1.3.3 Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship Diagram ERD yaitu model yang menggambarkan isi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing
dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. [2]
ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data database. ERD ini juga
merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data.
Dalam ERD terdapat kardinalitas antar himpunan entitas diantaranya one- to-one, one-to-many dan many-to-many. Berikut adalah penjelasan berdasarkan dari
kardinalitas : a. satu ke satu one-to-one
kardinalitas ini berarti setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada suatu himpunan entitas lagi,
dan begitu pula sebaliknya. b. satu ke banyak one-to-many
kardinalitas ini berati setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan dengan banyak himpunan entitas, tetapi tidak dengan sebaliknya
c. banyak ke banyak many-to-many kardinalitas ini berati setiap entitas pada banyak himpunan entitas
berhubungan dengan banyak himpunan entitas, dan begitu juga sebaliknya [2]
27
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian terhadap suatu sistem yang sedang berjalan ke dalam bagian-bagian komponennya sehingga dapat di identifikasi dan
di evaluasi masalah, kelemahan dan hambatan yang terjadi sehingga diharapkan dapat diusulkan solusi yang dapat membantu pada sistem yang telah ada
sebelumnya. Pada analisis sistem ini akan dibahas mengenai analisis masalah, analisis fungsional, analisis non-fungsional dan analisis pengguna.
3.1.1 Analisis Masalah
Analisis masalah akan menjelaskan tentang masalah yang ada pada saat penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Bandung, sebelum dibangunnya
suatu sistem evaluasi hasil penilaian tryout. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, terdapat beberapa masalah yaitu :
1. Analisis hasil tryout dibutuhkan waktu yang relatif lama dan kurang akurat dikarenakan jumlah lembar jawaban yang relatif banyak dan Sumber Daya
Manusia SDM untuk memeriksa lembar jawan hanya satu orang. 2. Analisis kemampuan siswai kurang menggambarkan kemampuan dan
perkembangan siswai dimana analisis yang dilakukan hanya menghitung skor siswai apakah telah memenuhi standar kelulusan yang telah ditentukan oleh
sekolah. 3. Siswai tidak mengetahui kesalahan sendiri saat mendapatkan hasil tryout yang
hanya mendapatkan nilai dan status kelulusan saja pada setiap ujian tryout dibagikan.
4. Kepala sekolah dan guru sulit untuk memonitor perkembangan nilai tryout setiap gelombangnya.
Berdasarkan dari masalah yang telah diuraikan diatas maka diadakan pembangunan sistem untuk membantu kebutuhan dari siswai, guru dan kepala
sekolah.