BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit ginjal kronik PGK adalah kerusakan ginjal atau penurunan faal ginjal lebih atau sama dengan tiga bulan sebelum diagnosis ditegakan. Gagal
Ginjal kronik adalah penurunan sernua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dari gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit NKF-DOQI, 2002. World Health Organization WHO telah mengumumkan bahwa
prevalensi diabetes melitus DM akan meningkat di seluruh dunia pada milenium ketiga ini, termasuk negara di Asia Tenggara, di antaranya di Indonesia. Sebagian
besar dan penyakit ini adalah DM tipe 2. Sekitar 40 dari pasien DM terdapat keterlibatan ginjal, sehingga dapat dipahami bahwa masalah penyakit ginjal
diabetik PGD juga akan mengalami peningkatan di era awal abad 21 ini. Pada dekade ini juga, di banyak negara maju PGD tercatat sebagai komponen terbanyak
dan pasien baru yang menjalani terapi pengganti ginjal. Keadaan yang sama sudah mulai juga kelihatan di Indonesia. Suwitra, 2006
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6 pria dan 26,1 wanita. Angka
ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2 di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di
negara sedang berkembang, temasuk Indonesia WHO, 2000. Saat ini terdapat satu juta penduduk dunia yang sedang menjalani terapi
pengganti ginjal dan angka ini terus bertambah sehingga diperkirakan pada 2010 terdapat dua juta orang yang menjalani terapi ginjal. Angka prevalensi ini
diperkirakan lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hipertensi berperan terhadap meningkatnya insiden penyakit ginjal kronik. Berdasarkan data penelitian dari
beberapa negara menunjukan bahwa hipertensi dan diabetes melitus menyumbang sekitar 50 persen pada penyakit ginjal kronik Fisch, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan 850.000 kematian setiap tahunnya, hal ini berarti meduduki peringkat ke 12 tertinggi angka kematian
atau peringkat tertinggi ke 17 angka kecacatan Global Burden of Disease dan WHO, 2002.
Oleh disebabkan tingginya angka kematian akibat penyakit ginjal yang di sertai DM dan hipertensi penulis merasa tertarik untuk meneliti “Prevalensi DM
dan Hipertensi pada GGK Stage 5 yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Rasyida Medan tahun 2011”
1.2. Rumusan Masalah