BAHAN HIPERTENSI MAGANG

(1)

Pengertian

Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. ASH membagi hipertensi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal, hipertensi tahap 1, tahap 2 dan tahap 3.

Epidemiologi

Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia atau sekitar 13 % dari total kematian. Di Indonesia terdapat beban ganda dari prevalensi penyakit hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya dengan penyakit infeksi dan malnutrisi. Prevalensi hipertensi yang tertinggi adalah pada wanita (25%) dan pria (24%). Rata-rata tekanan darah sistole 127,33 mmHg pada pria indonesia dan 124,13 mmHg pada wanita indonesia. Tekanan diastole 78,10 mmHg pada pria dan 78,56 mmHg pada wanita. Penelitian lain menyebutkan bahwa penyakit hipertensi terus mengalami kenaikan insiden dan prevalensi, berkaitan erat dengan perubahan pola makan, penurunan aktivitas fisik, kenaikan kejadian stres dan lain-lain.

Penyebab dan faktor risiko

Sampai saat ini penyebab hipertensi belum jelas. Fakta yang ada sampai saat ini hipertensi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor-faktor risiko hipertensi antara lain :

Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) :

 Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35 – 55 tahun

 Etnis, etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi  Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah

diturunkan secara genetis. Faktor lingkungan (dapat dimodifikasi)

 Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia.

 Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.

 Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.


(2)

 Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.

Pemahaman keliru

 Sebenarnya penyakit ini dapat ditangani secara mudah dengan adanya obat-obat anti hipertensi yang tersedia. Namun adanya pemahaman yang keliru bahwa hipertensi bukan merupakan penyakit akan tetapi merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah dengan pertambahan usia. Hal ini menyebabkan penanganannya menjadi terlambat. Hipertensi yang dibiarkan tanpa penanganan akan mengakibatkan komplikasi berupa penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gangguan fungsi ginjal, kerusakan mata dan kematian dini.

Beban ekonomi

 Beban ekonomi yang ditimbulkan penyakit hipertensi dapat menjadi sangat besar bila dibandingkan penyakit kronis lain seperti penyakit jantung, diabetes, artritis, alergi dan depresi. Beban ekonomi ini dapat dihitung dari biaya berobat selama satu tahun atau seumur hidup, biaya hari produktif yang hilang karena perawatan , biaya untuk menangani komplikasi penyakit hipertensi, kematian dini dan lain-lain

 Sumber : Aula Sani, Hypertension Current Perspective,2008

FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

 Hipertensi disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dimodifikasi atau dikendalikan serta faktor yang tidak dapat dimodifikasi.

 a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi atau dikendalikan  1. Genetik

 Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga tersebut mempunyai resiko menderita hipertensi. Individu dengan orangtua hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Pada 70-80% kasus Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur),


(3)

apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya Hipertensi.

 2. Umur

 Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia. Individu yang berumur di atas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya.

 3. Jenis Kelamin

 laki mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Laki-laki juga mempunyai resiko yang lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Sedangkan di atas umur 50 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada perempuan.

 4. Etnis

 Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun dalam orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap vasopresin lebih besar.

 5. Penyakit Ginjal

 Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

  Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.

  Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.

 Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.

 Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri


(4)

renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

 6. Obat-obataan

 Penggunaan obat-obatan seperti beberapa obat hormon (Pil KB), Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, dan Kayu manis (dalam jumlah sangat besar), termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Minuman yang mengandung air keras juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.  7. Preeklampsi pada kehamilan

 Preeklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Preeklamsi terjadi sebagai akibat dari gangguan fungsi organ akibat penyempitan pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta (ari-ari) sehingga berakibat kurangnya pasokan darah yang membawa nutrisi ke janin.  8. Keracunan timbal akut

 Timbal bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis, lengkung henle, serta menyebabkan aminosiduria, sehingga timbul kelainan pada ginjal (Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal) bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

b. Faktor yang dapat dimodifikasi atau dikendalikan

 1. Stress

 Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Adapun stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal. Mekanisme hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.

 Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal


(5)

ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

 2. Obesitas

 Penelitian epidemiologi menyebutkan adanya hubungan antara berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun normotensi. Pada populasi yang tidak ada peningkatan berat badan seiring umur, tidak dijumpai peningkatan tekanan darah sesuai peningkatan umur. Obesitas terutama pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian perut.

 3. Nutrisi

 Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial, asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah.

 Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau jika dikonversi kedalam takaran sendok makan adalah lebih dari dua sendok makan.

 4. Menghirup asap

 Penelitian terakhir menyatakan bahwa Menghirup asap menjadi salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi. Menghirup asap merupakan faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia.

 5. Kurang olahraga

 Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.

Faktor Penyebab Hipertensi

 Posted by Penyebab Hipertensi

 Hipertensi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan adanya peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri yakni tekanan diastolik diatas 95 mmHg, sedangkan tekanan darah yang normal umumnya tekanan sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak melebih 90 mmHg.

 Beberapa penyebab dari banyaknya kasus hipertensi ini tidak diketahui secara pasti dan cenderung hipertensi tersebut datang secara tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya.


(6)

Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain :

1. Faktor genetik atau keturunan

 Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.  2. Usia

 Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin bertambahnya usia maka tekanan darah pun akan semakin meningkat. Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.

3. Garam

 Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan tekanan darah secara cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi ringan dan mereka yang berusia diataas 45 tahun.  4. Kolesterol

 Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi dengan kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan mengakibatkan tekanan darah pun meningkat.  5. Obesitas/kegemukan

 Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan merupakan peluang besar terserang penyakit hipertensi.

6. Stress

 Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan pikirang seserang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat, tak hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang terhadap suatu emosi jiwa.

7. Rokok

 Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang terdapat pada rokok juga memberikan peluang besar seseorang menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada penyakit diabetes mellitus, serangan jantung dan stroke.


(7)

8. Kafein

 Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan teh jika dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan mengakibatkan hipertensi. sebenarnya kopi memiliki manfaat yang baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam hormon seksualnya, begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan diperlukan oleh tubuh. Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh minimal 1 cangkir = 100ml.

9. Minuman beralkohol

 Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari ragi, tuak dsb. Minuman alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang olahraga

 Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga teratur sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

 Posted in Penyebab Hipertensi | Tagged faktor penyebab hipertensi, makanan penyebab hipertensi, penyebab hipertensi, penyebab hipertensi dalam kehamilan, penyebab hipertensi tekanan darah tinggi, penyebab penyakit hipertensi | Leave a comment

Cara Mencegah Hipertensi – Jangan anggap sepele hipertensi. Pasalnya, Anda bisa terkena penyakit lain yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Pesan ini disampaikan World Health Organization (WHO) saat rangka memeringati hari Tekanan Darah Sedunia. Ya, hipertensi memang bisa berpengaruh pada penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung, jantung koroner, dan stroke, yang menjadi penyebab kematian masyarakat di dunia.


(8)

Berikut ini cara mencegah hipertensi agar tidak berakibat fatal bagi kesehatan Anda, sebagaimana dilansir Whoint.

- Mengelola dan mengonsumsi makan secara seimbang dan sehat.

- Mengurangi konsumsi garam.

- Melakukan aktivitas fisik yang membakar kalori.

- Menjaga berat badan tetap ideal.

- Menjauhi minuman alkohol.

- Menjauhi dari asap rokok, sekaligus menghentikan kebiasaan merokok. (okezone)

\

KOMPLIKASI PADA HIPERTENSI

Hipertensi adalah suatu penyakit yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik), sehingga sering disebut sebagai silent killer. Pada umumnya Hipertensi ditemukan pada saat skrining atau pemeriksaan pada waktu berkala atau pada saat berobat ke dokter untuk suatu penyakit lain. Namun tidak jarang penderita baru menyadari adanya hipertensi pada saat telah timbul penyulit. Umumnya orang akan “aware” terhadap resiko komplikasi hiertensi ketika keluarga dekatnya (ayah, ibu, saudara, kakak atau adik) meninggal dunia karena serangan jantung, stroke akibat komplikasi hipertensi. Apakah anda akan menunggu hal buruk terjadi dulu pada salah satu anggota keluarga?


(9)

 Tekanan darah yang tingitekanan darah yang tinggi dapat mnyebabkan kerusakan (lesi) dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah kehilangan

fungsinya secara normal.

 Proses aterosklerosis yang cepat. Pada penderita hipertensi proses aterosklerosis

lebih sering, lebih lebat dan timbul pada usia yang lebih mud, terutama pada penderita dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi dari normal.

 Komplikasi dari hipertensi dapat mengenal target organ sebagai berikut :

 Ginjal

 Hiperytensi dapat mnyebabkan gangguan struktur penyaring ginjal yang pada

tahap akhir dimana penderita dapat mengalami cuci darah.

 Jantung

 Hipertensi dapat mengakibatkan pembesaran dinding vertical jatung yang akan

mengganggu pompa jantung sehingga jantung tidak dapat bekerja secara optimal akan mengakibatkan gagal jantung seumur hidup.

 Otak

 Pada otak penderita hipertensi akan mengalami gangguan berupa sumbatan atau

pendarahan otak yang dapat mengakibatkan penderita meninggal, misalnya stroke.

 Mata

 Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan retinopati hipertensi (pendarahan),

pecahnya pembuluh darah pada retina sehingga terjadi gangguan pengelihatan.

 Pembuluh darah tepi

 Pembuluh darah tepi dapat mengalami penyumbatan maupun diseksi aorta.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi hipertensi adalah :

 Mengendalikan tekanan darah dan memeriksa tekanan darah secara rutin

disertai pemeriksaan untuk pemantauan risiko komplikasi.

 Apabila anda juga penderita diabetes, maka kendalikan kadar gula dalam diri

anda.

 Mengkonsumsi obat secara rutin.

 Berolah raga

Panel Pemantauan Hipertensi   Urine rutin

  Glukosa puasa   Glukosa 2 jam pp

  Cholesterol total, HDL, LDL   Trigliserida


(10)

  Apo B   Urea N   Kreatinin   Asam urat

  Albumin urine kuantitatif   Natrium (serum)

  Kalium (serum)


(1)

ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

 2. Obesitas

 Penelitian epidemiologi menyebutkan adanya hubungan antara berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun normotensi. Pada populasi yang tidak ada peningkatan berat badan seiring umur, tidak dijumpai peningkatan tekanan darah sesuai peningkatan umur. Obesitas terutama pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian perut.

 3. Nutrisi

 Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial, asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah.

 Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau jika dikonversi kedalam takaran sendok makan adalah lebih dari dua sendok makan.

 4. Menghirup asap

 Penelitian terakhir menyatakan bahwa Menghirup asap menjadi salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi. Menghirup asap merupakan faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia.

 5. Kurang olahraga

 Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.

Faktor Penyebab Hipertensi

 Posted by Penyebab Hipertensi

 Hipertensi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan adanya peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri yakni tekanan diastolik diatas 95 mmHg, sedangkan tekanan darah yang normal umumnya tekanan sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak melebih 90 mmHg.

 Beberapa penyebab dari banyaknya kasus hipertensi ini tidak diketahui secara pasti dan cenderung hipertensi tersebut datang secara tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya.


(2)

Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain :

1. Faktor genetik atau keturunan

 Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.

2. Usia

 Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin bertambahnya usia maka tekanan darah pun akan semakin meningkat. Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.

3. Garam

 Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan tekanan darah secara cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi ringan dan mereka yang berusia diataas 45 tahun.

4. Kolesterol

 Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi dengan kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan mengakibatkan tekanan darah pun meningkat.

5. Obesitas/kegemukan

 Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan merupakan peluang besar terserang penyakit hipertensi.

6. Stress

 Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan pikirang seserang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat, tak hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang terhadap suatu emosi jiwa.

7. Rokok

 Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang terdapat pada rokok juga memberikan peluang besar seseorang menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada penyakit diabetes mellitus, serangan jantung dan stroke.


(3)

8. Kafein

 Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan teh jika dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan mengakibatkan hipertensi. sebenarnya kopi memiliki manfaat yang baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam hormon seksualnya, begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan diperlukan oleh tubuh. Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh minimal 1 cangkir = 100ml.

9. Minuman beralkohol

 Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari ragi, tuak dsb. Minuman alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang olahraga

 Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga teratur sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

 Posted in Penyebab Hipertensi | Tagged faktor penyebab hipertensi, makanan penyebab hipertensi, penyebab hipertensi, penyebab hipertensi dalam kehamilan, penyebab hipertensi tekanan darah tinggi, penyebab penyakit hipertensi | Leave a comment

Cara Mencegah Hipertensi – Jangan anggap sepele hipertensi.

Pasalnya, Anda bisa terkena penyakit lain yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Pesan ini disampaikan World Health Organization (WHO) saat rangka memeringati hari Tekanan Darah Sedunia. Ya, hipertensi memang bisa berpengaruh pada penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung, jantung koroner, dan stroke, yang menjadi penyebab kematian masyarakat di dunia.


(4)

Berikut ini cara mencegah hipertensi agar tidak berakibat fatal bagi kesehatan Anda, sebagaimana dilansir Whoint.

- Mengelola dan mengonsumsi makan secara seimbang dan sehat.

- Mengurangi konsumsi garam.

- Melakukan aktivitas fisik yang membakar kalori.

- Menjaga berat badan tetap ideal.

- Menjauhi minuman alkohol.

- Menjauhi dari asap rokok, sekaligus menghentikan kebiasaan merokok. (okezone)

\

KOMPLIKASI PADA HIPERTENSI

Hipertensi adalah suatu penyakit yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik), sehingga sering disebut sebagai silent killer. Pada umumnya Hipertensi ditemukan pada saat skrining atau pemeriksaan pada waktu berkala atau pada saat berobat ke dokter untuk suatu penyakit lain. Namun tidak jarang penderita baru menyadari adanya hipertensi pada saat telah timbul penyulit. Umumnya orang akan “aware” terhadap resiko komplikasi hiertensi ketika keluarga dekatnya (ayah, ibu, saudara, kakak atau adik) meninggal dunia karena serangan jantung, stroke akibat komplikasi hipertensi. Apakah anda akan menunggu hal buruk terjadi dulu pada salah satu anggota keluarga?


(5)

 Tekanan darah yang tingitekanan darah yang tinggi dapat mnyebabkan kerusakan (lesi) dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah kehilangan

fungsinya secara normal.

 Proses aterosklerosis yang cepat. Pada penderita hipertensi proses aterosklerosis lebih sering, lebih lebat dan timbul pada usia yang lebih mud, terutama pada

penderita dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi dari normal.

 Komplikasi dari hipertensi dapat mengenal target organ sebagai berikut :

 Ginjal

 Hiperytensi dapat mnyebabkan gangguan struktur penyaring ginjal yang pada tahap akhir dimana penderita dapat mengalami cuci darah.

 Jantung

 Hipertensi dapat mengakibatkan pembesaran dinding vertical jatung yang akan mengganggu pompa jantung sehingga jantung tidak dapat bekerja secara optimal akan mengakibatkan gagal jantung seumur hidup.

 Otak

 Pada otak penderita hipertensi akan mengalami gangguan berupa sumbatan atau pendarahan otak yang dapat mengakibatkan penderita meninggal, misalnya stroke.

 Mata

 Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan retinopati hipertensi (pendarahan), pecahnya pembuluh darah pada retina sehingga terjadi gangguan pengelihatan.

 Pembuluh darah tepi

 Pembuluh darah tepi dapat mengalami penyumbatan maupun diseksi aorta.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi hipertensi adalah :

 Mengendalikan tekanan darah dan memeriksa tekanan darah secara rutin disertai pemeriksaan untuk pemantauan risiko komplikasi.

 Apabila anda juga penderita diabetes, maka kendalikan kadar gula dalam diri anda.

 Mengkonsumsi obat secara rutin.

 Berolah raga

Panel Pemantauan Hipertensi   Urine rutin

  Glukosa puasa   Glukosa 2 jam pp

  Cholesterol total, HDL, LDL   Trigliserida


(6)

  Apo B   Urea N   Kreatinin   Asam urat

  Albumin urine kuantitatif   Natrium (serum)

  Kalium (serum)