HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR MASYARAKAT SEKITAR INDUSTRI PEMBUATAN PANCI DI DESA X KABUPATEN PASURUAN

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN

GANGGUAN POLA TIDUR MASYARAKAT SEKITAR

INDUSTRI PEMBUATAN PANCI DI DESA X KABUPATEN

PASURUAN

SKRIPSI

Disusun Oleh: FIRDAUSI NUZULA

(201010420311063)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kebisingan

Dengan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri Pembuatan Panci Di Desa X Kabupaten Pasuruan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih yang setulus tulusnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep. Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Nurlailatul Masruroh S.Kep., Ns., M.N.S., selaku Pembimbing II Terima

kasih atas semua ilmu, arahan, masukan dan motivasi yang telah diberikan dan sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.

5. Ketua RW Desa Sumber Suko Gempol yang berkenan memberikan ijin untuk

studi pendahuluan dan penelitian.


(3)

memberikan informasi selama studi pendahuluan dan penelitian.

7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing

selama masa belajar.

8. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Wassalamu‘alaikum. Wr. Wb.

Malang, Juni 2016

Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Kebisingan ... 10

2.1.1 Karakteristik Suara ... 11

2.1.2 Mekanisme Mendengar ... 12

2.1.3 Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan ... 17

2.2 Konsep Gangguan Pola Tidur ... 19

2.2.1 Manfaat dan Tujuan Tidur ... 21

2.2.2 Jenis-Jenis Tidur ... 23

2.2.3 Dampak Dari Kurang Tidur ... 25

2.2.4 Macam-Macam Gangguan Tidur ... 25

2.3 Hubungan Antara Kebisingan Industri Terhadap Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 27

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 30

3.1 Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Hipotesis Penelitian ... 31

BAB VI METODE PENELITIAN ... 32

4.1 Desain Penelitian ... 32

4.2 Kerangka Penelitian ... 32

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 34

4.3.1 Populasi Penelitian ... 34


(5)

4.3.3 Teknik Sampling ... 34

4.4 Variabel Penelitian ... 35

4.4.1 Variabel Independen (bebas) ... 36

4.4.2 Variabel Dependen (terikat) ... 36

4.5 Definisi Operasional ... 36

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 37

4.7 Instrumen Penelitian ... 37

4.7.1 Lembar Kuisioner... 37

4.7.2 Sound Level Meter ... 38

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 38

4.9 Prosedur Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ... 39

4.9.1 Teknik Pengolahan Data ... 40

4.9.2 Analisa Data ... 41

4.10Etika Penelitian ... 42

4.10.1 Lembar Persetujuan ... 42

4.10.2 Tanpa Nama ... 42

4.10.3 Kerahasiaan ... 43

4.10.4 Hak Untuk Ikut Atau Tidak Menjadi Responden ... 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 44

5.1 Karakteristik Responden ... 44

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Konsumsi Obat Tidur, Konsumsi Kopi ... 45

5.2 Lama Tinggal, Jarak Rumah dan Jenis Bangunan ... 46

5.3 Frekuensi Tingkat Kebisingan yang Terjadi di Sekitar industri ... 47

5.4 Frekuensi Tingkat Kebisingan dengan Lama Tinggal ... 48

5.5 Gangguan Tidur Masyarakat Sekitar Industri ... 49

5.6.Hasil Analisa Data Hubungan antara Kebisingan Industri dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 49

BAB VI PEMBAHASAN ... 49

6.1 Identifikasi Tingkat Kebisingan Industri Pada Daerah Sekitar Industri ... 51

6.2 Identifikasi Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri ... 52

6.3 Hubungan antara Kebisingan Industri Dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 53

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 54

6.5 Implikasi Keperawatan ... 55

BAB VII PENUTUP... 59

7.1 Kesimpulan ... 57

7.2 Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Standar Kebisingan Menurut Satwiko ... 18

