Integral Tak Tentu 1. Memahami Luas Sebagai Limit Suatu Jumlah

4 Pada bagian sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa integral merupakan antiturunan. Jadi, apabila terdapat fungsi Fx yang dapat didiferensialkan pada interval [a, b] sedemikian hingga � = , maka antiturunan dari fx adalah Fx + c. Secara matematis, ditulis = � + di mana: = Lambang integral yang menyatakan operasi antiturunan. fx = Fungsi integran, yaitu fungsi yang dicari antiturunannya. c = Konstanta Sebagai contoh, dapat kita tuliskan Jika f ’x = x n , maka = 1 +1 +1 + , ≠ −1 dengan c suatu konstanta Contoh soal 1. Tentukanlah turunan dari setiap fungsi berikut a. fx = 5x 2 + 10 c. fx = 1 2 3 + 2 b. fx = 2x 3 + 5x 2 – 4x + 5 d. fx = 1 4 4 + 1 3 3 + 1 2 2 + 1 Jawab: a. f ‘x = 2.5x 2 – 1 + 0 = 10x b. f ‘x = 3.2x 3 – 1 + 2.3x 2 – 1 - 1.4x 1 – 1 + 0 c. f ‘x = 3 . 1 2 3 −1 + 1 . 2 1 −1 = 3 2 2 + 2 d. f ‘x = 4 . 1 4 4 −1 + 3 . 1 3 3 −1 + 2 . 1 2 2 −1 + 0 = x 3 + x 2 + x 2. Tentukanlah anti turunan x jika diketahui: a. g 1 ’x = x 3 b. g 2 ’x = 2x 6 +3 Jawab: a. g 1 x = 1 3+1 3+1 = 1 4 4 + b. g 2 x = 2 6+1 6+1 + 3 0+1 0+1 = 2 7 7 + 3 +

B. Integral Tak Tentu

5 2 = 3 3 + Karena 3 3 + = 2 Sehingga kalian dapat memandang integral tak tentu sebagai wakil keseluruhan keluarga fungsi satu antiturunan untuk setiap nilai konstanta c. Pengertian tersebut dapat digunakan untuk membuktikan teorema- teorema berikut yang akan membantu dalam pengerjaan hitung integral. + = + − = − Jika n bilangan rasional dan n ≠-1, maka = 1 +1 +1 + di mana c adalah konstanta. Jika f fungsi yang terintegralkan dan k suatu konstanta, maka � = � Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka Aturan integral substitusi Jika u suatu fungsi yang dapat didiferensialkan dan r suatu bilangan rasional tak nol, maka ′ = 1 + 1 + , dimana c adalah konstanta dan r ≠ -1. Teorema 1 Teorema 2 Teorema 3 Teorema 4 Teorema 5 6 B.1. Aturan Integral Substitusi Aturan integral substitusi seperti yang tertulis di Teorema 5. Aturan ini digunakan untuk memecahkan masalah pengintegralan yang tidak dapat diselesaikan dengan rumus-rumus dasar yang sudah dipelajari. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini. Hitunglah integral dari 3 2 − 3 + 7 Jawab: 3 2 − 3 + 7 = 3 2 − 3 + 7 Teorema 2,3, 4 = 3 2 + 1 2+1 − 3 1 + 1 1 + 1 + 7 + Teorema 1 = 3 − 3 2 2 + 7 + Jadi, 3 2 − 3 + 7 = 3 − 3 2 2 + 7 + . Contoh � = − � Aturan integral parsial Jika u dan v fungsi-fungsi yang dapat didiferensialkan, maka Aturan integral trigonometri  cos x dx = sin x + c  sin x dx = −cos x + c  1 cos 2 x dx = tan x + c di mana c adalah konstanta Teorema 6 Teorema 7 7

B. 2. Integral dengan Bentuk

2 − 2 , 2 + 2 , dan 2 − 2 Pengintegralan bentuk-bentuk 2 − 2 , 2 + 2 , dan 2 − 2 dapat dilakukan dengan menggunakan subtisusi dengan x = a sin t, x = a tan t , x = a sec t. Sehingga diperoleh bentuk-bentuk seperti ini. = −2 9 − 2 = 9 − 2 1 2 = 1 2 −2 = − 1 2 1 2 = − 1 2 × 2 3 2 3 + = − 1 2 × 3 2 × 2 3 + = − 1 2 + = − 1 3 9 − 2 9 − 2 + = 1 2 − 1 2 = 1 2 � = sin ∙ 2 = 2 sin = −2 cos + = −2 + Hitunglah integral dari: a. 9 − 2 b. � Jawab: a. Misalkan u = 9 – x 2 , maka du = -2x dx Jadi, 9 − 2 = − 1 3 9 − 2 9 − 2 + . b. Misalkan = = 1 2 = 2 , sehingga Contoh 8 = 2 2 = cos = 2 2 = sec = 2 2 = tan  2 − 2 = a 2 − a 2 sin 2 t = a 2 1 − sin 2 t  2 + 2 = a 2 + a 2 tan 2 t = a 2 1 + tan 2 t  2 − 2 = a 2 sec 2 t − a 2 = a 2 sec 2 t − 1 Gambar 1.1 Segitiga siku-siku untuk integral substitusi trigonometri: i 2 − 2 = cos , ii 2 + 2 = sec , iii 2 − 2 = a tan t � ∝ ∝= 1 2 sin 2 ∝. sin 3 + 1 cos 3 + 1 = 1 2 sin 6 + 2 = 1 2 sin 6 + 2 1. Hitunglah setiap integral berikut a. sin 3 + 1 cos 3 + 1 b. 2 9− 2 Jawab: a. Untuk mengerjakan integral ini, terlebih dahulu kalian harus mengubah sin 3x + 1 cos 3x + 1 ke dalam rumus trigonometri sudut rangkap, yaitu Dengan rumus in kalian mendapatkan: Contoh 9 = 1 2 1 −6 cos 6 + 2 + = − 1 12 cos 6 + 2 + = 9 � 2 = 9 1 2 1 − cos 2 = 9 2 1 − 2 = 9 2 − 1 2 sin 2 + = 9 2 − 9 4 sin 2 + = 9 2 − 9 4 sin + = 9 2 � −1 3 − 9 2 3 ∙ 9 − 2 3 + = 9 2 � −1 3 − 2 9 − 2 + = 2 − 3 + Jadi, sin 3 + 1 cos 3 + 1 = − 1 12 cos 6 + 2 + b. Misalkan, x = 3 sin t, maka sin t = 3 dan dx = 3 cos t dt. Sekarang, perhatikan segitiga berikut ini Dari segitiga di samping, cos t = 9− 2 3 9 − 2 = 3 cos 2 9− 2 = 3 sin 2 3 cos ∙ 3 cos 2. Jika ’ = 2 − 3 dan 2 = 1 , tentukanlah gx. Jawab: = ′ = 2 − 3 karena 2 = 1, maka c dapat ditentukan sebagai berikut. = 2 − 3 + 2 = 2 2 − 3 ∙ 2 + 1 = 4 − 6 + 1 = −2 + Jadi, = 2 − 3 + 3 10 = 6 − 15 = 6 − 15 = 3 2 − 15 + = 3 2 − 15 + −2 = 3−2 2 − 15−2 + 12 = 3 ∙ 4 + 30 + 12 = 42 + = 12 − 42 = −30

3. Tentukan persamaan kurva yang melalui titik

−2, 12 dan memiliki persamaan gradien garis singgung = 6 − 15. Jawab: Karena kurva melalui titik −2, 12, maka: Jadi, persamaan kurva tersebut adalah = 3 2 − 15 − 30. 1. Hitunglah setiap integral berikut a. 2 3 c. 1 4 4 + 2 3 + 3 b. 4 3 + 3x + 5 d. 5 3 + 10 2 + 3 + 1 4 2. Jika , = 4 − 5 dan 3 = 6, tentukanlah . 3. Tentukanlah persamaan kurva yang melalui titik 1, −2 dan memiliki gradien garis singgung = − 3. Asah Kompetensi 1 11

C. 1. Memahami Luas Sebagai Limit Suatu Jumlah

Sebelumnya kalian telah mempelajari grafik fungsi kuadrat. Daerah grafik fungsi kuadrat berupa garis lengkung. Berapakah luas daerah yang batas-batasnya berupa garis lengkung ini? Untuk mengetahui, lakukanlah aktivitas berikut. Dari Aktivitas ini, kalian memperoleh daerah yang akan ditentukan luasnya. Setelah membagi interval 0, 3 menjadi n selang bagian yang lebarnya masing-masing ∆ = 3 , kalian memperoleh: = 0 1 = ∆ = 3 2 = 2 ∆ = 6 3 = 3 ∆ = 9 � = �∆ = 3 �

C. Integral Tertentu