F. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini secara teoritis berguna untuk menerapkan ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan pada kajian wilayah PKn sebagai
pendidikan kewarganegaraan karena setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan, pengetahuan, serta perilaku nyata dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
b. Kegunaan Praktis
Kegunaan secara praktis dari hasil penelitian diharapkan:
1. Bagi peserta didik : untuk mancapai hasil belajar peserta didik yang
lebih optimal 2.
Bagi guru : untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar
3. Bagi sekolah
: untuk memberikan dukungan kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar
dengan cara mengoptimalkan pelayanan fisik dan non fisik, termasuk salah satu bentuk dukungan
terhadap program pemerintah.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Konsep-konsep ilmu pendidikan kewarganegaraan khususnya ilmu pendidikan kewarganegaraan wilayah kajian PKn sebagai pendidikan
kewarganegaraan.
2. Ruang Lingkup Subjek
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMA
YP Unila Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013.
3. Ruang Lingkup Objek
Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah optimalisasi pelayanan
pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di SMA YP Unila Bandar
Lampung ”.
4. Ruang Lingkup Tempat
Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini adalah di SMA YP Unila Bandar Lampung.
5. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya
surat izin penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada tanggal 2 Februari 2013 sampai
dengan selesainya penelitian ini pada tanggal 2 April 2013.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Persepsi
Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam melakukan interaksi itu manusia sering melakukan persepsi
dalam lingkungannya. Persepsi terhadap suatu objek akan berbeda pada masing-masing individu tergantung pada pengalaman, proses belajar,
sosialisasi, cakrawala, dan pengetahuan masing-masing individu tentang objek tertentu.
Karti ni 2001:67 menyatakan bahwa “Persepsi adalah pandangan dan
interpretasi seseorang atau individu terhadap suatu kesan objek yang diinformasikan kepada dirinya dan lingkungan tempat ia berada sehingga
dapat menentukan tindakannya”.
Slameto 2003:102 mengemukakan bahwa “Persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia”. Pendapat lain dikemukakan oleh Warsito Wirawan Sarwono 2009: 86
“Persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan cara pandang seseorang atau individu terhadap suatu kesan
objek yang masuk melalui otak manusia yang diinformasikan kepada dirinya dan lingkungan tempatnya berada sehingga ia dapat membeda-
bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap objek tersebut.
Menurut Miramis 1999 :119 mendefinisikan “Persepsi sebagai daya
mengenal barang, kualitas atau hubungan serta perbedaan yang terdapat pada objek, melalui proses mengamati, mengetahui, dan mengartikan
setelah panca inderanya mendapat rangsangan”.
Menurut Bimo Walgito 2010: 99, “Persepsi adalah suatu proses
yang didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui indera atau proses
sensoris namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan
proses persepsi”.
Sebagai suatu cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek,
stimulus masuk ke otak, kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit, baru dihasilkan persepsi. Dalam hal ini,
persepsi mencakup penerimaan stimulus input, mengorganisasikan stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah
diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi prilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan prilaku
orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri.
Berdasarkan dari beberapa pendapat persepsi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses diterimanya
rangsangan dan pengamatan terhadap suatu objek yang didalamnya menyangkut tanggapan mengenai kebenaran terhadap objek tersebut.
Proses persepsi menuntut individu untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat positifnegatif, senang atau tidak senang,
paham atau tidak paham dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap.
Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh
karena itu, persepsi memiliki sifat yang subjektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya.
a. Macam-Macam Persepsi
Menurut Sunaryo 2004: 94 persepsi dibedakan menjadi dua, yaitu External Perception dan Self Perception. External Perception yaitu
persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu. Sedangkan Self Perception yaitu persepsi yang terjadi
karena adanya rangsangan yang datang dari dalam diri individu, dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.
b. Proses Terjadinya Persepsi
Persepsi seseorang tidaklah timbul begitu saja, ada tahapan-tahapan atau proses tertentu yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa
berpersepsi. Menurut Sunaryo 2004: 95 persepsi melewati tiga
proses, yaitu Proses fisik kealaman, Proses fisiologis, dan Proses psikologis.
Proses fisik berupa objek menimbulkan stimulus, lalu stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh indera diteruskan dari saraf sensoris ke otak.
Sedangkan proses psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Warsito Wirawan Sarwono 2009: 90, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:
a Perhatian
Biasanya seseorang tidak menanamkan seluruh rangsangan yanga ada disekitarnya secara sekaligus tetapi akan memfokuskan
perhatian pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus ini menyebabkan perbedaan persepsi.
b Setharapan
Yaitu harapan seseorang akan rangsanagan yang timbul. Perbedaan set ini menyebabkan perbedaan persepsi.
c Kebutuhan
Kebutuhan sesaat seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut.
d Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh pula pada persepsi seseorang.
e Ciri kepribadian
Kepribadian seseorang dapat mempengaruhi persepsinya terhadap suatu objek.
f Gangguan jiwa
Hal ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi seseorang yang biasa disebut halusinasi.
Menurut Siagian 1995, secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar yang meliputi:
a. Objek
Objek ini akan menjadi sasaran dari persepsi yang dapat berupa orang, benda, atau peristiwa.
b. Faktor situasi
Situasi merupakan keadaan dimana keadaan tersebut dapat menimbulkan sebuah persepsi.
Sedangkan faktor internal yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi:
a. Motif
Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu.
b. Minat
Minat adalah perhatian terhadap sesuatu stimulus atau objek yang menarik kemudian akan disampaikan melalui panca indera.
c. Harapan
Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang diharapkan atau disukai.
d. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek.
e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
f. Pengalaman
Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk
pendapatnya sendiri.
d. Syarat-Syarat Mengadakan Persepsi
Menurut Sunaryo 2004: 97, syarat-syarat timbulnya persepsi yaitu,
adanya objek yang dipersepsi, adanya perhatian, serta alat indera: 1
Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor stimulus dapat langsung datang dari luar langsung mengenai alat indera reseptor dapat pula datang dari dalam
langsung mengenai syaraf penerima sensori yang bekerja sebagai reseptor.
2 Alat indera atau reseptor
Yaitu alat untuk menerima stimulus. Selain itu, harus pula ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor menuju susunan syaraf otak sebagai pusat kesadaran. Selain itu alat indera sebagai alat untuk mengadakan
respon diperlukan juga syaraf motoris.
3 Perhatian
Untuk menyadari atau mengadakan pandangan atau persepsi diperlukan pula perhatian yang merupakan langkah pertama
sebagai suatu persiapan dalam melakukan persepsi.
2. Pengertian Peserta didik