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 36

5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Konsumsi Obat Tidur ... 46

5.2. Lama Tinggal, Jarak Rumah dan Jenis Bangunan Rumah ... 47

5.3. Frekuensi Tingkat Kebisingan Yang Terjadi di Sekitar Industri ... 48

5.4. Frekuensi tingkat kebisingan dengan lama tinggal ... 48

5.5. Gangguan Tidur Masyarakat Sekitar Industri di Desa Sumber Suko ... 49

5.6. Hasil Analisa Data Hubungan Antara Kebisingan Industri dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 50


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Peta Daerah Terdampak Kebisingan ... 5

3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian. ... 30

4.1 Kerangka Kerja Penelitian. ... 33


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SOP Sound Level Meter ... 65

2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 66

3. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden... 67

4. Lembar Kuisioner ... 68

5. Lembar Tabel Hasil Rekapan Kuisioner ... 71

6. Lembar Hasil Uji Analisa Data Chi Square ... 73

7. Lembar Surat Izin Penelitian dari Univ.Muhammadiyah Malang ... 75

8. Lembar Surat Permohonan Izin Penelitian ... 76

9. Lembar Surat Balasan sudah melakukan penelitian di Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan ... 77

10-11 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 78


(9)

Daftar Pustaka

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.

Jakarta: Salemba Medika.

Alimul, Aziz. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik ed.2. Jakarta: Salemba Medika.

Agbalagba E.O. (2013). Investigation of Noise Pollution Levels of Four Selected

Sawmill Factories in Delta State, Nigeria: Advances in Applied Acoustics

(AIAAS) Volume 2.

Alrefaee. (2013). Noise Pollution an its Effect on The Profitability of Industrial

Companies a Study From Cement Factories in Jordan : Global Journal of

Management and Business Research Interdisciplinary.

Ali, ahmad & Hamman Garandawa. (2012). Noise-Incuded Hearing Loss at Cement

Company. Nigeria : Online Journal of Medicine and Medical Science Research.

Abdel M., Guafar., Omayama. (2009). Auditory and Respiratory Health Disorders Among

Workers in An Iron and Steel Factory.

Adelina, Octavia. (2013). Pengaruh Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja Terhadap Waktu

Reaksi Karyawan di PT. PLN: (online) http://www.e-jurnal.com/2014/10/pengaruh-intensitas-kebisingan.html (diakses

September 2014).

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Adeleyna, Noviani. (2008). Analisis Insomnia: FPSI Universitas Indonesia.

Amalia lia, lanjahi gunawan.(2008). pengaruh intensitas kebisingan dan lama tinggal terhadap

derajat gangguan pendengaran masyarakat sekitar kawasan pltd telag kota gorontalo: kesehatan masyarakat fakultas ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan universitas negri gorontalo.

Basner, & Samuel. (2005). Effects of Nocturnal Aircraft Noise on Sleep Structure:

Somnologie.

Clark, Charolette & Stephen A. (2007). The Effect of Transportasion Noise On

Health and Cognitive Development: International journal of comparative

psychology.

Chandra, Budiman. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.


(10)

Griefahn, Spreng. ( 2004). Disturbed Sleep Patterns and Limitation of Noise: Noise Health.

David Tomb. (2000). House officer series psychiatry. Jakarta: EGC Kedokteran

Dashwin, nurdiana. (2013). Pengaruh Kafein Terhadap Kualitas tidur mahasiswi fakultas

kedokteran universitas Sumatra utara: Universitas Sumatra Utara.

Gianto, Kamajaya. (2007). Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.

HCN (The Health Council of The Netherlands). (2004). The Influence of

Night-Time Noise on Sleep and Health, The Hague: Health Council of the Netherlands.

Publication.

Hidayat, Alimul Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba

Medika.

Hidayat, Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, Alimul Aziz. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Jeyaratnam. (2009). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta : EGC.

Jones. (2009). Aircraft Noise and Sleep Disturbance : Civil Aviation Authority.

Jennibabba. (2007). Hubungan Antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan Kerja dengan

Peningkatan Tekanan Darah. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Konsentrasi Kesehatan Lingkungan Industri.

Kawada, Tomuyaki. (2011). Noise and Healt Sleep Disturbance in Adults: Journal of

Occupational Health.

