Pemeliharaan Mencit Mus musculus Makanan dan Minuman Mencit Mus musculus

6. Pembedahan dan pembuatan jaringan paru

Pembuatan sediaan histologi organ paru dilakukan di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner BPPV Regional III, Bandar Lampung. Mencit yang telah diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan dimasukkan ke dalam desikator yang telah diberi klorofom untuk dibius sebelum dibedah. Mencit yang telah dibius dibedah dengan menggunakan peralatan bedah, kemudian diambil paru lalu dibersihkan dengan menggunakan larutan garam fisiologis, lalu ditimbang. Paru yang telah ditimbang dicelupkan ke dalam laruran fisiologis HCl 0,01, kemudian difiksasi di dalam laruran Bouin campuran asam pikrat jenuh, formalin, asam asetat glacial = 15:5:1 selama 24 jam. Dalam proses pembuatan preparat dilakukan beberapa tahap yaitu tahap fiksasi, tahap dehidrasi, tahap embedding, tahap cutting, tahap stainning dan tahap mounting. Tahapan pembuatan preparat histologi paru menurut Ali 2007 yaitu :

a. Fiksasi

a.1. Spesimen yang berupa paru mencit dicuci dengan larutan fisiologis HCl 0,01, kemudian difiksasi dengan larutan Bouin selama 24 jam. Perbandingan antara volume Bouin dengan spesimen adalah 1:10. a.2. Kemudian paru tersebut dicuci dengan air mengalir a.3. Paru dimasukkan ke dalam embeding cassete. a.4. Lalu paru dicuci dengan air mengalir. ✲

b. Dehidrasi

b.1. Setelah dari proses pencucian, air dituntaskan. b.2. Spesimen paru kemudian didehidrasi dengan alkohol 80 selama 2 jam. b.3. Spesimen didehidrasi dengan alkohol 95 selama 2 jam. b.4. Spesimen didehidrasi kembali dengan alkohol 95 selama 1 jam. b.5. Kemudian spesimen didehidrasi sebanyak 2 kali dengan alkohol absolut selama 1 jam. b.6. Spesimen dicuci dengan xylol sebanyak 2 kali selama 1 jam.

c. Embedding

c.1. Parafin cair dimasukkan ke dalam cangkir logam dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu di atas 58 C c.2. Kemudian parafin cair dituangkan ke dalam pan. c.3. Paru dipindahkan dari embedding cassete ke dasar pan. c.4. Cetakan dibiarkan sampai membeku. c.5. Parafin yang berisi spesimen paru dilepaskan dari pan dengan memasukkan ke dalam refrigator dengan suhu 5 C beberapa saat. c.6. Parafin dipotong sesuai dengan letak spesimen yang ada dengan menggunakan pisau hangat. c.7. Potongan parafin tersebut ditanam atau ditempelkan pada blok kayu yang telah disiapkan.

d. Cutting

d.1. Blok parafin yang siap disayat dimasukkan terlebih dahulu ke dalam refrigator sesaat.

Dokumen yang terkait

UJI SENYAWA TAURIN SEBAGAI ANTIKANKER TERHADAP JUMLAH SEL-SEL LEUKOSIT DAN SEL-SEL ERITROSIT MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI BENZO (α) PYREN SECARA IN VIVO

2 13 47

RESPON HISTOPATOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI BENZO(α)PIREN TERHADAP PEMBERIAN TAURIN DAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata)

1 28 73

RESPON ERITROSIT DAN LEUKOSIT MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI BENZO(α)PIREN TERHADAP PEMBERIAN TAURIN DAN EKSTRAK DAUN DEWA Gynura segetum (Lour) Merr

8 47 67

Histopatologi Hati dan Paru Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Formalin dan Benzo(α)pyrene

1 4 5

Pengaruh Pemberian Taurin terhadap Gambaran Histopatologi Paru Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Karsinogen Benzo

0 1 11

Pengaruh Pemberian Taurin terhadap Gambaran Histopatologi Paru Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Karsinogen Benzo

0 0 11

Pengaruh Pemberian Taurin terhadap Gambaran Histopatologi Paru Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Karsinogen Benzo

0 0 11

Respon Histopatologis Hepar Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Benzo (α)Piren terhadap Pemberian Taurin dan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata)

0 0 10

Efek Ekstrak Metanol Makroalga Cokelat (Sargassum sp.), Merah (Gracillaria sp.) dan Taurin Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi Benzo(α)Piren [The Effect Of Methanolic Extract of Brown (Sargassum p.), Red (Grac

0 0 10

POLA WAKTU PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI BENZO[a]PIREN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 75