Kegiatan Akhir
1 Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut.
2 Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.
3 Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah.
c. Observasi dan Evaluasi
Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolaboratorpartner kerja yang berfungsi sebagai penilai aktivitas
belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran, yaitu mulai kegiatan
awal hingga kegiatan akhir. Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran.
Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, maka siklus berikutnya dapat dilaksanakan.
d. Refleksi
selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada proses belajar
mengajar apabila hasil analisis pada siklus I ada revisi dan kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus 2
dalam rangka mencapai tujuan
SIKLUS II
Pada pelaksanaan siklus II ini adalah perbaikan dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I. Pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan oleh peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja serta penilaiannya. Instrumen non tes
berupa lembar panduan observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam siklus pertama ini, kegiatan awal yang dilakukan guru
adalah memahami karakteristik siswa dan bagaimana cara belajar siswa dalam menerapkan metode demonstrasi.
Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan metode demonstrasi yang digunakan, adapaun langkah-langkah sebagai berikut:
Kegiatan awal
1 Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
2 Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
3 Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran.
4 Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1 Siswa dibagi 5 kelompok
2 Tiap kelompok melakukan demonstrasi dengan menggunakan lembar
kerja jual beli.
3 Setiap kelompok menyampaikan laporan hasilnya di bawah bimbingan
guru.
Kegiatan Akhir
1 Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut.
2 Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.
3 Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah.
c. Observasi dan Evaluasi
Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolaboratorpartner kerja yang berfungsi sebagai penilai aktivitas
belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran, yaitu mulai kegiatan
awal hingga kegiatan akhir. Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran.
Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, maka siklus berikutnya dapat dilaksanakan.
d. Refleksi
selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada proses belajar
mengajar apabila hasil analisis pada siklus I ada revisi dan kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus 2
dalam rangka mencapai tujuan.
F. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dalam menerapkan metode demonstrasi dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktivitas siswa dalam setiap
pembelajaran dari siklus 1 sampai siklus II dan mencapai ≥ 65. Serta peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap pembelajaran dari siklus 1
sampai siklus II mencapai nilai ≥ 65. Adapaun kriteria indikator keberhasilan aktivitas dan indikator keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Indikator Keberhasilan Aktivitas
50 = Kurang Sekali
50-55 = Kurang
56-65 = Cukup
66-75 = Baik
75 = Baik sekali
2. Indikator Keberhasilan belajar, nilai: 50
= Kurang Sekali 50-55
= Kurang 56-65
= Cukup 66-75
= Baik 75
= Baik sekali
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tindakan dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV terhadap siswa kelas III SDN 2 Way Gubak pada pelajaran IPS dapat
disimpulkan bahwa: 1.
Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil
pengamatan peneliti terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan mulai dari siklus I, dan II dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya yaitu
nilai rata-rata pada siklus I mencapai 50,69 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 63,19. Penerapan metode demonstrasi pada
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti terhadap hasil belajar siswa yang telah
dilakukan mulai dari siklus I, dan II dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya yaitu nilai rata-rata pada siklus I mencapai 57,26 kemudian
meningkat pada siklus II menjadi 62,44 . 2.
Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan nilai hasil belajar
yang telah diperoleh siswa pada siklus I, dan II. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 57,26, kemudian pada siklus II nilai rata-rata
meningkat menjadi 62,44. Bila dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 27 siswa pada siklus I persentase ketuntasan belajar
siswa sebanyak 14 siswa 51,85, pada siklus II meningkat menjadi 20
siswa 74,08 . B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bagi:
a. Siswa
Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga dapat
mempermudah memahami
materi pembelajaan dan hasil belajar kemudian siswa harus bertanggung jawab
atas tugas yang diberikan, baik tugas individu maupun kelompok. Tentunya harus diimbangi dengan semangat belajar siswa yang akan
memperkaya ilmu pengetahuan siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang meningkat.
b. Guru
Kepada guru diharapkan dapat senantiasa menerapkan metode diskusi, sehingga siswa diharapkan bisa saling bekerja sama, lebih aktif, berfikir
secara kritis dalam memahami materi yang diajarkan dan dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian
guru harus memperhitungkan waktu yang tersedia agar semua rencana pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal
c. Sekolah
Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai, serta sarana pendukung
untuk melaksanakan
perbaikan pembelajaran
demi meningkatnya mutu pendidikan di sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. Pengertian Prestasi Belajar. Online. Http:Pend-Ekonomi
. blogspot.Com diakses tanggal 05 September 2014.
Ahmadi, A. 2000. Didaktik Metodik. Semarang. PT. Toha Putra.
2004. Prinsip-prinsip Belajar Mengajar. Semarang. PT. Toha Putra. Anni.2005.Pengertian Prestasi Belajar. Online.
Http:Cumanilusaja . Blogspot.
Com. Asri Budiningsih, C.2005. Belajar dan Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
A. Thabrani. 1993. Kelebihan Alat Peraga Benda Konkrit. Gramedia. Bandung.
Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB TK. Yrama Widya. Bandung.
Depdikbud. 2002. Teknik-teknik Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta. Drajat. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bulan Bintang. Jakarta.
Hamalik. 2005. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.Tarisito. Bandung.
Hamzah, A. 1981. Pengertian Alat Peraga. Http:www.pengertian
definisi.com201111pengertian-alat-peraga-html diakses tanggal 7 September 2014.
Herpratiwi. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Lampung. Bandar
Lampung. Hutabarat, S. 2004. Cara-Cara Belajar. BPK Gunung Mulya. Jakarta.
Komalasari, kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. PT Refika Aditama.
Bandung Miarso, H.Y.2011. pengertian Alat Peraga. Online.
www.Sarjanaku.com diakses
tanggal 7 September 2014. Mulyono. 2001. Kamus Bahasa Indonesia, Gramedia. Jakarta