Bahasa Cina modern

Bahasa Cina modern itu sendiri memiliki arti yakni bahasa yang digunakan oleh suku Hàn
modern. Sedangkan makna dari tata bahasa yakni suatu satuan struktur dalam kata ataupun
kalimat.
Kata bantu berfungsi untuk membatasi atau melengkapi kata kerja, kata sifat.
Kata bantu memiliki beberapa keistimewaan seperti di bawah ini :
1. Kata bantu bisa berfungsi sebagai adverbial,
2. Sebagian besar kata bantu tidak boleh diulang,
3. Sebagian besar kata bantu tidak boleh berdiri sendiri untuk menjawab pertanyaan (hanya
beberapa kata saja yang diperbolehkan, seperti 没有 (méi yŏu) dsb),
4. Kata bantu tidak diperbolehkan melengkapi atau ditambahkan pada kata
benda,
5. Ada beberapa kata bantu yang cara penggunaannya bisa saling berurutan atau menyambung.
Dan untuk kata “yòu” dan “zài” sendiri, mereka termasuk di dalam kategori kata bantu.
Kedua kata ini merupakan kata pelengkap yang menyatakan pengulangan, tetapi penggunaan
kedua kata ini tidaklah sama.
(1) “(yòu)” : menyatakan bahwa suatu tindakan atau situasi sudah berulang, ia digunakan untuk
suatu tindakan yang sudah terealisasi atau sudah terlaksana.
(2) “(zài)” : meny atakan bahwa suatu tindakan atau situasi baru akan berulang, ia digunakan
untuk suatu tindakan yang belum terwujud atau terlaksana.
Di bawah ini merupakan penjelasan dari penggunaan kata “you” dan “zai” :
Penggunaan kata “yòu” dari segi waktu

1. M enunjukkan pengulangan atau terus berlanjut ( pengulangan ini sudah terjadi).
Contoh : Hari ini dia datang lagi
2. M enunjukkan beberapa situasi terjadi pada saat yang bersamaan.
Contoh : Sayur ini enak lagi murah.
3. M enunjukkan dua hal atau tindakan terus berlanjut terjadi.
Contoh : Minggu lalu saya pergi ke Shànghǎi, lalu pergi lagi ke Guǎngzhou.
4. Kata “(le)” yang artinya “sudah”, boleh ditambahkan pada kata kerja yang berada di belakang
kata “yòu” (termasuk dalam segi waktu).
Penggunaan kata “yòu” dari segi tingkat
1. Digunakan untuk menekankan intonasi untuk kalimat (khususnya kalimat negatif atau
kata tanya).
2. Menunjukkan penekanan dalam suatu hal yang merupakan sebuah peraturan atau urutan.
Contoh : Besok sudah hari Minggu lagi
3. Menunjukkan penambahan selain dari area yang sedang dibicarakan.
Contoh : Selain bahasa M andarin, dia juga menguasai bahasa Inggris.
4. M enunjukkan arti “lagipula, dan juga” .
5. Jika di awal dan akhir kata “yòu” terdapat kata bilangan, itu menunjukkan bahwa suatu
tindakan diulangi atau suatu situasi terus berlangsung (termasuk dalam segi tingkat).
Contoh : Dia membaca setiap p elajaran sek ali lagi sekali, agar dia bisa menghafalnya dengan
baik.

6. M enunjukkan 2 hal yang saling bertentangan terjadi pada saat yang bersamaan.
7. Memiliki arti “tetap i”.
Penggunaan kata “zài” dalam segi waktu

1. M enunjukkan suatu tindakan baru akan diulangi (pengulangan tindakan tersebut belum
terjadi).
Contoh : Jika ada waktu, mari kita pergi lagi
2. M enunjukkan suatu hal terjadi pada saat suatu hal lain telah selesai terjadi.
Contoh : Kamu pikirkan baik-baik dulu, baru menulis lagi
3. M enunjukkan maksud penundaan.
Contoh : Sekarang sudah terlalu larut, kita pergi lagi saja besok.
4. Kata “(le)” yang artinya “sudah”, tidak boleh ditambahkan pada kata kerja
yang berada di belakang kata “zài”.
Penggunaan kata “zài” dalam segi tingkat
1. Jika digunakan di depan kata sifat, menunjukkan artinya bertambah dalam.
2. M enunjukkan jika suatu hal terus-menerus terjadi akan menghasilkan suatu akibat.
3. M enunjukkan penambahan pada suatu hal.
Contoh : Di dalam tasku terdapat buku, kamus, juga kameraku.
4. Jika ditambahkan kata “(yě)”, yang berarti “juga”, menunjukkan bahwa
apapun yang terjadi, suatu hal tersebut tidak akan berubah.

Di Indonesia, kebanyakan orang tidak dapat membedakan kata “yòu” dan “zài” dengan baik,
karena dalam bahasa Indonesia, arti “yòu” dan “zài” adalah sama yaitu “lagi”
. Namun tidak jarang kata “yòu” dan “zài” ini diterjemahkan menjadi “juga”.
Dalam bahasa Indonesia, apabila diterjemahkan, arti kata “yòu” dan “zài” adalah “lagi”. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “lagi” bisa menjadi kata bantu, dan ia memiliki beberapa arti,
yaitu :
1. sedang (dalam keadaan melakukan dsb) ; masih
2. tambah sekian atau sedemikian pula
Contoh :


1. 读一遍 (Bacalah sekali lagi.) ;
2. 再给我两块吧 (Berilah saya dua potong lagi.)
3. kembali (berbuat dsb) sep erti semula ; p ula
Contoh :

他刚才问过了,现在为什么又问呢?

( Dia bukannya baru saja bertanya, mengapa sekarang bertanya lagi?)
4. dan ; serta (juga)

Contoh :

他的房子又好又大(Rumahny a bagus lagi besar.)

Dalam bahasa M andarin, perbedaan “yòu” dan “zài” terletak pada waktu terjadinya, dalam
bahasa Indonesia, “lagi” tidak memiliki batas waktu yang spesifik. Entah itu pada suatu kasus
yang sudah terjadi ataupun belum terjadi, hal tersebut akan tetap menggunakan kata “lagi”.
Dalam buku Analisis Bahasa, Samsuri mengemukakan bahwa jika seseorang menguasai lebih
dari dua bahasa, sering bisa terjadi kesalahan. Dan ada kecenderungan bahwa unsur-unsur bahasa
yang satu, pindah ke bahasa yang lain.
Jadi, tidak heran apabila para mahasiswa di Indonesia seringkali mengalami
kebingungan dalam membedakan kata “yòu” dan “zài” dengan arti bahasa

Indonesianya “lagi”.