Muzet, Alain. (2007). Environmental Noise, Sleep and Health. Elsefier: Sleep Medicine

Reviews.

Mubarak, dan Cahyatin Nurul. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan

Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.

MNDEME, & MKOMA. (2012). Assessment of Work ZoneNoise Levels at A

Cement Factory in Tangga Tanzania: Ethiopian Journal of Environmental Studies


(11)

Michaud, Fidell, Pearsons, Campbell, & Keith. (2007). Review of Field Studies of

Aircraft Noise-Induced Sleep Disturbance: Journal of the Acoustic Society of

America.

Mediastika, Christina. (2004). Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelegi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekodjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekodjo.(2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodelegi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Ohrstrom, Hadzibajramovic, Holmes, & Svensson. (2006). Effects of Road Traffic

Noise on Sleep: Studies on Children and Adults: Journal of Environmental

Psychology.

Prabu. (2009). Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan. (online)

http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/dampak-kebisingan-terhadap-kesehatan/ (di akses juni, 2014).

Perwita, Ratih. (2010). Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada

Tenaga Kerja Bagian Sreening CV. Mekar Sari Wonosari Klaten : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Putilov. (2005). Onischenko MA The 52-item sleep-wake pattern assessment

questionnaire: evaluation of its psychometric features. Ergonomia: An

International Journal of Ergonomis and Human Factors. Diakses dari:

http://iimed.ru/assets/files/1/3%20SWPAQ-eng.pdf pada tanggal (11-12-2014)

Permaningtyas, laras dyah. (2011). Hubungan LAMA KERJA DENGAN

KEJADIAN NOISE induced hearing loss pada pekerja home industry knalpot di kelurahan purbalingga lor: fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan universitas jenderal sudirman.

Rafknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.


(12)

Sobbotova L. (2006). Community Noise Annoyance Assessment in an Urban Agglomeration: Bratisi lek listy.

Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Setiawan, Fatoni. (2010). Jurnal Tingkat Kebisingan Pada Perumahan di Perkotaan:

UNNES.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung:

Alfabeta.

Sugian, Syahu. (2006). Kamus Manajemen Mutu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Satwiko, Prasasto. (2004). Fisika Bangunan 1, Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.

Sasongko D.P Hadiyarto A, Sudharto P Hadi, Asmoro Hadi, Subagiyo Hadi. (2000). Kebisingan Lingkungan. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Tartowo, dan Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Wariyono, sukis. (2008). Ilmu Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Wilkinson, & Pickett. (2007). The Problems of Relatife Deep Privation Why Some

Societies Do Better Than Others: Social Science & Medicine.

Wilkinson, Judith. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.

W Ying. (2005). Characterization of the genetic variability of human arylalklamine-N-acetyl

transferase (AA-NAT) and its potential effects on melatonin Production and the sleep pattern.Diakses dari :

http://scholarbank.nus.edu.sg/bitstream/handle/10635/14612/Appendix%20I.pdf ?sequence=8 pada tanggal (11-Desember-2014)


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki (Suma’mur, 2009). Secara umum dipahami bahwa bising mengganggu aktifitas sehari-hari dan komunikasi, gangguan bising dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh bising, hal ini merupakan status psikis, yang muncul dari pengaruh persepsi yang tidak diharapkan atau pada subordinasi terhadap keadaan dengan sikap negatif, karena bising tersebut mengganggu privasi, mengganggu performa aktifitas sehingga dapat mempengaruhi kualitas istirahat dan tidur (Sobbotova, 2006). Sumber kebisingan dapat berasal dari lingkungan sekitar yang terkait dengan aktifitas manusia sehari-hari misalnya dari aktivitas industri. Hal ini berdasarkan dari pendapat Chandra (2009) yang menyatakan bahwa sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industri atau pabrik, tempat umum, bandara dan rel kereta api. Efek kebisingan dibidang kesehatan dilaporkan semakin meningkatkan sensitivitas tubuh, berupa peningkatan kardiovaskuler seperti kenaikan tekanan darah dan denyut jantung, apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama maka akan dapat mengakibatkan hilangnya konsentrasi, salah satu dampak negatif dari kebisingan adalah terkait dengan gangguan tidur yang berpengaruh pada pola tidur.

Tidur merupakan jeda bagi tubuh, selama waktu tidur organ-organ tubuh

bekerja lebih ringan dibanding selama terjaga. Tidur bukan berarti “time out” dari


(14)

2 dan keselamatan (Rafknowledge, 2004). Tidur adalah keadaan fisiologis yang dibutuhkan makhluk hidup untuk memulihkan diri secara normal. Saat tidur seseorang akan sangat sensitif terhadap lingkungan yang dapat menganggu atau mengurangi jumlah tidurnya. Keadaan sensitif tersebut salah satunya adalah kebisingan, kebisingan adalah sebuah rangsangan eksternal yang masih diproses oleh fungsi sensorik tidur, meskipun presepsi non-sensorik sadar akan adanya kebisingan tersebut (Muzet, 2007). Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas (Wilkinson, 2007).

Gangguan tidur dapat disebabkan oleh banyak hal atau bersifat holistik, penyebab gangguan tidur sangat kompleks dan memerlukan investigasi yang cermat dalam mencari penyebab gangguan tidur itu sendiri, yang mempengaruhi gangguan tidur adalah biopsikososial yaitu dari faktor genetik, psikologis dan kebisingan lingkungan, termasuk di dalamnya akibat dari kebisingan industri (Adelyna, 2008). Keadaan lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur, dalam lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang untuk tidur dengan nyenyak, sedangkan dalam lingkungan yang ribut, bising dan gaduh akan menghambat seseorang untuk tidur. Selama waktu tidur terjadi perubahan tingkat kesadaran yang berfluktuasi. Tingkat kesadaran pada organ-organ pengindraan pada orang yang tertidur berbeda-beda, organ pengindraan yang mengalami penurunan kesadaran yang paling mendalam adalah indra penciuman, sedangkan indra yang mengalami tingkat penurunan kesadaran paling kecil adalah indra pendengaran dan rasa sakit, hal ini menjelaskan mengapa orang-orang yang sakit dan berada dalam lingkungan yang bising seringkali mengalami susah tidur (Asmadi, 2008). Seseorang yang sering terpapar kebisingan dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian.


(15)

3 Paparan kebisingan adalah salah satu gangguan yang paling dikeluhkan masyarakat yang tinggal di kota-kota besar (Muzet, 2007). Dalam paparan kebisingan ditemukan bahwa dampak terus menerus terpapar oleh kebisingan dapat

mengganggu gangguan tidur REM (Phasscier et al, 2002 dalam Clark et al, 2007).

Secara keseluruhan studi yang dilakukan untuk memeriksa masalah yang timbul dari kebisingan didapatkan hasil bahwa efek langsung kebisingan dapat menganggu kualitas tidur (HCN, 2004).

Paparan kebisingan dimalam hari berpotensi untuk mengganggu kemampuan untuk tertidur, mempersingkat durasi tidur, terbangun saat tidur dan mengurangi

kualitas tidur (Michaud et al, 2007). Masalah tidur terkadang membuat kehidupan

sehari-hari terasa lebih menekan atau menyebabkan seseorang menjadi kurang

produktif. Menurut National Sleep Foundation (NSF) di Amerika, orang-orang yang

mengaku mempunyai kesulitan tidur dilaporkan lebih sulit berkonsentrasi, mudah marah dan emosional (Rafknowledge, 2004).

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman disekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk. Kualitas tidur juga meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Hidayat, 2006).

WHO melaporkan pada tahun 1988 dan disampaikan oleh Ditjen PPM dan PLP,

Depkes RI (1995), menyatakan bahwa 8–12% penduduk dunia telah menderita


(16)

4 akan meningkat dan pada tahun 2001 diperkirakan 120 juta penduduk dunia telah mengalami gangguan akibat kebisingan (Nanny, 2007). Kesehatan adalah keadaan fisik yang sejahtera, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kecacatan (Jones, 2009). Jurnal yang ditulis oleh Jones (2009) yang

berjudul noise and sleep disturbance menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat

berkurang oleh adanya kebisingan, dalam sebuah survei sosial dilakukan pada orang-orang yang tinggal di London saat ini 22% mengatakan bahwa mereka terus terbangun dari tidur karena kebisingan dan terus meningkat hingga 50%, penulis juga menuliskan bahwa penting untuk membatasi kebisingan selama malam hari ketika orang tertidur.

Banyak faktor yang mempengaruhi pada efek kebisingan terhadap gangguan tidur seperti, tingkat suara, durasi, waktu kejadian, jangka kebisingan. Kebisingan sendiri dapat berdampak mengganggu kemampuan seseorang untuk tidur, mengurangi durasi tidur, mengurangi kualitas tidur, membangunkan orang saat tidur dan meningkatkan

gerakan tubuh selama tidur (Michaud et al, 2007). Ohrstrom et al, (2006) mempelajari

efek dari kebisingan lalu lintas jalan raya pada kualitas tidur masyarakat di Swedia dan didapatkan hasil bahwa 160 anak-anak antara usia 19-12 dan 160 orang dewasa yang telah diwawancarai, didapatkan hasil yang signifikan bahwa hubungan paparan efek dari kebisingan berhubungan dengan kualitas tidur dan terbangun.

Adapun salah satu kegiatan industri yang menghasilkan kebisingan dan mengganggu masyarakat sekitar adalah industri pembuatan Panci yang berada di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan. Pada industri pembuatan panci, proses produksi dilakukan setiap hari dan menggunakan mesin-mesin besar yang digunakan untuk mencetak bentuk panci, hal inilah yang membuat terjadinya kebisingan dan


(17)

5 mengganggu masyarakat sekitar, ditambah dengan proses produksi panci yang dilakukan selama 24 jam.

Gambar 1.1 Peta Daerah Terdampak Kebisingan Industri Panci

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekitar industri pembuatan Panci di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan, ditemukan bahwa warga masyarakat sekitar merasa terganggu akibat suara dari industri. Suara tersebut berasal dari suara mesin pencetakan panci. Warga sekitar juga mengatakan bahwa kebisingan itu terjadi selama

24 jam secara terus–menerus dan sangat mengganggu kenyamanan, aktifitas

sehari-hari, terutama saat tidur.

Berdasarkan ulasan diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan berdirinya sebuah industri yang dapat menghasilkan polusi suara atau kebisingan, seperti tidak adanya alat peredam suara di sekitar peralatan industri, yang dapat berdampak pada warga masyarakat sekitar industri. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Dengan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri Pembuatan Panci di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan.


(18)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang ada pada latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah ada hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola tidur masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis adakah hubungan antara kebisingan industri pembuatan panci dengan gangguan pola tidur masyarakat sekitar, di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Identifikasi karakteristik responden derdasarkan usia jenis kelamin, konsumsi

obat tidur dan konsumsi kopi

2. Mengidentifikasi lama tinggal, jarak rumah dan jenis bangunan rumah

masyarakat di sekitar pabrik pembuatan panci.

3. Mengidentifikasi tingkat kebisingan di sekitar Pabrik Pembuatan Panci.


(19)

7

5. Menganalisis hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola

tidur pada masyarakat sekitar industri.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan baru khususnya di Desa tempat penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Industri Pembuatan Panci dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar.

2. Industri

Memberikan informasi atau masukan untuk industri agar menjadi industri yang tidak merugikan warga sekitar akibat kebisingan yang di timbulkan.

3. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi institusi pendidikan S1 keperawatan terutama di bidang kesehatan masyarakat dan juga sebagai data penunjang untuk penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan baru terutama dalam penelitian yang dilakukan di komunitas dan kesehatan masyarakat tentang hubungan antara kebisingan dengan meneliti tentang gangguan pola tidur masyarakat.

