radio berikutnya. Pada masa 1960-an kemudian memasuki tahun 1970- an merupakan tahap awal perjalanan kiprah radio swasta sebagai suatu
kegemaran dan hobi para anak muda di dunia broadcasting dan menapaki bisnis radio nantinya. Pada akhir 1970-an para pelaku di
dunia penyiaran radio menyadari perlunya penanganan yang lebih profesional dalam mengelola radio siaran.
4. Sifat Pendengar Radio
Pendengar merupakan sasaran komunikasi massa melalui media radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila
pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya, dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan si
pembicara. Sifat pendengar radio meliputi: kesukaan, kegemaran, kebiasaan, minat, serta keinginannya. Untuk itu, ciri-cirinya dapat
dirinci sebagai berikut: a.
heterogen beragam, pendengar radio sangat beragam, terpencar-pencar di berbagai tempat dan memiliki jenis kelamin
yang berbeda serta tingkat pendidikan dan taraf kebudayaan yang berbeda pula.
b. personal pribadi, penyampaian pesan atau bahasa lisan radio
siaran melalui penyiar bersifat personal pribadi sesuai dengan situasi dan kondisi pendengar ketika ia mendengarkan radio
siaran. Pembicara radio seolah-olah bertamu dan memberikan uraian kepada seseorang dalam suatu rumah tangga, dalam
situasi tesebut tidak mungkin si pembicara dalam memberikan uraiannya berbicara dengan semangat dan berapi-api seperti
berpidato di depan orang banyak yang berkumpul di lapangan. c.
aktif, pada mulanya dalam teori awal ilmu komunikasi menganggap bahwa pendengar itu sifatnya pasif. Ternyata tidak
demikian. Para pendengar tidak pasif seperti yang dianggap. Bahkan, di masa sekarang sejak teknologi komunikasi semakin
berkembang pesat para pendengar semakin aktif menanggapi di dalam proses penyampaian berbagai informasi yang disiarkan
oleh media radio. d.
selektif pemilih, pendengar dapat memilih program yang disukainya. Setiap pesawat radio dilengkapi dengan alat yang
memungkinkan mereka memilih pilihannya yaitu melalui channel yang telah dipersiapkan oleh radio tersebut. Hal itu bisa
disebabkan kondisi fisik, ruang, ataupun lingkungan sosialnya sehingga si pendengar bisa bergerak untuk memilih program
Triartanto, 2010: 33-35.
5. Karakteristik Radio Siaran