d. Mempersiapkan tempat atau wadah yang digunakan untuk
menempatkan bagian-bagian komponen yang dilepas dari engine 2.
Tahap pengerjaan a.
Melakukan pengerjaan sesuai dengan prosedur, baik dari prosedur pembongkaran, pemasangan dan pengukuran.
b. Komponen-komponen yang dilepas diletakan ditempat yang aman
atau meja OH Over Houl. 3.
Tahap pemeriksaan a.
Memeriksa perlengkapan alat apakah ada yang tertinggal dibagian mesin, terutama dibagian komponen mesin yang berputar.
b. Memeriksa kebocoran pada bagian pengikat atau sambungan-
sambungan. c.
Memeriksa kembali batas semua permukaan cairan. 4.
Tahap pembersihan a.
Membersihkan bagian mesin yang telah diraba dan di pegang b.
Membersihkan perlengkapan alat, material, dan tempat kerja.
D. Persiapan perlengkapan tune-up
1. Peralatan yang yang digunakan untuk pengerjaan tune-up mesin EFI
Electric Fuel Injection yaitu: a.
Tang besar j. Timming light
b. 1 set kunci pas
k. Scanner c.
1 set kunci kombinasi l. Tang lancip
d. 1 set kunci ring
m. Kunci rantai
e. 1 set kunci L segi 6
n. Multitester f.
1 set kunci sock o. Hydrometer
g. Obeng plus +
p. Compresion tester h.
Obeng minus - q. Radiator tester
i. Feeler gauge
2. Persiapan material pendukung tune-up
a. Amplas
Selain berfungsi untuk membersihkan busi, amplas juga berfungsi untuk membersihkan packing atau perpak.
Gambar 2.1 Amplas
http:www.rawrdenim.comtagsandpaper 1 Mei 2012
b. Injector cleaner atau carburator cleaner
Injector cleaner berfungsi untuk membersihkan mulut intake manifold atau trotle body dan idle speed control ISC. Dengan
membersihkan trotle body diharapkan skep gas akan tertutup dengan sempurna sehingga rpm mesin akan kembali normal
dengan kata lain rpm tidak terlalu tinggi.
Gambar 2.2 Carburetor cleaner
c. Kain lap atau majun
Kain majun berfungsi untuk membersihkan setelah proses pencucian dilakukan baik komponen, perlengkapan maupun
tangan. d.
Air accu Air accu dugunakan untuk menambah volume air accu apabila isi
air accu berkurang.
Gambar 2.3 Air accu
http:pertamax7.files.wordpress.com201111pertamax1121- small.jpg 1
Mei 2012
e. Lem paking Gasket
Lem berfungsi untuk melekatkan paking yang ada ditrotle body, pada saat memasanga cylinder head dan intake manifold
Gambar 2.4 Lem Paking
http:ramamotor.wordpress.compage2 1 Mei 2012
E. Urutan Tune-Up
1. Memeriksa air pendingin
Mesin mengubah energi panas menjadi energi gerak, namun tidak semuanya energi panas dapat diubah menjadi tenaga penggerak, hanya
persentase 25 saja yang dapat dimanfaatkan secara efektif sedangkan 45 lainnya hilang saat terjadi gesekan atau gas buang dan 30 sisanya
diserap oleh mesin itu sendiri panas yang diserap oleh mesin itu harus dibuang keluar ke udara bebas agar tidak menjadi terlalu panas
overheating dan dapat mempercepat proses keausan.M. Suratman 2001:131
a. Memeriksa selang dan sambungan-sambungan sistem pendingin
1 Panaskan mesin dan periksalah pada selang dan sambungan-
sambungan yang menggunakan klem mungkin ada yang pecah, rusak, kendor pengikatnya atau ada yang perlu diganti.
2 Pompa air dan selang-selang karet kemungkinan ada yang retak
atau menggelembung. 3
Heater dan selang bila menggunakan 4
Teras radiator radiatornya sendiri yang terdiri dari pompa- pompa kecil kemungkinan ada yang bocor disebabkan karat atau
rusak. Pipa-pipa dan permukaan pipa radiator yang disolder dibagian atas dan bawah perlu diperiksa.
5 Kran penguras air
6 Pompa air
7 Tutup radiator yang sudah lama disarankan diganti karena
menyebabkan air dalam bentuk uap karena penurunan kualitas kerjanya.
2. Memeriksa kualitas air pendingin
Buka tutup radiator dan lihat secara visual ketinggian air radiator dan perhatikan pula kualitas air radiator.ganti bila air radiator
suda keruh, biasanya air radiator kotor karena korosi dipipa-pipa kapiler radiator atau diblok mesin.
Gambar 2.5
Batas Max dan Min reservoir
Shop Manual Jazz
Cara mengeluarkan air pendingin dapat dilakukan sebagai berikut : a.
Masukan selang kelubang pengisian pada radiator dan biarkan mengalir membersihkan kotoran-kotoran yang tersisa sampai air
yang keluar jernih.
b. Keraskan kembali baut sumbat yang terdapat pada blok mesin
maupun yang ada pada radiator. c.
Lepaskan tangki reservoir dan bersihkan, pasangkan kembali pada tempat semula, dan isi air sampai air batas “Full”.
3. Memeriksa tali kipas
Tali kipas belt selain menggerakan pompa air juga menggerakan alternator , pompa air pada sistem pendingin selain
berfungsi mengalirkan air pendingin juga untuk memperoleh temperature kerja mesin yang tepat. Sedangkan alternator berfungsi
sebagai pambangkit arus, arus ini dimanfaatkan mesin dan juga disimpan dalam baterai, oleh sebab itu drive belt dan fan belt saat
ditune-up perlu diperiksa keadaannya.
Gambar 2.6 Tali kipas V-belt
Aris Joko Saraswo, 2010:87
a. Cara memeriksa tegangan tali kipas
Gambar 2.7 Memeriksa tegangan tali kipas
Suratman, 2001:133 b.
Ketegangan atau kekerasan tali kipas perlu diperiksa dan distel. Caranya kendorkan kedua baut pengikat alternator
terlibih dahulu dengan baut yang diatas dilanjutkan baut yang bawah, sehingga alternator dapat digeser.
c. Gunakanlah pengungkit Kayu untuk mengungkit
alternator dan sambil distel, kemudian periksa ketegangan tali kipasnya sehingga diperoleh jarak yang ditentukan.
d. Keraskan baut pengikat yang atas kemudian yang bawah,
sesudah proses pengerasan kedua baut tadi periksa kembali ketegangan tali kipas.
Gambar 2.8 Mengencangkan baut alternator.
Aris Joko Saraswo, 2010:87 4.
Memeriksa baterai Baterai adalah komponen yang sangat penting, baterai
merupakan salah satu bagian dari kelistrikan sekaligus befungsi sebagai sumber arus listrik didalam mobil. Sebuah baterai terdiri dari
beberapa sel baterai dan cairan elektrolit yang ditempatkan dalam subuah wadah yang terbuat dari plastik yang keras.
Sel baterai negatif dan positif masing-masing merupakan sekumpulan plat yang terbuat dari bahan aktif sponglead dan lead
peroxide. Bahan plat negatif berwarna abu-abu dan bahan plat positif kecoklat-coklatan. Pada saat pertama kali baterai akan digunakan harus
diisi dengan air zuur sedangkan pada saat perawatan atau menambahkan sebaiknya air baterai biasa atau air suling.
a. Cara merawat accu
1 Periksa ketinggian larutan elektrolit secara berkala
minimal setiap bulan sekali, periksa pula keadaan air accu massa jenis dengan menggunakan hidro meter.
Gambar 2.9
Memeriksa berat jenis baterai Suratman, 2001:135
2 Memeriksa secara visual ketinggian air accu dengan
melihat posisi upper level atau garis max dan low.
Gambar 2.10 Pemeriksaan visual baterai
Suratman, 2001:135 3
Membersihkan dengan kain lap pada tumpahan air accu setelah melakukan pengisian air accu.
4 Apabila accu lemah segera lakukan charging.
5 Membersihkan kutub-kutub accu dari semua kotoran,
dengan menggunakan air panas atau amplas.
6 Membersihkan body accu dari segala kotoran agar accu
lebih awet. 5.
Memeriksa oli mesin Oli berfungsi sebagai pelumas dan pendingin mesin pada saat
mesin hidup, itu sangat diperlukan untuk mencegah agar mesin tidak terlalu mangalami gesekan yang terlalu besar sehingga dapat merusak
mesin dan agar mesin tidak terlalu panas over heating, selain untuk pendingin oli juga berfungsi sebagai perapat dan pembersih.
a. Spesifikasi kekentalan viskositas
Spesifikasi oli mesin mengikut standar SAE Society Of Automobile Engineers :
1 SAE 20 = Encer
2 SAE 30 = Sedang
3 SAE 50 = Kental
b. Interval penggantian oli mesin
Motor bensin : setiap 2500-5000 km tergantung dari kualitas oli. c.
