Visi, Misi dan Moto PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan

Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 28.K010DIR2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 120.K010DIR2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

3.2 Visi, Misi dan Moto PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan

Banten A. Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani. Penjabaran : Diakui Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukkan bahwa PLN pantas dipandang sebagai Perusahaan Kelas Dunia. Kelas Dunia Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional. Bekerja dengan pola pikir prima Mindset of Excellence. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik. Bertumbuh-kembang Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan. Secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih baik. Unggul Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolok ukur mutakhir dan terbaik. Memposisikan diri sebagai Perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi insani secara maksimal. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan. Terpercaya Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten. Menjadi Perusahaan pilihan. Potensi Insani Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan semangat bekerja sama. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan substantial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja sama. Konsekuensi Visi terhadap strategi korporat Mewujudkan kinerja Perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja Perusahaan yang dihargai tinggi.

B. Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Konsekuensi terhadap strategi korporat : 1. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang terkait. 2. Mengembangkan budaya pelayanan. 3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik good corporate governance. 4. Anggota Perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Konsekuensi terhadap strategi korporat : 1. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat. 2. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. Konsekuensi terhadap strategi korporat : 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif. 2. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi. 3. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Konsekuensi terhadap strategi korporat : 1. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. 2. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

C. Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik Electricity for a Better Life Panduan Tata Nilai Anggota Perusahaan PT. PLN Persero mewujudkan wawasan bersama dengan selalu menjunjung dan menerapkan nilai-nilai : Saling Percaya mutual trust Suasana saling menghargai dan terbuka di antara sesama anggota Perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal. Nilai Saling Percaya ini tercermin dalam :  hubungan antara sesama anggota perusahaan.  hubungan antara pimpinan dengan bawahan.  berhubungan dengan pelanggan.  berhubungan dengan pemasok dan mitra kerja lainnya.  berhubungan dengan pemerintah shareholder.  berhubungan dengan masyarakat.  berhubungan dengan Serikat Pekerja. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh anggota perusahaan untuk mengaktualisasikan Nilai Saling Percaya :  Berpikir dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan orang lain.  Bersikap objektif dalam menilai, menganalisa dan mengambil keputusan.  Terbuka terhadap kritik, saran serta bersedia memberi informasi yang diperlukan sesama anggota perusahaan sesuai dengan kewenangan dan batas-batas yang diijinkan.  Mampu berbagi pengalaman baik yang diperoleh dari diklat, seminar dan penugasan di antara sesama anggota perusahaan.  Memberi semangat dan saling mendukung.  Bersikap arif dan adil dalam menanggapi kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.  Berani bertanggung-jawab atas keputusan yang diambil.  Siap memberi bantuan, baik diminta atau atas inisiatif sendiri.  Menjalin hubungan baik dan saling menghormati.  Bersedia menyampaikan informasi secara proporsional dan dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.  Bersedia meneerima kritik dan menghargai pendapat orang lain.  Berani menyampaikan pendapat dan gagasan secara etikal.  Memberikan kemudahan akses informasi bagi sesama anggota perusahaan sesuai batas-batas kewenangan.  Menciptakan mekanisme kerja dan prosedur pelayanan yang jelas dan transparan.  Membuka kesempatan bagi bawahan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan.  Memberikan penilaian atas perstasi dan kemampuan anggota perusahaan harus dilakukan secara objektif dan transparan. Integritas integrity Wujud dari sikap anggota perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta rasa tanggung jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan. Nilai integritas ini diwujudkan dalam hubungan :  antar sesama anggota perusahaan.  antara pimpinan-bawahan.  pemanfaatan aset perusahaan.  dengan pelanggan, pemasok dan mitra kerja lainnya.  dengan pemerintahpemegang saham.  dengan masyarakat umum.  dengan lingkungan hidup. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh anggota perusahaan untuk mengaktualisasikan Nilai Integritas :  Menghormati dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan dalam melaksanakan tugas.  Cerdas, bijak, adil dalam menjalankan tugas Perusahaan.  Menghargai persamaan hak dan kewajiban untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis.  Bertanggung-jawab terhadap keselamatan kerja dan menjaga kerahasiaan serta keamanan dokumen Perusahaan.  Ikut bertanggung-jawab dalam usaha melestarikan lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan dan kegiatan operasional prasarana kelistrikan.  Semua anggota Perusahaan tidak akan menyalahgunakan wewenang dan berupaya mencegah KKN korupsi, kolusi, nepotisme  Bersedia bekerja keras.  Memegang teguh komitmen atas hasil keputusan yang telah disepakati bersama.  Konsisten dalam setiap langkah dan tindakan.  Selalu bertindak jujur, tertib, disiplin dan transparan.  Setiap program dan kegiatan harus dihasilkan melalui proses analisis yang mempertimbangkan tolok ukur normatif serta cost benefit untuk memberikan manfaat bagi perusahaan.  Bersedia berinovasi dalam menjalankan tugas.  Menghargai waktu dalam menjalankan tugas.  Melakukan pekerjaan secara cermat dan tepat. Peduli care Cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan terhadap setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat. Nilai Peduli ini ditunjukkan dalam :  hubungan antara sesama anggota perusahaan.  hubungan antara pimpinan-bawahan.  menjaga kondisi dan pemanfaatan aset perusahaan.  berhubungan dengan pelangganpemasok dan mitra kerja lainnya.  berhubungan dengan pemerintahpemegang saham.  berhubungan dengan masyarakat umum.  menjaga keselarasan lingkungan hidup.  menjaga keamanan dan keselamatan kerja. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh anggota perusahaan untuk mengaktualisasikan Nilai Peduli :  Memahami kepentingan orang lain.  Mau membantu orang lain yang mengalami kesulitan dalam mengangani pekerjaan.  Menghargai waktu dalam menjalankan tugas Perusahaan.  Menaruh perhatian dan mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul di Perusahaan.  Sopan dan menghormati orang lain.  Memelihara, melengkapi dan memperbarui informasi yang berhubungan dengan bidang tugasnya.  Memberikan pelayanan sebaik mungkin, baik terhadap sesama anggota Perusahaan, pelanggan maupun mitra kerja.  Memberikan perhatian dan penghargaan terhadap prestasi.  Bersedia menerima dan memberi teguran sesuai dengan peraturan yang berlaku.  Menjaga dan memelihara sarana fasilitas Perusahaan yang menjadi tanggung-jawabnya.  Mengutamakan kepuasan pelanggan dan memperhatikan kepentingan stakeholder.  Menciptakan sistem dan prosedur yang tidak berbelit-belit birokratis dan cara kerja yang memberikan kemudahan pada orang lain.  Mewaspadai dan mencermati gejala-gejala yang timbul di lingkungan kerja serta berusaha melakukan tindakan yang diperlukan.  Membantu kesulitan rekan kerja dalam membangun semangat kebersamaan untuk mencapai keberhasilan bersama.  Memberi perhatian dan menghargai pendapat orang lain serta bersedia melakukan koreksi diri.  Berusaha mendapatkan masukan untuk meningkatkan mutu produk dan pelayanan. Pembelajar learner Sikap anggota perusahaan untuk selalu berani mempertanyakan kembali sistem dan praktek pembangunan, manajemen dan operasi, serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir demi pembaruan Perusahaan secara berkelanjutan. Nilai Pembelajar ini harus diwujudkan oleh seluruh anggota Perusahaan dengan :  Pengembangan individu anggota perusahaan.  Pembaruan Perusahaan.  Beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh anggota perusahaan untuk mengaktualisasikan Nilai Pembelajar :  Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota Perusahaan.  Menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif.  Mendorong anggota Perusahaan untuk berinisiatif dalam pengembangan diri secara terus-menerus.  Membiasakan diri untuk berbicara secara realistik yang didukung oleh data dan fakta.  Bekerja berdasarkan standar terbaik dan profesional sehingga didapatkan kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan yang berbobot.  Memelihara semangat untuk beradaptasi dalam mengelola perubahan secara konstruktif.  Memelihara achievement motivation yang tinggi.  Proaktif mencari peluang pengembangan usaha serta memimpin dinamika perubahan usaha.  Membangun semangat kerjasama untuk menumbuhkan sinergi antar fungsi dan antar tim.  Memberdayakan orang lain untuk maju dan mandiri.

3.3 Wilayah Kerja

Dokumen yang terkait

SOSIALISASI PROGRAM REGISTRASI KARTU PRABAYAR YANG DILAKUKAN OLEH HUMAS PT.TELKOM DIVISI REGIONAL III JAWA BARAT DAN BANTEN

0 5 1

Strategi Komunikasi Humas PT. PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Melalui Program Sosialisasi Web And Call Center Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

2 5 1

Humas Di PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) Distribusi Jawa Baran & Banten

0 3 1

Program Pemasaran Listrik Prabayar Sebagai Peningkatan Pelayanan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Baten APJ Bandung

0 3 1

Sistem Pemasangan Baru Listrik Prabayar Pada Pt. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Cimahi Dan UPJ Cimahi Kota

0 5 1

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP PROGRAM “LISTRIK PRABAYAR” PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR MELALUI MEDIA MASSA CETAK (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Pelanggan di Surabaya Terhadap Sosialisasi program “Listrik Prabayar” PT. PLN (Persero) Distribusi Ja

0 1 80

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP PROGRAM "LISTRIK PRABAYAR" PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR MELALUI MEDIA MASSA CETAK (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Pelanggan di Surabaya Terhadap Sosialisasi program "Listrik Prabayar" PT. PLN (Persero) Distribusi Ja

0 0 80

Efektivitas Program Listrik Prabayar Di Pt. Pln (Persero) Rayon Wonogiri

1 2 120

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP PROGRAM "LISTRIK PRABAYAR" PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR MELALUI MEDIA MASSA CETAK (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Pelanggan di Surabaya Terhadap Sosialisasi program "Listrik Prabayar" PT. PLN (Persero) Distribusi Ja

0 0 18

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP PROGRAM “LISTRIK PRABAYAR” PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR MELALUI MEDIA MASSA CETAK (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Pelanggan di Surabaya Terhadap Sosialisasi program “Listrik Prabayar” PT. PLN (Persero) Distribusi Ja

0 0 18