30
berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakan bahwa performance assessment adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemostrasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa performance assessment
adalah suatu bentuk penilaian untuk mendemostrasikan atau mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh oleh siswa dan
menggambarkan suatu kemampuan siswa melalui suatu proses, kegiatan, atau unjuk kerja.
2.6.2 Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaantugas.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkellaboratorium, praktik sholat, praktik olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisideklamasi.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik dari pada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a.
langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
31
d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak hanya yang esensial,
sehingga semua dapat diamati. e.
kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
2.6.3 Teknik Penilaian Unjuk kerja
Teknik penilaian unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk mengamati unjuk
kerja peserta didik dapat digunakan alat atau instrumen berikut: a.
Daftar Cek Check list Pengambilan data penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek yatidak. Peserta didik mendapat
nilai bila kinerja penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Daftar cek dapat digunakan untuk mengamati dan menilai kinerja siswa di luar
kelemahan cara ini ialah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati dan tidak dapat diamati, dengan demikian
tidak terdapat nilai tengah. Namun nilai cek lebih praktis digunakan mengamati subyek dalam jumlah besar.
b. Skala Penilaian Rating Scale Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala
penilaian yang memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinyu di mana pilihan kategori nilai lebih
dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten
dan 4 = sangat kompeten. c.
Rubik adalah pedoman pensekoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang di tentukan. Dengan menggunakan
rubrik ini dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan seorang siswa terletak pada
32
kriteria yang mana. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria untuk rubrik ini
salah satu yang di gunakan adalah tingkat 1 tidak memuaska, 2 cukup memuaskan dengan banyak kekurangan, 3 memuaskan dengan sedikit
kekurangan dan 4 superior.
2.6.4 Kelebihan Dan Kekurangan Penilaian Kinerja