Langkah memeriksa oli 1
Tariklah batang pengukur minyak mesin dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukan kembali kedalam sedalam
mungkin untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. 2
Tariklah batang pengukur minyak ini dan minyak pelumas harus berada diantara HF dan L H= hightF= Fullpenuh dan
L= lowrendah. Banyaknya minyak pelumas yang terdapat
pada bak minyak karter harus berada pada tanda F. bila keadaannya kurang, tambahkan minyak pelumas mesin yang
sama merk Untuk perawatan berkala sebaiknya mengecek ketinggian oli setiap
minggu dan mengganti oli setiap 2500-5000 km tergantung dari kualitas oli yang digunakan, selain melihat secara visual ketinggian oli
periksa juga keadaan filter oli dan ganti setiap 10.0000 km. Aris Joko Saraswo, 2010:63
Gambar 2.11 Pemeriksaan oli mesin
Suratman, 2001:136 6.
Memeriksa saringan udara Saringna udara berfungsi untuk menyaring udara dari debu, juga
berperan sebagai penghambat kecepatan udara dan memperkecil suara “desis” suara.
Ada 3 jenis filter udara yaitu: a.
Filter udara kering menggunakan kertas yang berpori b.
Filter udara setengah basah menggunakan elemen kasa logam yang dibasahi minyak
c. Filter udara basah
Cara memeriksa saringan udara:
Gambar 2.12
Elemen saringan udara Iwan Darmawan, 1997:46
a. Lepaskan pengunci saringan udara air cleaner dan lepaskan
tutup saringan udara. Keluarkan elemen dan periksa permukaan elemen untuk mengetahui keadaannya.
b. Bila elemen saringan udara dibersihkan dengan cara
meniupkan udara yang bertekanan rendah. Udara diarahkan dari bagian dalam mengarah keluar, kemudian dari luar ke
dalam dan yang terakhir diarahkan dari dalam keluar.
Gambar 2.13 Cara membersihkan saringan udara
Iwan Darmawan, 1997:46
c. Apabila elemen sudah kotor, walaupun sudah dibersihkan,
sebaiknya elemen ini harus diganti dengan yang baru karena elemen yang sudah kotor atau telah berlubang akan
menyebabkan penyaringan udara ke sistem bahan bakar menjadi terganggu.
Perhatian: Elemen saringan udara yang terbuat dari kertas tidak
boleh dicuci dengan air, bensin atau cairan lainnya, dan juga elemen diusahakan agar tidak terkena gemuk.
d. Sebelum memasang elemen pada rumah saringan udara,
terlebih dahulu bersihkan rumah saringan udara dengan kain lap yang bersih untuk menghapus debu pada bagian dalam
saringan. e.
Setelah memasang elemen pada rumah saringan udara perhatikan tanda panah yang terdapat pada tutup rumah
saringan, periksa apakah sel rumah saringan udara terpasang dengan baik.
7. Memeriksa filter bensin
Filter bensin berfungsi menyaring bahan bakar atau bensin dari tangki bensin sebelum disemprotkan oleh injector. Perbedaan pada
mobil EFI Electric Fuel Injection dengan mobil karburasi yaitu pada mobil EFI Electric Fuel Injection menggunakan filter bensin
berjumlah dua yang satu tersimpan didalam tangki. Cara merawatnya hanya butuh dicuci menggunakan bensin untuk menghilangkan
endapan kotoran yang kemudian di semprot menggunakan kompresor.
Gambar 2.14 Saringan bensin
Aris Joko Saraswo, 2010:65 a.
Saringan bahan bakar diperiksa pada waktu tertentu atau pada kendaraan setelah menempuh jarak 5.000 km dan bila perlu
diganti yang baru. Saringan bahan bakar ini disarankan untuk dii ganti minimal 1 tahun sekali atau setiap kendaraan setelah
menempuh jarak 20.000 km. b.
Saringan bahan bakar model katrid bentuknya merupakan satu kesatuan antara elemen dan rumahnya, bila sudah kotor tidak
dapat dibersihkan dan harus diganti. c.
Saringan bahan bakar model glas bila elemennya sudah kotor atau tersumbat dapat terlihat jelas melalui glas saringan.
Mobil-mobil yang dilengkapi dengan saringan bensin model
gas, lakukan
pemeriksaan pada
rumah saringannya,
kemungkinan retak atau berubah bentuk. d.
Periksa gasket saringan bensin, bila keadaannya retak atau putus sebaiknya diganti dengan yang baru, gasket packing
yang putus memungkinkan bensin akan menetes keluar. 8.
Memeriksa busi Pada mobil EFI busi mempunyai tugas yang sama dengan busi
yang terpasang pada mobil-mobil karburasi, tugas utama busi adalah meloncatkna bunga api antar elektroda adapun tegangan besar yang
mincul dari elektroda adalah hasil dari tegangan yang dihasilkan oleh coil.
Langkah memeriksa busi. a.
Lakukanlah pekerjaan melepas busi jika kondisi mesin sudah dingin, karena busi terletak dekat dengan exhaus manifold.
b. Lepaslah kabel busi high tension cable tariklah bagian ujung
fittingnya, dan jangan menarik kabel busi secara kasar. c.
Setelah melepas kabel busi sebaiknya juga bersihkan dahulu sekeliling busi dengan udara bertekanan atau kuas, untuk
mencegah kotoran masuk ke dalam ruang bakar sewaktu busi dilepas.
d. Periksa kondisi ulir busi dan lubang busi kemungkinan retak dan
rusak.
e. Kebocoran gas yang terjadi pada bagian kleman antara isolator dan
rumah busi plug housing. f.
Keausan elektroda busi. g.
Kerusakan pada gasket busi. h.
Keadaan elektroda
Gambar 2.15 Warna dan keadaan busi
Aris Joko Saraswo, 2010:69
Tabel 2.1 Warna dan keadaan busi
Warna Elektroda Menandakan
Abu-abu mesin dalam keadaan baik, tingkat panas
busi yang tepat. Warna putih
mesin cenderung terlalu panas overheat campuran udara dan bensin terlalu kurus,
tingkat panas terlalu tinggi. Hitam basah
Minyak pelumas mesin masuk ke ruang bakar melalui silinder dan torak.
Hitam atau kering Campuran udara dan bensin terlalu kaya,
cenderung udara yang masuk lebih sedikit, pembakaran tidak tepat, tingkat panas busi
terlalu tinggi.
1 Membersihkan dan menyetel celah elektroda
Bersihkan busi menggunakan cairan pembersih busi atau dapat disikat dengan menggunakan sikat baja atau
amplas sampai kotoran-kotorannya hilang, selanjutnya lakukan penyetelan celah elektroda.
Penyetelan celah elektroda dilakukan dengan menggunakan alat pengukur feeler gauge antara elektroda
tengah dengan elektroda sisi, celah elektroda disetel dengan cara membengkokan elektroda massa dan celahnya
disesuaikan dengan petunjuk tertera pada buku pedoman perbaikan penyetelan celah 1 milimeter
Gambar 2.16
Penyetelan celah elektroda busi Shop Manual Jazz
9. Memeriksa kabel busi
Kabel busi high tension cable berfungsi untuk menyalurkan tegangan tinggi dari coil ke busi, sehingga jika kabel busi rusak
pecah, putus, atau bocor akan mengganggu pengapian, sehingga saat tertentu bisa saat akselerasi atau idle mesin akan kurang nyaman saat
digunakan. Langkah-langkah pemeriksaan.
a. Memeriksa tahanan-tahanan kabel busi dengan mengunakan
multitester. Ukur tahanan kabel busi antara terminal-terminal. Perhatian:
Pada saat pengukuran periksa keadaan busi dengan menyentuh sirkuit tester pada terminal dan bila digerakan bagian ujung tengah
kabel dengan tangan dan jarum tester harus tidak berubah. Tahanan tiap kabel harus kurang dari 25K, dan bila ternyata hasil
pengukurannya lebih besar, sebaiknya kabel busi harus diganti. b.
Jika kabel busi longgar saat dipasang pada terminalnya perbaikilah dengan menggunakan tang penjepit.
10. Memeriksa distributor
Distributor berfungsi untuk membagi pengapian dari coil ke masing-masing busi, pada mobil-mobil sekarang distributor sudah
jarang ditemui karena mobil-mobil sekarang firing order pengapian diambil alih oleh ECU Electronic Control Unit yang datanya dikirim
oleh crankshaft dan camshaft sensor.
Gambar 2.17 Elektroda Distributor
Aris Joko Saraswo, 2010:81 perhatikan arang yang terdapat ditengah dan dipinggir
distributor, jika sudah rusak ganti distributor atau mengganti arangnya dengan arang yang terdapat pada baterai. Perhatikan juga pegas daun
yang berfungsi sebagai pengontrol elektroda naik turun. 11.
Memeriksa celah katup Langkah-langkah penyetelan katup
a. Terlebih dahulu mencari data besar celah katup.
b. Besarnya celah katup pada mesin kondisi panas dan dingin
biasanya tidak sama. c.
Lepaskan tutup atau cover kepala silinder, hati-hati dengan pakingnya yang mudah pecah.
d. Putar poros engkol sampai tanda TMA, tanda TMA biasanya
terletak pada puli motor atau pada roda gaya.
Gambar 2.18 Tanda titik mati atas TMA pada puli motor
Aris Joko Saraswo, 2010:82 e.
Mementukan apakah silinder pertama atau silinder terakhir yang berada pada posisi saat akhir langkah kompresi. Pada saat akhir
langkah kompresi, kedua katup mempunyai celah. f.
Stel katup, setengah jumlah katup dapat distel penyetelan pertama silinder yang berada pada posisi data akhir kompresi kedua katup
dapat distel. Pada silinder berikutnya katup masuk dapat distel, pada silinder berikutnya lagi katup buang katup buang dapat distel
dan seterusnya. Katup-katup pada silinder terakhir tidak dapat distel.
Gambar 2.19 Silinder pertama pada saat akhir kompresi
Aris Joko Saraswo, 2010:83
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyetelan katup a.
Feeler gauge harus dapat didorong atau ditarik dengan kata lain ada sedikit celah.
Gambar 2.20 Saat menyetel katup
Aris Joko Saraswo, 2010:83 b.
Menggunakan feeler gauge dengan baik, jangan mengencangkan mur katup terlalu keras, gunakan kunci ring dan obeng yang baik.
c. Putar pulley satu putaran lagi sampai tanda TMA.
d. Stel celah katup yang lain setengah jumlah katup
e. Memesang tutup atau cover kepala silinder.
f. Hidupkan mesin dan periksa dudukan atau kebocoran paking
tutup kepala silinder serta sambungan-sambungan ventilasi karter. g.
Apabila celah katup terlalu besar mesin akan terlalu berisik dan apabila celah katup terlalu kecil mesin akan cepat panas
overheat.
12. Memeriksa tekanan kompresi
Setelah mesin dipanaskan pada temperature kerja mesin, ukurlah tekanan kompresi pada tiap silindernya menggunakan alat
ukur kompresi compression tester. Pekerjaan pengukuran kompresi ini harus dilakukan oleh dua
orang. Seorang harus duduk dalam ruang kemudi untuk menekan pedal gas sepenuhnya dan seorang lagi menekan alat ukur tekanan
kompresi ke lubang busi, hal ini dilakukan apabila alat pengukur kompresinya belum menggunakan ulir dalam arti masih ditekan ke
dalam lubang busi. Langkah-langkah kerja:
a. Lepaskan semua busi-busi dan lepaskan kabel dari koil
ignition cable ke distributor untuk memutuskan arus sekunder.
b. Masukkan pengukur kompresi ke lubang busi dan tekan
secukupnya. Ukurlah tekanan kompresi pada tiap silindernya.
Gambar 2.21 Memeriksa kompresi
Aris Joko Saraswo, 2010:89
13. Tune-up menggunakan scan Tool
Electronic control unit ECM merupakan prosesor yang berfungsi untuk membuat keputkusan kerja mengenai bahan bakar dan
pemajuan pengapian. ECM ini berkerja berdasarkan atas input data dari kondisi kerja mesin yang dideteksi oleh sensor-sensor yang ada.
Sensor-sensor ini dapat berupa sensor air pendingin, sensor posisi throttle, sensor intake manifold, sensor oxygen, sensor AC, sensor stop
switch lamp dan lain-lain. ECM memberikan perintah kepada aktuator- aktuator yang dalam hal ini adalah injektor dan pengapian.
Gambar 2.22 Scan Tool
www.blythequipment.co.uk Cara karjanya adalah: Sistem mendeteksi berbagai sensor
volume udara masuk, beban mesin, putaran mesin, kepadatan oksigen dalam gas buang, temperatur udara, temperatur air pendingin,
akselerasipenurunan kecepatan, dll dan selanjutnya input signal data
dari masing-masing sensor dikirim ke ECM, kemudian ECM menentukan lamanya injeksi yang tepat dan mengirimkan signal output
ke aktuator sebagai injektor dan menginjeksikan bahan bakar ke intake manifold sesuai signal yang dibutuhkan.
F. Kontruksi Mesin EFI Electric Fuel Injection