Batu:

“…saya menderita diabetes semenjak 2 tahun yang lalu waktu itu

saya tiba-tiba badan saya drop. Lalu saya memeriksakan diri ternyata saya

menderita diabetes waktu itu saya bingung mau bagaimana, kata orang-orang

tidak boleh makan ini-itu dan saran dokter pun saya harus menjaga pola

ma-kan atau mengatur mama-kan dengan cara diukur/ditimbang. Bagi saya itu ribet

sekali, sekarang saya makan sesuai keinginan saya kadang 3-4x dalam sehari

porsinya 1 piring yang penting mengurangi gula murni, saya makan nasi tidak

dari magic com melainkan masaknya dengan cara dikukus.”(komunikasi

per-sonal, 15 Maret 2012).

Komunikasi personal juga dilakukan oleh peneliti terhadap Ny. X (45 tahun)

penderita

Diabetes mellitus

di desa Beji juga mengemukakan:

“..semenjak mengidap diabetes selama 3 tahun saya sempat frustasi

saya makan apa adanya tanpa memikirkan penyakit saya, eh kondisi saya

ma-lah tambah drop selama sakit saya hanya 2x kontrol gula darah, untuk

kon-sumsi obat-obatan membuat saya harus berpikir tentang pengelolaan

keua-ngan karna butuh dana banyak juga, saat ini saya hanya mengatur makan saja

dan pengaturan makan saya saja apa adanya yang penting tidak pake gula”

(komunikasi personal, 16 Maret 2012).


(20)

4

 

Tujuan utama dari diet

Diabetes mellitus

adalah pengendalian asupan kalori total

untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sesuai dan pengendalian

kadar glukosa darah (Smeltzer, 2001). Pencapaian kadar glukosa darah yang normal

pada penderita

Diabetes mellitus

dibutuhkan tenaga, motivasi, waktu, pengetahuan dan

biaya serta kerja sama penderita dengan tim medisnya (Asdie, 2000).

Penatalaksa-naan pola makan dapat berdampak negatif jika penderita

Diabetes mellitus

tidak

men-jaga pola makan yang baik maka dapat terjadi komplikasi akut yaitu hipoglikemi,

di-abetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik serta dapat

terjadi komplikasi kronis berupa komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler.

Se-dangkan dampak positif jika pasien menjaga pola makan yang baik adalah dapat

membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar

glu-kosa darah serta berat badan (Smeltzer, 2001).

Pelayanan yang tidak mencukupi, tidak terjangkau atau mahal merupakan

stressor terhadap kesehatan komunitas, sehingga diperlukan adanya upaya intervensi

yang melibatkan fungsi komunitas untuk menurunkan dampak stressor pada

pende-rita

Diabetes mellitus

baik secara aktual dan potensial. Jenis intervensi terdiri atas tiga

tingkatan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Sesuai dengan prinsip

pe-layanan kesehatan primer, kompetensi komunitas meliputi kemampuan untuk

men-gatasi masalah dan kemampuan dalam menguatkan garis pertahanan diri, serta

resis-ten terhadap stressor melalui edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan

in-tervensi farmakologis. Pengaturan makan untuk penderita merupakan komponen

utama dalam pengelolaan diabetes, sehingga perlu penetapan komposisi diet 3J (pola

makan) yang sesuai untuk mengontrol glukosa darah (Anderson dan McFalane, 2007


(21)

5

 

Perkeni, 2002). Oleh sebab itu, penerapan intervensi Model

Community as Partner

memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik yang meliputi: pencegahan

primer, sekunder dan tersier yang dapat mendorong agregat penderita

Diabetes

melli-tus

untuk menerapkan pola makan (diet 3J) secara mandiri sehingga dengan cara

ter-sebut kadar gula darah dan berat badan dalam batas normal dapat tercapai.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Beji, Kota Batu bahwa

Puskesmas Beji menangani pelayanan kesehatan masyarakat untuk masyarakat di

de-sa Torongrejo, Pendem, Beji dan Mojorejo. Data jumlah penduduk penderita

Di-abetes mellitus

yang berobat ke Puskesmas Beji sebesar 87 penderita yang tercatat pada

bulan Juli – Desember tahun 2011. Dari keseluruhan jumlah pasien D

iabetes mellitus

yang datang ke Puskemas Beji, penderita

Diabetes mellitus

yang berdomisili di Desa

Beji yaitu sejumlah 45 orang. Para penderita mengeluh merasa kesulitan untuk

me-nerapkan saran diet yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam mengatur atau

mengelola pola makannya. Untuk memenuhi asupan gizinya para penderita hanya

mengurangi nasi tanpa mengetahui ukuran sebagai upaya untuk menurunkan

gluko-sanya.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang efektivitas

penye-lesaian masalah pola makan pada agregat penderita

Diabetes mellitus

melalui

pendeka-tan model

Community as Partner.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam

pe-nelitian ini adalah: Bagaimanakah efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada

agregat penderita

Diabetes mellitus

melalui pendekatan

Model Community as Partner

?


(22)

6

 

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum

Untuk mengukur efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada agregat

penderita

Diabetes mellitus

melalui pendekatan Model

Community as Partner.

