STUDI PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian di RSUD Sidoarjo)

SKRIPSI
DWI QURROTHUL AINI

STUDI PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA
PASIEN STROKE HEMORAGIK
(Penelitian di RSUD Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Lembar Pengesahan

ii

Lembar Pengujian

iii

KATA PENGANTAR


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN STROKE
HEMORAGIK (Penelitian di RSUD Sidoarjo).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.

ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahNYA kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun
kita menuju jalan yang lurus.

2.


Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang

yang telah

memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.

dr. Atok Irawan,. Sp. P selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo.

4.


Ibu Nailis Syifa, S.Farm., MSc., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.

5.

Staf pengawai RMK RSUD Sidoarjo yang banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.

iv

6.

Ibu

Nailis

Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt.,


dan

Bapak

Drs.

Didik

Hasmono,M.S.,Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibukan
Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.
7.

Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS., dan Ibu Hidajah Rachmawati,
S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

8.


Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm.,Apt.,M.Si. selaku Dosen wali. Terima
kasih banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.

9.

Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
berguna, khususnya kepada Ibu Sendi Lia Yunita,S.Farm.,Apt., selaku
Dosen penanggung jawab skripsi yang telah susah payah membantu
jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi
dengan baik.

10. Untuk semua staf tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak
membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.
11. Orang Tua ku tercinta, Bapak Djasmani dan Ibu Musaropah, yang tiada
hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk
kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan
dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan

ilmu yang bemanfaat.
12. Saudaraku Aries Wicaksono dan Mirza Al Huda, terima kasih buat
motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
13. Sahabat seperjuanganku Barlanty Fathanahiyah, Zeni Putri A.D.T, Nifda
Novi A, Siti Maslahah S, dan Bernika Ika I terima kasih atas kebersamaan,
bantuan, motivasi, semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang
membantu dan mendukung saat senang maupun susah.

v

14. Teman-teman seperjuangan kelompok skripsi Jebing, Zeni, Ayu, Fina dan
Alif dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat
yang membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat terwujud.
15. Teman-teman Farmasi UMM 2011, khususnya Farmasi D terima kasih
atas kebersamaan dan kenangan indah dan buruk selama ini, terima kasih
atas pelajaran hidup yang diberikan.
16. Keluarga besar kontrakan MSC AS SYFA terima kasih banyak atas
kebersamaannya, dukungan, semangat, doa, dan motivasinya serta ilmu
agama yang telah diajarkan kepada saya hingga Insyaallah bermanfaat
nantinya.

17. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 27 Juni 2015
Penyusun

(Dwi Qurrothul Aini)

vi


RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN STROKE
HEMORAGIK
(Penelitian di RSUD Sidoarjo)
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal yang berkembang cepat. Stroke disebabkan oleh
gangguan suplai darah ke otak, biasanya karena pembuluh darah pecah atau
tersumbat oleh gumpalan darah. Hal ini menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi
terhambat, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Stroke
merupakan urutan ketiga yang menyebabkan kematian. Stroke dibagi menjadi 3
kategori berdasarkan penyebabnya yaitu trombotik, embolik, dan hemoragik.
Terjadinya pendarahan dapat disebabkan karena trauma, terputusnya sebuah
aneurisma (proses dilatasi fokal suatu arteri karena dindingnya melemah) atau
malformasi arteriovenosa. Pendarahan intraserebral terjadi ketika pembuluh darah
pada parenkim otak pecah. Pecahan tersebut dapat menyebabkan terbentuknya
hematoma. Hemorragik tipe ini sangat sering terjadi bersamaan dengan tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol dan terkadang karena terapi antitrombotik atau
trombolitik.
Penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial dan tekanan darah

