2.5.3 Fungsi Pendidikan Jasmani
Menurut Reuben B. Frost dalam Sri Haryono 2007 : 17 mengemukakan secara rinci mengenai fungsi pendidikan jasmani,yaitu sebagai berikut :
1 Mengembangkan kerterampilan gerak, dan pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa seorang bergerak, serta pengetahuan tentng cara-
cara gerakan dapat diorganisasi. 2 Untuk belajar menguasai pola-pola gerak keterampilan secara efektif
melalui latihan pertandingan dan tari, dan renang. 3 Memperkaya pengertian tentang konsep ruang, waktu, dan gaya dalam
hubungannya dengan gerakan tubuh. 4 Mengekpresikan pola-pola perilaku personal dan hubungan interpersonal
yang baik di dalam pertandingan dan tari. 5 Meningkatkan kondisi jantung, paru-paru, otot, dan sistem organ tubuh
lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keadaan darurat. 6 Memperolah manfaat serta `bisa menghargai kondisi fisik dan bentuk
tubuh yang baik, serta kondisi perasaan yang selaras. 7 Mengembangkan minat atau keinginan berpartisipasi dalam olahraga
sepanjang hidup.
2.6 Permainan Bola Basket
2.6.1 Pengertian Permaian Bola Basket
Permaiana bola basket adalah permainan ini dimainkan oleh 5 orang pemaian baik putra maupun putri dalam satu regu. Olahraga yang dimainkan yang
saling memasukan bola ke dalam keranjang lawan dengan tangan. Tujuan dari
permaian ini adalah dengan cara memasukan bola ke keranjang lawan dan mencegah lawan untuk membuat nilai. Dalam permaian bola basket ada tiga
prinsip bermain, yauitu oper mengoper passing, menembak shooting, dan menggiring bola dribbling. Ada unsur-unsur teknik dalam permaian bola baket
yaitu meliputi : Pembinaan kualitas fisik permaian, penggemblengan ke arah kemampuan keterampilan penguasaan teknik dasar permainan, penggemblengan
ke arah kemampuan berbagai cara melakukan pertahanan yang menjawab melawan berbagai macam system penyerangan M. Sajoto, 1988:9. Satu regu
bola basket yang baik para pemainnya harus memiliki kekuatan, kemampuan menguasai bola, kecepatan penguasaan keterampilan serta menuntut keterampilan
beramain, kesegaran fisik, kekuatan daya tahan dan tinggi badan. Untuk mengkoordinir perkembangan bola basket di Indonesia.
Dibentuklah organisasi yang disebut PERBASI Persatuan Basketball Seluruh Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1951 dengan Tonny Wen sebagai ketua dan
Win Latumeten sebagai sekretarisnya. Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap
PERBASI. Sampai
sekarang PERBASI
yang bertanggungjawab
atas perkembangan bola basket di Indonesia.
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang regu
lawan dan mencegah regu lawan memasukan bola atau score. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan didribble ke segala arah sesuai dengan
peraturan. PERBASI, 1999:11. Bola basket merupakan olahraga yang
menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper dilempar. Bola dipantulkan ke lantai baik di tempat satu sambil berjalan dan
tujuannya adalah memasukan bola ke dalam keranjang lawan Imam Sodikun, 1992:8.
2.6.2 Sarana dan Prasarana
1. Papan Pantul Kedua papan pantul terbuat dari kayu keras atau bahan tembus pandang
transparan dengan tebal 3 cm sesuai dengan ekerasan kayu, dengan lebar 1,80 meter dan tinggi 1,05 meter di belakang keranjang atau ring dibuat petak persegi
panjang dengan ukuran 59 cm dan tinggi 45 cm lebar garis tepi 5 cm Imam Sodikun 1992:83
Gambar 1. Papan Pantul
2. Lapangan Bola Basket Menurut PERBASI dalam peraturan resmi bola basket 2004:5, lapangan
permainan harus memiliki permukaan yang keras, rata dan bebas dari halangan. Ukurannya adalah panjang 28 meter dan lebar 15 meter yang diukur dari sisi
dalam garis batas gambar. Federasi Nasional menyetujui ukuran lapangan yang
akan dipakai untuk kompetisi dengan ukuran lapangan minimum adalah panjang 26 meter dan lebar 14 meter.
