3.4.2 Cara Kerja
3.4.2.1 Cara Penyiapan Pereaksi
Bahan pereaksi yang relatif pekat disiapkan sebagai larutan induk, sedang bahan pereaksi yang encer disiapkan dengan mengencerkan larutan induk
tersebut. Bahan- bahan pereaksi tersebut antara lain:
1. Larutan CdII 1000 ppm, dibuat dengan melarutkan 0,8629 gram CdNO
3 2
. 9H
2
O, Mr = 388 grmol, dengan aquademin hingga volume 250 mL. 2.
Larutan CrVI 1000 ppm, dibuat dengan melarutkan 0,7071 gram, K
2
Cr
2
O
7
Mr = 294,11 grmol, dengan aquademin hingga volume 250 mL. 3.
Larutan induk APDC 2 100 mL, dibuat dengan menimbang 5,102 gram APDC dan dilarutkan dengan aquademin hingga volumenya 250 mL. Untuk
membuat larutan kerjanya dapat dilakukan dengan mengencerkan sesuai kebutuhan.
4. Larutan induk CuII 1000 ppm, dibuat dengan melarutkan 0,9504 gram
CuNO
3 2
.3H
2
O dengan aquademin hingga volumenya 250 mL. Untuk membuat larutan kerjanya dapat diencerkan sesuai kebutuhan.
3.4.2.2 Optimasi pH Larutan dalam Proses Kopresipitasi
Diambil 50 mL CrVI 2 ppm, 5 mL CuII 100 ppm dan 1 mL APDC 2 pHnya diatur menjadi 3. Kemudian larutan diaduk sampai terjadi pengendapan.
Endapan kemudian disaring dan dicuci dengan aquademin. Endapan dilarutkan dengan HNO
3
pekat, sehingga endapan larut dan menjadi jernih. Larutan yang terjadi diencerkan dengan aquademin sampai volume 10 mL, kemudian diukur
absorbansinya dengan SSA. Ulangi cara kerja diatas dengan mengatur pH menjadi 4, 5, 7, dan 8.
3.4.2.3 Optimasi Volume APDC
Diambil 50 mL CrVI 2 ppm, 5 mL CuII 100 ppm, 2 mL APDC 2, pH
optimal dari percobaan sebelumnya, kemudian larutan diaduk selama 5 menit sampai terjadi pengendapan. Endapan kemudian disaring dan dicuci dengan
aquademin. Endapan dilarutkan dengan HNO
3
pekat, sehingga endapan larut dan menjadi jernih. Larutan yang terjadi diencerkan dengan aquademin sampai
volume 10 mL, kemudian diukur absorbansinya menggunakan SSA. Ulangi cara kerja di atas dengan memvariasi volume APDC sebanyak 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 mL.
3.4.2.4 Optimasi Waktu Pengadukan