4.3.1 Aspek Ruang
Aspek ruang ini menggambarkan tempat terjadinya peristiwa dalam lakon wayang Gatutkaca Gugur ini yang diteliti. Lokasi atau tempat terjadinya peristiwa
dalam lakon, dapat di istana, rumah biasa, hutan, gunung, langit, laut, pantai, tempat peperangan, dunia madyapada, kahyangan, dan sebagainya. Tempat atau
lokasi kejadian dalam lakon Gatutkaca Gugur dapat dikemukakan sebagai berikut.
4.3.1.1 Medan Pertempuran Kurusetra
Medan Pertempuran Kurusetra digambarkan tempat dimana terjadinya perang Baratayudha berlangsung antara kubu Kurawa dengan Pandawa. Tempat
dimana beberapa luas memuat beribu-ribu prajurit dari kedua belah pihak untuk bertempur merebut tahta kerajaan Ngastina. Dimilai dari awal adegan sampai
dengan adegan ke-3 terjadi peperangan di medan pertempuran kurusetra dengan gugurnya Abimanyu dari pihak Pandawa dan Lesmana Mandrakumara dari pihak
Kurawa, cerita itu masih menunjukan pathet nem. Pada adegan ke-8, ke-10, ke-11, ke-17 kembali timbul peperngan dengan gansnya kedua senopati Ngawangga,
cerita itu masih menunjukan pathet sanga. Pada pathet manyura diadegan ke-21 peperangan terakhir di saat malam hari itu dengan berhadapan kedua senopati,
yaitu Gatutkaca melawan Adipati Karnabasusena.
4.3.1.2 Kerajaan Ngastina
Kerajaan Astina digambarkan dengan negri atau kabupaten yang subur dan sejahtera, diperintah oleh Prabu Duryudana dangan dibantu patih Sengkuni.
Dalam cerita terletak pada adegan kerajaan Ngastina dimulai dari adegan ke-4 dan ke-5 Prabu Duryudana sedang mengalami kesedihan dan kekecewaan yang
mendalam atas gugurnya senopati-senopati Ngastina. Pada cerita tersebut masih memasuki pathet sanga.
4.3.1.3 Kerajaan Ngawangga
Kerajaan Ngawangga merupakan kerajaan sekutu dari kerajaan Ngastina. Rajanya adalah Adipati Karna Basusena dengan kedua senopati raksasa yang
bernama Lembusa dengan Lembusana. Dalam cerita terletak pada adegan kerajaan Ngastina dimulai dari adegan ke-6 dan ke-7 dimana Adipati Karna
memerintahkan kepada semua prajurit untuk bersiap perang membantu kerajaan Ngastina. Pathet dalam lakon yang berlatar dikerajaan Ngawangga adalah pada
bagian pathet sanga.
4.3.1.4 Kerajaan Amarta
Kerajaan Ngamarta adalah kerajaan dimana rajanya yang bernama Prabu Puntadewa. Dalam lakon wayang Gatutkaca Gugur, kerajaan Amarta terdapat
pada adegan dimana keluarga pandawa dalam kesedihan atas gugurnya Abimanyu dimedan pertempuran Kurusetra. Dalam cerita terdapat dalam adegan ke-9 yang
menunjukan masih dalam pathet sanga. Pada akhirnya atas nasehat Prabu Kresna, Puntadewa menggangkat Gatutkaca sebagai senopati perang. Dalam cerita
terdapat dalam adegan ke-13 yang menunjukan masih dalam pathet sanga
4.3.1.5 Khayangan Junggring Saloka