bakar menuju alat penangkap debu . Bila batasan pengamanan terlampaui dan menyimpang maka proses diatas akan terganggu [7].
d. Pengaman Boiler Main Stream Temperature
Fungsinya adalah mengontrol tinggi temperatur uap utama keluar superheater
. Selain itu juga berfungsi sebagai pengaman terjadinya temperatur uap utama melebihi batas desain yang diijinkan. Pengamanan ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya thermal stress pada suatu turbin tingkat pertama akibat perbedaan temperatur terlalu tinggi antara temperatur
uap utama yang masuk dengan temperatur metal pada sudu turbin [7].
e. Pengaman Air Flow
Berfungsi untuk membatasi jumlah total udara yang masuk ke ruang bakar pada saat proses pembilasan purge ketel uap. Pada saat pembilasan ketel
uap kita mengharapkan seluruh gas-gas sisa pembakaran yang terakumulasi dalam ruang bakar dan saluran-saluran gas buang dapat kira-kira 600
tonjam dibuang ke udara luar, minimal gas-gas sisa pembakaran bersih dalam waktu 3 menit desain [7].
f.
Pengaman Instrumen Air Pressure Pengaman Instrumen air pressure adalah sebagai kebutuhan utama dalam
sistem kontrol pneumatic PLTU. Pasokan udara instrumen harus sangat terjaga dan sangat spesial mengingat sumber tenaga seluruh kontrol ketel,
turbin dan alat bantunya terletak pada keandalan suplai udara instrumen yang berkelanjutan dan tetap pada tekanan kerjanya. Mengingat keutamaan
dan fungsi udara instrumen sebagai sumber tenaga bagi seluruh kontrol
Universitas Sumatera Utara
boiler turbin dan alat bantunya maka apabila terjadi tekanan udara turun dibawah titik kerjanya hal ini akan mengakibatkan seluruh fungsi kontrol
pneumatic terhenti dan akan menghentikan kegiatan operasi boiler dan
turbin [7].
g. Pengaman Scanner Cool Pressure
Berfungsi untuk mengamankan sistem pendingin pada scanner sensor flame
. Pendeteksian nyala api pada suatu boiler sangat penting untuk meyakinkan adanya pembakaran, sehingga tidak akan terjadi penumpukan
bahan bakar akibat kegagalan penyalaan api. Pendeteksi nyala api diamankan dari panasnya area ruang bakar dengan jalan memberikan
pendinginan berupa perapat udara bertekanan pada seluruh permukaan alat pendeteksi api tersebut. Terganggunya sistem pendinginan ini akan
mengakibatkan melting point pada alat pendeteksi nyala api karena terjadi kontak langsung antara alat dengan panasnya api yang dideteksi kerusakan
[7].
Universitas Sumatera Utara
BAB III TEORI EKONOMI
Untuk mengetahui kelayakan berdirinya PLTBS Blangkahan, maka penulis perlu dilakukan analisis terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya.
3.1
.
Harga Energi Listrik
Harga energi listrik tiap pembangkit berbeda-beda yang dihitung dengan parameter-parameter sebagai berikut:
a. Biaya pembangkitan per kW b. Biaya pengoperasian per kWh
c. Biaya perawatan per kWh d. Suku bunga
e. Depresiasi f. Umur operasi
g. Daya yang dibangkitkan
Dalam pengembangan teknologi pembangkitan ditinjau dari aspek ekonomi terdiri dari 3 hal yaitu:
a. Biaya modal b. Biaya bahan bakar
c. Biaya operasi dan perawatan
Universitas Sumatera Utara