1.5 Keaslian Penelitian

Pada penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013), didapatkan hasil bahwa status tingkat kebisingan di tempat industri ini tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Tingkat polusi suara yang berdampak terhadap para pekerja dapat


(20)

8 menyebabkan gangguan pendengaran pengaruh ini juga bisa berdampak terhadap

orang-orang yang berada di lingkungan industri. Analisis juga menunjukkan bahwa

kebisingan juga berpengaruh terhadap efek psikologis lainnya dan ketidaknyamanan sosial, dan peneliti telah merekomendasikan untuk dibuatnya alat pengontrol dan pereda efek polusi suara yang mengancam kesehatan ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Investigasi Tingkat Polusi Kebisingan dari Empat Pabrik Sawmill Terpilih di Delta State, Nigeria, dengan sampel orang dewasa.

Perbedaan antara penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013) dengan penelitian ini adalah variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable penelitian ini adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan random dengan metode sampling acak. Dengan sampel warga masyarakat Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh MNDEME, F.G. Dkk (2012). Penilaian kebisingan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap kesehatan manusia di daerah perkotaan. Variable yang di gunakan dalam penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variable independen dan kesehatan manusia sebagai variable dependen.

Perbedaan antara penelitian MNDEME, F.G. Dkk (2012) dengan penelitian ini

adalah variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah kebisingan sebagai variabel independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variabel dependen.pada penelitian ini,peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan random dengan metode sampling acak.


(21)

9 Peneliti ketiga Adelina Octavia (2013), Pengaruh Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja Terhadap Waktu Reaksi Karyawan di PT.PLN didapatkan hasil adanya hubungan antara kebisingan dengan waktu reaksi pekerja. Variabel yang di gunakan pada penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variabel independen dan waktu reaksi pekerja sebagai variabel dependen.

Perbedaan antara penelitian Adelina Octavia (2013), dengan penelitian ini adalah variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable penelitian ini adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekata random dengan metode sampling acak. Dengan sample warga masyarakat Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan.


(1)

akan meningkat dan pada tahun 2001 diperkirakan 120 juta penduduk dunia telah mengalami gangguan akibat kebisingan (Nanny, 2007). Kesehatan adalah keadaan fisik yang sejahtera, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kecacatan (Jones, 2009). Jurnal yang ditulis oleh Jones (2009) yang berjudul noise and sleep disturbance menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat berkurang oleh adanya kebisingan, dalam sebuah survei sosial dilakukan pada orang-orang yang tinggal di London saat ini 22% mengatakan bahwa mereka terus terbangun dari tidur karena kebisingan dan terus meningkat hingga 50%, penulis juga menuliskan bahwa penting untuk membatasi kebisingan selama malam hari ketika orang tertidur.

Banyak faktor yang mempengaruhi pada efek kebisingan terhadap gangguan tidur seperti, tingkat suara, durasi, waktu kejadian, jangka kebisingan. Kebisingan sendiri dapat berdampak mengganggu kemampuan seseorang untuk tidur, mengurangi durasi tidur, mengurangi kualitas tidur, membangunkan orang saat tidur dan meningkatkan gerakan tubuh selama tidur (Michaud et al, 2007). Ohrstrom et al, (2006) mempelajari efek dari kebisingan lalu lintas jalan raya pada kualitas tidur masyarakat di Swedia dan didapatkan hasil bahwa 160 anak-anak antara usia 19-12 dan 160 orang dewasa yang telah diwawancarai, didapatkan hasil yang signifikan bahwa hubungan paparan efek dari kebisingan berhubungan dengan kualitas tidur dan terbangun.

Adapun salah satu kegiatan industri yang menghasilkan kebisingan dan mengganggu masyarakat sekitar adalah industri pembuatan Panci yang berada di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan. Pada industri pembuatan panci, proses produksi dilakukan setiap hari dan menggunakan mesin-mesin besar yang digunakan untuk mencetak bentuk panci, hal inilah yang membuat terjadinya kebisingan dan


(2)

mengganggu masyarakat sekitar, ditambah dengan proses produksi panci yang dilakukan selama 24 jam.