sangat penting dalam masa akut. Penatalaksanaan terapi jangka panjang antara
lain untuk mencegah komplikasi, perdarahan ulang dan mencegah terjadinya
iskemia serebral tertunda. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab tujuan
dan permasalahan dari penelitian yang meliputi: pola penggunaan amlodipin pada
pasien stroke hemoragik, manfaat dari pemberian terapi amlodipin pada pasien
stroke hemoragik dan mengetahui pola terapi pasien stroke hemoragik secara
umum di RSUD Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan
penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang
dilakukan dengan meninjau kebelakang) dengan metode consecutive sampling
(pengambilan sampel berdasarkan waktu). Kriteria inklusi meliputi pasien yang
didiagnosis stroke hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, dengan
data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi data terapi amlodipin dan obat
antihipertensi lain yang menyertai dalam periode Januari 2014 sampai Desember
2014. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Dari hasil penelitian didapatkan 32 data RMK pasien sebagai sampel dan
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 pasien, dimana terdapat 59% pasien
berjenis kelamin perempuan dan 41% berjenis kelamin laki-laki. Hipertensi dapat
menyebabkan stroke iskemik maupun hemoragik. Pola terapi yang digunakan
pada pasien stroke hemoragik meliputi neuroprotektan, osmoterapi, antihipertensi,

dan antidislipidemia. Antihipertensi yang digunakan adalah amlodipin 5mg dan
10mg dengan peroral. Amlodipin yang digunakan secara tunggal sebanyak 4
pasien (12,5%) dan kombinasi yang digunakan adalah antihipertensi dengan
golongan lain sebanyak 28 pasien (87,5%). Terapi kombinasi pada pasien
hemoragik tergolong menjadi empat golongan yaitu amlodipin dengan satu
antihipertensi lain sebanyak 11 pasien (34,37%), amlodipin dengan dua
antihipertensi lain sebanyak 9 pasien (28,13%), amlodipin dengan tiga
vii

antihipertensi lain sebanyak 6 pasien (18,75%), dan amlodipin dengan empat
antihipertensi lain sebanyak 2 pasien (6,25%). Frekuensi dan dosis amlodipin
yang paling banyak digunakan adalah 1x5mg dengan jumlah pasien sebanyak 19
(59,37%). Lama perawatan pasien stroke hemoragik dapat dipengaruhi oleh
adanya penyakit penyerta yang dapat memperburuk prognosisnya. Pemberian
amlodipin pada pasien stroke hemoragik di instalasi rawat inap RSUD Sidoarjo
berdasarkan rute, frekuensi, lama dan dosis yang diberikan secara umum sudah
tepat dengan berdasar pada literatur yang ada.

viii


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan .......................................................................................... 4
1.4 Manfaat ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1 Tinjauan Stroke ............................................................................ 5
2.1.1 Definisi Stroke .................................................................. 5
2.1.2 Epidemologi ...................................................................... 5
2.1.3 Etiologi dan Klasifikasi Stroke .......................................... 6
2.1.4 Faktor resiko ..................................................................... 9
2.1.4.1 Faktor yang tidak dapat diubah ................................. 9
2.1.4.2 Faktor yang dapat diubah .......................................... 11
2.2 Tinjauan Stroke Hemoragik ......................................................... 13
2.2.1 Definisi Stroke Hemoragik .................................................. 14
2.2.2 Epidemologi ........................................................................ 14
2.2.3 Etiologi ................................................................................ 14
2.2.4 Klasifikasi ............................................................................ 14
2.2.4.1 Perdarahan Subaraknoid ............................................ 15
2.2.4.2 Perdarahan Intraserebral ........................................... 16
2.2.4.2 Perdarahan Subdural dan Ekstradural ....................... 17
2.2.5 Patofisiologi Stroke Hemoragik .......................................... 18
2.2.6 Tanda dan gejala .................................................................. 20
2.2.7 Penatalaksanaan terapi farmakologi ..................................... 21
2.2.7.1 Neuroprotektif ........................................................... 22

ix

2.2.7.2 Antifibrinolisis .......................................................... 23
2.2.7.3 Antidislipidemia ........................................................ 23
2.2.7.4 Obat yang menurunkan tekanan intrakranial ............ 24
2.2.7.5 Obat yang mencegah vasospasme ............................. 24
2.2.7.6 Antihipertansi ............................................................ 25
2.2.7.6.1 CCB ................................................................... 25
2.2.7.6.2 ACEI .................................................................. 26
2.2.7.6.3 ARB ................................................................... 26
2.2.7.6.4 Beta Bloker ........................................................ 27
2.2.7.8 Terapi subaraknoid hemoragik .................................. 28
2.2.7.9 Terapi intraserebral hemoragik .................................. 28
2.2.8 Terapi non farmakologi stroke ............................................ 29
2.3 Tinjauan Amlodipine ................................................................... 30
2.3.1 Struktur kimia ................................................................... 30
2.3.2 Mekanisme kerja ............................................................... 30
2.3.3 Dosis dan Sediaan ............................................................. 31
2.3.4 Farmakokinetik ................................................................. 32
2.3.5 Efek samping .................................................................... 33
2.3.6 Interaksi Obat .................................................................... 33
2.3.7 Penggunaan amlodipine pada stroke ................................. 34
BAB III KERANGKA KONSEP .................................................................... 36
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 39
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 39
4.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 39
4.2.1 Populasi .............................................................................. 39
4.2.2 Sampel ............................................................................... 39
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ......................................................... 39
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ........................................................ 39
4.3 Bahan penelitian .......................................................................... 40
4.4 Intrumen Penelitian ...................................................................... 40
4.5 Tempat dan Waktu penelitian ...................................................... 40
4.6 Definisi Operasional ................................................................... 40

x

4.7 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 41
4.8 Analisis Data ................................................................................ 41
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 42
5.1 Demografi Pasien ......................................................................... 43
5.1.1 Jenis Kelamin ..................................................................... 43
5.1.2 Usia dan Jenis Kelamin...................................................... 43
5.1.3 Status Pasien ..................................................................... 43
5.2 Profil Tekanan Darah .................................................................. 44
5.3 Faktor Resiko .............................................................................. 45
5.4 Diagnosis Penyerta ...................................................................... 45
5.5 Terapi Utama .............................................................................. 46
5.6 Terapi penyerta ........................................................................... 46
5.7 Dosis dan Rute Amlodipin .......................................................... 47
5.7.1 Distribusi Terapi Dosis dan Frekuensi Amlodipine ......... 47
5.7.2 Distribusi Terapi Amlodipine dengan Antihipertensi lain

48

5.8 Lama Perawatan Pasien .............................................................. 49
5.9 Kondisi dan Status Keluar Rumah Sakit ...................................... 49
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 50
BAB VII KESIMPILAN DAN SARAN ......................................................... 62
7.1 Kesimpulan ................................................................................. 62
7. Saran ............................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63
LAMPIRAN ..................................................................................................... 68

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Hubungan status sosial dengan peluang terserang stroke dan
jantung koroner di Amerika ....................................................................

6

2.2 Perbedaan lokasi stroke hemoragik ............................................................

18

2.3 Tanda dan gejala stroke hemoragik............................................................

21

2.4 Dosis dan sediaan yang ada di Indonesia ...................................................

32

5.1 Distribusi jenis kelamin .............................................................................

43

5.2 Distribusi usia dan jenis kelamin ...............................................................

43

5.3 Distribusi tekanan darah pasien stroke hemoragik.....................................

44

5.4 Distribusi riwayat penyakit ........................................................................

45

5.5 Diagnosis penyerta pasien stroke hemoragik .............................................

45

5.6 Distribusi terapi utama ...............................................................................

46

5.7 Distribusi terapi penyerta ...........................................................................

46

5.8 Distribusi terapi obat antihipertensi yang diterima ....................................

47

5.9 Distribusi penggunaan dosis dan frekuensi terapi amlodipin tunggal .......

47

5.10 Profil dan distribusi jumlah terapi kombinasi ..........................................

48

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Etiologi stroke ............................................................................................ 7
2.2 Stroke iskemik dan stroke hemoragik ........................................................ 8
2.3 Faktor resiko stroke .................................................................................... 12
2.4 Letak pendarahan subaraknoid ................................................................... 15
2.5 Letak pendarahan intracerebral .................................................................. 16
2.6 Gambaran struktur kimia amlodipin .......................................................... 30
3.1 Skema krangka konseptual ......................................................................... 37
3.2 Skema krangka operasional........................................................................ 38
5.1 Skema inklusi dan eksklusi ........................................................................ 42
5.2 Diagram pie distribusi status pasien .......................................................... 44
5.3 Diagram batang lama perawatan ................................................................ 49
5.4 Kondisi dan status keluar rumah sakit ....................................................... 49

xiii

DAFTAR SINGKATAN
ACE-I

: Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors

AHA

: American Heart Association

ARIC

: Atherosclerosis Risk In Communities

ASA

: American Stroke Association

BPJS

: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

CBF

: Cerebral Blood Flow

CCB

: Calcium Channal Blocker

CDC

: Centers for Disease Control

CEA

: Endarterektomi carotis

c-IMT

: Increased Carotid Intima-Media Thickness

CT-Scan

: Computerized Tomography Scan

CVA

: Cerebrovascular Accident

FDA

: Food and Drug Administration

FFP

: Fresh Frozen Plasma

GAD

: Glutamate Acid Decarboxylase

GCS

: Glasgow Coma Scale

GD2PP

: Gula Darah 2 Jam Post Prandial

GDP

: Gula Darah puasa

GDS

: Gula Darah Sesaat

Hb

: Hemoglobin

Hct

: Hematokrit

xiv

HDL

: High Density Lipid

ICH

: Intracranial Hemmorrage

IMT

: media karotid intima

KRS

: Keluar Rumah Sakit

LDL

: Low Density Lipid

LED

: Laju Endap Darah

mmHg

: millimeter merkuri Hydragyrum

MRI

: Magnetic Resonance Imaging

MRS

: Masuk Rumah Sakit

NHIS

: National Health Interview Survey

RBC

: Red Blood Cell

RIND

: Reversible Ischaemic Neurological Deficits

RISKESDAS

: Riset Kesehatan Dasar

RR

: Respiratory Rate

SAH

: Subarachnoid Hemmorrage

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SHS

: Study Strong Heart

SSP

: Saluran Saraf Pusat

TIA

: Transcient ischemic attack

WBC

: White Blood Cell

WHO

: World Health Organization
xv

DAFTAR PUSTAKA
A, Arboix., 2015. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in
the different subtypes of ischemic stroke. World J Clin Cases Vol.3 ISSN
2307-8960.
Aehlert, B., 2009. Emergency medical technician. New York: McGraw-hill
companies Inc. Pp.365
AHA., 2014. Together to end Stroke. Amerika : American Heart Association.
Aminoff, M.J., Greenberg,David A., Simon, Roger P., 2010. Clinical Neurology,
sixth edition. USA : McGraw Hill. pp 285-319.
Anonim, 2009. Lebih Baik Dicegah Daripada Sekadar Momok.Majalah
Farmacia vol 8 no 11. http://www.majalah-farmacia.com. Diakses tanggal
12 Juli 2012.
Anonim, 2013. MIMS Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. BIP Kelompok
Gramedia.
Bornstein, N.M., 2009. Stroke partical guide for clinicians, Israel: Tel aviv
sourasky medical center pp 5.
Bushnell, C., McCullough, L. 2014. Stroke Prevention in Women: Synopsis of the
2014 American Heart Association/American Stroke Association Guideline,
NIH Public Access. doi:10.7326/M14-0762.
Chandrasoma, P., and Taylor, C.R., 2006. Ringkasan patologi anatomi Edisi 2,
Jakarta: EGC
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M.
2011. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Eight Edition.
New York: The McGraw-Hill Companies ISBN: 978-0-07-164326-9.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2009. Stroke. In: DiPiro, Joseph T., Wells,
B.G.Schwinghammer,T.L., DiPiro,C.V. A Pathophysiologic Approach,
7th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies inc. PP 373-84.
Fatima, D. 2012. Perbandingan Kepuasan antara Pasien Askes dan Jamkesmas di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Karya
Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Filho, G.C.G., Sousa, A.L.L., Jardim, T.S.V., Souza, W.S.B., Jardim, P.C.B.V.,
2015. Progression of Blood Pressure and Cardiovascular Outcomes in
Hypertensive Patients in a Reference Center. Brazil: Sociedade Brasileira
de Cardiologia, DOI: 10.5935/abc.20150001

63

64

Ginsberg, L., 2008. Lecture Notes: Neurologi, Jakarta: penerbit Erlangga. Hal
89-99.
Goldstein, L.B., Cheryl, D.B., Robert, J.A., Lawrence, J.A., Lynne, T.B.,
Seemant, C., Mark, A.C., Antonio, C., Robert, G.H., Judith, A.H., Virginia,
J.H., Edward, C.J., Steven, R.L., James, F.M., Wesley, S.M., Ian, N., and
Thomas, A.P., 2011. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke. A
Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Associations. AHA Journal., Vol.42, PP.51784.
Goldszmidt, A.J., Caplan, L.R., 2013. Stroke esensial. Jakarta: indeks ed.2
Goyal, J., Khan, Z., UPadhyaya, P., Goyal, B., Jain, S., 2014. Comparative Study
of High Dose Mono-Therapy of Amlodipine or Telmisartan, and Their Low
Dose Combination in Mild to Moderate Hypertension. Journal of Clinical
and Diagnostic Research. Vol-8(6)
Hunt, B.D., and Cappuccio, F.P., 2014. Potassium intake and stroke risk. AHA
Journal, ISSN: 1519-1522.
Marek, S., Siarnik, P., Diedler, J., 2015. β-Blockers, Pneumonia, and Outcome
After Ischemic Stroke: Evidence From Virtual International Stroke Trials
Archive. AHA Journal, Vol.46 no.5.
Jauch, E.C., Saver, J.L., Adams, H.P., Bruno, A., Demaerschalk, B.M., Khatri, P.,
McMullan, P.W., Qureshi, A.I., Rosenfield, K., Scott, P.A., Summers, D.R.,
DO, D.Z.W., 2013. Guidelines for the early management of patients with
acute ischemic stroke. AHA journal. DOI: 10.1161
Jeon, S.B., Koh, H.Y., Choi, A., Lee, K, 2014. Critical Care for Patients with
Massive Ischemic Stroke. Journal of Stroke. Vol.16 no.3
Junaidi, Iskandar, 2011. Stroke waspadai ancamannya. Yogyakarta: Penerbit
Andi ISBN 978-979-29-3019-1.
Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., jameson,
J.L., 2005. Harrison’s Principles of Interna Medicine 16th ed. Boston:
McGrawHill DOI: 10.1036/0071402357
Katzung, Betram. G., 2012. Farmakologi dasar dan klinik edisi 12. Penerbit
buku kedokteran EGC: Jakarta. ISBN: 978-0-07-176402-5.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. BUKU SAKU FAO
(Frequently Asked Questions) BPJS KESEHATAN. Jakarta
Kim, S.Y., Kim, S.M., Park, M.S., Kim, H.K., Park, K.S., Chung, S.Y., 2012.
Effectiveness of Nicardipine for Blood Pressure Control in Patients with

65

Subarachnoid Hemorrhage. Journal of Cerebrovascular and Endovascular
Neurosurgery.
Krishnamurthi, L., Goel, R., King, K.E., 2013. Pain and other non-neurological
adverse events in children with sickle cell anemia and previous stroke who
received hydroxyurea and phlebotomy or chronic transfusions and
chelation: results from the SWiTCH clinical trial. Am J Hematol. Vol.88
no.11
Lacy, Charles. F., Amstrong, Lora. L., Goldman, Morton. P., Lanco, Leonard. L.,
2009. Drug Information Handbook, 17th edition. American pharmacist
association: Lexi-comp.
Ladecola, C., and Davisson, R.L., 2008. Hypertension and cerebrovascular
dysfunction, NIH Public Access, New York.
Lee, E.P., Bae, J.W., Park, K.W., 2013. Inhibitory Interaction Between Calcium
Channel Blocker and Clopidogrel. Circulation Journal. Vol.75
Lee, S.A., Choi1, H.M., Park, H.J., Ko, S.K., Lee, H.Y., 2014. Amlodipine and
cardiovascular outcomes in hypertensive patients: meta-analysis comparing
amlodipine-based versus other antihypertensive therapy. The Korean
Journal of Internal Medicine Vol. 29, No. 3
Lim, Hadyanto., 2009. Farmakologi Kardiovaskuler. Mekanisme dan aplikasi
Klinis, Ed. 2. Jakarta: PT. SOFMEDIA hal 10-29.
Luckhaupt, S.E., and Calvert, G.M., 2014. Prevalence of coronary heart disease or
stroke among workers aged GCCL11 gane variant with ischemic stroke, its subtypes and
hemorrhagic stroke in a South Indian population, Publication of the
neurological Society of India. Doi: 10.4103/0028-3886.141259.
Sabín, J.A., Román, G.C. 2013. The Role of Citicoline in Neuroprotection and
Neurorepair in Ischemic Stroke. Brain Sciences. Vol. 3
Sadegi, R., Piranfar, M.A., Asadollahi, M., Taherkhani, M., Baseri, F., 2014. The
effects of different doses of atorvastatin on serum lipid profile, glycemic
control, and liver enzymes in patients with ischemic cerebrovascular
accident. ARYA Atheroscler. Volume 10, Issue 6
Setiawan, M., dan Bahrudin, M., 2013. Buku ajar neurologi. Batu. Cakrawala
Indonesia. Pp 110-160
Smith, E.E., Liang, L., Hernandez, A., Reeves, M.J., Cannon, C.P., Fanarow,
G.C., and Schwamm, L.H., 2009. Influence of stroke subtype on quality of
care in the get with the guidelines-stroke program, Department of Clinical
Neuroscience, Canada. ISSN: 709-716.
Srikaya, Hakan., Ferro, Jose., Arnold, Marcel., 2015. Stroke prevalention –
medical and lifestyle measures, Eur Neurol 2015;73:150-157. Doi
10.1159/000367652.
Sukandar, E.Y., Adrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi A., P., and
Kusnandar., 2009. Iso Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan, Jakarta, hal.
150-161.
Sweetman, S., 2009. Martindale 36 : The Complete Drug reference. Britain:
Pharmaceautical Press, electronic version. ISBN 978 0 85369 840 1.
Takai, S., Jin, D., Aritomi, S., Niinuma, K., and Miyazaki, M., 2013. Powerful
vascular protection by combining cilnidipine with valsartan in stroke-prone,
spontaneously hypertensive rats, Japanes Society of Hypertension All
rights reserved. Doi: 10.1038/hr.2012.187
Weiner, H.L., and Levitt, L.P, 2001. Buku saku Neurologi edisi 5. Jakarta: EGC.
Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.
Pharmacotherapy Handbook. Oxford: McGrawHill, electronic version. ISBN
978-0-07-164326-9.
Whincup, P.H., Nightingale, C.M., G. Owen, Christopher., Rapala, A., Bhowruth,
D.J., Prescott, M.H., Ellins, E.A., Donin, A.S., Masi, S., Rudnicka, A.R.,
Sattar, N., Cook, D.G., and Deanfield, J.E., 2012. Ethnic Differences in

67

Carotid Intima-Media Thickness Between UK Children of Black AfricanCaribbean and White European Origin. Stroke. Vol 43. No. 7, PP 1747-54.
Winkler, Susan R., 2008. Stroke. In: Chisolm-Burns M. A., (Eds.).
Pharmacoteraphy Principles & Practice. States of America : McGraw-Hill
Companies, p. 161-165
Yagi, S., Takashima, A., Mitsugi, M., 2015. Effect of combination tablets
containing amlodipine 10 mg and irbesartan 100 mg on blood pressure and
cardiovascular risk factors in patients with hypertension. Dove Medical
Press Limited. Vol.11 pp 83-88
Yamal, J.M., Oparil, S., Davis, B.R., 2014. Stroke outcomes among participants
randomized to chlorthalidone, amlodipine or lisinopril in ALLHAT.
Journal of the American Society of Hypertension. Vol.8 no.11
Yamato, M., Shiba, T., Ide, T., Honda, Y., Yamada, K., and Tsutsui, H., 2011.
Nifedipine treatment reduces brain damage aftervtransient focal ischemia,
possibly through its antioxidative effects. Japanese Society of
Hypertension. ISSN 0916-9636.
Yuliani, E.A, Sri S., Riyoko. 2008. Analisis Perbedaan Mutu Pelayanan Rawat
Inap Pasien Umum dan Pasien Jamkesmas RSU Dr. Soeroto Ngawi.
Jurnal Kesehatan. Vol. 2 (2). pp 67-81

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan gejala hilangnya
fungsi sistem saraf pusat fokal yang berkembang cepat (Ginsberg, 2008). Stroke
merupakan salah satu penyebab paling umum yang menyebabkan kematian dan
kecacatan pada orang dewasa diseluruh dunia. Umumnya, stroke adalah gangguan
multi-faktorial yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan (Roy dkk,
2014).
Penyakit stroke menduduki salah satu dari tiga kematian antara lain
penyakit jantung koroner dan kardiovaskular. Di Amerika Serikat setiap tahun
penyakit tersebut merupakan kasus yang cukup banyak. Berdasarkan kegiatan
sehari-hari pada usia kurang dari 55 tahun yang memiliki pekerjaan sekitar 1,9%,
pengangguran mencari pekerjaan sekitar 2,5%, dan pengangguran (yang berhenti
bekerja, ibu rumah tangga, mahasiswa, pensiunan, orang cacat) sekitar 6,3%
menderita penyakit jantung koroner atau stroke menurut analisa Centers for
Disease Control (CDC) dari National Health Interview Survey (NHIS) untuk
periode 2008-2012 (Luckhaupt dan Calvert, 2014).
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
sebesar 7,0 per 1000 penduduk dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan
adalah sebesar 12,1 per 1000 penduduk. Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis
nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8‰), diikuti DI Yogyakarta (10,3‰),
Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per 1000 penduduk.
Prevalensi Stroke berdasarkan terdiagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di
Sulawesi Selatan (17,9‰), DI Yogyakarta (16,9‰), Sulawesi Tengah (16,6‰),
diikuti Jawa Timur sebesar 16 per 1000 penduduk (RISKESDAS, 2013).
Stroke dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan penyebabnya yaitu
trombotik, embolik, dan hemoragik. Perbedaan antara trombus dan embolus
sebagai penyebab stroke iskemik masih belum jelas sehingga saat ini keduanya
digolongkan kedalam kelompok stroke iskemik (Price dan Wilson, 2006). Stroke
hemorragik

terbagi

menjadi

subtipe intracerebral

subarachnoid hemorrhage (SAH) (Smith dkk, 2009).

1

hemorrhage (ICH) dan

2

Perdarahan intraserebral di jaringan otak (parenkim) paling sering terjadi
akibat cedera vaskular yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari
banyak arteri kecil yang menembus jauh ke dalam jaringan otak (Price dan
Wilson, 2006). Bila perdarahannya luas dan secara mendadak sehingga daerah
otak yang rusak cukup luas maka keadaan ini bisa disebut ensepaloragia (Junaidi,
2011).
Perdarahan subaraknoid adalah masuknya darah ke ruang subaraknoid
baik dari tempat lain (perdarahan subaraknoid sekunder) atau sumber perdarahan
berasal dari rongga subaraknoid itu sendiri (Junaidi, 2011). SAH memiliki dua
penyebab utama yaitu ruptur suatu aneurisma vaskular dan trauma kepala (Price
dan Wilson, 2006).
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kecenderungan pada stroke
adalah hipertensi, penyakit jantung, atrial fibrillation, diabetes millitus, merokok,
dan dislipidemia (Ropper dan Brown, 2005). Salah stu penyebab tertinggi
merupakan hipertensi. Tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg merupakan
penyebab utama faktor resiko stroke yang dapat menyebabkan penurunan kognitif
(Ladecola, 2008).
Sasaran terapi stroke hemoragik jangka pendek meliputi perawatan
neurointensif, memelihara oksigenasi, pernafasan, dan sirkulasi. Penatalaksanaan
peningkatan tekanan intrakranial dan tekanan darah sangat penting dalam masa
akut. Penatalaksanaan terapi jangka panjang antara lain untuk mencegah
komplikasi, perdarahan ulang dan mencegah terjadinya iskemia serebral tertunda
(Winkler, 2008).
Pasien stroke dengan tekanan darah yang tinggi harus dicegah dengan
kombinasi obat antihipertensi. Meskipun efek yang ditimbulkan hanya sedikit
tetapi itu sangat penting untuk keseimbangan dalam penurunan resiko yang tinggi
pada saat stroke (Hunt dan Cappucio, 2014).
Pada pasien hipertensi sangat penting untuk menurunkan tekanan darah
agar tidak terjadi peningkatan komplikasi yang lebih banyak seperti stroke, gagal
jantung, dan gagal ginjal. Komplikasi yang terjadi sangat berhubungan erat
dengan pembuluh darah seperti terjadinya kerusakan pada endotel. Disfungsi
endotel terjadi tergantung pada pengeluaran radikal bebas dalam pembuluh darah.

3

Kerusakan endotel terjadi karena peningkatan tekanan darah sehingga
menyebabkan peningkatan radikal bebas di pembuluh darah, dan penurunan
tekanan darah menurunkan pengeluaran radikal bebas. Tipe L–calsium channal
bloker (CCBs) berguna untuk menurunkan tekanan darah dan kebanyakan sebagai
obat antihipertensi. CCBs digunakan untuk menurunkan radikal bebas melalui
pengurangan pengaktifan radikal bebas (Takai dkk, 2013).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Yamal dkk pada tahun 2014 dengan
judul “stroke outcomes among participants randomized to chlorthalidone,
amlodipine or lisinopril in ALLHAT” menyatakan bahwa pengobatan amlodipine
dan klortalidone lebih efektif mencegah stroke daripada lisinopril pada orang
berkulit hitam dan wanita. Terdapat penelitian pula yang berjudul “amlodipine
and cardiovascular outcomes in hypertensive patients: meta analysis comparing
amlodipine-based versus other antyhypertensive therapy” oleh Lee dkk pada
tahun 2014 menyatakan bahwa dari seluruh antihipertensi baik golongan CCB
maupun yang lain, amlodipin menunjukkan dapat menurunkan resiko infark
miokard, gagal jantung, dan stroke.
Namun, amlodipine juga dapat menyebabkan efek samping. Pada
jantung menyebabkan edema peripheral, hipotensi (5%). Pada saraf dapat
menyebabkan sakit kepala (10%-23%). Pada lambung dapat menyebabkan mual
dan panas di lambung (10%-11%). Pada jaringan otot dapat menyebabkan lemah
(10%-12%) (Lacy, 2009). Pemberian dosis Amlodipine yang besar dapat
mengakibatkan bradikardia dan hipotensi, hiperglikemia, asidosis metabolik, dan
koma juga dapat terjadi (Sweetman, 2009).
Berpedoman uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi golongan CCB salah satunya
adalah amlodipine pada pasien hemorrhage cerebrovascular accident secara
deskriptif menggunakan data yang didapat dari rekam medik kesehatan. Penelitian
ini dilakukan di RSUD Sidoarjo karena merupakan salah satu rumah sakit rujukan
di kota Sidoarjo.

4

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana profil penggunaan obat antihipertensi golongan CCB yaitu
amlodipine pada pasien hemorrhage cerebrovascular accident di RSUD Sidoarjo?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi golongan CCB yaitu
amlodipine pada pasien hemorrhage cerebrovascular accident pada tahun 2014.

1.3.2

Tujuan Khusus

Mengetahui pola penggunaan amlodipine terkait dosis, rute pemberian, dan
lama pemberian yang diberikan yang terkait dengan data klinik pada pasien
hemorrhage cerebrovascular accident di RSUD Sidoarjo.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Peneliti

1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien stroke
khususnya hemorrhage cerebrovascular accident sehingga farmasis dapat
memberikan asuhan kefarmasian dan bekerjasama dengan profesi
kesehatan lain.
2. Melalui penelitian ini hasilnya dapat menjadi sumber informasi kepada
para praktisi kesehatan dan masyarakat umum serta dapat digunakan
sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang
berbeda.

1.4.2

Bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baik bagi
klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam
merekomendasikan penggunaan obat di RSUD Sidoarjo