BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada bulan September tahun 2011 hingga bulan November tahun 2011. Pengambilan data telah
dilakukan di daerah Pringgan di kalangan tukang becak dan di Sekolah SMA Swasta Cahaya Medan. Subjek yang terlibat adalah sebanyak 50 orang Tukang Becak dan 50
orang pelajar SMA seperti yang tercatat dalam tabel di bawah.
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi orang Persentase
Pelajar SMA 50
50 Tukang Becak
50 50
Jumlah 100
100
Berdasarkan kuesioner yang didistribusikan kepada subjek penelitian maka didapati hasil penelitian seperti yang tercatat dalam tabel 5.2, 5.3, 5.4, 5.5 dan 5.6.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Pringgan dapat diartikan sebagai suatu kawasan yang terdapat dalam
kecamatan Medan Baru. Dimana kawasan Pringgan ini terletak pada Jalan Iskandar Muda setelah melewati simpang Jalan Abdullah Lubis hingga simpang Jalan Gajah
Mada. Pringgan merupakan suatu kawasan yang strategik dari segi geografis dan terdapat banyak tukang becak di kawasan Pringgan
Sekolah SMA Swasta Cahaya Medan terdapat di lokasi Jalan Hayam Wuruk no.11, Medan, Sumatera Utara. Terdapat sebanyak 812 orang pelajar SMA yang
belajar di Sekolah SMA Swasta Cahaya Medan.
Universitas Sumatera Utara
Deskripsi Karakteristik Individu Karakteristik Individu Berdasarkan Pekerjaan
Hasil Analisis Data
Dari hasil penelitian, ternyata semua responden mempunyai keluhan yang diobati sendiri.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Parasetamol Penggunaan
Parasetamol Frekuensi n
Persentase
ya 100
100 Tidak
Total 100
100
Dari tabel 5.2 didapati 100 responden yang menggunakan Parasetamol.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Nama Obat Yang Digunakan Nama
Obat Pelajar SMA
Tukang Becak Frekuensin
Persentase Frekuensin Persentase Sanmol
6 12
9 18
Panadol 42
84 33
66 Lain-
lain 2
4 8
16
Total 50
100 50
100
Dari tabel 5.3 di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak orang menggunakan Panadol untuk mengobati keluhan mereka yaitu sebanyak 84
daripada Pelajar SMA dan 66 daripada Tukang Becak, 12 daripada Pelajar SMA dan 18 daripada Tukang Becak menggunakan Sanmol dan 4 daripada Pelajar
SMA dan 16 daripada Tukang Becak menggunakan obat lain-lain yaitu seramai tiga responden menggunakan Mixagrip, dua responden menggunakan Paramex, dua
responden menggunakan Decolgen dan tiga responden lagi menggunakan Procold,
Universitas Sumatera Utara
Neozep Forte dan Poldan Mig masing-masing. Kandungan obat-obat yang tercatat adalah seperti dalam tabel di bawah.
Tabel 5.4. Nama Dagang dan Kandungan Obat
Nama Dagang Kandungan
Mixagrip Parasetamol, Fenilpropanolamina HCL,
Klorfeniramina Maleat Paramex
Propifenazon, Parasetamol,Deksklorfeniramina
Maleat, Kafein Anhidrat Decolgen
Parasetamol, Fenilpropanolamina HCL, Klorfeniramina Maleat
Procold Parasetamol, Fenilpropanolamina HCL,
Klorfeniramina Maleat Neozep Forte
Fenilpropanolamina HCL, Klorfeniramina Maleat, Parasetamol,
Salisilamida Poldan Mig
Parasetamol, Asetosal, Kafeina
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Penggunaan Parasetamol Untuk Keluhan Keluhan
Pelajar SMA Tukang Becak
Frekuensin Persentase
Frekuensin Persentase
Sakit Kepala 22
44 27
54 Sakit Gigi
16 32
9 18
Sakit Pinggang
5 10
4 8
Demam 4
8 4
8 Sakit Otot
3 6
6 12
Total 50
100 50
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.5 di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Parasetamol paling banyak digunakan untuk sakit kepala yaitu sebanyak 44 daripada Pelajar
SMA dan 54 daripada Tukang Becak diikuti dengan 32 daripada Pelajar SMA dan 18 daripada Tukang Becak untuk sakit gigi, 10 daripada Pelajar SMA dan
8 daripada Tukang Becak unutk sakit pinggang, 8 daripada Pelajar SMA dan 8 daripada Tukang Becak untuk demam dan 6 daripada Pelajar SMA dan 12
daripada Tukang Becak untuk sakit otot.
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Cara Penggunaan Parasetamol Cara
Penggunaan Pelajar SMA
Tukang Becak Frekuensin
Persentase Frekuensin Persentase
Kalau Perlu 22
44 27
54 Satu Kali
Sehari 9
18 7
14
Dua Kali Sehari
10 20
11 22
Tiga Kali Sehari
7 14
3 6
Cara Lain 2
4 2
4 total
50 100
50 100
Dari Tabel 5.6 didapati paling banyak orang menggunakan Parasetamol kalau perlu sahaja yaitu sebanyak 44 daripada Pelajar SMA dan 54 daripada Tukang
Becak diikuti dengan 18 daripada Pelajar SMA dan 14 daripada Tukang Becak untuk satu kali sehari, 20 daripada Pelajar SMA dan 22 daripada Tukang Becak
untuk dua kali sehari, 14 daripada Pelajar SMA dan 6 daripada Tukang Becak untuk tiga kali sehari dan 4 daripada Pelajar SMA dan 4 daripada Tukang Becak
menggunakan cara lain yaitu lebih daripada tiga kali sehari.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tahukah Tanda-tanda Keracunan Parasetamol Kesadaran
Pelajar SMA Tukang Becak
Frekuensin Persentase Frekuensin Persentase Ya
4 8
2 4
Tidak 46
92 48
96 Total
50 100
50 100
Dari Tabel 5.7 didapati sebanyak 92 daripada Pelajar SMA dan 96 daripada Tukang Becak tidak mengetahui tanda-tanda keracunan Parasetamol dan
sebanyak 8 daripada Pelajar SMA dan 4 daripada Tukang Becak tahu tentang tanda-tanda keracunan Parasetamol.
Tanda-tanda keracunan Parasetamol yang ditanyakan adalah apakah pada 24 jam pertama penderita bisa mengalami mual,muntah, pucat dan berkeringat, 24
hingga 48 jam setelah paparan apakah penderita bisa mengalami ikterus, nyeri perut kanan atas dan gangguan faal ginjal berupa oliguria, disuria, hematuria atau
proteinuria, seterusnya 72 hingga 96 jam setelah paparan apakah bisa berlaku gangguan faal hati, mual dan muntah muncul kembali, ikterus dan terjadi penurunan
kesadaran, ensefalopati hepatikum, akhirnya 7 hingga 10 hari setelah paparan terjadi proses penyembuhan atau jika kerusakan hati luas dan progresif dapat terjadi sepsis,
Disseminated Intravascular Coagulation DIC dan kematian.
5.2 Pembahasan