1.3.2

Tujuan Khusus

Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1.

Mengidentifikasi karakteristik agregat penderita

Diabetes mellitus.

2.

Mengidentifikasi pola makan pada agregat penderita

Diabetes mellitus

sebelum

dan sesudah diberikan intervensi

Community as Partner

.

3.

Menganalisa efektifitas pemberian intervensi

Community as Partner

terhadap

pe-rubahan pola makan pada agregat penderita

Diabetes mellitus

.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat bagi agregat penderita

Diabetes mellitus

Dengan menggunakan model

Community as Partner

diharapkan dapat

men-gubah pola makan yang tidak baik menjadi lebih baik, mengembangkan

penger-tian dan ketegasan peranan. Sehingga proses kesembuhan dapat berjalan lebih

optimal.

1.4.2. Manfaat profesi keperawatan

Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang

lebih komprehensif pada agregat penderita

Diabetes mellitus

. Serta masukan bagi

bidang ilmu keperawatan komunitas terhadap peningkatan upaya komunikasi,

in-formasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik).


(23)

7

 

1.4.3 Bagi Peneliti

Dengan mengetahui efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada

agregat penderita

Diabetes mellitus

melalui pendekatan model

Community as Partner

maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti di bidang

kepera-watan, khususnya keperawatan komunitas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai

dasar dalam pengembangan penelitian berikutnya.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai informasi yang dapat dijadikan bahan berikutnya khususnya yang

berhubungan dengan efektivitas pemberian intervensi

Community as Partner

terha-dap perubahan pola makan pada agregat penderita

Diabetes mellitus

.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu:

1.

Fibriana (2005) Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada

Pende-rita

Diabetes Mellitus

Pada Pasien Yang Berkunjung Ke Laboratorium Klinik

Pra-tama Analisa Pekalongan.

2.

Rizky (2009) Hubungan Pola Makan

Sumber Energi dan Tingkat Konsumsi Serat

Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.

3.

Juleka, Asdie dan Susetyowati (2005) dengan judul “Hubungan pola makan

den-gan pengendalian kadar glukosa darah pada pengidap

Diabetes mellitus

tipe 2 rawat

jalan di RSU gunung jati Cirebon”.

4.

Brunner, Mosdøl, Witte, Martikainen, Stafford, Shipley dan Marmo (2008) dalam

Dietary patterns and 15-y risks of major coronary events, diabetes, and mortality


(24)

8

 

menyatakan Pola makan sehat mengurangi risiko diabetes dan kejadian koroner

utama. Pola diet tersebut menawarkan manfaat kesehatan untuk individu dan

memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat.


(1)

diabetes tanpa obat melalui 3 (tiga) J yaitu; jenis makanan, jumlah kalori dan jadwal makan. Prinsip 3 J tersebut juga dianjurkan bagi penderita Diabetes mellitus yang menjalani rawat jalan. Jenis bahan makanan dan jumlah kalori harus benar-benar diperhatikan, demikian halnya dengan waktu makan(Asdie, 2000).

Juleka, Asdie dan Susetyowati (2005) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah asupan karbohidrat dengan pengendalian kadar glukosa darah. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pengidap Diabetes mellitus tipe 2 yang asupan karbohidrat melebihi kebutuhan, memiliki risiko 12 kali lebih besar untuk tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah dibandingkan dengan pengidap yang asupan karbohidratnya sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai den-gan apa yang dikemukakan oleh Tn. A (64 Tahun) diabetesi di desa Beji, Kota Batu:

“…saya menderita diabetes semenjak 2 tahun yang lalu waktu itu saya tiba-tiba badan saya drop. Lalu saya memeriksakan diri ternyata saya menderita diabetes waktu itu saya bingung mau bagaimana, kata orang-orang tidak boleh makan ini-itu dan saran dokter pun saya harus menjaga pola ma-kan atau mengatur mama-kan dengan cara diukur/ditimbang. Bagi saya itu ribet sekali, sekarang saya makan sesuai keinginan saya kadang 3-4x dalam sehari porsinya 1 piring yang penting mengurangi gula murni, saya makan nasi tidak dari magic com melainkan masaknya dengan cara dikukus.”(komunikasi per-sonal, 15 Maret 2012).

Komunikasi personal juga dilakukan oleh peneliti terhadap Ny. X (45 tahun) penderita Diabetes mellitus di desa Beji juga mengemukakan:

“..semenjak mengidap diabetes selama 3 tahun saya sempat frustasi saya makan apa adanya tanpa memikirkan penyakit saya, eh kondisi saya ma-lah tambah drop selama sakit saya hanya 2x kontrol gula darah, untuk kon-sumsi obat-obatan membuat saya harus berpikir tentang pengelolaan keua-ngan karna butuh dana banyak juga, saat ini saya hanya mengatur makan saja dan pengaturan makan saya saja apa adanya yang penting tidak pake gula” (komunikasi personal, 16 Maret 2012).


(2)

Tujuan utama dari diet Diabetes mellitus adalah pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sesuai dan pengendalian kadar glukosa darah (Smeltzer, 2001). Pencapaian kadar glukosa darah yang normal pada penderita Diabetes mellitus dibutuhkan tenaga, motivasi, waktu, pengetahuan dan biaya serta kerja sama penderita dengan tim medisnya (Asdie, 2000). Penatalaksa-naan pola makan dapat berdampak negatif jika penderita Diabetes mellitus tidak men-jaga pola makan yang baik maka dapat terjadi komplikasi akut yaitu hipoglikemi, di-abetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik serta dapat terjadi komplikasi kronis berupa komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Se-dangkan dampak positif jika pasien menjaga pola makan yang baik adalah dapat membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar glu-kosa darah serta berat badan (Smeltzer, 2001).

Pelayanan yang tidak mencukupi, tidak terjangkau atau mahal merupakan stressor terhadap kesehatan komunitas, sehingga diperlukan adanya upaya intervensi yang melibatkan fungsi komunitas untuk menurunkan dampak stressor pada pende-rita Diabetes mellitus baik secara aktual dan potensial. Jenis intervensi terdiri atas tiga tingkatan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Sesuai dengan prinsip pe-layanan kesehatan primer, kompetensi komunitas meliputi kemampuan untuk men-gatasi masalah dan kemampuan dalam menguatkan garis pertahanan diri, serta resis-ten terhadap stressor melalui edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan in-tervensi farmakologis. Pengaturan makan untuk penderita merupakan komponen utama dalam pengelolaan diabetes, sehingga perlu penetapan komposisi diet 3J (pola


(3)

Perkeni, 2002). Oleh sebab itu, penerapan intervensi Model Community as Partner memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik yang meliputi: pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dapat mendorong agregat penderita Diabetes melli-tus untuk menerapkan pola makan (diet 3J) secara mandiri sehingga dengan cara ter-sebut kadar gula darah dan berat badan dalam batas normal dapat tercapai.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Beji, Kota Batu bahwa Puskesmas Beji menangani pelayanan kesehatan masyarakat untuk masyarakat di de-sa Torongrejo, Pendem, Beji dan Mojorejo. Data jumlah penduduk penderita Di-abetes mellitus yang berobat ke Puskesmas Beji sebesar 87 penderita yang tercatat pada bulan Juli – Desember tahun 2011. Dari keseluruhan jumlah pasien Diabetes mellitus yang datang ke Puskemas Beji, penderita Diabetes mellitus yang berdomisili di Desa Beji yaitu sejumlah 45 orang. Para penderita mengeluh merasa kesulitan untuk me-nerapkan saran diet yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam mengatur atau mengelola pola makannya. Untuk memenuhi asupan gizinya para penderita hanya mengurangi nasi tanpa mengetahui ukuran sebagai upaya untuk menurunkan gluko-sanya. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang efektivitas penye-lesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui pendeka-tan model Community as Partner.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam pe-nelitian ini adalah: Bagaimanakah efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui pendekatan Model Community as Partner?


(4)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengukur efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui pendekatan Model Community as Partner.

1.3.2 Tujuan Khusus

Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik agregat penderita Diabetes mellitus.

2. Mengidentifikasi pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus sebelum dan sesudah diberikan intervensi Community as Partner.

3. Menganalisa efektifitas pemberian intervensi Community as Partner terhadap pe-rubahan pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat bagi agregat penderita Diabetes mellitus

Dengan menggunakan model Community as Partner diharapkan dapat men-gubah pola makan yang tidak baik menjadi lebih baik, mengembangkan penger-tian dan ketegasan peranan. Sehingga proses kesembuhan dapat berjalan lebih optimal.

1.4.2. Manfaat profesi keperawatan

Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif pada agregat penderita Diabetes mellitus. Serta masukan bagi bidang ilmu keperawatan komunitas terhadap peningkatan upaya komunikasi, in-formasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik).


(5)

1.4.3 Bagi Peneliti

Dengan mengetahui efektivitas penyelesaian masalah pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus melalui pendekatan model Community as Partner maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti di bidang kepera-watan, khususnya keperawatan komunitas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian berikutnya.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai informasi yang dapat dijadikan bahan berikutnya khususnya yang berhubungan dengan efektivitas pemberian intervensi Community as Partner terha-dap perubahan pola makan pada agregat penderita Diabetes mellitus.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu:

1. Fibriana (2005) Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pende-rita Diabetes Mellitus Pada Pasien Yang Berkunjung Ke Laboratorium Klinik Pra-tama Analisa Pekalongan.

2. Rizky (2009) Hubungan Pola Makan Sumber Energi dan Tingkat Konsumsi Serat Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.

3. Juleka, Asdie dan Susetyowati (2005) dengan judul “Hubungan pola makan den-gan pengendalian kadar glukosa darah pada pengidap Diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RSU gunung jati Cirebon”.

4. Brunner, Mosdøl, Witte, Martikainen, Stafford, Shipley dan Marmo (2008) dalam Dietary patterns and 15-y risks of major coronary events, diabetes, and mortality


(6)

menyatakan Pola makan sehat mengurangi risiko diabetes dan kejadian koroner utama. Pola diet tersebut menawarkan manfaat kesehatan untuk individu dan memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat.