1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Msc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia;
2. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. S. E. M. Si. selaku Wakil Rektor I Universitas Komputer Indonesia;
3. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, S.E., A.K., M.S., A.K selaku Wakil Rektor II Universitas Komputer Indonesia
4. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, selaku Wakil Rektor III Universitas Komputer Indonesia
5. Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Mien Rukmini, S.H., MS. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
6. Yth. Ibu Hetty Hassanah, S.H., M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
7. Yth. Ibu Arinita Sandria, S.H., M.Hum. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
8. Yth. Ibu Febilita Wulan Sari, S.H selaku Dosen Wali angkatan 2009 sekaligus Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
9. Yth. Bapak Dwi Iman Muthaqin, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
10. Yth. Ibu Muntadhiroh Alchujjah, S.H., LLM. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
11. Yth. Ibu Yani Brilyani Tavipah, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia;
12. Yth. Ibu Farida Yulianti, S.H., S.E., M.M selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
13. Yth. Ibu Rachmani Puspitadewi., S.H., M.Hum selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
14. Yth. Ibu Rika Rosilawati, A.Md selaku Staff Administrasi Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia
15. Yth. Bapak Muray Selaku Karyawan Fakultas Hukum Universitas Kompter Indonesia
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Kevin Dwinanto, Harja Adhiyana, Ari Rizhadi, Adam Saputra, Ramadhani, Andi dan Maychal atas
dukungan dan doanya. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah S.W.T, karena atas ijin-Nya peneliti dapat
menyelesaikan penulisan Skipsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan peneliti sendiri.
Bandung, Juli 2013
Penulis
51
DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku
A. Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, Arikha Media Cipta, Jakarta, 1995. Daud Silalahi, Dikutip dalam Supriadi Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta, 2006. Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1998.
Hamrat Hamid dan Bambang Pramudyanto. Pengawasan Industri Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Edisi I, Granit, Jakarta,
2007.
Koesnohadi Hardjasoemanti, Hukum Tata Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2000.
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta 2001.
Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan Buku I, Bina Cipta, Bandung 1981. Mulyanto, Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.
Otto Sunarwoto, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, P.T. Alumni, Bandung, 2001.
Sukanda Husin, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Supriadi, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar, Sinar Grafika,
Jakarta, 2010.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Peraturan Mentri Nomor 3 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Kawasan Industri
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa
13
BAB II TINJAUAN TEORETIS MENGENAI PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT
LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Ruang Lingkup Lingkungan Hidup
1. Definisi Lingkungan Hidup
Emil Salim, secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang di
tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Pengertian ini bisa sangat luas, namun untuk praktisnya kita batasi ruang
lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam. faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lain-lain,
supaya keseimbangan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup di bumi ini tetap terjaga
5
. Sedangkan menurut Mulyanto, l
ingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme, faktor-faktor tersebut dapat berupa organisme hidup faktor biotik atau
variabel-variabel yang tidak hidup faktor abiotik, misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang, angin, serta arus-arus laut. Interaksi-interaksi
antara organisme dengan kedua faktor biotik dan abiotik membentuk suatu ekosistem, bahkan perubahan kecil suatu faktor dalam ekosistem dapat
berpengaruh terhadap keberhasilan suati jenis makhluk hidup dalam lingkungannya
6
.
5
Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1998, hlm.34.
6
Mulyanto, Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, Hlm. 1.
Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan yang tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan rendah, dan hal ini akan memberi
banyak manfaat bagi kehidupan, tapi apabila manusia tidak dapat menjaga lingkungan dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup maka akan berdampak buruk terhadap kehidupan manusia, maka untuk mewujudkan lingkungan yang layak huni
dan aman bagi kehidupan dibutuhkan perlindungan terhadap lingkungan itu sendiri.
2. Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kerusakan sering diakibatkan oleh manusia maupun alam, tapi
manusia adalah faktor yang sering melakukan perusakan dan pencemaran. Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup lebih lanjut diatur dalam Pasal
1 angka 17 Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan :
“Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung danatau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, danatau hayati lingkungan
hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”
Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan terjadinya perubahan langsung danatau tidak langsung terhadap lingkungan sekitar, untuk itu
perlindungan terhadap lingkungan hidup dibutuhkan demi kenyamanan dan keamanan bagi mahluk hidup. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa :
“Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup, dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perncanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum”
Pemerintah dan masyarakat memegang peranan penting dalam upaya pelestarian dan menjaga lingkungan hidup. Kepedulian pemerintah
tanpa disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan maka akan percuma, begitu juga apabila pemerintah tidak peduli
terhadap lingkungan, tapi kesadaran tinggi dari masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya akan memiliki manfaat untuk sekarang ini saja, tetapi manfaat tersebut akan juga
dirasakan di masa yang akan mendatang oleh para generasi penerus bangsa Indonesia, perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup harus
dimulai secepatnya, karena apabila hal ini dilakukan setelah pencemaran terjadi, maka kerusakan lingkungan hidup akan semakin meluas, terutama
dalam hal pencemaran air sungai yang diakibatkan sisa limbah industri rumah yang semakin banyak jumlahnya.
B. Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup Pencemaran lingkungan menurut Sukanda Husin adalah adalah
perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat