6
3. Aktivitas Pengendalian control activities
Kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk membantu manjamin bahwa arahan manajemen dijalankan. Dan meminimalkan resiko, ditetapkan dan diimplementasikan
untuk membantu memastikan pencapaian tujuan dengan efektif. Kegiatan pengendalian berlangsung di seluruh organisasi, semua tingkatan dan pada semua fungsi yang ada.
4. Informasi dan komunikasi information and communication
Informasi yang diperlukan harus dapat diidentifikasi, direkam dan dikomunikasikan dalam bentuk dan rentang waktu yang memungkinkan semua pihak terkait untuk
melaksanakan tanggungjawabnya. Sistem informasi yang ada menghasilkan laporan- laporan yang berisi informasi mengenai kegiatan usaha, keuangan dan informasi yang ada
hubungannya dengan kepatuhan, yang memungkinkan penggunanya untuk menjalankan dan mengendalikan usaha.
Komunikasi yang efektif juga harus terjadi dalam bentuknya yang luas, mengalir ke bawah, melintasi berbagai tingkatan organisasi dan juga ke atas. Semua pegawai harus
menerima informasi atau pesan dari manajemen secara jelas yang menegaskan bahwa tanggung jawab menjalankan pengendalian harus dilakukan secara sangat serius.
5. Pemantauan monitoring
Sistem pengendalian intern perlu dipantau, yaitu proses untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus menerus,
evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. Pemantauan ini dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan kegiatan usaha.
Komponen pengendalian intern menurut Theodorus 2013 adalah: •
Control Environment - Lingkungan Pengendalian •
Risk Asessment – Penilaian Resiko •
Information System – Sistem Informasi •
Control Activities – Kegiatan Pengendalian •
Monitoring – Pemantauan
2.1.2.4 Indikator Pengendalian Intern 1.
Lingkungan Pengendalian Control Environment -
Nilai integritas dan etika anggota organisasi Rapina dan Leo, 2011; Alex, 2013 -
Penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM Alex, 2013 2.
Penilaian Resiko Risk Asessment -
Efektivitas dari identifikasi resiko Hana, 2013 3.
Aktivitas Pengendalian Control Activities -
Pemisahan fungsitugas Rapina dan Leo, 2011; Alex, 2013; Hana, 2013 -
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi Rapina dan Leo, 2011 -
Pengendalian fisik atas aset Alex, 2013; Hana, 2013 4.
Sistem Informasi dan komunikasi Information System and Communication -
Efektivitas pelaporan transaksi Hana, 2013 5.
Pemantauan Monitoring -
Aktivitas evaluasi pelaksanaan operasi Hana, 2013
2.1.3 Good Corporate Governance
2.1.3.1 Pengertian Good Corporate Governance
Menurut Sedarmayanti 2012: 23, Good Corporate Governance adalah: ”Good Corporate Governance adalah sistem, proses, dan seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam arti sempit, hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan
dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi”.
7
2.1.3.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Prinsip Good Corporate Governance menurut SK Menteri Nomor: KEP-117117M- MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance dalam Sedarmayati
2012: 57 meliputi: 1 Transpraransi
2 Kemandirian 3 Akuntabilitas
4 Pertanggungjawaban 5 Kewajaran fairness
Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Transparency Keterbukaan
Transparency yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Independency Kemandirian Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
3. Accountability Akuntabilitas Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 4. Responsibility Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku idan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat. 5. Fairness Kesetaraan dan Kewajaran
Kewajaran fairness, yaitu keadlian dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2.1.3.3 Indikator Good Corporate Governance
Indikator Good Corporate Governance dalam penelitian ini yaitu berdasarkan prinsip-prinsipnya. Penulis menggunakan indikator yang sesuai dengan SK Menteri Nomor:
KEP-117117M-MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance yaitu sebagai berikut:
1 Transparansi Transparency
2 Kemandirian Independency
3 Akuntabilitas Accountability
4 Pertanggungjawaban Responsibility
5 Kewajaran Fairness
2.1.4 Kinerja Keuangan
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Irhan Fahmi 2011: 2 kinerja keuangan adalah: “Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”.
2.1.4.2 Laporan Keuangan sebagai Informasi dalam menilai Kinerja Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Irham Fahmi 2012: 22 adalah sebagai berikut:
8
“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang
menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan”.
2.1.4.3 Indikator Kinerja Keuangan
Dalam penelitian ini penulis membatasi menggunakan indikator yaitu laporan keuangan, dengan rasio yang dipakai hanya terkait dengan laba yaitu:
- Net Profit Margin Marjin UsahaMarjin Laba Bersih =
X 100
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern terhadap Penerapan Prinsip-
Prinsip Good Corporate Governance Menurut Robert Tampubolon 2005: 49, hubungan pengendalian intern dengan