Gambar 2. Lapangan Bola Basket
3. Keranjang
Keranjang terdiri dari keranjang atau simpai dan jala. Simpai terdiri dari besi yang keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga. Garis tengah besi 22
mm dengan sedikit tambahan lengkungan besi keci di bawah simpai tempat memasang jala. Jarak tepi bawah sampai lantai 3,05 meter, jarak terdekat dengan
bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul Imam Sodikun,1992 :83.
Jala terbuat dari kernjang pitih teranyan dan tergantung sedemikian rupa sehingga menahan bola ,masuk ke dalam keranjang, kemudian terus masuk ke
bawah. Panjang jala 40 cm lihat gambar.
Gambar 3. Keranjang Bola Basket
4. Bola Bola yang digunakan adalah bola yang benar-benar bundar terbuat dari
kulit, karet atau sintesis. Kelilingnya antara 75-78 cm dengan berat antara 600- 800 gram. Bola dipompa secukupnya sehingga bila dijatuhkan dari ketinggian
1,80 meter, pantulannya antara 1,20-1,40 meter Imam Sodikun, 1992:84.
2.6.3 Tehnik Dasar Bola Basket
dalam sebuah pertandingan bola basket sebagai seorang atlet diharuskan memiliki kemampuan penguasaan tehnik-tehnik bola basket sebagai berikut :
a. Tehnik Mengoper Bola Passing Passing berarti mengoper bola. Operan merupakan tehnik dasar pertama.
Dengan operan pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian melakukan tembakan.
1. Mengoper bola setinggi dada chest pass Mengoper bola dengan menggunakan dua tangan dari depan dada
merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. 2. Mengoper bola ke atas kepala Overhead Pass
Lemparan ini dilakukan oleh para pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampui daya raih lawan.
3. Mengoper bola pantulan Bounce Pass
Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dengan posisi bola didepan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan.
b. Tehnik Dasar Menerima Bola Agar dapat menerima bola dengan baik dalam berbagai posisi dan situasi
pemain harus menguasai tehnik dasar menerima bola basket dengan baik. c.
Tehnik Menggiring bola Dribbling Menggiring bola adalah membawa bola lari kesegala arah dengan
memantul-mantulkan bola dengan segala peraturan yang ada. d. Tehnik Dasar Menembak Shooting
Usaha untuk memasukkan bola ke keranjang yang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, lay up.
e. Tehnik Olah KakiFoot Work Gerak kaki yang baik dapat difungsikan untuk menghadang atau mencegah
operan atau menggiring bola. f.
Tehnik Pivot Dalam permainan bola basket pivot adalah menggerakkan salah satu kaki
ke segala arah dengan kaki yang satunya tetap sebagai poros.
2.6.4 Analisis Pola Gerak Dominan dalam Permainan Bola Basket
Jika kita perhatikan gerakan-gerakan pada permainan bola basket, terdapat gerakan lari, lompat, loncat, mengoper, menangkap, memutar, menembak bola,
memantulkan, dan lain-lain. Semua gerakan-gerakan tersebut terangkaidalam
suatu pola gerak yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya bermain bola basket.
Gerakan yang paling dominan dalam permainan bola basket adalah memantul-mantulkan, menembak, dan mengoper. Jika dilihat dari gerak rumpun
gerak dan keterampilan dasar, terdapat tiga dasar keterampilan diantaranya adalah lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
a. Lokomotor Pada keterampilan bermain bola basket ada gerakan berpimdah tempat,
seperti lari, lompat, loncat, memutar. b. Non Lokomotor
Dalam bermain bola basket terdapat gerakan yang tidak berpindah tempat, seperti , menghadang, memberi kode.
c. Manipulatif Gerakan manipulatif adalah gerakan yang dikombinasikan dengan alat,
seperti memantul-mantulkan, menembak, mengoper, menengkap, merampas, pivot, lay up.
Dari analisis gerakan-gerakan dalam permainan bola basket terdapat pola gerak yang sangat dominan. Pola gerak dominan inilah yang menjadi cirri khas
dari permainan bola basket. Gerakan mendribble, menembak bola ke ring mengoper, lay up, merampas, pivot, yang merupakan pola-pola geraka dalam
permainan bola basket. Pola gerak inilah yang membedakan karakteristik cabang olahraga bola basket dengan cabang yang lainnya.
Penguasaan pola gerak dominan merupakan syarat mutlak guna terbentuknya keterampilan khas dalam suatu cabang olahraga, termasuk cabang
bola basket. Jika pola gerak yang dominan tersebut tidak dimiliki oleh siswa maka siswa
akan kesulitan dalam permainan bola basket serta cabang yang lain.
2.7 Pengembangan Model Pembelajaran