ANALISIS HUKUM TERHADAP PENCEMARAN AIR YANG SIMPULAN DAN SARAN

1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Msc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia; 2. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. S. E. M. Si. selaku Wakil Rektor I Universitas Komputer Indonesia; 3. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, S.E., A.K., M.S., A.K selaku Wakil Rektor II Universitas Komputer Indonesia 4. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, selaku Wakil Rektor III Universitas Komputer Indonesia 5. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Mien Rukmini, S.H., MS. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 6. Yth. Ibu Hetty Hassanah, S.H., M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 7. Yth. Ibu Arinita Sandria, S.H., M.Hum. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 8. Yth. Ibu Febilita Wulan Sari, S.H selaku Dosen Wali angkatan 2009 sekaligus Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 9. Yth. Bapak Dwi Iman Muthaqin, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 10. Yth. Ibu Muntadhiroh Alchujjah, S.H., LLM. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 11. Yth. Ibu Yani Brilyani Tavipah, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia; 12. Yth. Ibu Farida Yulianti, S.H., S.E., M.M selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 13. Yth. Ibu Rachmani Puspitadewi., S.H., M.Hum selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 14. Yth. Ibu Rika Rosilawati, A.Md selaku Staff Administrasi Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia 15. Yth. Bapak Muray Selaku Karyawan Fakultas Hukum Universitas Kompter Indonesia Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Kevin Dwinanto, Harja Adhiyana, Ari Rizhadi, Adam Saputra, Ramadhani, Andi dan Maychal atas dukungan dan doanya. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah S.W.T, karena atas ijin-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skipsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan peneliti sendiri. Bandung, Juli 2013 Penulis 51 DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku A. Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, Arikha Media Cipta, Jakarta, 1995. Daud Silalahi, Dikutip dalam Supriadi Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1998. Hamrat Hamid dan Bambang Pramudyanto. Pengawasan Industri Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Edisi I, Granit, Jakarta, 2007. Koesnohadi Hardjasoemanti, Hukum Tata Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2000. Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta 2001. Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan Buku I, Bina Cipta, Bandung 1981. Mulyanto, Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007. Otto Sunarwoto, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, P.T. Alumni, Bandung, 2001. Sukanda Husin, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Supriadi, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar, Sinar Grafika, Jakarta, 2010. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Mentri Nomor 3 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa 13

BAB II TINJAUAN TEORETIS MENGENAI PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT

LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Ruang Lingkup Lingkungan Hidup 1. Definisi Lingkungan Hidup Emil Salim, secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang di tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Pengertian ini bisa sangat luas, namun untuk praktisnya kita batasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam. faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lain-lain, supaya keseimbangan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup di bumi ini tetap terjaga 5 . Sedangkan menurut Mulyanto, l ingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme, faktor-faktor tersebut dapat berupa organisme hidup faktor biotik atau variabel-variabel yang tidak hidup faktor abiotik, misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang, angin, serta arus-arus laut. Interaksi-interaksi antara organisme dengan kedua faktor biotik dan abiotik membentuk suatu ekosistem, bahkan perubahan kecil suatu faktor dalam ekosistem dapat berpengaruh terhadap keberhasilan suati jenis makhluk hidup dalam lingkungannya 6 . 5 Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1998, hlm.34. 6 Mulyanto, Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, Hlm. 1. Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan yang tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan rendah, dan hal ini akan memberi banyak manfaat bagi kehidupan, tapi apabila manusia tidak dapat menjaga lingkungan dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup maka akan berdampak buruk terhadap kehidupan manusia, maka untuk mewujudkan lingkungan yang layak huni dan aman bagi kehidupan dibutuhkan perlindungan terhadap lingkungan itu sendiri. 2. Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kerusakan sering diakibatkan oleh manusia maupun alam, tapi manusia adalah faktor yang sering melakukan perusakan dan pencemaran. Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup lebih lanjut diatur dalam Pasal 1 angka 17 Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan : “Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung danatau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, danatau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup” Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan terjadinya perubahan langsung danatau tidak langsung terhadap lingkungan sekitar, untuk itu perlindungan terhadap lingkungan hidup dibutuhkan demi kenyamanan dan keamanan bagi mahluk hidup. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa : “Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perncanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum” Pemerintah dan masyarakat memegang peranan penting dalam upaya pelestarian dan menjaga lingkungan hidup. Kepedulian pemerintah tanpa disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan maka akan percuma, begitu juga apabila pemerintah tidak peduli terhadap lingkungan, tapi kesadaran tinggi dari masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya akan memiliki manfaat untuk sekarang ini saja, tetapi manfaat tersebut akan juga dirasakan di masa yang akan mendatang oleh para generasi penerus bangsa Indonesia, perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup harus dimulai secepatnya, karena apabila hal ini dilakukan setelah pencemaran terjadi, maka kerusakan lingkungan hidup akan semakin meluas, terutama dalam hal pencemaran air sungai yang diakibatkan sisa limbah industri rumah yang semakin banyak jumlahnya.

B. Pencemaran Lingkungan Hidup

1. Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup Pencemaran lingkungan menurut Sukanda Husin adalah adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat

Dokumen yang terkait

Unsur Kesalahan Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1 74 95

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai

1 36 154

Tinjauan Hukum Terhadap Pertanggungjawaban Tindak Pidana Korporasi Pada Kasus Pembakaran Hutan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Juncto Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Penc

0 11 69

Tinjauan Hukum Terhadap Penggunaan Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Udara Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2 13 111

Pengawasan Pemerintah terhadap Perseroan Terbatas dalam Meminimalisir Pencemaran Air Sebagai Upaya Perlindungan Hukum bagi Masyarakat Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

0 0 37

Undang Undang No 32 TAHUN 2009 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

0 0 110

PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT ALIH FUNGSI KAWASAN HUTAN DI HULU SUNGAI CITARUM MENJADI KAWASAN PERTANIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

0 0 22

Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 0 41

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORPORASI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP (UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP) - repo unpas

0 0 12

UNSUR-UNSUR DAN SANKSI TINDAK PIDANA PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG- UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

0 0 57