Gambar 1.1 Peta Daerah Terdampak Kebisingan Industri Panci

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekitar industri pembuatan Panci di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan, ditemukan bahwa warga masyarakat sekitar merasa terganggu akibat suara dari industri. Suara tersebut berasal dari suara mesin pencetakan panci. Warga sekitar juga mengatakan bahwa kebisingan itu terjadi selama 24 jam secara terus–menerus dan sangat mengganggu kenyamanan, aktifitas sehari-hari, terutama saat tidur.

Berdasarkan ulasan diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan berdirinya sebuah industri yang dapat menghasilkan polusi suara atau kebisingan, seperti tidak adanya alat peredam suara di sekitar peralatan industri, yang dapat berdampak pada warga masyarakat sekitar industri. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Dengan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri Pembuatan Panci di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang ada pada latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah ada hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola tidur masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis adakah hubungan antara kebisingan industri pembuatan panci dengan gangguan pola tidur masyarakat sekitar, di Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Identifikasi karakteristik responden derdasarkan usia jenis kelamin, konsumsi obat tidur dan konsumsi kopi

2. Mengidentifikasi lama tinggal, jarak rumah dan jenis bangunan rumah masyarakat di sekitar pabrik pembuatan panci.

3. Mengidentifikasi tingkat kebisingan di sekitar Pabrik Pembuatan Panci. 4. Mengidentifikasi gangguan pola tidur pada masyarakat sekitar pabrik panci.


(4)

5. Menganalisis hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola tidur pada masyarakat sekitar industri.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan baru khususnya di Desa tempat penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Industri Pembuatan Panci dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar.

2. Industri

Memberikan informasi atau masukan untuk industri agar menjadi industri yang tidak merugikan warga sekitar akibat kebisingan yang di timbulkan. 3. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi institusi pendidikan S1 keperawatan terutama di bidang kesehatan masyarakat dan juga sebagai data penunjang untuk penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan baru terutama dalam penelitian yang dilakukan di komunitas dan kesehatan masyarakat tentang hubungan antara kebisingan dengan meneliti tentang gangguan pola tidur masyarakat.

1.5 Keaslian Penelitian

Pada penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013), didapatkan hasil bahwa status tingkat kebisingan di tempat industri ini tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Tingkat polusi suara yang berdampak terhadap para pekerja dapat


(5)

menyebabkan gangguan pendengaran pengaruh ini juga bisa berdampak terhadap orang-orang yang berada di lingkungan industri. Analisis juga menunjukkan bahwa kebisingan juga berpengaruh terhadap efek psikologis lainnya dan ketidaknyamanan sosial, dan peneliti telah merekomendasikan untuk dibuatnya alat pengontrol dan pereda efek polusi suara yang mengancam kesehatan ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Investigasi Tingkat Polusi Kebisingan dari Empat Pabrik Sawmill Terpilih di Delta State, Nigeria, dengan sampel orang dewasa.

Perbedaan antara penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013) dengan penelitian ini adalah variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable penelitian ini adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan random dengan metode sampling acak. Dengan sampel warga masyarakat Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh MNDEME, F.G. Dkk (2012). Penilaian kebisingan lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia di daerah perkotaan. Variable yang di gunakan dalam penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variable independen dan kesehatan manusia sebagai variable dependen.

Perbedaan antara penelitian MNDEME, F.G. Dkk (2012) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah kebisingan sebagai variabel independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variabel dependen.pada penelitian ini,peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan random dengan metode sampling acak.


(6)

Peneliti ketiga Adelina Octavia (2013), Pengaruh Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja Terhadap Waktu Reaksi Karyawan di PT.PLN didapatkan hasil adanya hubungan antara kebisingan dengan waktu reaksi pekerja. Variabel yang di gunakan pada penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variabel independen dan waktu reaksi pekerja sebagai variabel dependen.

Perbedaan antara penelitian Adelina Octavia (2013), dengan penelitian ini adalah variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable penelitian ini adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur masyarakat sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekata random dengan metode sampling acak. Dengan sample warga masyarakat Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan.